Anda di halaman 1dari 21

Persediaan: Isu Penilaian

Tambahan
Andara Alianty (220203001)
Dewi Nur Anisa (220203002)
Terendah antara Biaya atau Nilai Realisasi Neto (LCNRV)

Perkiraan harga penjualan dalam aktivitas bisnis normal di kurangi dengan taksiran biaya untuk
menyelesaikan dan perkiraan biaya penjualans
asumsi bahwa Mander Corp. memiliki persediaan yang belum selesai dengan biaya perolehan sebesar R $
1.000, estimasi biaya penyelesaian sebesar $50, dan estimasi biaya penjualan sebesar $200. Maka Nilai
realisasi neto adalah sebagai berikut :
Metode Penerapan LCNRV

• Dalam kebanyakan situasi, perusahaan menghargakan persediaan pada item


dengan dasar item
•Aturan pajak pada beberapa negara menyarankan perusahaan menggunakan dasar
setiap item
• Pendekatan setiap item memberikan nilai terendah untuk tujuan laporan posisi
keuangan.
• Metode ini harus di aplikasikan secara konsisten dari satu periode ke periode
lainnya
Mencatat Nilai Terealisasi Neto, Bukan Biaya peroleh

Salah satu dari dua metode dapat digunakan untuk


mencatat dampak pendapatan dari penilaian persediaan
pada nilai realisasi neto. Salah satu metode, disebut
sebagai metode beban pokok penjualan, mendebit beban
pokok penjualan untuk menurunkan nilai persediaan ke
nilai realisasi neto.
Penggunaan Penyisihan

Sebagai ganti mengkredit rekening persediaan untuk penyesuaian nilai bersih yang
dapat terealisasi, perusahaan pada umumnya menggunakan rekening penyisihan.
Pemulihan Kerugian atas Persediaan
• Jumlah catatan penurunan dibatalkan
• Pembatalan terbatas pada jumlah asli penurunan yg tercatat
Melanjutkan contoh Rcardo, diasumsikan nilai bersih yang terealisasi meningkat menjadi $74,000
(peningkatan $4,000). Ricardo membuat catatan dibawah ini, menggunakan metode kerugian
Evaluasi Aturan LCBRV
Aturan LCNRV memiliki beberapa kekurangan secara konseptual :
1. Perusahaan mengakui penurunan nilai aset dan membebankannya pada periode dimana kerugian tersebut terjadi, bukan
dalam periode dimana aset tersebut dijual. Disisi lain, perusahaan mengakui kenaikan nilai aset hanya pada saat penjualan.
Perlakuan yang tidak konsisten ini dapat mendistorsi data laba.
2. Penerapan aturan LCNRV menghasilkan inkonsistensi, karena perusahaan dapat menilai persediaan pada biaya perolehan
dalam satu tahun dan pada nilai realisasi neto tahun berikutnya.
3. LCNRV menilai persediaan dalam laporan posisi keuangan secara konservatif, tetapi dampaknya pada laporan laba rugi
mungkin atau tidak mungkin menjadi konservatif. Laba 11 neto untuk tahun dimana perusahaan menelan kerugian
pastinya lebih rendah. Namun demikian, laba neto periode berikutnya mungkin lebih tinggi dari periode normal jika
pengurang harga penjualan yang diharapkan tidak material.
Dasar Penilaian
Situasi Penilaian Khusus
Berangkat dari aturan LCNRV dapat dibenarkan dalam situasi ketika :
• Sulit untuk menentukan biaya,
• Item dapat segera di pasarkan pada harga pasar yang berlaku, and
• Unit dari produk dapat dipertukarkan
Dua situasi umum, dimana NRV adalah aturan umum u menilai persediaan :
• Asset pertanian
• Komoditas yang dimiliki oleh pedagang broker
Persediaan Agrikultural

Secara umum kegiatan pertanian menghasilkan dua jenis aset agrikultur :


1. Asset biologis (diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar) adalah hewan yang
hidup atau tanaman, seperti domba, sapi, pohon buah-buahan, atau tanaman
kapas.
2. Hasil Agrikultur ( yang dipanen dari aset biologi ) adalah produk yang dihasilkan
asset bilogis, seperti wol dari lembu, susu dari kerbau, memetik buah dari pohon
buah, atau kapas dari pohon kapas.
Komoditas Broker- Trader

Broker-trader Membeli atau menjual komoditi (seperti panen jagung,


gandum, logam mulia, minyak pemanas) pada pihak lain atau pada akun
mereka sendiri. Tujuan utama pemilikan persediaan ini adalah untuk menjual
komoditas dalam waktu dekat dan menghasilkan keuntungan dari fluktuasi
harga.
Penilaian Dengan menggunakan Nilai Jual Relatif

Suatu masalah khusus timbul jika suatu kelompok yang terdiri dari
unit-unit yang berbeda di beli dengan suatu harga sekaligus, disebut
dengan pembelian sekeranjang
 Digunakan ketika membeli unit bervariasi dalam satu lump sum
pembelian.
Komitmen pembelian- suatu masalah khusus

• Umumnya penjual mempertahankan nama pada barang dagangannya.


