Anda di halaman 1dari 19

Journal of Economics Education and Entreprenurship

PERAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM


MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT DESA SIRE
(Studi Kasus Agen Karet Desa Sire Kec. Gunung Bintang Awai)
1
Akhmad Murjani
1
Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lambung Mangkurat, Indonesia
*Email:

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm)
Dalam Mensejahterakan Masyarakat Desa Sire, dan kendala yang di hadapi Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (Umkm) Dalam Mensejahterakan Masyarakat Desa Sire. Metode penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data ialah data primer yang
didapatkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Milles
dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peran Umkm Agen Karet yang terletak pada
Desa Sire Kecamatan Gunung Bintang Awai, memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat Desa
seperti membantu masyarakat dalam menyalurkan hasil kebunnya, dan juga menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat yang dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, kesejahteraan
sendiri dapat dilihat dari empat indikator untuk mencapai kesejahteraan yaitu, pendapatan, perumahan,
kesehatan, dan pendidikan. (2) Kendala yang dihadapi oleh Umkm Agen Karet Desa Sire dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terkendala pada sisi internal dan eksternal di antaranya
adalah faktor internal yaitu: Modal, SDM yang terbatas, serta Jaringan Usaha. Sedangkan kendala dari
faktor eksternal yaitu, Terbatasnya Sarana dan Prasarana, serta Iklim Usaha.
Kata kunci: Peran Umkm, Mensejahterakan Masyarakat Desa Sire.
THE ROLE OF MICRO, SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES (UMKM)
IN PROSPERITY OF SIRE VILLAGE COMMUNITIES
(Case Study of Rubber Agent in Sire Village, Gunung Bintang Awai District)
Abstract: This study aims to determine the Role of Micro, Small and Medium Enterprises (Umkm) in
Welfare of the Sire Village Community, and the constraints faced by Micro, Small and Medium
Enterprises (Umkm) in Welfare of the Sire Village Community. The research method uses a qualitative
approach and a qualitative descriptive research type. Sources of data are primary data obtained through
observation, interviews, and documentation. Data analysis uses the Milles and Huberman models. The
results of the study show that (1) The role of the Umkm Rubber Agent, which is located in Sire Village,
Gunung Bintang Awai District, has a very important role for the village community, such as helping the
community distribute their garden produce, and also creating new jobs for the community that can help
meet their needs. On a daily basis, welfare itself can be seen from the four indicators to achieve
prosperity, namely, income, housing, health, and education. (2) Obstacles faced by the Sire Village
Rubber Agent Umkm in improving the economic welfare of the community, constrained on the internal
and external sides include internal factors, namely: Capital, limited human resources, and business
networks. While the constraints from external factors, namely, the limited facilities and infrastructure, as
well as the business climate..
Keywords: The Role of Umkm, Welfare of Sire Village Communities.

