Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI KEUANGAN

PENILAIAN PERSEDIAAN PENDEKATAN BIAYA

Oleh:
Kelompok III
1.
2.
3.
4.
5.

Dwi Arini Nursansiwi


12F012004
Elvina Setiawati
12F012008
Lalu Sahban Agus Miarsa 12F012016
Muhammad Tamrin
12F012019
Sirrul Hayati
12F012027

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS MATARAM
2012

PENILAIAN PERSEDIAAN PENDEKATAN BIAYA


OBJEK PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.
5.

Identifikasi klasifikasi pokok dalam persediaan


Membedakan antara system perpetual dan system persediaan periodic
Identifikasi pengaruh kesalahan dalam financial statement
Memahami item yang termasuk dalam biaya persediaan
Menggambarkan dan membandingkan metode yang digunakan untuk menilai
persediaan

Penilaian Persediaan pendekatan


cost basis
Isu iPersediaan

Klasifikasi
Arus biaya
Control
Dasar penilaian
persediaan

Barang Fisik yang


termasuk
persediaan

Barang dlm perjalanan


Barang konsinyasi
Perjanjian khusus penjualan
inventory error

Biaya Persediaan

Biaya produk
Biaya periode
Diskon pembelian

Asumsi arus
biaya

Identifikasi khusus
Biaya rata-rata
Fifo
Kesimpulan analisis

1. ISU PERSEDIAAN
a. Klasifikasi
Persediaan (inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
untuk dijual dalam proses bisnis normal, atau barang yang digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Deskripsi dan pengukuran
persediaan membutuhkan kecermatan. Investasi dalam persediaan biasanya
merupakan aktiva lancar paling besar dari perusahaan barang dagang dan
Manufaktur.
b. Arus biaya persediaan

Perusahaan menggunakan satu sampai dua tipe system untuk mempertahankan


catatan persediaan yang akurat untuk biaya tersebut, yaitu perpetual system atau
periode system.
Sistem Perpetual
Sistem Persediaan Perpetual secara terus-menerus melacak perubahan akun
persediaan yaitu semua pembeliaan dan penjualan(pengeluaran) barang
dicatat secara langsung ke akun persediaan pada saat terjadi.
Karakteristiknya seperti :
Pembeliaan barang dagang untuk dijual atau pembeliaan bahan baku
untuk produksi didebet ke persediaan dan bukan kepembeliaan.
barang masuk didebit ke persediaan, bukan retur pembelian, dan diskon
pembelian dikreditkan ke persediaan bukan ke rekening terpisah.
Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan pendebet
akun harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan
Buku besar pembantu untuk catatan khusus persediaan barang
digunakan

untuk

ukuran

kontrol.

Catatan

dalam

buku

besar

menunjukkan kuantitas dan biaya dari masing-masing tipe persediaan


ditangan.
Sistem persediaan perpetual menyediakan catatan yang berkelanjutan
tentang saldo baik dalam akun persediaan maupun harga pokok penjualan.
System Periode
Menurut sistem persediaan periodik, kuatitas persediaan ditangan
ditentukan, seperti yang tersirat oleh namanya secara periodik. Semua
pembeliaan persediaan selama periode akuntansi dicatat dengan mendebet
akun pembeliaan. Total akun pembeliaan pada akhir periode akuntansi
ditambahkan ke biaya persediaan ditangan pada awal periode untuk
menentukan total biaya barang yang tersedia untuk dijual selama periode
berjalan.
Kemudian total biaya barang yang tersedia untuk dijual dikurangi dengan
persedia akhir untuk menentukan harga pokok penjualan adalah jumlah
residu yang tergantung pada hasil perhitungan persediaan akhir secara fisik.
c. Kontrol Persediaan

Karena terdapat berbagai alasan, manajemen sangat berkepentingan dengan


perencanaan dan pengendaliaan persediaan. Sistem akuntansi yang akurat dan
catatan yang up-to-date merupakan hal yang sangat penting. Penjualan dan
pelanggan bisa hilang jika produk-produk yang dipesan oleh pelanggan tidak
tersedia dengan model, kualitas, dan kuntitas yang diinginkan. Begitu juga,
perusahaan harus selalu memonitor tingkat persediaan dengan cara seksama
untuk membatasi biaya pembiayaan akibat banyaknya timbunan persediaan.
2. BARANG FISIK YANG TERMASUK DALAM PERSEDIAAN
Secara teknis, perusahaan harus mencatat pembelian ketika telah mendapatkan hak
kepemilikan atas barang tersebut. Dalam prakteknya, penentuan atas perpindahan
hak kepemilikan tersebut sulit untuk dilakukan.
a. Barang Dalam Perjalanan
Kadang-kadang, barang dagang yang dibeli masih ada dalam perjalanan, belum
diterima pembeli pada akhir periode. Akuntansi untuk mengirim barang tersebut
pada siapa yang memiliki barang. Maka dari ini dikenal dengan 2 istilah yaitu
(1) free on board shipping point ialah hak kepemilikan berpindah kepada
pembeli ketika penjual menyerahkan barang kepada pembeli. (2) free on board
destination ialah kepemilikan berpindah kepada pembeli ketika barang tersebut
sudah sampai ditempat pembeli.
b. Barang Konsinyasi
Konsinyasi merupakan suatu metode khusus yang digunakan untuk menjual
produk-produk tertentu dimana barang yang dikirim kepada pembeli setuju
untuk menerima barang tanpa kewajiban, kecuali menjaga dan melindungi dari
kehilangan dan kerusakan.
c. Perjanjian Khusus atas Penjualan
Transfer hal legal merupakan pedoman umum yang dipakai umtuk menentukan
apakah suatu pos harus dimasukan kedalam persediaan. Tapi sayangnya,
transfer hal legal dan penekanan pada transaksi pokok sering tidak ditemukan.
Ada 3 situasi penjualan secara khusus yaitu :
1. Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali
merupakan sebuah pembiayaan persediaan tanpa melaporkan kewajiban
ataupun persediaan kedalam neraca.

