Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN

EKSTERNAL TERHADAP KINERJA USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH (UMKM)
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Rica Yulianti Lukmana, S.Tr.Ak.,M.Ak

Disusun Oleh:
Muhammad Ramli (210203001)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam kami curahkan
kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal mini riset ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik dengan judul proposal mini riset “Analisis Pengaruh
Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (UMKM)” dengan tepat waktu.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak. Dan saya berharap proposal ini dapat memberikan manfaat
bagi orang lain.

Samarinda, 10 Juni 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia

sangat maju, dan saat ini menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan

ekonomi nasional. Hal ini karena bisnis usaha kecil adalah tulang punggung

sistem ekonomi rakyat, dan memiliki efek terhadap tenaga kerja yang dapat

mengurangi masalah pengangguran, serta kesenjangan ekonomi antara kelompok,

pendapatan, dan pengentasan kemiskinan. Bahkan, pertumbuhan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) mampu memperluas basis ekonomi dan dapat

berkontribusi secara signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu

meningkatkan ekonomi regional dan ketahanan ekonomi nasional. Meningkatnya

peran dan aktivitas bisnis sektor ini semakin terlihat, terutama sejak era krisis

ekonomi dan keuangan tahun 1998. Di tengah lambatnya proses restrukturisasi

sektor korporasi dan BUMN, sektor ini telah menunjukkan kemajuan yang

semakin meningkat dan bahkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi

nasional. Keberhasilan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki

pengaruh langsung terhadap perkembangan ekonomi, baik di negara maju maupun

negara berkembang. Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki kemampuan

untuk menciptakan lapangan kerja dengan biaya minimum. Perusahaan kecil dan
menengah adalah pelopor dalam dunia inovasi dan memiliki fleksibilitas tinggi

yang memungkinkan bisnis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

Peran yang dilakukan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

diharapkan tetap berkelanjutan, dengan bantuan dan peran pemerintah serta pihak

pihak yang terkait untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Pada dasarnya kinerja

sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dipengaruhi oleh dua faktor

utama, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal merupakan faktor

yang bersumber dari dalam usaha bisnis tersebut dan biasanya dapat dikendalikan.

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar kegiatan

usaha yang sulit untuk di kendalikan.

Jumlah pengangguran di Kota Samarinda pada tahun 2018 mencapai 24.231

orang, dan yang bekerja dengan jumlah total 368.943 dari jumlah angkatan kerja

yang mencapai 393.174 orang. Dari jumlah penganguran di Samarinda yang

mencapai 24.231 orang, di harapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

berperan dalam menambah lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi

nasional khususnya di Kota Samrinda. Pemindahan Ibu Kota Negara ke Provinsi

Kalimantan Timur yang resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada

tanggal 26 Agustus 2019 merupakan momentum menumbuhkan alternatif sumber

pertumbuhan baru termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kota

Samarinda sebagai tempat yang potensial untuk berusaha meski banyak pesaing

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tetapi masyarakat sebagai pelanggan

juga mempunyai minat yang tinggi terhadap produk olahan maupun jasa di
Samarinda. Kota Samarinda yang merupakan ibukota provinsi Kalimantan Timur

pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Samarinda

cukup besar. Di kota ini terdapat berbagai jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) baik dari segi kuliner, fashion, industri, jasa dan sebagainya.

1.2. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu, maka masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh Faktor Internal terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah di Kota Samarinda

b. Bagaimana pengaruh Faktor Eksternal terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah di Kota Samarinda

1.3. Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini di lakukan memiliki tujuan, dimana tujuan penelitian ini sejalan

dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

a. Pengaruh secara parsial atau secara individu Faktor Internal dan Faktor

Eksternal terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota

Samarinda
b. Pengaruh secara simultan atau secara bersama-sama Faktor Internal dan Faktor

Eksternal terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota

Samarinda

1.4. Manfaat Penelitian

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang

sangat besar peranannya dalam pertumbuhan ekonomi, serta pengentasan

kemiskinan, maupun dalam mengurangi jumlah pengangguran, Namun demikian

pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada saat ini masih

sangat rendah, hal ini karena para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) tidak memahami dan cenderung tidak peduli terkait perkembangan

usahanya. Oleh karena itu dengan adanya penelitian ini maka dapat dimanfaatkan

oleh:

a. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diharapakan pada pelaku Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat mengidentifikasi factor faktor apa

saja yang dominan mepengaruhi kinerja usahanya.

