Anda di halaman 1dari 9

E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022

P-ISSN 2088 – 2637

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM DESA CIBINGBIN MENUJU


ENTREPRENEURS VILLAGE BERBASIS SUMBERDAYA ALAM

Asep Hamzah1)
1
Jurusan Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Raya Palka KM.3 Desa Pabuaran, Kecamatan Cipocok, Kabupaten Serang
Email: asep.hamzah@untirta.ac.id

Abstrak

Desa Cibingbin memiliki letak yang sangat strategis dalam pergerakan manusia dan aktivitas ekonomi
di bagian selatan Provinsi Banten. Berada diantara pusat aktivitas ekonomi seperti Binuangeun,
Sumur, Labuan dan Citeureup, Desa Cibingbin memiliki potensi sebagai desa penyangga. Salah satu
pengembangan yang dapat dilakukan adalah menjadikan Desa Cibingbin sebagai entrepreneurs village
berbasis sumberdaya alam. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk merancang strategi
pengembangan Desa Cibingbin menjadi entrepreneur village yang berbasis pada sumberdaya alam
yang dimiliki. Hasil pengabdian antara lain Kemudahan dalam Akses Permodalan, Bantuan
Pembangunan Prasarana, Pengembangan Skala Usaha, Pengembangan Jaringan Usaha, Pemasaran dan
Kemitraan Usaha, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Peningkatan Akses Teknologi. Selain hal
tersebut, diperlukan juga peran stakeholder terkait agar UMKM di Desa Dicingbin dapat berkembang,
antara lain: Badan Usaha Milik Desa (BUMN), Pemerintah Daerah, Kepala Desa/Kelurahan, BPMPD
(Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Wirausaha Implementasi UMKM pedesaan
terhadap wirausahawan desa yang mampu bersaing secara global.

Kata Kunci: Entrepreneur village, Desa Cibingbin, UMKM

1. PENDAHULUAN Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah


1.1. Latar Belakang satu tulang punggung ekonomi rakyat.
Indonesia merupakan negara yang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
memiliki potensi ekonomi tinggi dan mulai Menengah (UMKM) merupakan upaya yang
diperhatikan dunia internasional. Indonesia kini dilakukan pemerintah, dunia usaha, dan
tengah berpacu dalam pasar global atau disebut masyarakat untuk memberdayakan usaha
dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Mikro, Kecil dan Menengah melalui pemberian
yang telah dimulai pada tahun 2015. Tingginya fasilitas, bimbingan, pendampingan, bantuan
populasi usia produktif di Indonesia tidak perkuatan untuk menumbuhkan dan
berbanding lurus dengan ketersediaan jumlah meningkatkan kemampuan serta daya saing
lapangan pekerjaan, sehingga mendorong UMKM. Keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan
masyarakat Indonesia berlomba-lomba Menengah (UMKM) di tengah persaingan
menciptakan terobosan untuk meningkatkan perdagangan bebas sangat penting dalam
daya saing demi memajukan perekonomian. mendorong pembangunan ekonomi bagi
Maka tidak heran, kini mulai bermunculan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dewasa
pelaku usaha sektor industri Usaha Mikro, ini, Perkembangan UMKM jumlahnya telah

