Asep Hamzah1)
1
Jurusan Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Raya Palka KM.3 Desa Pabuaran, Kecamatan Cipocok, Kabupaten Serang
Email: asep.hamzah@untirta.ac.id
Abstrak
Desa Cibingbin memiliki letak yang sangat strategis dalam pergerakan manusia dan aktivitas ekonomi
di bagian selatan Provinsi Banten. Berada diantara pusat aktivitas ekonomi seperti Binuangeun,
Sumur, Labuan dan Citeureup, Desa Cibingbin memiliki potensi sebagai desa penyangga. Salah satu
pengembangan yang dapat dilakukan adalah menjadikan Desa Cibingbin sebagai entrepreneurs village
berbasis sumberdaya alam. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk merancang strategi
pengembangan Desa Cibingbin menjadi entrepreneur village yang berbasis pada sumberdaya alam
yang dimiliki. Hasil pengabdian antara lain Kemudahan dalam Akses Permodalan, Bantuan
Pembangunan Prasarana, Pengembangan Skala Usaha, Pengembangan Jaringan Usaha, Pemasaran dan
Kemitraan Usaha, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Peningkatan Akses Teknologi. Selain hal
tersebut, diperlukan juga peran stakeholder terkait agar UMKM di Desa Dicingbin dapat berkembang,
antara lain: Badan Usaha Milik Desa (BUMN), Pemerintah Daerah, Kepala Desa/Kelurahan, BPMPD
(Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Wirausaha Implementasi UMKM pedesaan
terhadap wirausahawan desa yang mampu bersaing secara global.
36
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
meningkat pesat, UMKM memberikan dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor
kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja tradisional, infrastruktur dan akses
rata-rata sebesar 96,66% terhadap total pemerintahan masih terbatas. Indonesia yang
keseluruhan tenaga kerja nasional, sedangkan terdiri dari 72.000 desa memiliki potensi sangat
usaha besar hanya memberikan kontribusi rata- besar dalam mengembangkan Usaha Mikro,
rata 3,32% terhadap tenaga kerja nasional. Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah
Tingginya kemampuan UMKM dalam satu faktor utama pendorong perkembangan dan
menciptakan kesempatan kerja pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah arus
mengindikasikan bahwa UMKM memiliki globalisasi dan tingginya persaingan membuat
potensi yang cukup besar untuk dikembangkan masyarakat harus menghadapi tantangan global.
di seluruh wilayah tanah air. Namun di sisi lain, Maka dari itu, kelompok wirausahawan desa
UMKM memiliki banyak kendala yaitu (Entrepreneurs Village) sebagai potret
keterbatasan modal kerja, sumber daya manusia pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
yang rendah, dan kurangnya penguasaan ilmu Menengah (UMKM) hadir sebagai suatu solusi
pengetahuan dan teknologi. Pemberian dari sistem perekonomian yang efektif
informasi dan jaringan pasar, kemudahan akses memudahkan masyarakat untuk siap bersaing
pendanaan, pendampingan serta peningkatan dalam pasar global. Dengan meningkatkan
kapasitas teknologi informasi adalah upaya kualitas produk-produk lokal akan menambah
peningkatan daya saing UMKM Indonesia. 1 nilai jual UMKM, utamanya agar dapat
Dalam rangka implementasi kebijakan Otonomi bersaing dengan produk-produk asing yang kian
Daerah, pembinaan terhadap kelompok Usaha membanjiri sentra industri dan manufaktur di
Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Indonesia.
