Anda di halaman 1dari 15

JURNAL

PERAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DALAM


MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA
TAMPAK SIRING KECAMATAN BATUKLIANG KABUPATEN
LOMBOK TENGAH

Samahudin
Prodi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Mataram
hajimuh.samahudin@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran usaha mikro kecil dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat dan dampak dari usaha mikro kecil dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif bersifat
deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan prosedur yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah penelitian dengan cara menggambarkan fenomena atau
kejadian-kejadianyang terjadi saat ini. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa usaha mikro kecil dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok Tengah yaitu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan
dampak dari usaha mikro dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya
yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat yaitu dengan terciptanya
lapangan pekerjaan yang dapat membnatu memenuhi kebutuhan setta perekonomian
masyarakat. Tiga indikator yang dapat mencapai perekonomian masyarakat menjadi
lebih baik yaitu pendapatan, terbentuknya lapangan pekerjaan dan membantu
perekonomian mssyarakat.

Kata Kunci : Peran, Usaha Mikro Kecil, perekonomian Masyarakat

i
I. Pendahuluan
Masyarakat disuatu daerah memiliki potensi yang berbeda-beda sehingga
diperlukan adanya pemberdayaan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan
yang dimiliki oleh setiap masyarakat yang ada disuatu daerah tertentu. Melalui
pemberdayaan masyarakat ini diharapkan mampu untuk mengentaskan
kemiskinan dan memperbaiki perekonomian masyarakat. Pemberdayaan dapat
dilakukan terhadap masyarakat desa yang memiliki kemampuan dan kreativitas
untuk menghasilkan sesuatu yang dapat memberikan nilai tambah dan bermanfaat
bagi kehidupan. Pemberdayaan masyarakat desa merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat, melalui beberapa kegiatan antara
lain peningkatan prakarya dan swadaya masyarakat, perbaikan lingkungan dan
perumahan, pengembangan usaha ekonomi desa, pengembangan lembanga
keuangan desa serta kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan masyarakat
dalam menaikkan hasil produksinya. 1
Munculnya konsep ekonomi kreatif yang berkembang saat ini mendorong
masyarakat setempat untuk menciptakan sesuatu yang dapat memberikan nilai
tambah supaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Ekonomi kreatif
adalah penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas manusia
dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan
teknologi.2
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya bahwa usaha mikro kecil
meliputi usaha kerajinan ketak, usaha bambu rakit, usaha batu bata usaha
sembako telah memberikan banyak manfaat dan memiliki peran dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Desa Tampak Siring.
Semenjak usaha ini berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat,
perekonomian msayarakat menjadi terbantu bahkan usaha tersebut telah mebuka
lapanngan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga tidak nganggur lagi.
Pada masa sekarang ini, masyarakat di suatu daerah banyak memanfaatkan
peluang dari kemampuan yang dimiliki untuk menggeluti usaha mikro kecil untuk
dijadikan sebagai mata pencharian dalam rangka memperoleh pendapatan. salah
satunya adalah usaha mikro kecil seperti usaha sembako, usaha toko bangunan,
usaha ketak, usaha batu bata dan usaha lainnya. Usaha Mikro Kecil merupakan
suatu usaha ekonomi produktif yang independen atau berdiri sendiri baik yang
dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari
perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah.
Di beberapa daerah yang ada di Kecamatan Batukliang sebagian besar
bermata penvharian masyarakat berasal dari usaha mikro kecil. Karena dari usaha
tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satu
daerah dari Kecamatan Batukliang yang menggeluti usaha mikro kecil. Usaha
mikro kecil telah memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di
Desa Tampak Siring.

1
Ajeng Dini Utami, Buku Pintar Pemberdayaan Masyarakat Desa, (Jawa Tengah: Desa
Pustaka Indonesia, 2019), hlm, 12.
2
Irim Rismi Hastyorini, Inung Oni Setiadi, Ekonomi Kreatif: Menumbuhkan Gagasan
Kreatif, 2015, hlm, 48.