36
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

meningkat pesat, UMKM memberikan dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor
kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja tradisional, infrastruktur dan akses
rata-rata sebesar 96,66% terhadap total pemerintahan masih terbatas. Indonesia yang
keseluruhan tenaga kerja nasional, sedangkan terdiri dari 72.000 desa memiliki potensi sangat
usaha besar hanya memberikan kontribusi rata- besar dalam mengembangkan Usaha Mikro,
rata 3,32% terhadap tenaga kerja nasional. Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah
Tingginya kemampuan UMKM dalam satu faktor utama pendorong perkembangan dan
menciptakan kesempatan kerja pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah arus
mengindikasikan bahwa UMKM memiliki globalisasi dan tingginya persaingan membuat
potensi yang cukup besar untuk dikembangkan masyarakat harus menghadapi tantangan global.
di seluruh wilayah tanah air. Namun di sisi lain, Maka dari itu, kelompok wirausahawan desa
UMKM memiliki banyak kendala yaitu (Entrepreneurs Village) sebagai potret
keterbatasan modal kerja, sumber daya manusia pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
yang rendah, dan kurangnya penguasaan ilmu Menengah (UMKM) hadir sebagai suatu solusi
pengetahuan dan teknologi. Pemberian dari sistem perekonomian yang efektif
informasi dan jaringan pasar, kemudahan akses memudahkan masyarakat untuk siap bersaing
pendanaan, pendampingan serta peningkatan dalam pasar global. Dengan meningkatkan
kapasitas teknologi informasi adalah upaya kualitas produk-produk lokal akan menambah
peningkatan daya saing UMKM Indonesia. 1 nilai jual UMKM, utamanya agar dapat
Dalam rangka implementasi kebijakan Otonomi bersaing dengan produk-produk asing yang kian
Daerah, pembinaan terhadap kelompok Usaha membanjiri sentra industri dan manufaktur di
Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Indonesia.
menggerakkan usaha-usaha ke arah tercapainya Pengembangan wirausahawan desa ini
sasaran pembangunan ekonomi yang berupa dilakukan melalui kegiatan KKM. Kuliah
penciptaan kesempatan kerja dan pemerataan Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan wadah
pendapatan. Pembangunan ekonomi harus pembelajaran bagi mahasiswa dalam
mengarahkan adanya suatu hasil atau memberdayakan serta mengembangkan
pemerataan sejajar antar wilayah di daerah. potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Ketidakseimbangan struktural dan ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di
cenderung terjadi di wilayah pedesan. Oleh daerah, khususnya yang ada di Desa
karena itu, menganalisis ketidakseimbangan Cibingbin, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten
pembangunan khususnya di daerah pedesaan Pandeglang, Provinsi Banten. KKM
perlu menjadi perhatian masyarakat maupun merupakan kegiatan ‘nyata’ yang wajib untuk
pemerintah. Di pedesaan sebagian besar jumlah dilaksanakan oleh mahasiswa dalam penerapan
penduduknya berpendidikan rendah, hidup Tri Dharma perguruan tinggi dengan

37
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

mengaplikasikan pengalaman belajar serta menuangkannya dalam berbagai program kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat.

1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan Desa Cibingbin untuk menjadi
entrepreneur village.

PROFIL DESA
Desa cibingbin merupakan salah satu dari 9 (sembilan) desa di Kecamatan Cibaliung. Posisi
Desa Cibingbin sangat strategi dan dekat dengan pusat kegiatan ekonomi seperti Ujung Kulon,
Binuangeun, Sumur, dan Citeureup. Desa Cibingbin sangat strategi dalam kegiatan ekonomi di
Bagian Selatan Provinsi Banten , memiliki jarak 104 Km ke ibu kota Provinsi, 30 km ke binuangeun,
38 km ke kawasan konservasi ujung kulon, 30 km ke Kecamatan Sumur, dan 34 km ke Panimbang.
Selain jarak desa cibingbin ke pusat aktivitas ekonomi relatif dekat, desa cibingbin juga dilalui oleh
berbagai macam kendaraan dan aktivitas. Kedua titik pusat aktivitas ekonomi terdekat adalah kawasan
Sumur – Panimbang yang berada di Selat Sunda dan Muara Binuangeun di bagian selatan yang
berhadapan dengan Samudera Hindia. Kedua pusat aktivitas ekonomi ini, baik itu sumur panimbang
dengan muara binuangeun memiliki karakteristik yang serupa, yaitu aktivitas perikanan dan wisata.
Satu-satunya jalur untuk perpindahan dari Sumur-Panimbang ke bagian selatan.