menggerakkan usaha-usaha ke arah tercapainya Pengembangan wirausahawan desa ini
sasaran pembangunan ekonomi yang berupa dilakukan melalui kegiatan KKM. Kuliah
penciptaan kesempatan kerja dan pemerataan Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan wadah
pendapatan. Pembangunan ekonomi harus pembelajaran bagi mahasiswa dalam
mengarahkan adanya suatu hasil atau memberdayakan serta mengembangkan
pemerataan sejajar antar wilayah di daerah. potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Ketidakseimbangan struktural dan ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di
cenderung terjadi di wilayah pedesan. Oleh daerah, khususnya yang ada di Desa
karena itu, menganalisis ketidakseimbangan Cibingbin, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten
pembangunan khususnya di daerah pedesaan Pandeglang, Provinsi Banten. KKM
perlu menjadi perhatian masyarakat maupun merupakan kegiatan ‘nyata’ yang wajib untuk
pemerintah. Di pedesaan sebagian besar jumlah dilaksanakan oleh mahasiswa dalam penerapan
penduduknya berpendidikan rendah, hidup Tri Dharma perguruan tinggi dengan
37
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
mengaplikasikan pengalaman belajar serta menuangkannya dalam berbagai program kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat.
1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan Desa Cibingbin untuk menjadi
entrepreneur village.
PROFIL DESA
Desa cibingbin merupakan salah satu dari 9 (sembilan) desa di Kecamatan Cibaliung. Posisi
Desa Cibingbin sangat strategi dan dekat dengan pusat kegiatan ekonomi seperti Ujung Kulon,
Binuangeun, Sumur, dan Citeureup. Desa Cibingbin sangat strategi dalam kegiatan ekonomi di
Bagian Selatan Provinsi Banten , memiliki jarak 104 Km ke ibu kota Provinsi, 30 km ke binuangeun,
38 km ke kawasan konservasi ujung kulon, 30 km ke Kecamatan Sumur, dan 34 km ke Panimbang.
Selain jarak desa cibingbin ke pusat aktivitas ekonomi relatif dekat, desa cibingbin juga dilalui oleh
berbagai macam kendaraan dan aktivitas. Kedua titik pusat aktivitas ekonomi terdekat adalah kawasan
Sumur – Panimbang yang berada di Selat Sunda dan Muara Binuangeun di bagian selatan yang
berhadapan dengan Samudera Hindia. Kedua pusat aktivitas ekonomi ini, baik itu sumur panimbang
dengan muara binuangeun memiliki karakteristik yang serupa, yaitu aktivitas perikanan dan wisata.
Satu-satunya jalur untuk perpindahan dari Sumur-Panimbang ke bagian selatan.
38
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
Untuk menuju desa yang berdaya saing, penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini
maka beberapa program dari kegiatan Kuliah dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dari
Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 88 sinilah terlihat bahwa keberadaan UMKM yang
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, melakukan bersifat padat karya, menggunakan teknologi
3 program prioritas, yaitu pengembangan yang sederhana dan mudah dipahami mampu
UMKM Desa Cibingbin menuju Entrepreneur menjadi sebuah wadah bagi masyarakat untuk
Village. bekerja (www. smecda.com).
Program pengembangan Usaha Mikro,
1. METODOLOGI Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah
Lokasi untuk diadakannya kegiatan Kuliah satu instrument untuk menaikkan daya beli
Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik masyarakat, pada akhirnya akan menjadi katup
Gelombang 2 Universitas Sultan Ageng pengaman dari situasi krisis moneter.
Tirtayasa kelompok 88 pada tahun 2022 ini Pengembangan UMKM menjadi sangat
adalah di Desa Cibingbin, Kecamatan strategis dalam menggerakkan perekonomian
Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi nasional, mengingat kegiatan usahanya
Banten. Waktu pelaksanan KKM Tematik mencakup hampir semua lapangan usaha
tahun ini adalah selama satu bulan yaitu sehingga kontribusi UMKM menjadi sangat
mulai tanggal 18 Juli - 18 Agustus 2021. besar bagi peningkatan pendapatan bagi
Program kerja kami dilakukan secara langsung kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
melalui interaksi dengan masyarakat dan
penyuluhan secara langsung terhadap pelaku Dalam pengembangan UMKM, langkah
UMKM, dan Pemerintah Desa setempat. ini tidak semata-mata merupakan langkah yang
harus diambil oleh Pemerintah dan hanya
2. HASIL KEGIATAN menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pihak
Keberadaan UMKM tidak dapat UMKM sendiri sebagai pihak internal yang
dihapuskan ataupun dihindarkan dari dikembangkan, dapat mengayunkan langkah
masyarakat bangsa saat ini. Karena bersama-sama dengan Pemerintah. Karena
keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal potensi yang mereka miliki mampu
pendistribusian pendapatan masyarakat. Selain menciptakan kreatifitas usaha dengan
itu juga mampu menciptakan kreatifitas yang memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh
sejalan dengan usaha untuk mempertahankan pemerintah.