37
2

PENDAHULUAN
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di negara indonesia memiliki peranan yang
sangat penting terhadap pertumbuhan perekonomian negara dan para masyarakat. Selain menjadi
sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan nasional dan perekonomian
negara, Umkm juga mampu menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja
dalam negeri yaitu, para masyarakat indonesia yang tidak memiliki pekerjaan. Sehingga sangat
membantu upaya mengurangi penggangguran yang ada di masyarakat. Umkm tidak terlalu
mementingkan pendidikan formal yang tinggi dan pengalaman yang banyak agar bisa membuka
peluang kerja bagi para masyarakat. Oleh sebab itu Umkm di indonesia mampu menyerap banyak
tenaga kerja dari para masyarakat dikarnakan Umkm relatif padat karya. Selain itu, pendapatan
rendah. Beda hal nya dengan usaha besar, usaha besar dikenal dengan padat modal. Sehingga
membutuhkan pekerja dengan pendidikan formal yang tinggi dan pengalaman kerja yang cukup.
Peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia paling
tidak dapat dilihat dari: 1). kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di
berbagai sektor, 2). penyedia lapangan kerja yang terbesar, 3). pemain penting dalam
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, 4). pencipta pasar baru
dan sumber inovasi, serta. 5). sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan
ekspor. (Sarfiah et al., 2019)
Keberadaan Umkm sendiri hendaknya diharapkan dapat memberi konstribusi yang cukup
baik terhadap kesejahteraan para masyarakat khususnya dalam upaya penanggulangan masalah-
masalah yang sering dihadapi seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah
pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan dan segala aspek yang tidak baik. Peranan
UMKM di Indonesia yang dikaitkan oleh pemerintah hendaknya harus dapat mengurangi tingkat
pengangguran yang semakin bertambah dari tiap tahunnya, menanggulangi kemiskinan dengan
membantu masyarakat yang kurang mampu dan pemerataan pendapat yang dapat memperbaiki
kehidupan masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam keuangan khususnya. (Maulidah &
Oktafia, 2020).
Meningkatnya kemiskinan pada saat krisis ekonomi akan berdampak positif terhadap
pertumbuhan output bagian Umkm. Pembangunan dan pertumbuhan UMKM merupakan salah
satu penggerak yang krusial bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di banyak Negara di
dunia.
Umkm sendiri pada setiap tahunnya semakin meningkat. Selain mampu menyerap tenaga
kerja cukup banyak khususnya di wilayah nya sendiri, Umkm juga bersifat lincah sehingga
mampu bertahan di dalam kondisi yang tidak menguntungkan, seperti terjadinya krisis global
pada dunia, dan contoh pada saat ini datang nya pandemi virus corona (covid-19). Saat ini yang
melanda dunia khususnya negara kita sendiri indonesia pada awal maret 2020 yang berdampak
pada berbagai sektor. Banyak nya usaha yang gulung tikar dan beralih ke usaha lain atau tidak
sama sekali akibat virus yang menyebar di negara. Umumnya, Umkm memiliki strategi dengan
membuat produk unik dan khusus sehingga tidak bersaing dengan produk dari usaha besar.
Seperti membuat produksi dari alam sekitar, lebih memanfaatkan sumber daya alam. Umkm lebih
bisa melihat peluang disaat usaha nya cerancam punah contoh seperti pembuatan masker dari
bahan kain bekas potongan jahitan, dan hand sanitizer, di saat covid_19 dengan memproduksi
sangat banyak dan di pasarkan ke kalangan masyarakat sehingga memperoleh keuntungan yang