Gambar 1. Lokasi Desa Cibingbin

38
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

Untuk menuju desa yang berdaya saing, penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini
maka beberapa program dari kegiatan Kuliah dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dari
Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 88 sinilah terlihat bahwa keberadaan UMKM yang
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, melakukan bersifat padat karya, menggunakan teknologi
3 program prioritas, yaitu pengembangan yang sederhana dan mudah dipahami mampu
UMKM Desa Cibingbin menuju Entrepreneur menjadi sebuah wadah bagi masyarakat untuk
Village. bekerja (www. smecda.com).
Program pengembangan Usaha Mikro,
1. METODOLOGI Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah
Lokasi untuk diadakannya kegiatan Kuliah satu instrument untuk menaikkan daya beli
Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik masyarakat, pada akhirnya akan menjadi katup
Gelombang 2 Universitas Sultan Ageng pengaman dari situasi krisis moneter.
Tirtayasa kelompok 88 pada tahun 2022 ini Pengembangan UMKM menjadi sangat
adalah di Desa Cibingbin, Kecamatan strategis dalam menggerakkan perekonomian
Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi nasional, mengingat kegiatan usahanya
Banten. Waktu pelaksanan KKM Tematik mencakup hampir semua lapangan usaha
tahun ini adalah selama satu bulan yaitu sehingga kontribusi UMKM menjadi sangat
mulai tanggal 18 Juli - 18 Agustus 2021. besar bagi peningkatan pendapatan bagi
Program kerja kami dilakukan secara langsung kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
melalui interaksi dengan masyarakat dan
penyuluhan secara langsung terhadap pelaku Dalam pengembangan UMKM, langkah
UMKM, dan Pemerintah Desa setempat. ini tidak semata-mata merupakan langkah yang
harus diambil oleh Pemerintah dan hanya
2. HASIL KEGIATAN menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak
Keberadaan UMKM tidak dapat UMKM sendiri sebagai pihak internal yang
dihapuskan ataupun dihindarkan dari dikembangkan, dapat mengayunkan langkah
masyarakat bangsa saat ini. Karena bersama-sama dengan Pemerintah. Karena
keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal potensi yang mereka miliki mampu
pendistribusian pendapatan masyarakat. Selain menciptakan kreatifitas usaha dengan
itu juga mampu menciptakan kreatifitas yang memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh
sejalan dengan usaha untuk mempertahankan pemerintah.
dan mengembangkan unsur-unsur tradisi dan Susilo dan Krisnadewara (2007)
kebudayaan masyarakat setempat. Pada sisi menyatakan bahwa hasil riset yang dilakukan
lain, UMKM mampu menyerap tenaga kerja untuk pengembangan UMKM adalah
dalam skala yang besar mengingat jumlah berproduksi dengan fasilitas/peralatan terbatas,