2. Penjualan dengan tingkat retur yang tinggi.


merupakan perjanjian yang memiliki perjanjian formal dan informal yang
memungkinkan persediaan dikembalikan dengan menerima seluruhnya atau
sebagaian uang yang telah dibayarkan.
3. Penjulan dengan cicilan.
Merupakan jenis penjualan yang pembayarannya dicicil secara periodik
sepanjang periode waktu tertentu. Karena resiko kerugiaan dari piutang tak
tertagih lebih besar dalam penjualan cicilan dibandingkan dengan transaksi
penjualan lainnya.
Pengaruh Kesalahan Persediaan
d. Kesalahan Persediaan
Pos-pos yang dimasukan atau dikeluarkan secara tidak benar dalam penentuan
harga pokok penjualan akibat salah-saji persediaan akan menyebabkan laporan
keuangan yang tidak tepat. Salah Saji Pembelian dan persediaan Jika persediaan
kurang saji, maka modal kerja dan rasio lancar kurang saji. Jika harga pokok
penjualan lebih saji, maka laba bersih kurang saji. Jika pembeliaan (secara
kredit) dan persediaan lebih saji maka akan berpengaruh terhadap neraca begitu
juga sebaliknya
3. BIAYA PERSEDIAAN
a. Biaya Produk
Biaya produk adalah biaya yang melekat pada persediaan dan dicatat dalam
akun persedian. Biaya-biaya ini berhubungan langsung dengan transfer barang
ke lokasi bisnis pembeli dan pengubahan barang tersebut ke kondisi yang siap
dijual. Biaya ongkos pada umumnya terdiri dari (1) biaya pembelian (2) biaya
konversi (3) biaya lain-lain.
Biaya Pembelian meliputi :
1. Harga beli
2. Bea import dan pajak lainnya
3. Biaya transportasi
4. Biaya penanganan yang secara langsung dapat diatribusikan pada

perolehan barang.
Biaya konversi pada perusahaan manufaktur terdiri dari biaya yang secara
langsung terkait dengan unit yang diproduksi, tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik terdiri dari bahan tidak
langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan berbagai biaya seperti, depresiasi,

pajak, asuransi, dan biaya listrik.


Biaya lain-lain terdiri dari biaya yang timbul agar persediaan terebut berada
dalam kondisi dan lokasi yang siap untuk dijual. Contohnya seperti biaya

desain produksi.
b. Biaya Periode
Biaya periode merupakan biaya-biaya yang tidak terkait secara tidak langsung
dengan akuisisi atau produksi barang. Biaya-biaya periode seperti beban
penjualan dan dalam kondisi yang biasa, beban umum serta administrasi tidak
dianggap sebagai bagian dari biaya persediaan.

c. Diskon Pembelian
Diskon pembelian adalah untuk mengurangi harga penjualan untuk konsumen.
Diskon ini digunakan untuk memberikan insentiv untuk pembelian pertama kali
atau untuk memberikan hadiah untuk pesanan dalam jumlah besar.
4. ASUMSI ARUS BIAYA
a. Identifikasi Khusus
Identifikasi Khusus digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang
dijual dan setiap barang dalam pos persediaan. Biaya barang-barang yang telah
terjual dimasukan dalam harga pokok penjualan, sementara biaya barang-barang
khusus yang masih berada ditangan dimasukan pada persediaan. Metode ini
hanya bisa digunakan dalam kondisi yang memungkinkan perusahaan
memisahkan pembeliaan yang berbeda yang telah dilakukan secara fisik.
Dengan menggunakan metode identifikasi khusus maka perhitungan persediaan
menggunakan system perpetual akan sama dengan perhitungan dengan
menggunakan system periodic. Hal ini karena dengan system identifikasi
khusus nilai persediaan dikaitkan secara spesifik terhadap unit barang tertentu.
b. Biaya Rata-rata
Biaya rata-rata menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas
dasar biaya rata-rata barang yang sama yang tersedia selama suatu periode.

Untuk menghitug biaya persediaan dengan menggunakan metode ini telebih


dahulu harus dihitung biaya rata-rata per unit yaitu dengan membagi biaya
barang yang tersedia untuk dijual dengan unit yang tersedia untuk dijual.
c. Fifo (Pertama Masuk, Pertama Keluar)
Metode ini mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan)
sesuai urutan pembelinya. Dengan kata lain metode ini mengasumsikan bahwa
barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Donald E. Kieso , Jerry J. Weygandt, Terry D Warfield

Anda mungkin juga menyukai