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


3
banyak.
Berbagai jenis produk yang dihasilkan para pelaku bisnis Umkm memiliki kualitas. Hal
ini dikarenakan keinginan mereka untuk mampu bersaing di pasar. Sekalipun para pelaku bisnis
tersebut bertaraf Umkm tetapi mereka mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas sebelum
barang yang mereka hasilkan akan dipasarkan. Kondisi persaingan pasar yang kompetitif menjadi
aspek yang tidak lepas dari perhatian, mereka harus saling bersaing untuk mampu menjadi yang
diminati pasar, belum lagi harus bersaing dengan perusahaan besar. Alasan para pelaku bisnis
Umkm mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas tentu salah satunya dikarenakan kesadaran
mereka terhadap konsumen dan calon konsumen yang lebih selektif sebelum melakukan
keputusan pembelian.
Meskipun Umkm mempunyai potensi yang begitu banyak untuk pembangunan ekonomi
secara nasional, dalam kenyataannya sektor Umkm masih memiliki kelemahan. Kelemahan ini
bersifat internal dan eksternal, seperti sumber daya manusia, pemasaran, permodalan, iklim usaha
dan penguasaan teknologi yang belum optimal.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan tercermin pada sasaran
pembangunan ekonomi skala besar kini telah menjadi prioritas pengembangan kedepan. Hal ini
sesuai dengan intruksi presiden No. 6 tahun 2009 tentang dukungan pengembangan ekonomi
kreatif. Dukungan ini diharapkan untuk mengembangkan ekonomi yang ada di pedesaan
sehingga dapat berpengaruh secara nyata bagi perekonomian khususnya di pedesaan.(Re et al.,
2009)
Industri kecil di pedesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan keluarga dan juga
sebagai penunjang kegiatan pertanian/perkebunan yang merupakan mata pencarian pokok
sebagian besar masyarakat di pedesaan, khususnya Desa Sire, Kecamatan Gunung Bintang Awai.
Industri di pedesaan mempunyai arti penting dalam usaha mengurangi tingkat kemiskinan di
pedesaan atau dengan kata lain di harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para masyarakat di
pedesaan. Dengan adanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), di pedesaan menjadi salah
satu penunjuang untuk mensejahterakan para masyarakat desa. Seperti pada usaha mikro kecil
dan menenngah (UMKM), yang berada di Desa Sire Kecamatan Gunung Bintang Awai,
Kabupaten Berito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Yang cukup berperan terhadap
masyarakat Desa tersebut.
Di Desa Sire terdapat banyak kebun karet yang begitu berlimpah, sehingga dengan
menjadi usaha Agen Karet itu sangat menguntungkan bagi pelaku usaha nya sendiri. Dengan
lebat nya hutan di sekitar kawasan pedesaan ini, berarti mempunyai tanah yang sangat subur.
Sehingga para masyarakat sekitar banyak menanam karet, yang begitu banyak. Perkebunan karet
adalah mata pencarian pokok para masyarakat sekitar dengan menanam sampai dengan
penyadapannya sendiri. Dengan begitu berlimpah nya hasil perkebunan karet yang berada di
Desa Sire ini membuat masyarakat disana menjadikan sebuah usaha Agen Karet. Usaha kecil
yang menyalurkan hasil kebun karet ke tempat pengolahan karetnya sendiri. Sehingga sangat
membantu para pemilik kebun karet tersebut dalam melakukan penjualan hasil kebunnya tanpa
menjual langsung ke pabrik pengolahannya sendiri, yang berada cukup jauh dari pedesaan.
Desa Sire Kecamatan Gunung Bintang Awai. Kabupaten Barito Selatan. Provinsi
Kalimantan Tengah, yaitu sebuah Desa yang berada di dataran tinggi. Desa yang dikelilihi oleh
hutan dan bukit serta sungai-sungai di daerah pedesaan tersebut. Desa yang mempunyai banyak
kekayaan alam, Desa yang sangat subur dengan hutan yang sangat lebat. Masyarakat Desa Sire
sendiri mayoritas beragamakan islam, dengan memeluk kepercayaan leluhur serta adat dan