39
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

berproduksi dengan jumlah bahan baku Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata,
terbatas, berproduksi dengan jumlah tenaga dan menyangkut penyediaan berbagai masukan
kerja terbatas, berproduksi dengan modal (input), serta pembukaan akses ke dalam
finansial terbatas, membuka shoowroom/outlet, berbagai peluang (opportunities) yang akan
melakukan usaha sampingan. Rekomendasi dari membuat masyarakat menjadi makin berdaya.
hasil kajian ini berkaitan dengan upaya Untuk itu, perlu ada program khusus bagi
percepatan pemulihan kembali untuk berusaha masyarakat yang kurang berdaya, karena
melakukan kegiatan produksi kembali yang program-program umum yang berlaku untuk
menekankan pada tambahan modal. Dengan semua, tidak selalu dapat menyentuh lapisan
tambahan modal maka berbagai keterbatasan masyarakat ini. Ketiga, memberdayakan
dalam kegiatan produksi dapat diatasi, sehingga mengandung pula arti melindungi. Dalam
kegiatan produksi akan lebih lancar sehingga proses pemberdayaan, harus dicegah yang
dapat meningkatkan pendapatan. Menurut lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena
Priyono (2004), pemberdayaan masyarakat kekurangberdayaan dalam menghadapi yang
adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan
yang merangkum nilai-nilai sosial. Dalam pemihakan kepada yang lemah amat mendasar
kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan sifatnya dalam konsep pemberdayaan
masyarakat, dapat dilihat dari tiga sisi : masyarakat. Melindungi tidak berarti
Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang mengisolasi atau menutupi dari interaksi.
memungkinkan potensi masyarakat Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk
berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya mencegah terjadinya persaingan yang tidak
adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang
masyarakat, memiliki potensi yang dapat lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan
dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat membuat masyarakat menjadi makin tergantung
yang sama sekali tanpa daya, karena, kalau pada berbagai program pemberian (charity)
demikian akan sudah punah. Pemberdayaan karena pada dasarnya setiap apa yang
adalah upaya untuk membangun daya itu, dinikmati, harus dihasilkan atas usaha sendiri
dengan mendorong memotivasikan dan (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang pihak lain. Dengan demikian, tujuan akhirnya
dimilikinya serta berupaya untuk adalah memandirikan masyarakat,
mengembangkannya Kedua, memperkuat memampukan, dan membangun kemampuan
potensi atau daya yang dimiliki oleh untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang
masyarakat (empowering). Dalam rangka ini lebih baik secara sinambung. Permberdayaan
diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain ekonomi rakyat adalah tanggung jawab
dari hanya menciptakan iklim dan suasana. pemerintah. Akan tetapi, juga merupakan

40
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

tanggung jawab masyarakat, terutama mereka pembangunan prasarana produksi dan


yang telah lebih maju, karena telah terlebih pemasaran. Tersedianya prasarana
dahulu memperoleh kesempatan bahkan pemasaran dan atau transportasi dari lokasi
mungkin memperoleh fasilitas yang tidak produksi ke pasar, akan mengurangi rantai
diperoleh kelompok masyarakat lain. pemasaran dan pada akhirnya akan
Rekomendasi Strategi Pengembangan meningkatkan penerimaan petani dan
UMKM di Pedesaan Pembangunan masyarakat pengusaha mikro, pengusaha kecil, dan
pedesaan diarahkan pada program dan kegiatan pengusaha menengah.
pembangunan pedesaan secara menyeluruh c. Pengembangan Skala Usaha.
menyangkut bidang ekonomi, berikut beberapa Pemberdayaan ekonomi pada masyarakat
pilihan strategi yang dilakukan dalam lemah, pada mulanya dilakukan melalui
pemberdayaan UMKM, yaitu: pendekatan individual. Kemudian jika
a. Kemudahan dalam Akses Permodalan. pendekatan individual ini tidak
Salah satu permasalahan yang dihadapi memberikan hasil yang memuaskan,
UMKM adalah aspek permodalan. pendekatan yang dilakukan adalah
Lambannya akumulasi kapital di kalangan pendekatan kelompok. Melalui kelompok,
pengusaha mikro, kecil, dan menengah, mereka dapat membangun kekuatan untuk
merupakan salah satu penyebab lambannya ikut menentukan distribusi.
laju perkembangan usaha dan rendahnya Pengelompokan atau pengorganisasian
surplus usaha di sektor usaha mikro, kecil ekonomi diarahkan pada kemudahan untuk
dan menengah. Faktor modal juga menjadi memperoleh akses modal ke lembaga
salah satu sebab tidak munculnya usaha- keuangan yang telah ada, dan untuk
usaha baru di luar sektor ekstraktif. Oleh membangun skala usaha yang ekonomis.
sebab itu dalam pemberdayaan UMKM Aspek kelembagaan yang lain adalah
pemecahan dalam aspek modal ini penting dalam hal kemitraan antar skala usaha dan
dan memang harus dilakukan jenis usaha, pasar barang, dan pasar input
b. Bantuan Pembangunan Prasarana. produksi. Aspek kelembagaan ini penting
Usaha mendorong produktivitas dan untuk ditangani dalam rangka
mendorong tumbuhnya usaha, tidak akan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
memiliki arti penting bagi masyarakat, d. Pengembangan Jaringan Usaha,
kalau hasil produksinya tidak dapat Pemasaran dan Kemitraan Usaha.
dipasarkan, atau kalaupun dapat dijual Upaya mengembangkan jaringan usaha ini
tetapi dengan harga yang amat rendah. dapat dilakukan dengan berbagai macam
Oleh sebab, itu komponen penting dalam pola jaringan misalnya dalam bentuk
usaha pemberdayaan UMKM adalah jaringan sub kontrak maupun