b. Pemerintah dan swasta, penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan

kajian serta pertimbangan para pengambil kebijakan maupun regulator, baik

pemerintah maupun swasta dalam memberikan pendampingan, bimbingan,

serta permodalan dalam rangka membantu pertumbuhan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM)


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Secara umum pengertian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah

usaha yang memproduksi barang dan jasa yang menggunakan bahan baku utama

berbasis pada pendayagunaan sumber daya alam, bakat dan karya seni tradisional

dari daerah setempat. Adapun ciri-ciri Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) adalah bahan baku mudah diperolehnya, menggunakan teknologi

sederhana sehingga mudah dilakukan alih teknologi, keterampilan dasar umumnya

sudah dimiliki secara turun temurun, bersifat padat karya atau menyerap tenaga

kerja yang cukup banyak, peluang pasar cukup luas, sebagian besar produknya

terserap di pasar lokal atau domestik dan tidak tertutup sebagian lainnya

berpotensi untuk diekspor, beberapa komoditi tertentu memiliki ciri khas terkait

dengan karya seni budaya daerah setempat serta melibatkan masyarakat ekonomi

lemah setempat secara ekonomis dan menguntungkan.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga didefinisikan sebagai berikut:

a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, ataupun

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau

Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2.2. Kekuatan Dan Kelemahan Menjalankan Usaha Mikro Kecil Dan

Menengah (UMKM)

A. Kekuatan Menjalankan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

1. Pemilik usaha bebas dalam cara berusaha dan mengambil keputusan.

2. Pemilik usaha biasanya memiliki peran penting serta bergerak secara langsung

di dalam menjalankan usahanya. Usaha yang dijalankan sebenarnya sesuai

untuk kebutuhan masyarakat sekitarnya.

B. Kelemahan Menjalankan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

1. Pemilik usaha biasanya memiliki peran penting serta bergerak secara langsung

di dalam menjalankan usahanya. Usaha yang dijalankan sebenarnya sesuai

untuk kebutuhan masyarakat sekitarnya.

2. Sulit untuk mendapatkan karyawan dikarenakan jumlah gaji yang harus

diberikan tidak begitu besar.


3. Relatif lemah dalam pekerjaan. Pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) biasanya tidak berjualan barang-barang tertentu dengan tetap.

Mereka juga bisa menjual barang yang berbeda sewaktu-waktu.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki kelebihan yang menjadi

basis pengembangan usaha dan kekurangan yang memiliki masalah klasik dari

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut (Siregar,

2018):

1. Kelebihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi basis

pengembangan usaha adalah:

a. Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja

patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50%

tenaga kerja yang tersedia.

b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini

terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru.

c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan manajemen sederhana

dan fleksibel terhadap perubahan pasar.

d. Memanfaatkan dilaksanakan menunjukan hasil yang menggambarkan bahwa

industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk

mengembangkan sektor lain yang terkait. Sumber daya alam sekitar,

industrinya kecil sebagian besar memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari

industri besar atau industri yang lainnya.

e. Memiliki potensi untuk berkembang.


2. Kekurangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki

masalah klasik adalah:

a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.

b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha industri kecil lebih

memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran

mampu dalam mengakseskannya. Khusus nya dalam informasi pasar. Sehingga

sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.

c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk industri

kecil.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) diatas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) itu dapat menjalankan usaha dengan mengambil keputusan

yang secara bebas. Dengan memiliki segmen pasar yang baik digunakan untuk

mengembangkan usahanya. Sedangkan kelemahannya adalah kesulitan untuk

mendorong usahanya yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya manusia.

2.3. Faktor Internal Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Faktor internal yang positif dapat digunakan perusahaan untuk mencapai

misi, sasaran, dan tujuan.Sebaliknya faktor internal yang negatif harus dihindari

oleh perusahaan karena akan menghambat perusahaan dalammencapai tujuan,

misalnya kekurangan modal, kekurangan pekerja terampil, tidak

mampumenguasai teknologi, dan lokasi yang tidak strategis (Zimmerer et.

al.,2008). Menurut Subroto, Hapsari, dan Astutie (2016), dengan meningkatkan


faktor internal yang meliputi sumber daya manusia, keuangan, produksi,

sertapemasaran akan meningkatkan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM).

A. Aspek Permodalan

Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam

Nugraha (2011: 9) “modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk)

untuk berdagang, melepas uang dan sebagaanya; harta benda (uang, barang, dan

sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang

menambah kekayaan.” Menurut Suliyanto (2010), analisis aspek permodalan

dipakai guna memberi jawaban bagi pertanyaan bagaimanakah kesiapan

permodalan yang hendak dipakai guna melangsungkan bisnis supaya memberikan

keuntungan bagi perusahaan.

