Anda di halaman 1dari 3

Tugas akuntansi keuangan menengah

 Nama: Muhammad alief ghifari (2201103010075)


 Nama: Tengku zahwa hafizah (2201103010004)

1. Pengertian Persediaan?
Adalah barang yang sudah disediakan atau di stok untuk penggunaan kegiatan operasional
Perusahaan
2. Klasifikasi persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan
klasifikasi persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan masing masing yang memiliki tiga unsur yaitu persediaan barang mentah, barang
dalam proses dan barang jadi.
3. Tersedia 2 (dua) jenis system untuk mengelola catatan persediaan, sebutkan dan
jelaskan dengan memberikan contoh
sistem periodik digunakan pada perusahaan yang menjual barang yang sejenisnya banyak, harga
satuan tiap jenis barang relatif murah sehingga dalam penerapan sistem periodik harga pokok
penjualan dihitung tiap akhir periode, setelah sisa barang dihitung secara periodik
sistem perpektual digunakan untuk mencatat persediaan barang yang jenisnya tidak terlalu
banyak dan harga satuan tiap jenis barang relatif tinggi
4. Ketika entitas menggunakan system persediaan perpetual dan terdapat perbedaan
antara saldo persediaan dan jumlah persediaan fisik, apa yang harus dilakukan oleh
entitas?
Entitas harus melakukan penyesuaian dengan cara membuat ayat jurnal penyesuaian yang harus
mencatat selisih antara saldo persediaan dan jumlah persediaan fisik sebagai pendapatan
persediaan.

5. Terkait dengan “penilaian” persediaan, ada 4 hal yang ymembutuhkan penentuan yang
benar dan jelas:
a) barang fisik untuk dimasukkan dalam persediaan (barang dalam perjalanan, barang
konsinyasi, perjanjian penjualan khusus, penjualan dengan tingkat imbal hasil yang
tinggi, penjualan pada angsuran)
b) biaya untuk dimasukkan dalam persediaan (biaya produk vs biaya periode)
c) metode arus biaya yang diadopsi
d) metode untuk mengukur/ menilai persediaan (biaya/ cost atau nilai terendah dari
biaya perolehan atau nilai realisasi neto/ the lower of cost and net realizable value/
LCNRV)
jelaskan dan berikan contoh ke 4 hal diatas. Khusus untuk penjelasan No. 4, penjelasan
harus mencakup “pencatatan” dampak pendapatan dari penilaian persediaan pada
nilai realisasi neto.
a) barang fisik yang dimasukkan dalam persediaan:
 barang dalam perjalanan, barang yang dalam proses pengiriman dari supplier ke
perusahaan
 barang konsinyasi, suatu barang yang dipunyai oleh perusahaan lain, lalu disimpan
untuk dijual.
 Perjanjian penjualan khusus, penjualan dengan syarat tertentu seperti penjualan
dengan harga diskon
 Penjualan dengan tingkat imbal hasil yang tinggi, penjualan yang dapatt memberi
untung yang besar bagi perusahaan
 Penjualan pada angsuran, penjualan yang memiliki perjanjian, lalu membayarnya
dengan cara bertahap.
Contoh: PT Pasifik Utama mempunyai barang dalam perjalanan dari supplier, barang itu
dianggap sebagai persediaan krena sedang dalam perjalanan walaupun fisiknya belum ada
di Gudang perusahaan tersebut.
b) Biaya untuk dimasukkan dalam persediaan:
 Biaya produk, biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk dan jasa.
contoh: biaya bahan baku, biaya overhead
 Biaya periode, biaya yang berkaitan dengan waktu periode tetapi tidak mempengaruhi
hasil produksi.

c) Metode arus biaya yang diadopsi:


 Metode FIFO, persediaan/pembelian pertama yang dijual terlebih dulu lalu saldo
(persediaan akhir) dinilai menurut terakhir.
 Metode LIFO, penjualan dinilai menurut harga beli yang terakhir lalu saldo (persediaan
akhir) dinilai menurut pembelian yang pertama.
 Metode Rata-Rata, persediaan yang dinilai menurut harga rata-rata dari jumlah barang
yang diperoleh/ dibeli.
Contoh: suatu perusahaan mengeluarkan stok sepatu keluaran terbaru dari
penyimpanannya, menggunakan metode LIFO yang berarti barang yang paling terakhir
yang masuk adalah barang yang pertama kali keluar.
d) Metode untuk mengukur /menilai persediaan:
 Biaya/cost, mengukur persediaan yang diperoleh
 LCNRV, persediaan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan dan nilai realisasi neto
Contoh: PT Garuda memiliki persediaan barang dengan biaya perolehan 15.000. Tetapi,
nilai realisasi bersih dari persediaan ini sebesar 10.000. PT Garuda akan menilai
persediaan ini sebesar 10.000.
Dampak pendapatan dari LCNRV adalah jika nilai realisasi bersihnya lebih rendah dari
biaya perolehan, maka perusaahan harus mengakui kerugian tersebut pada laporan laba
rugi. Begitu juga sebaliknya, jika nilai realisasi bersihnya lebih tinggi dari biaya perolehan,
maka perusahaan bisa mencatat keuntungan dalam laporan rugi.

Anda mungkin juga menyukai