41
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

pengembangan kluster. Pola-pola jaringan peningkatan akses teknologi bagi


semacam ini sudah terbentuk akan tetapi pengembangan UMKM adalah memotivasi
dalam realiatasnya masih belum berjalan berbagai lembaga penelitian teknologi
optimal. Pola jaringan usaha melalui sub yang lebih berorientasi untuk peningkatan
kontrak dapat dijadikan sebagai alternatif teknologi sesuai kebutuhan ,
bagi eksistensi UMKM di Indonesia. pengembangan pusat inovasi desain sesuai
e. Pengembangan Sumber Daya Manusia. dengan kebutuhan pasar, pengembangan
Sumber daya manusia merupakan faktor pusat penyuluhan dan difusi teknologi
penting bagi setiap usaha termasuk juga di yang lebih tersebar ke lokasi-lokasi Usaha
sektor usaha kecil. Keberhasilan industri Mikro, Kecil, dan Menengah.
skala kecil untuk menembus pasar global
atau menghadapi produk-produk impor di Selain hal di atas, diperlukan juga peran
pasar domestik ditentukan oleh stakeholder terkait agar UMKM di Desa
kemampuan pelaku-pelaku dalam industri Dicingbin dapat berkembang, antara lain:
kecil tersebut untuk mengembangkan a. Badan Usaha Milik Desa (BUMN) :
produk-produk usahanya sehingga tetap Memacu pertumbuhan UMKM dengan
dapat eksis. Kelemahan utama meningkatkan potensi dan partisipasi aktif
pengembangan usaha Mikro, kecil, dan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan
Menengah di Indonesia adalah karena mandiri agardapat berperan dalam
kurangnya ketrampilan sumber daya perekonomian nasioanal.
manusia. Manajemen yang ada relatif b. Pemerintah Daerah : Memberi dukungan
masih tradisional. Oleh karena itu, dalam dengan memberikan saran terkait proses
pengembangan UMKM perlu pemetaan UMKM dan menyiapkan
meningkatkan pelatihan baik dalam aspek anggaran dalam jangka panjang untuk
kewiraswastaan, administrasi dan program pembinaan dan pengembangan
pengetahuan serta ketrampilan dalam UMKM.
pengembangan usaha. c. Kepala Desa/Kelurahan : Memberikan
f. Peningkatan Akses Teknologi dukungan pemahaman dan pengertian
Penguasaan teknologi merupakan salah kepada para Wirausaha dan masyarakat
satu faktor penting bagi pengembangan tentang pentingnya pemetaan UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Di berdasarkan sektor-sektor ekonomi agar
negara-negara maju keberhasilan usaha lebih mudah dalam melakukan pembinaan
kecil menengah ditentukan oleh dan pengembangan UMKM.
kemampuan akan penguasaan teknologi.
d. BPMPD (Badan Pemberdayaan
Strategi yang perlu dilakukan dalam
Masyarakat dan Pemerintah Desa :

42
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

Memberikan dukungan data dengan bersangkutan.