B. Aspek Pasar Dan Pemasaran

American Marketing Association dalam Fandy Tjiptono (2014:27)

mengemukakan pengertian pemasaran adalah: “Proses perencanaan dan

pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang

dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individual dan

organisasional”. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75), “Marketing mix is the

set of tactical marketing tools that the firmblends to producethe response it wants

in the target market”, artinya menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah

seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar.


C. Aspek Sumber Daya Manusia

Schermerhorn (1996:4) mengemukakan “Human resource are the people,

individuals, and groups that help organizations produce goods or services” yang

artinya sumber daya manusia adalah orang-orang, individu-individu,

dankelompok-kelompok yang membantu organisasi menghasilkan barang-barang

atau jasa-jasa. Kompetensi sumber daya manusia erat hubungannya pada kinerja

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), baik kinerja individu maupun

kinerja organisasi (perusahaan). Menurut Amstrong (1994) kinerja individu

berdasarkan pehamaman ilmu pengetahuan, kompetensi, perilaku serta keahlian

yang dibutuhkan agar bisa menjalankan tugasnya secara baik. Sementara kinerja

perusahaan berdasarkan terhadap bagaimanakah manajemen perusahaan

merespons situasi internal serta eksternalnya, yang melalui suatu tolak ukur bisa

diketahui berapakah tingkat turbulensinya serta tingkat kemampuan untuk

mengantisipasi.

2.4. Faktor Eksternal Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada diluar kendali yang

mempengaruhi perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga

mempengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya (Robbins&Coulter,

2013). Menurut Sandra dan Purwanto (2015), faktor eksternal yang

mempengaruhi kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdiri dari
beberapa aspek yakni: Aspek kebijakan pemerintah di sektor publik, aspek sosial

budaya dan ekonomi serta aspek peranan lembaga terkait.

A. Aspek Kebijakan Pemerintah

Menurut Munizu (2010), suatu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

akan tumbuh apabila lingkungan aturan/kebijakan yang mendukung kemudahan

usaha, memberikan pembinaan serta memberikan akses informasi dan lokasi

usaha yang memadai kepada pelaku usaha. Dengan adanya dukungan pemerintah

melalui kebijakan yang mendukung peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM). Rokhayati dan Lestari (2016) menyatakan bahwa dukungan

pemerintah merupakan aspek yang penting dalam ikut serta mensukseskan sebuah

bisnis. Karena dengan adanya dukungan pemerintah maka proses regulasi yang

ada tentunya mendukung pihak-pihak yang berkepentingan khususnya usha mikro

kecil menengah.

B. Aspek Pelayanan Lembaga Terkait

Rokhayati dan Listiyaning (2016) menyatakan bahwa aspek perananlembaga

terkait ini meliputi pemerintah, perguruan tinggi, swasta, asosiasi pengusaha,

lembaga swadaya masyarakat dan lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap

perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut Munizu

(2010) aspek peranan lembaga terkait berkaitan dengan peranan lembaga yang

memberikanpelatihan dan pembinaan, monitoring, serta memberikan bantuan

permodalan terhadap usaha. Pelaku usaha yang mengikuti pelatihan dan

pembinaan diharapkan memiliki kemampuan yang baik untuk meningkatkan


kinerja usaha. Selain itu, bantuan permodalan juga mempermudah pelaku usaha

untuk meningkatkan kinerjanya.

2.5. Pengertian Kinerja

Pengertian Kinerja Menurut Jeaning dan Beaver (2012) kinerja perusahaan

secara umum merupakan tolak ukur keberhasilan dan perkembangan suatu

perusahaan kecil (usaha kecil). Pengukuran yang dilakukan perusahaan terhadap

kinerja yaitu tentang seberapa besar keuntungan yang diperoleh, besar investasi,

dan pertumbuhan jumlah tenaga kerja serta perkembangan perusahaan secara

umum.

Menurut Prawirosentono (2013) kinerja yaitu suatu pencapaian kerja yang

dilakukan oleh orang atau badan usaha atau organisasi, sesuai dengan kewajiban

dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai visi dan tujuan usaha,

atau organisasi dan tidak melupakan kaidah hukum yang berlaku sesuai dengan

moral dan etika.