• Pembeli tidak mengakui aset atau kewajiban
• Jika material, pembeli harus mengungkapkan rincian kontrak dalam catatan
•Jika harga kontrak lebih besar dari harga pasar, dan pembeli menduga bahwa
kerugian akan terjadi ketika pembelian terpengaruh, Pembeli harus mengakui
liabilitas dan kerugian yang sesuai dalam periode di mana penurunan seperti harga
pasar tersebut terjadi.
Komitmen pembelian- suatu masalah khusus

. Komitmen pembelian merupakan suatu hal yang


sangat diperlukan dan dibutuhkan keberadaannya
karena komitmen pembelian ini menyangkut
kelangsungan profitabilitas perusahaan pada
ketersediaan persesediaan barang dagangan yang
mencukupi untuk memenuhi semua permintaan
pelanggan.
Metode Laba Bruto Dalam Mengestimasi Persediaan

Tujuan dasar dari perhitungan fisik persediaan adalah untuk memeriksa keakuratan catatan persediaan
perpetual atau, jika tidak ada catatan, untuk mengetahui jumlah persediaan. Salah satu metode yang
dimaksud adalah metode laba bruto, metode ini digunakan secara luas oleh para auditor dalam situasi
dimana hanya diperlukan suatu estimasi atas persediaan perusahaan
Metode laba bruto didasarkan pada tiga asumsi :
- Persediaan awal ditambah pembelian sama dengan total barang yang akan diperhitungkan
- Barang yang belum terjual harus berada di tangan/harus tersedia.
- Jika penjualan, dikurangi biaya, dikurangikan dari jumlah persediaan awal ditambah pembelian,
maka hasilnya adalah persediaan akhir.
Metode Persediaan Ritel

Alternatif yang bisa dilakukan adalah menyusun persediaan menurut harga


ritel.Dalam sebagian besar perusahaan ritel, terdapat pola yang dapat
diamati antara biaya dengan harga.Karena itu, harga ritel dapat
dikonversikan menjadi biaya dengan suatu rumus. Metode ini, yang
dinamakan metode persediaan ritel, mensyaratkan bahwa pencatatan
dilakukan atas :
a. Total biaya dan nilai ritel dari barang yang dibeli
b. Total biaya dan nilai ritel barang yang tersedia untuk dijual, dan
c. Penjualan periode berjalan.
Konsep Metode Ritel

Pembatalan markup adalah penurunan harga barang dagang yang


sebelumnya telah dimarkup diatas harga ritel awal.Dalam pasar
kompetitif, peritel sering kali perlu menggunakan markdown,
yakni penurunan harga jual awal. Markdown terhadap harga jual
mungkin diperlukan karena adanya penurunan tingkat harga
umum, penjualan khusus, kerusakan barang, kelebihan persediaan,
dan persaingan.
Pos-pos Khusus yang Berhubungan dengan Metode Ritel

Metode persediaan ritel akan menjadi rumit apabila pos-pos seperti transportasi masuk,
retur pembelian dan pengurangna harga, dan diskon pembelian terlibat. Dalam metode
ritel, memperlakukan pos-pos semacam itu sebagai berikut:
- Biaya pengangkutan (freight cost) diperlukan sebagian dari biaya pembelian
- Retur pembelian (purchase return) dbiasanya dipandang sebagai pengurangan baik
pada biaya maupun harga ritel.
- Diskon pembelian dan pengurangan harga (purchase discount and allowances)
biasanya dipandang sebagai pengurang biaya pembelian.

Selain itu, sejumlah pos-pos khusus juga memerlukan analisis yang seksama:
- Transfer masuk
- Kekurangan normal
- Kekurangan abnormal
- Diskon untuk karyawan.
Evaluasi atas Metode Persediaan Ritel

Perusahaan –perusahaan yang menggunakan metode persediaan ritel


untuk menghitung persediaan karena alasan berikut :
a. Agar laba bersih dapat dihitung tanpa harus melakukan
perhitungan fisik persediaan .
b. Sebagai ukuran pengendalian dalam menentukan kekurangan
persediaan .
c. Dalam pengaturan kuantitas barang dagang ditangan .
d. Untuk informasi asuransi.
Penyajian dan Analisis
Standar akuntansi memerlukan pengungkapan:
Penyajian Persediaan
(1) Kebijakan akuntansi yang dianut dalam mengukur persediaan, termasuk rumus biaya yang digunakan (rata-
rata tertimbang, FIFO).
(2) Jumlah persediaan tercatat dan jumlah tercatat dalam klasifikasi (barang dagangan, persediaan produksi,
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi).
(3) Jumlah persediaan yang dicatat sebesar nilai wajar dikurangi biaya penjualan
(4) Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan.
(5) Jumlah setiap penurunan persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan dan jumlah setiap
penurunan pengembalian diakui sebagai pengurang beban pada periode berjalan
(6) Keadaan atau peristiwa yang menyebabkan penurunan persediaan
(7) Jumlah tercatat persediaan dijadikan jaminan untuk kewajiban, jika ada.
Analisis Persediaan
Pengelolaan persediaan adalah hal yang sangat perlu diperhatikan secara terus-menerus karena kalau kebijakan
persediaan pengelolaannya kurang bagus maka akan mengakibatkan efek yang sangat fatal bagi perusahaan.
Rasio yang umum digunakan dalam pengelolaan dan evaluasi tingkat persediaan adalah perputaran persediaan
dan rata-rata hari untuk menjual persediaan. Disini akan dibahas rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan
untuk mencari jalan tengah diantara persoalan-persoalan.
1. Rasio perputaran persediaan
Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali, secara rata-rata, persediaan terjual selama suatu periode.
2. Jumlah hari rata-rata untuk menjual persediaan
Ukuran mewakili rata-rata jumlah hari penjualan persediaan yang di mimiliki perusahaan di tangan.
TERIMA KASIH
.

Anda mungkin juga menyukai