PENGEMBANGAN UMKM
MAKALAH
DISUSUN OLEH
ANNISA SALSABILA
1801101010111
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
RINGKASAN...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................4
1.3 Manfaat...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran umum kondisi desa Lueng bata....................................................5
2.2 Potensi UKM desa Lueng bata .....................................................................5
2.3 Rekomendasi Strategi Pengembangan UMKM di Pedesaan.................7
2.4 Kontribusi Dari Berbagai Pihak.....................................................................9
2.5 Langkah-langkah Strategi Pengembangan UMKM .....................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
ii
RINGKASAN
Dewasa ini, Perkembangan UMKM jumlahnya telah meningkat pesat, Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja rata-rata
sebesar 96,66% terhadap total keseluruhan tenaga kerja nasional. Dalam rangka
implementasi kebijakan Otonomi Daerah yaitu melaksanakan pembangunan ekonomi
secara merata untuk semua daerah maka pembangunan di wilayah pedesaan
menjadi perhatian masyarakat maupun pemerintah. Oleh sebab itu, realita
perkembangan UMKM masih sangat sulit diterapkan khususnya di wilayah pedesaan.
Penduduk dengan keterbatasan pengetahuan, hidup dalam kegiatan usaha kecil di sektor
tradisional, infrastruktur dan akses pemerintahan yang terbatas menjadi salah satu
faktor penghambat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Maka dari
itu, kelompok wirausahawan desa (Entrepreneurs Village) melalui pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hadir sebagai suatu solusi dari sistem
perekonomian yang efektif memudahkan masyarakat untuk siap bersaing dalam pasar
global. Dengan tujuan untuk memperluas kesempatan kerja, pemerataan pendapatan,
pengentasan kemiskinan, terciptanya wirausahawan desa (Entrepreneurs Village)
sehingga mendorong kebijakan untuk melakukan perbaikan infrastruktur, teknologi,
permodalan, dan kelembagaan UMKM. Manfaat gagasan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat, pemerintah, peneliti maupun akademisi dalam merencanakan
program- program terbaru yang memberikan kontribusi yang besar bagi Negara. Oleh
karenanya, Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting
dalam perekonomian lokal daerah dalam menggerakkan aktivitas ekonomi ke
tingkat internasional. Dalam rangka implementasi, perencanaan, pemberdayaan, dan
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) regulasi dari pemerintah
yang diperlukan untuk memberikan peluang berkembangnya UMKM di pedesaan
meliputi perbaikan sarana dan prasarana, akses perbankan, pembinaan SDM,
Pengembangan Jaringan Usaha, Pemasaran dan Kemitraan Usaha serta perbaikan iklim
ekonomi yang lebih baik untuk mendukung eksistensi masyarakat menghadapi
persaingan ekonomi di tengah pasar global.
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
Di pedesaan sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah, hidup
dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional, infrastruktur dan akses
pemerintahan masih terbatas. Indonesia yang terdiri dari 72.000 desa memiliki potensi
sangat besar dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
sebagai salah satu faktor utama pendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat masyarakat
harus menghadapi tantangan global. Maka dari itu, kelompok wirausahawan desa
(Entrepreneurs Village) sebagai potret pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang efektif
memudahkan masyarakat untuk siap bersaing dalam pasar global.
Dengan meningkatkan kualitas produk-produk lokal akan menambah nilai jual
UMKM, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian
membanjiri sentra industri dan manufaktur di Indonesia.Usaha kecil menengah
(UKM) saat ini mempunyai posisi strategis dalam perekonomian indonesia serta
berdampak langsung terhadap pembangunan ekonomi nasional. UKM juga
mempunyai peran pentingterhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan
ekonomi. (LPPI, Bank Indonesia, 2015:1).Kendala utama yang dihadapi usaha kecil
dan menengah yaitu soal kekurangan modal, jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja,
dan juga pendidikan pengusaha.Dari berbagai permasalahan tersebut maka dapat
dilihat pengaruh sektor UKM dapat mendorong menjadi sektor usaha berskala besar.