1
Pengembangan Usaha Mikro Kecil ini harus menjadi salah satu prioritas.
Hal ini karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi
kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjngan
antara golongan, pendapatan dan antar pelaku usaha ataupun pengentasan
kemiskinan dan penyerapatan tenaga kerjanya. Lebih dari itu pengembangnnya
mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam perubahan yang struktural, yaitu meningkatkan perekonomian
daerah dan ketahan ekonomi nasional. Dapat memberikan peran pada lingkungan
sekitar yang dapat menciptakan kesejahteraan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, Desa Tampak
Siring merupakan desa yang memiliki potensi di sektor pertanian, peternakan dan
sektor industri yaitu berupa usaha kerajina ketak, usaha sembako, usaha toko
bangunan dan usaha lainnya. Dari ketiga sektor tersebut yang memiliki peran
paling besar dalam peningkatan perekonomian masyarakat Desa Tampak Siring
memperoleh penghasilan tambahan dari hasil usahanya. Sehingga banyak dari
masyarakat Tampak Siring yang menggeluti dan menjadikan usahamikro kecil
tersebut sebagai mata pencharian mereka.3
1. Gambaran Umum Usaha Mikro Kecil
Adapun pengertian UKM menurut Subardjo dalam Rafika mendifinisakan
Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi
kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang kriteria perusahaan di Indonesia
dengan jumlah 1-4 orang sebagai usaha rumah tangga, perusahaan denan tenaga
kerja 5-19, sebagai usaha kecil, perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 20-90
sebagai industri menengah dan perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100
orang sebagai usaha besar.
2. Klasifikasi Usaha Mikro Kecil Menengah
Dalam perspektif pengembangannya, Usaha Mikro Kecil merupakan kelompok
usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi
keharusan penguatan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
melibatkan banyak kelompok.
3. Program Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah
Pemberdayaan UKM adalah perlakuan yang diberikan terhadap UKM yang
tidak berdaya supaya menjadi berdaya dalam arti menghilangkan atau paling tidak
mengurangi kelemahannya serta mengaktualkan potensi dan memanfaatkan
peluangnya. UKM yang berdaya merupakan yang memiliki kemampuan
permodaln yang cukup, memiliki akses yang luas baik terhadap investor, sumber
bahan baku, calon konsumen serta memiliki daya saing yang kuat.
4. Sumber Permodalan
Salah satu kelemahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yaitu kemampuan
permodalan. Oleh karena itu, membantu akses ke sumber permodalan atau
pemberi serta penyedia kredit akan memecahkan sebagian masalah kebutuhan
permodalan perusahaan. Dalam keadannya banyak UMKM yan memerlukan dana

3
Observasi, Tampak Siring, 20 Desember 2020.

2
dari sumber permodalan, dilain pihak sumber permodalan memiliki cukup dana
untuk disalurkan kepada UMKM akan tetapi terjadi suatu gap sehingga kedua
kutub tersebut tidak pernah ketemu sehingga tidak terjadi transaksi. Kendala-
kendala yang menjadi penyebab sulitnya UMKM yang mengakses sumber
permodalan antara lain, yaitu tidak saling mengenal antara sumber permodalan
dengan UMKM, adanya perbedaan kebiasaan dimana para pengusaha UMKM
tidak terlalu akrab dengan pembukuan sementara dilain pihak perbankan sangat
akrab dengan pembukuan, ketidakmampuan menyusun kelayakam usaha termasuk
sulitnya memenuhi persyaratan administratif yang diminta pihak pemilik dana.
Dalam hal ini permodalan yang dilakukan oleh UMKM itu sendiri tidak ada
campur tangan oleh pihak Desa atau pun pihak Bank lainnya sehingga dapat
disimpulkan bahwa permodalan UMKM ini murni dari diri sendiri serta
dukungan dari pihak keluarga.
1. Program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Program strategi pertama yang akan dilakukan oleh UMKM sehingga usaha
yang dijalani berjalan lancar yaitu dengan memperbesar akses pasar baik didalam
desa itu sendiri maupun diluar desa itu sehingga tercipta peluang dan permintaan
terhadap produk-produk UMKM. Program kedua menyangkut agregasi
pembiayaan yang akan menjadi solusi untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM.
Sedangka program yang ketiga yaitu pengembangan kapasitas manajemen dan
UMKM dapat bekerja maksimal tanpa perlu takut produknya tidak bisa
dipasarkan. Salah satu caranya adalah mendukung dan membantu penjualan
secara online. Keempat yaitu memberikan kemudahan dan kesempatan
mengembangkan usaha bagi UMKM. Dengan langkah ini, diharapkan produk-
produk lokal memiliki kesempatan yang sama untuk ditempatkan sejajar dengan
produk-produk impor lainnya.
Program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini dapat dilihat dari
bagaimana pemilik suatu usaha ini agar menjadi lebih baik untuk kedepannya
dengan memperhatikan kualitas barang dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk
kedepannya.
2. Peran Usaha Mikro Kecil Menengah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peranan adalah tindakan yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu pristiwa atau bagian
yang dimainkan seseorang dalam satu pristiwa. 4
Peran seseorang dalam masyarakat erat kaitannya dengan kedudukan yang
dimilikinya. Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam
suatu kelompok sosial. Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan
(status). Seseorang dikatakan menjalankan peranan apabila orang tersebut telah
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya.
Peran yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam
pergaulan masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat yaitu social posision
merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu pada organisasi
masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan

4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 04-07-2021, Pukul 09.07

3
sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki ststus posisi dalam masyarakat
serta menjalankan suatu peranan.
Peranan mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut:
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian-
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat.
2) Peran merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3) Peran juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Ketentuan-ketentuan suatu peran adalah penggambaran normatif mengenai
cara-cara melaksanakan fungsi-fungsi untuk fungsi-fungsi mana terdapat posisi-
posisi, cara-cara yang umumnya disetujui bersama dalam kelompok mana saja
yang mengakui suatu posisi tertentu. Fungsi yang dimaksud dalam hal ini adalah
posisi sosial individu dalam masyarakat. Posisi sosial adalah suatu penempatan
individu dalam suatu kelompok atau masyarakat sehubungan dengan sumbangan-
sumbangan yang ditentukan kepada suatu tata hubungan dengan orang lain. 5
Ada tiga alasan utama suatu negara harus mendorong usaha kecil yang ada
untuk terus berkembang. Alasan pertama adalah karena pada umumnya usaha
kecil cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga
kerja yang produktif. Kemudian alasan kedua seringkali mencapai peningkatan
produktifitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Hal ini merupakan
bagian dari dinamika usahanya yang terus menyesuaikan perkembangan zaman.
Alasan ketiga usaha kecil ternyata memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas
dibandingkan dengan perusahaan besar.
3. Indikator Kesejahteraan
Menurut Sukirno kesejahteraan yaitu aspek yang tidak hanya mementingkan
tentang pola konsumsi tetapi pengembangan potensi atau kemampuan setiap
manusia menjadi penting sebagai modal dalam mencapai kesejahteraan hidup.
Oleh karena itu, Sukirno membedakan kesejahteraan dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Kelompok yang berusaha membandingkan tingkat kesejahteraan di dua negara
dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional.
b. Kelompok yang berusaha menyusun penyesuaian pendapatan masyarakat
dibandingkan dengan mempertimbangkan perbedaan tingkat harga negara.
c. Kelompok yang berusaha untuk melalui proses belajar. Setiap warga negara
Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang berkualitas sesuai dengan
minat dan bakat yang dimiliki dengan tidak memandang perbedaan status
ekonomi, sosial, suku dan etnis.
4. Undang-Undang dan Dasar Hukum Pelaksanaan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM)
Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Dalam UU ini telah diatur semua dari kriteria, aspek perizinan serta

5
Tsania Riza Zahroh, Peran Umkm Konveksi Hijab dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Perempuan, Jurnal Ekonomi, 2017, hlm14.

4
bagaimana peran serta pemerintah pusat dan daerah dalam pemberdayaan usaha
mikro. Pada pasal 13 ayat 1 (a) dalam UU No. 20 Tahun 2008 disebutkan
pemerintah berkewajiban menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi
pemberian lokasi di pasar, sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi yang
wajar bagi pedagang dan lokasi lainnya. Ada juga pasal-pasal yang menyebutkan
bahwa pemerintah perlu memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi usaha
mikro serta membebaskan biaya perizinan untuk usaha mikro, ini artinya usaha
mikro bukan merupakan anak tiri dalam perkonomian indonesia. Bahkan faktanya
usaha mikro merupakan salah satu tulang punggung perekonomian. Usaha mikro
secara nyata membuktikan mampu menyerap tenaga kerja yang tidak tertampung
disektor lain. Penyerapannya pun cukup besar yakni mencapai 97%. Selain itu
kementrian koordinator perekonomian juga mencatat peran usaha mikro terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 60,34%.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu data-data
yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah fakta dilapangan yang
berkaitan langsung dengan objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah penelitian kualitatif.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data utama
tanpa melalui perantara. Data primer memungkinkan peneliti memperoleh
data yang lebih kongkrit karena diperoleh secara langsung tanpa melalui
orang lain. Dalam penelitian kualitatif, sumber data penelitian tersebut
dengan istilah informan. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam
penelitian ini adalah pedagang sembako, pedagang toko bangunan,
pengrajin ketak, pembuatan batu bata dan para masyarakat. Peneliti akan
mewawancarai mereka secara langsung terkait dengan fokus penelitian
yaitu tentang peran usaha mikro kecil dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah
b. Data Skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang lain atau lembaga tertentu. Atau data primer yang telah diolah lebih
lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan
lainnya sehingga lebih informatif oleh pihak lain. 6
c. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode berfikir
induktif yaitu cara berfikir berangkat dari hasil temuan dilapangan yang
masih bersifat khusus selanjutnya dibuat kesimpulan secara umum. 7
d. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan

6
Anak Agung Putu Agung, Metodologi Penelitian Bisnis, (Malang: UB Press, 2012), hlm,
60.
7
Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2009), hlm. 25.