membantu kesediaan wirausaha dalam f. Implementasi UMKM pedesaan terhadap
mendukung program pemetaan UMKM wirausahawan desa yang mampu bersaing
berdasarkan sektor-sektor ekonomi. secara global.
e. Wirausaha : Memberi dukungan wirausaha
sangat membantu dalam mempercepat
3. KESIMPULAN
proses informasi data UMKM.
Hasil pengabdian antara lain Kemudahan
dalam Akses Permodalan, Bantuan
Langkah-langkah Strategi Pengembangan
Pembangunan Prasarana, Pengembangan Skala
UMKM Menuju Entrepreneurs Village
Usaha, Pengembangan Jaringan Usaha,
Langkah-langkah yang diperlukan dalam proses
Pemasaran dan Kemitraan Usaha,
pencapaian tujuan gagasan adalah:
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
a. Mengadakan koordinasi dan konsultasi
Peningkatan Akses Teknologi. Selain hal
secara intensif mengenai strategi
tersebut, diperlukan juga peran stakeholder
pengembangan UMKM terhadap seluruh
terkait agar UMKM di Desa Dicingbin dapat
lapisan masyarakat pedesaan.
berkembang, antara lain: Badan Usaha Milik
b. Menjelaskan pentingnya menggali potensi
Desa (BUMN), Pemerintah Daerah, Kepala
pendapatan asli daerah dari rencana Desa/Kelurahan, BPMPD (Badan
pembangunan desa yang dilakukan serta Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
dampak yang akan ditimbulkan dari Desa, Wirausaha Implementasi UMKM
kegiatan ini. pedesaan terhadap wirausahawan desa yang
c. Menggunakan pendekatan umpan balik mampu bersaing secara global.
untuk memberikan pemahaman dan kerja
sama kepada para pihak pemangku
kepentingan yang terkait untuk membantu
menyediakan fasilitas yang membantu
kegiatan kewirausahaan.
d. Membangun kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjadi wirausahawan desa
(Entrepreneurs Village) untuk persiapan
menghadapi persaingan di pasar global.
e. Melakukan pelatihan calon Entrepreneurs
Village yang tangguh, mandiri, dan handal
dalam pasar global oleh tim yang

43
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637

DAFTAR PUSTAKA Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman


Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat.
Anonim. 2011. Modul Pelatihan Nasional
Kewirausahaan. Jakarta: Dinas Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Anonim. 2012. Terampil Menyusun Rencana


Bisnis. Jakarta: Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.

Anwar, RK., dan Agus, R. 2017. Komunikasi


Digital Berbentuk Media Sosial dalam
Meningkatkan Kompetensi Bagi
Kepala, Pustakawan, dan Tenaga
Pengelola Perpustakaan (Studi Kasus
Pada Sekolah/Madrasah di Desa Kayu
Ambon, Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat.
Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks
untuk Masyarakat. Vol. 6(3): 204 – 208

Badan Pusat Statistika. (2013). Data Jumlah


Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, 103
Pengangguran, TPAK dan TPT,
1986–2013 . Diakses dari
(http://www.bps.go.id/ pada tanggal 12
Januari 2016 jam 14.35 WIB).

Firmansyah, MM, Dr. Drs.Ec. M. Anang. 2015.


Peran Kewirausahaan di Indonesia dalam
memasuki Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA).

Galeri UKM. 2011. Kriteria Usaha Mikro Kecil


dan Menengah, (Online),(http://
galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-
mikro-kecil-dan-menengah-umkm,
diakses 1 oktober 2011).

Ramadhan, A. (2005). Seri Pelajaran


Komputer Internet dan Aplikasinya.
Jakarta: Elex Media Komputindo

Sudaryanto dan Hanim,Anifatul. 2002. Evaluasi


kesiapan UKM Menyongsong Pasar
Bebas Asean (AFTA) : Analisis
Perspektif dan Tinjauan Teoritis. Jurnal
Ekonomi Akuntansi dan Manajemen, Vol
1 No 2, Desember 2002.

44

Anda mungkin juga menyukai