dan mengembangkan unsur-unsur tradisi dan Susilo dan Krisnadewara (2007)
kebudayaan masyarakat setempat. Pada sisi menyatakan bahwa hasil riset yang dilakukan
lain, UMKM mampu menyerap tenaga kerja untuk pengembangan UMKM adalah
dalam skala yang besar mengingat jumlah berproduksi dengan fasilitas/peralatan terbatas,
39
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
berproduksi dengan jumlah bahan baku Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata,
terbatas, berproduksi dengan jumlah tenaga dan menyangkut penyediaan berbagai masukan
kerja terbatas, berproduksi dengan modal (input), serta pembukaan akses ke dalam
finansial terbatas, membuka shoowroom/outlet, berbagai peluang (opportunities) yang akan
melakukan usaha sampingan. Rekomendasi dari membuat masyarakat menjadi makin berdaya.
hasil kajian ini berkaitan dengan upaya Untuk itu, perlu ada program khusus bagi
percepatan pemulihan kembali untuk berusaha masyarakat yang kurang berdaya, karena
melakukan kegiatan produksi kembali yang program-program umum yang berlaku untuk
menekankan pada tambahan modal. Dengan semua, tidak selalu dapat menyentuh lapisan
tambahan modal maka berbagai keterbatasan masyarakat ini. Ketiga, memberdayakan
dalam kegiatan produksi dapat diatasi, sehingga mengandung pula arti melindungi. Dalam
kegiatan produksi akan lebih lancar sehingga proses pemberdayaan, harus dicegah yang
dapat meningkatkan pendapatan. Menurut lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena
Priyono (2004), pemberdayaan masyarakat kekurangberdayaan dalam menghadapi yang
adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan
yang merangkum nilai-nilai sosial. Dalam pemihakan kepada yang lemah amat mendasar
kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan sifatnya dalam konsep pemberdayaan
masyarakat, dapat dilihat dari tiga sisi : masyarakat. Melindungi tidak berarti
Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang mengisolasi atau menutupi dari interaksi.
memungkinkan potensi masyarakat Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk
berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya mencegah terjadinya persaingan yang tidak
adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang
masyarakat, memiliki potensi yang dapat lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan
dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat membuat masyarakat menjadi makin tergantung
yang sama sekali tanpa daya, karena, kalau pada berbagai program pemberian (charity)
demikian akan sudah punah. Pemberdayaan karena pada dasarnya setiap apa yang
adalah upaya untuk membangun daya itu, dinikmati, harus dihasilkan atas usaha sendiri
dengan mendorong memotivasikan dan (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang pihak lain. Dengan demikian, tujuan akhirnya
dimilikinya serta berupaya untuk adalah memandirikan masyarakat,
mengembangkannya Kedua, memperkuat memampukan, dan membangun kemampuan
potensi atau daya yang dimiliki oleh untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang
masyarakat (empowering). Dalam rangka ini lebih baik secara sinambung. Permberdayaan
diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain ekonomi rakyat adalah tanggung jawab
dari hanya menciptakan iklim dan suasana. pemerintah. Akan tetapi, juga merupakan
40
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
41
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
42
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
43
E-ISSN 2723 – 7168 Jurnal Pengabdian Dinamika Volume 9 Nomor 2 - Bulan November 2022
P-ISSN 2088 – 2637
44