5
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
e. Penyajian Data (Data Display)
Stelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Melalui penyajian data tersbut, maka data dapat terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Desa Tampak Siring sampai pada akhir Desember
2020 adalah sebanyak 5.364 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki tercatat
sebanyak 2.611 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 4.032 jiwa.
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan memiliki
persentase sebesar 3.54 jiwa. Hal ini disebabkan karena tingkat kelahiran
anak perempuan lebih besar jika44 dibandingkan dengan anak berjenis
kelamin laki-laki. Pertumbuhan penduduk di Desa Tampak Siring bisa
dibilang cukup padat, hal tersebut disebabkan karena tingkat kelahiran yang
cukup tinggi dan banyaknya warga masyarakat. Penduduk yang ada di Desa
Tampak Siring mayoritas beragama Islam hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya tempat peribadatan seperti masjid, musholla dan TPQ yang ada
di setiap Dusun Tampak Siring.
3. Mata Pencaharian
Masyarakat yang ada di Desa Tampak Siring memiliki berbagai
macam jenis mata pencaharian mulai dari bidang pendidikan, kesehatan,
perdagangan, kontruksi, jasa, angkutan dan lain sebagainya. Namun dari
beberapa bidang tersebut, sebagian besar masyarakat Desa Tampak Siring
bermata pencaharian dibidang pertanian baik sebagai petani maupun sebagai
buruh tani dan juga dibidang peternakan, hal tersebut dikarenakan
banyaknya masyarakat yang beternak sapi dan ayam.
Selain di bidang pertanian dan peternakan, masyarakat Desa Tampak
Siring juga banyak yang bermata pencaharian dibidang Usaha Mikro Kecil
Menengah seperti pedagang sembako, warung, anyaman ketak, usaha batu
bata, usaha batako dan lain sebagainya. 8
Berikut adalah informasi yang lebih rinci mengenai jenis pekerjaan yang
dijadikan sebagai mata pencaharian oleh masyarakat di Desa Tampak
Siring, di antaranya sebagai berikut:

Data Jenis Pekerjan Masyarakat di Desa


Tampak Siring Kecamatan Batukliang
No Jenis Pekerjaan Jumlah Jiwa
1 Pertanian 456
2 Usaha 349
3 Pekebunan 326

8
Dokumentasi, Potensi Desa Tampak Siring, Pemerintah Desa Tampak Siring 2021.

6
4 Peternak 235
5 Pegawai 228
6 Guru 146
Sumber: Dokumentasi Kantor Desa Tampak Siring, 2021.

500
450
400
350
300
250 Jumlah
200
Column1
150
100 Column2
50
0

Berdasarkan tabel atau grafik tersebut di atas dapat diketahui bahwa


mayoritas mata pencharian masyarakat Desa Tampak Siring adalah bergerak
dibidang pertanian sebanyak 456, di bidang perkebunan sebanyak 326, dibidang
peternakan sebanyak 235 jiwa, dan di bidang usaha sebanyak 349 jiwa.
Dari sekian banyaknya jenis pekerjaan yang menjadi mata pencharian
masyarakat di Desa Tampak Siring, yang paling banyak memberikan manfaat
terhadap perekomian masyarakat adalah bidang bidang pertanian dan industri,
yakni dari usaha-usaha penjualan seperti warung, pedagang sembako, pedagang
bahan bangunan, selain itu ada juga usaha pengerajin anyaman ketak, kerajinan
tas, anyaman cetak, usaha pembuatan batu bata, usaha pembuatan batako dan
sebagainya. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya masyarakat yang menggeluti
dunia usaha mikro kecil menengah (UMKM). Bahkan meskipun sudah memiliki
pekerjaan tetap selain dibidang usaha yakni dari usaha berbasis anyaman cetak,
pembuatan batu bata, pedanganng sembako, pedangang bahan bangunan dan
sebgainya, masyarakat Tampak Siring juga tertarik untuk menjadikan usaha
seperti diatas sebagai usaha sampingan agar mereka bisa memperolah pendapatan
tambahan yang cukup lumayan, karena penghasilan yang didapatkan dari
pekerjaan tetap dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

4. Pendidikan
Tingkat pendidikan sangatlah berkaitan erat dengan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan dan kemampuan yang
dimilikinya. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi kemampuan dan