(Salman,2009:1).Kebijakan pemerintah kedepannya perlu upaya yang lebih kondusif
bagi pertumbuhan dan perkembangan UKM di Indonesia.
UKM perlu perhatian secara khusus oleh pemerintah disamping
pengembangan kemitraan usaha yang menguntungkan antara pengusaha kecil dengan
pengusaha besar(Hafsah,2004:40).Peran Usaha Kecil Menengah di Indonesia
memiliki proporsi sebesar 99,99 persen atau sebanyak 56,54 juta unit dari total jumlah
keseluruhan pelaku usaha yang menyumbang PDB sekitar 60 persen. PDB tersebut
ialah akumulasi jumlah total dari berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Usaha Kecil
Menegah mempunyai peranan penting dalam berbagai sektor yaitu dalam
pemberdayaan masyarakat serta sebagai sumber pendapatanmasyarakat (LPPI,Bank
Indonesia 2015:23).
9.5
4 5.08 5.24 5.32 5.48 5.8 5.86 5.94 5.97 6.64 9
2
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah UKM
Sumber: Disperidagkopukm Kota Banda Aceh
Gambar 1. Jumlah Total UKM Kota Banda Aceh,Tahun 2007-2016
Total UKM Kota Banda Aceh setiap tahunnya terus mengalami peningkatan
secara signifikan, peningkatan tersebut terjadi pada tahun 2016, yaitu 9,591 jumlah
UKM yang tersebar di seluruh kota Banda Aceh dan peningkatan jumlah tersebut
diduga dipengaruhi oleh peningkatan dari jumlah penduduk setiap tahunnya.Keberadaan
UKM di Kota Banda Aceh memberikan arti yang sangat penting dalam memyediakan
sumber mata pencaharian masyarakat dikarenakan lemahnya pertumbuhan industri
kecil dan rumah tangga menjadikan UKM sebagai penyedia alternatif lapangan
pekerjaan di Kota Banda Aceh.Pemerintah secara nyata telah memberikan dukungan
terhadap UKM di Kota Banda Aceh, namun kontribusi optimal UKM terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh sangat bergantung pada Produktivitas UKM
dan pengusaha itu sendiri (Nazaruddin, 2015:3).
1. Untuk mengetahui perkembangan dan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) desa Lueng bata, Kec. Lueng bata, Kota Banda aceh.
2. Untuk membangun ekonomi pedesaan melalui pengembangkan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) dalam memberikan kesempatan kerja, pemerataan
pendapatan,dan pengentasan kemiskinan masyarakat pedesaan.
3. Untuk memudahkan perencanaan kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) yang efektif dan efisien dengan memperluas akses infrastruktur,
teknologi, permodalan, kelembagaan UMKM dan perbaikan iklim ekonomi yang
lebih baik untuk mendukung dan meningkatkan daya saing masyarakat pedesaan
di pasar global.
1.3. Manfaat
1. Bagi Pemerintah :
Tersedianya berbagai informasi dalam rangka memberikan rekomendasi kebijakan
pengembangan berkaitan dengan dinamika Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) di daerah pedesaan. Sehingga pemerintah bisa dapat membantu
merealisasin perkembangan UMKM desa agar dapat membentu jalannya roda
perekonomian daerah dan meningkatkan pendapaan daerah.
2. Bagi Masyarakat :
Untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menumbuhkan daya
kreativitas dan berwirausaha dengan menghasilkan produk-produk UMKM yang
berkualitas dan unggul dalam bersaing di pasar global. Serta dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Bagi Akademisi dan Peneliti:
Dapat membuat inovasi baru, menambah pengalaman, dan wawasan untuk dijadikan
acuan dalam mengembangkan berbagai program terbaru dan rencana pembangunan
yang berkelanjutan.