Strategi bisnis para manager sangat mempengaruhi imbalan atau bahkan

resiko yang diterima perusahaan karena investasi. Menurut Mulyadi yang dikutip

Husein (2016), untuk mengukur kinerja dapat dilihat dari pendapatan perusahaan,

sedangkan besarnya pendapatan bisa lihat dari pusat laba. Pusat laba merupakan

pusat pertanggung jawaban manager dalam mengendalikan pendapatan, dan untuk

mengukur pusat laba tersebut adalah dengan melihat produktivitas perusahaan.

2.6. Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)


Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kinerja merupakan

sebuah gambaran atau kondisi mengenai pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan

atau progam dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Kinerja

yang baik disemua sektor baik keuangan, produksi, distribusi,maupun pemasaran

merupakan syarat mutlak bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk

bisa terus hidup. Dengan kinerja yang baik pula bagi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) diharapkan akan semakin kokoh jadi tulang punggung

perekonomian dan akan semakin berperan penting dalam perekonomian Nasional.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sebuah identitas yang

terus menjadi perhatian dan selalu mendapat prioritas oleh pemerintah.

Menurut Hasibuan (Dinar 2017:9) “Kinerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang atau

organisasi dalam melaksakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.” Menurut Aribawa

(2016:2) “Kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan hasil

kerja yang di capai oleh seorang individu dan dapat diselesaikan dengan tugas

individu tersebut didalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada suatu

periode tertentu, dan akan dihubungkan dengan ukuran nilai atau standard dari

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang individu bekerja.” Dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kinerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) merupakan hasil kerja yang dicapai secara keseluruhan


dibandingkan dengan hasil kerja, target, sasaran atau kriteria yang telah

ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama pada sebuah identitas

usaha dengan kriteria aset dan omzet yang telah ditentukan dalam undang-undang.

2.7. Indikator Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kinerja yang

dihasilkan baik maka akan semakin kokoh untuk menjadi tulang punggung pada

perekonomian dan semakin memiliki peran penting dalam perekonomian

Nasional. Menurut Rapih, (2015) berikut ini adalah indikator dari Kinerja Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM):

a. Pertumbuhan penjualan, artinya jumlan volume penjualan akan semakin

meningkat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan yang menjadi sumber

penerimaan utama perusahaan. Dengan meningkatnya jumlah pendapatan

dengan asumsi biaya konstan, hal ini berarti aset perusahaan bertambah.

b. Pertumbuhan pelanggan, dimana pelanggan merupakan pihak yang menentukan

jumlah produk yang terjual, dengan meningkatnya jumlah pelanggan

menunjukakan bertambahnya segmen pasar yang dapat menambah jumlah

penjualan.

c. Pertumbuhan keuntungan, laba nerupakan sumber penambahan modal

perusahaan, dengan meningkatnya laba menunjukan perusahaan mengelola

keuanghan dengan baik, efektif dalam menggunakan dana dan efisien dalam

pengelolaan dananya.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Obyek dan Waktu Penelitian

Obyek yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM

yang menjalankan kegiatan usaha di Wilayah Kota Samarinda. Waktu penelitian

dilakukan selama 1 (satu tahun), yaitu terhitung mulai Agustus 2020 s/d Agustus

2021.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM bidang usaha kuliner

dan fashion. Adapun karakteristik responden yang menjadi sumber data dalam

penelitian ini adalah:

a. UMKM bidang kuliner dan fashion.

b. Lokasi usaha di Kota Samarinda.

c. Telah menjalankan usaha minimal 3 tahun.

d. Memiliki ijin usaha dari pejabat setempat (minimal RW).

e. Pernah menggunakan fasilitas pinjaman bank atau KUR.

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka jumlah populasi pada masing-

masing wilayah sebanyak 100 UMKM. Sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan sampel penuh, dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel


penelitian. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 300

UMKM, dengan proporsi penambilan sampel masing masing lokasi adalah 100

UMKM.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang

bersumber dari jawaban responden. Namun demikian untuk keperluan pengolahan

data dengan memnggunakan analisis statistik maka data kualitatif tersebut

selanjutnya dikuantitatifkan dengan menggunakan skala lingker. Hal ini karena

jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana data dianalisis dengan

menggunakan statistik, sehingga jenis data harus kuantitatif.

Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang

dikumpulkan langsung dari jawaban responden, sehingga data tersebut masih data

asli yang belum melalui proses pengolahan data.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner

kepada responden. Adapun sifat kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, dimana reponden menjawab dengan cara memilih sesuai dengan jawaban

yang telah disediakan.

Anda mungkin juga menyukai