7
keterampilan seseorang dalam mengambil keputusan dan menyerap hal-hal baru.
Tingginya tingkat pendidikan seseorang akan membuat ia bisa mengambil
keputusan secara bijak dan mudah dalam menyerap setiap informasi yang ada,
baik yang diperoleh dari hasil bacaan maupun dari pengalaman-pengalaman yang
telah dilaluinya. Berikut adalah informasi mengenai kondisi tingkat pendidikan
masyarakat di Desa Tampak Siring:
Tabel 4.2.
Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Tampak Siring
NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH
1 Buta Huruf 642
2 TK/PAUD 135
3 SD/Sederajat 677
4 SLTP 599
5 SLTA 598
6 D-1/D-2/D-3 20
7 S-1 93

Sumber: Dokumentasi Kantor Desa Tampak Siring, 2021.

Jumlah
Buta huruf
TK/PAUD
SD/sederajat
SLTP
SLTA
D-1/D2/D3
S-1

Desa Tampak Siring mengusahakan usaha mikro kecil menengah ini,


kondisi tingkat pendidikan yang ada di Desa Tampak Siring dikatakan masih
sangat rendah, hal ini dikarenakan oleh keterbatasan dan ketidakmampuan
masyarakat dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka sehingga banyak
yang terpaksa harus putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan sekolahnya sampai
kejenjang yang lebih tinggi. Masyarakat yang mengusahakan usaha mikro kecil
menengah ini kebanyakan tamatan dari SLTP sehingga mereka membuka usaha
mikro kecil menengah ini untuk kebutuhan perekonomiannya. Selain itu, usaha
mikro kecil menengah ini bisa dikatakan sebagai tempat untuk melakukan suatu
jual beli antara para UMKM terhadap para konsumen sehingga menjadikan
sebagai satu kesatuan yang akan menjadikan usahanya semakin lancar dan
perekonomiannya semakin baik.
5. Gambaran Umum Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di
Desa Tampak Siring Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah

8
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu usaha yang
menjadi tempat untuk mrenunjang perekonomiannya masyarakat sehingaga dapat
dijadikan sebagai tempat untuk melakukan suatu kegiatan yang akan dijadikan
sebagai tolak ukur dan dapat dikategorikan dengan seksama seperti halnya usaha -
uasaha yang berkaitan dengan sebuah keadaan yang mendasar dan sebagai halnya
untuk dijadikan sebagai bahan acuan serta tahapan yang akan dilakukan oleh
usaha mikro kecil menengah serta mampu memberikan dampak positif serta
paransi untuk hal-hal yang berkaitan dengan suatu kebijakan desa dalam
melakukan suatu integritas yang pasti dan dapat dimanfaatkan serta dijadikan
bahan pertimbangan agar mudah menghasilkan banyak pengusaha sehingga
perekonomiannya cukup memadai dan juga dapat mensejahterakan masyarakat.
UMKM yang ada di Desa Tampak Siring ini memiliki berbagai macam usaha
sehingga sebagian masyarakat akan terpenuhi kebutuhan hidupnya dan
perekonomian yang layak bahkan dapat menjadikan usaha yang digeluti ini
berkembang pesat dan mudah dicari oleh masyarakat luas untuk memenuhi
kebutuhannya. Usaha Mikro Kecil Menengah ini memiliki berbagai macam usaha
seperti usaha sembako, usaha batu bata, usaha toko bangunan dan sebagainya.
Tabel 4.4.
Jumlah Usaha Mikro di Desa Tampak Siring
No Nama Alamat Jenis Usaha
1 Lilik Pedandan Usaha Sembako
2 Ayu Lekong Petelahan Usaha Toko Bangunan
3 Romhi Batu Mete Ayaman Ketak
4 Santi Jadot Anyaman Ketak
5 Sahni Batu Mete Anyaman Ketak
6 Sahnan Batu Mete Batu Bata
7 Pang Batu Mete Batako
8 Mahnan Jadot Anyaman Ketak
9 Antik Tampak Siring Pedagang
10 Siti Lekong Petelahan Usaha Krupuk
11 Zaenab Dasan Baru Anyaman Bambu
12 Zuhra Tampak Siring Pedagang
13 Sopia Pedandan Usaha Peternak Telur
14 Ainun Dasan Baru Anyaman Bambu
15 Rabiah Tampak Siring Pedagang
Sumber: Dokumentasi Desa Tampak Siring 2021.
I. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang
bersifat deskriftif, sehingga data yang diperoleh sangat bergantung pada informasi
yang diberikan oleh informan (nara sumber). Untuk mendapatkan informasi
mendalam terkait dengan fokus penelitian yaitu mengenai peran usaha mikro kecil
dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tampak Siring Kecamatan
Batukliang untuk melakukan wawancara. Peneliti mewawancarai beberapa pihak
yang memiliki keterkaitan dengan mikro kecil seperti usaha kerajinan ketak,