BAB 2 PEMBAHASAN
Desa Lueng bata termasuk pemukiman yang padat penduduk. Daerahnya terdapat
banyak gedung perkantoran, gedung pertokoan serta kompleks serta perumahan. Maka
dari itu, daerah ini termasuk daerah perkotaan. Karena lokasi nya dekat dengan wilayah
perkotaan sehingga banyak orang yang memilih untuk mendirikan bangunan (pertokoan,
perumahan,perkantoran, sarana pendidikan,perhotelan,dsb). Banyak masyarakat yang
memilih untuk tinggal di desa ini di karenakan akses yang di dapat untuk ke perkotaan
hingga ke bandara tidak terlalu jauh. Sehingga lebih hemat waktu dan efisien. Bahkan
sampai pada tahun 2021 ini, rata-rata sudah tidak ada lagi wilayah tanah yang kosong di
daerah ini karena telah padat. Maka dari itu, potensi UMKM yang terdapat di daerah
Lueng bata ini berupa bisnis perdagangan. Hal ini dikarenakan banyak nya bangunan
pertokoan di sekitar wilayah desa lueng bata.selain itu banyak masyarakat pendatang
yang tinggal di daerah ini membuat bisnis perdagangan semakin bertambah setiap
tahunnya Biasanya masyarakat ada yang menjual produknya di toko mereka sendiri.
Sehingga ini bisa menjadi potensi UMKM di desa Lueng bata. Biasa produk yang di jual
bermacam ragam mulai dari produk sendiri atau produk yang di kirim dari luar kota.jenis
nya juga bermacam-macam mulai dari produk makanan ringan, toko kelontong, produk
tekstil (baju, butik, baju gamis, sprei,bed cover,dll), warung nasi padang, rumah makan
khas aceh, usaha fotocopy,toko buku, warung kopi, cafe/restaurant, makanan cepat saji,
juga terdapat perhotelan serta kampus unmuha.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa Usaha Mikro, kecil dan Menengah
(UMKM) memiliki peranan penting dalam perkeonomian lokal daerah, khususnya
dalam menggerakkan aktivitas ekonomi regional dan penyediaan lapangan kerja.
Dalam rangka implementasi, perencanaan, pemberdayaan, dan pengembangan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maka diperlukan berbagai kebijakan yang
bersifat membangun terhadap perekonomian di Indonesia dengan menciptakan
wirausahawan desa (Entrepreneurs Village) di wilayah pedesaan. Adapun regulasi dari
pemerintah yang diperlukan untuk memberikan peluang berkembangnya UMKM di
pedesaan meliputi perbaikan sarana dan prasarana, akses perbankan, pembinaan SDM,
Pengembangan Jaringan Usaha, Pemasaran dan Kemitraan Usaha serta perbaikan iklim
ekonomi yang lebih baik untuk mendukung eksistensi masyarakat menghadapi
persaingan ekonomi di tengah pasar global.
Saran
1. Pemda dapat memberikan kemudahan akses bagi masyarakat seperti modal, kredit,
bantuan dana,masalah perijinan,promosi, alat prosuksi. Serta dapat mengarahkan UKM
desa agar dapat bersaing di pasar internasional.
2. Meningkatkan kualitas Produk UKM agar bisa di ekspor ke pasar global. Dalam
proses produksi dapat menggunakan teknologi canggih agar pengerjaannya lebih
efisien. UKM bisa di arahkan agar bisa bedaptasi dengan revolusi industri 4.0.
3. Industri dan produk UKM bisa di menyesuaikan dengan perkembangan digital saat ini
baik itu dari segi pemasaran, operasional, kualitas, kemasan, serta inovasi produk agar
bisa terus bersaing dengan produk e-commerce lainnya
10
DAFTAR PUSTAKA
Hafsah,Mohammad Jafar. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah
(UKM), Infokop Nomor 25 Tahun XX, 2004. Hal 40.
Anonim. 2012. Terampil Menyusun Rencana Bisnis. Jakarta: Dinas Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
Badan Pusat Statistika. (2013). Data Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, 103
Pengangguran, TPAK dan TPT, 1986–2013 . Diakses dari (http://www.bps.go.id/
pada tanggal 12 Januari 2016 jam 14.35 WIB).
Galeri UKM. 2011. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah, (Online),(http://
galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm, diakses 1
oktober 2011).
Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat.
11
14