9
usaha batu bata, usaha anyaman bambu yang sekiranya dapat membantu dan
memudahkan peneliti dalam memperoleh data dan informasi yang diinginkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti,
ternyata usaha kerajinan dan usaha batu bata memiliki peran yang cukup besar
terhadap perekonomian masyarakat. Dari adanya usaha mikro kecil tersebut
kebutuhan masyarakat yang ada di Desa Tampak Siring menjadi tercukupi.
a. Terbentukya Lapangan Pekerjaan untuk Masyarakat
Dampak usaha mikro kecil dalam hal ini dilakukan dengan cara menekankan
pada pengembangan potensi usaha mikro kecil menuju pengembangan
ekonomi lokal yang kreatif melalui proses kewirausahaan yang dinamis, serta
kesejahteraan masyarakat dan usaha dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup bagi semua yang berada dalam komunitas yang terlibat langsung dalam
kegiatan usaha mikro kecil itu sendiri.
Tujuan saya menjalankan usaha ini untuk memberikan peluang pekerjaan
bagi masyarakat yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan
cara menukar hasil kerajinan dalam bentuk uang atau sembako. Modal awal
dari usaha yang saya jalani sebesar Rp 1.000.000.00. Adapun pendapatan yang
saya hasilkan dalam satu minggu mencapai Rp 7-8.000.000.00. Hasil kerajinan
saya langsung diambil kerumah tanpa melakukan pengiriman ke pihak
pembeli. Setelah menjalankan usaha ini perekonomian saya semakin lama
semakin membaik dan memenuhi kebuthan lainnya. 9
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Buk Ani terkait dengan peran usaha
mikro kecil berbasis ketak dalam membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang ada di Desa Tampak Siring, beliu mengatakan : Usaha
kerajianan ketak telah berperan dalan menyediakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat di Desa Tampak Siring dari sejak kemunculannya sampai sekarang
sudah bisa mencari nafkah lewat usaha kerajinan. Saya pribadi berharap
semoga usaha kerajinan ini terus maju dan berkembang supaya bisa menyerap
tenaga kerja lebih banyak lagi, sehingga jumlah pengangguran yang ada di
Desa Tampak Siring dapat diminimalisir.
b. Sarana dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
UMK berperan dalam peningkatan tingkat perekonomian masyarakat kecil
bisa berada diberbagai tempat usaha mikro kecil bahkan menjangkau daerah
pelosok sehingga masyarakat tidak perlu ke Kota untuk memperoleh hidup
yang lebih baik.
Peran dari adanya kerajinan ketak ini sangat dirasakan oleh masyarakat
yang menggeluti usaha tersebut dalam meningkatkan pendapatan mereka.
Pendapatan masyarakat semakin meningkat semenjak mengusahakan kerajian
ketak ini. Dulu sebelum adanya usaha ini, masyarakat hanya mengandalkan hasil
ternak, hasil pertanian dan upah dari hasil kerja kerasnya sebagai buruh tani yang
tidak seberapa jika dibandingkan dengan upah yang diterima dari usaha kerajinan
ketak ini. Usaha kerajian ketak telah membantu perekonomian dan meringankan
beban masyarakat yang ada di Desa Tampak Siring dalam memenuhi kebutuhan

9
Ibu santi, Wawancara, Rabu 22 Desember 2021.

10
sehari-hari. Hal ini dirasakan oleh Ibu Rohmi seorang pengerajin di Desa Tampak
Siring, beliu mengatakan bahwa:
Selain sebagai pengrajin, pekerjaan saya juga sebagai buruh tani itu nggak
enak karena harus panas-panasan dulu di sawah baru dapat upah dan itupun
upahnya cuman sedikit. Saya lebih senang menjadi pengrajin karena enak dan
pengerjaannya bisa dilakukan di rumah, upah yang saya terimapun sangat
lumayan. Pendapatan saya menjadi meningkat setelah menjadi pengrajin, yang
pada awalnya pendapatan saya hanya sekitar Rp. 300.000.00, sekarang menjadi
sekitar Rp.1.000.000.00, untuk perbulannya. Besarnya pendapatan yang saya
peroleh tergantung dari berapa banyak produk kerajian yang dapat saya hasilkan
dalam satu bulan. Usaha kerajinan ketak ini sangat membantu perekonomian saya
dan keluarga, sehingga saya tidak lagi merasa kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Dari ungkapan diatas dapat diketahui bahwa pendapatan yang diterima
oleh Ibu Rohani semakin meningkat setelah menjadi pengrajin yaitu dari
Rp.300.000.00, menjadi sekitar Rp. 1.000.000.00, untuk perbulannya. Upah yang
diterima dari profesinya sebagai buruh tani hanya sedikit jika dibandingkan
dengan upah yang diterima sebagai pengrajin, untuk itulah Ibu Rohani lebih
senang dan tertarik menjadi pengrajin. Ibu Rohani merasa sangat terbantu dari
segi finansial lewat profesinya sebagai pengrajin.
Hal ini juga serupa dengan penjelasan dari hasil wawancara dari Bpk Udin
mengatakan bahwa:
Modal awal yang saya keluarkan untuk usaha ini Rp 1.200.000.00 yaitu harga
bambu per satu truknya. Mengenai harga satu rakitan bambu seharga Rp
20.000.00 dalam sehari saya bisa merakit 8-10 rakitan bambu, untuk penjualan
perminggunya saya bisa mendapatkan Rp 225.000.00 dengan pendapatan tersebut
cukup untuk memenuhi perekonomian sehari-hari dan kebutuhan lainnya. 10
Berikut ini adalah informasi mengenai sumber pendapatan masyarakat
yang mengusahakan kerajian ketak di Desa Tampak Siring baik yang diperoleh
dari usaha kerajinan ketak untuk perbulannya, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6.
Pendapatan Per Bulan
NO NAMA Di Luar Usaha Usaha Kerajinan Jumlah (Rp)
Kerajinan
Ketak
1 Santi IRT Pengepul Rp.7.000.000.00
2 Ani Usaha Dagang Pengepul Rp.1.000.000.00
3 Sahni Peternak Sapi Pengrajin Rp. 450.000.00
4 Sari Petani Pengrajin Rp. 500.000.00
5 Udin Petani Pengrajin Rp. 900.000.00
Anyaman Bambu
Sumber: Data Diolah Tahun 2021.

10
Bpk Udin, Wawancara, 23 Desember 2021.

11
1000000
900000
800000
700000
600000 RP
500000 Usaha Kerajinan
400000 Luar Usaha Ketak
300000
200000
100000
0
santi Ani Sahni Sari Udin

Berdasarkan data di atas dapat diketahui total pendapatan yang diterima


oleh masyarakat dari usaha kerajinan tersebut mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat yang sangat cukup baik. Sejalan dengan penjelasan di
atas peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Sahni selaku salah satu pengrajin
dari usaha ketak ia memaparkan bahwa: Modal awal dari usaha yang saya
jalankan sebesar Rp 100.000.00. Adapun pendapatan saya satu minggu jika saya
tekun merakit ketak bisa mencapai Rp 360.000.00, dengan saya menjalankan
usaha ini pendapatan saya cukuplah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-
hari.
Usaha dengan modal kecil diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
pokok masyarakat sehari-hari. Dengan adanya usaha dengan modal yang minim
diharapkan akan mampu mewujudkan serta membantu meringankan beban
perekonomian masyarakat yang kurang baik.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa usaha
mikro kecil ini menciptakan perekonomian masyarakat semakin meningkat.
Perekonomian masyarakat yang menjaadi landasan dari peran usaha mikro kecil
dalam usaha rotan dapat menjadikan perekonomian yang efektif sehingga para
pengusaha bisa mejadikan perekonomiannya lebih baik dari tahun ke tahun dan
mampu memberikan peluang pengusaha bagi yang membutuhkan.
Pendapatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi setiap
orang dalam menjalankan usaha. Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh maka
semakin tinggi pula kemapuan untuk membiayai kegiatan-kegiatan selama
menjalankan usaha tersebut dan peluang untuk memenuh kebutuhan sehari-hari
semakin besar. Oleh karena itu, masyarakat selalu berupaya untuk meningkatkan
pendapatan mereka melalui usaha mikro kecil berbasis ketak yaitu dengan cara
menghasilkan jenis produk kerajinan yang bagus dan berkualitas. Pendapatan
mereka tentunyabisa mengalami peningkatan apabila meproduksi produk-produk
kerajian yang berkualitas. Jumlah permintaan terhadap produk kerajinan yang
dihasilakn juga akan bertambah, karena kebanyakan konsumen akan membeli
produk kerajinan yang menurutnya berkualitas, tahan lama dan bermutu tinggi.

12
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh para informan, Peran usaha
mikro kecil berbasis ketak dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
a. Terbentuknya Lapangan Pekerjaan Untuk Masyarakat
Ekonomi kreatif memberikan peranan penting terhadap perekonomian
suatu negara dan juga perekonomian daerah. Peran ekonomi kreatif bisa
meningkatkan ekonomi secara global. Pada pembukaan pemeran produksi
Indonesia 2008 yang bertajuk “Warisan Budaya Bangsa Inspirasi Kebangkitan
Ekonomi Kreatif Indonesia”. Presiden Republik Indonesia saat ini menekankan
pentingnya pengembangan industri kreatif yang mampu menggerakkan
ekonomi rakyat, membuka lapangan pekerjaan serta mengurangi pengangguran
dan kemiskinan. 11
Keberadaan Usaha Kerajinan ketak ini selain memberikan dampak positif
terhadap tingkat pendapatan masyarakat, usaha kerajian ini juga telah
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di Desa Tampak
Siring, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan yang cukup
menjanjikan dengan penghasilan yang cukup tinggi.
b. Sarana dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
Pendapatan adalah total penerimaan uang dan bukan uang seseorang atau
suatu rumah tangga selama periode tertentu. Pendapatan juga dapat diartikan
sebagai keseluruhan dari hasil yang diterima oleh masyarakat baik secara
individu maupun secara berkelompok yang merupakan balas jasa dari faktor-
faktor produksi yang dimiliki, misalnya berupa upah, bunga, modal sewa tanah
dan sebagainya atau merupakan hasil peroduksi selama waktu tertentu.
c. Memenuhi Perekonomian Masyarakat
Usaha Mikro Kecil (UMK) yang maju menjadi salah satu bagi suatu
negara untuk bisa mewujudkan kondisi perekonomian yang merata, bahkan
melalui usaha mikro kecil berupa kerajinan ketak bisa meningkatkan
perekonomian masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga para
pengusaha memberikan manfaat yang baik dan dapat dijadikan sebagai suatu
sistem dalam melakukan suatu usaha yang lebih baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
bahwa Dampak Usaha Mikro Kecil dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Tampak Siring Kecamtan Batukliang Kabupaten Lombok
Tengah. Dengan adanya Usaha Mikro Kecil tersebut memiliki dampak yang
cukup berpengaruh bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan
menambah pendapatan masyarakat serta membawa dampak positif terhadap
kebutuhan sehari-hari seperti pangan maupun kebutuhan lainnya, tempat tinggal,
kesehatan, kebutuhan akan pendidikan anak-anak sertanya membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

11
Rachma Fitriati, Menguak Daya Saing UMKM Industri Kreatif: Sebuah Riset Tindakan
Berbasis Soft System Methodology, ed. 1, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), hlm,
2.

13
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita Sakti, Transparansi dan Pengembangan Wilayah, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011.
Antara, Pemerintah Akan Canangkan, 2004, Sebagai Tahun Kebangkitan UKM,
Adiwarman A.Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011.
Al-Arif, M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, Solo: PT Era Adiciitra,
Intermedia, 2011.
Ananda, Fitra, Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan setelah
Memperoleh Pembiayaan Mudharabah dan BMT At-Taqwa, Halmahera
Kota Semarang 2011.
Agung Anak AgungPutu, Metodologi Penelitian Bisnis, Malang: UB Press, 2012.
Beni Ahmad Saebani, Afifuddin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV
Pustaka Setia, 2009.
Bungin M. Burhan, Penelitian Kualitatif, Ekonomi Kebijakan Publik dan Ilmu
Sosial Lainnya, Jakarta: Alfabeta, 2010.
Boediono, Ekonomi Internasional, Yogyakarta: UPP, 2012.
Boediono, Pengantar Ekonomi, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah
Mada.
Deliamov, Pengembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali pers, 2009.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2001.
Fitriani Rachma, Menguak Daya Saing UMKM Industri Sebuah Riset Tindakan
Berbasis Soft System Metodologi, ed 1, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2015.
Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan KUKM,
http://tatangfh,wordpress.com. Diakses pada Hari: Minggu, 19 Juni 2016
Pukul 13.25 WITA.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 04-07-2021, Pukul 09.07.
Satori, Djam’ah, Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
Penerbit Alfabeta, 2014.
Hardiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial,
Jakarta: Selemba Humanika, 2012.
Husaini, Usman dan Akbar Purnomo Setiadi, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Masyarakat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1995.
http.//hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_9_1995.pdf. Diakses pada hari: Kamis,
16 Juni 2016 Pukul 12.35. WITA .
Utami, Ajeng Dini, Buku Pinter Pemberdayaan Masyarakat Desa, Jawa Tengah:
Pustaka Indonesia, 2009.
Zahroh, Tsania Riza, ‘Peran UMKM Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Ekonomi Perempuan”, Jurnal Ekonomi, 2017.

14

Anda mungkin juga menyukai