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


4
istiadat yang masih sangat kental hingga saat ini, menjunjung tinggi kebudayaan yang masih di
jaga higa saat ini. Desa yang cukup jauh dari perkotaan jarak Desa antar Kota Kabupaten sendiri
mencapai 53 km, Desa yang termasuk terpencil dari 19 Desa yang berada di Kecamatan Gunung
Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, dengan jauh nya dari jangkauan kota sendiri hingga
sedikit berdampak pada masyarakat Desa, seperti susahnya mencari pekerjaan yang jauh lebih
layak, serta pengetahuan akan perkembangan jaman. Dengan menjadi Desa yang bisa di bilang
masih terpencil sampai saat ini, berdampak pada pengetahuan masyarakat sendiri tentang
pengertian Umkm serta perannya sendiri terhadap negara indonesia dan seluruh masyarakat,
hampir seluruh masyarakat Desa Sire yang menyatakan kurang mengertinya tentang pengertian
Umkm dan bagaimana perannya terhadap para masyarakat. Masyarakat Desa hanya tau itu adalah
usaha yang di jalankan oleh seseorang tanpa tau bagaimana prosesnya, dan pengertiannya, hingga
tidak menyadari perannya sendiri terhadap masyarakat Desa, kurang mengerti timbal balik yang
di berikan oleh Umkm ini ke kalangan masyarakat Desa Sire.
Masyarakat Desa Sire sendiri mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan untuk
mencukupi kehidupan keluarganya, ditambah dengan datangnya pandemi covid-19 pada awal
tahun 2020, disaat negara indonesia dilanda bencana covid-19 tersebut memberikan dampak yang
bergitu hebat pada semua masyarakat, seperti masyarakat Desa Sire ini sendiri, hampir seluruh
warga masyarakat nya yang mengalami kesulitan untuk mencari nafkah buat keluarganya, dan
masih banyak lagi. Di Desa Sire sendiri terdapat usaha kecil yaitu di bidang pekebunan karet,
dengan menjadi Agen Karet. Agen Karet yang berada di Desa Sire ini sendiri sangat banyak
membantu para masyarakat sekitar, seperti membuka pekerjaan bagi masyarakat Desa, bekerja
untuk menjalankan sebuah usaha, bisa bekerja di perkebunan karet milik Agen Karet, dan juga
bisa menjadi buruhnya sendiri. Terkhususnya yang mempunyai kebun karet sendiri. Sehingga
saat panen setelah masa penyadapan karet tersebut, tidak susah untuk menjual hasil panen dari
kebun karet, karena ada Agennya sendiri yang berada di Desa Sire tersebut.
Kegiatan yang di lakukan oleh usaha agen karet ini adalah melakukan pembelian
langsung hasil kebun karet kepada pemilik kebun karet, yang akan dijual lagi ke pabrik
pengolahan karet. Proses pembelian dan penjulannya sendiri memerlukan tenaga kerja sehingga
para masyarakat Desa khusunya yang tidak mempunyai pekerjaan akan mendapatkan pekerjaan
dan penghasilan. Yang dapat membantu masyarakat Desa dalam kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam usaha ini sangat banyak membantu beberapa kalangan, seperti pemilik kebun membantu
dalam penjualannya membantu, para masyarakat dengan menjadi karyawan di usaha agen karet
ini, dan juga khususnya pemilik usaha agen karet yang mendapatkan banyak keuntungan apabila
hasil kebun karet yang begitu berlimpah. Berdasarkan latar belakang yang sudah di uraikan maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul. Peran Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (UMKM) Dalam Mensejahterakan Masyarakat Desa Sire.

METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif. Dimana peneliti menggambarkan dan menjelaskan tentang situasi dan kondisi yang
terjadi, setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara Pendekatan ini digunakan untuk
mengidentifikasi peranan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap kesejahteraan
masyrakat di Desa Sire. Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati, penelitian kualitatif akan menghasilkan sebuah prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya..
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan pada beberapa tempat usaha mikro
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
5
kecil dan menegah (UMKM) yang berada di Desa Sire. Lokasi penelitian ini sesuai dengan topik
yang akan diteliti oleh peneliti yaitu berada. Di Desa Sire Kecamatan Gunung Bintang Awai
Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah.
Teknik peneliti dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan tiga cara, yaitu Observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
menggunakan model Milles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,
display data, dan verifikasi data. Sementara uji keabsahan data menggunkan uji kredibilitas data
dan uji konfirmbilitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mensejahterakan
Masyarakat Desa Sire
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) di negara indonesia sangat berperan
terhadap perekonomian negara dan para masyarakat indonesia. Umkm menyumbangkan
sekitar 60,51% terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam harga yang berlaku. Atas
harga konstan, kontribusi Umkm yaitu mencapai 57,14%. Selain itu Umkm mampu
menyerap begitu banyak tenaga kerja indonesia yang kita tahu Umkm menyerap sebanyak
119,6 juta masyarakat indonesia, atau 96,92% dari total tenaga kerja yang ada di indonesia.
(Databoks, 2019)

Peran penting Umkm mampu menumbuhkan perekonomian baik di kota-kota besar


maupun di pedesaan. Seperti memberikan pelayanan ekonomi secara luas. Meningkatkan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui proses pemerataan
pendapatan untuk mewujudkan stabilitas nasional. Akan tetapi dalam membangun suatu
perekonomian yang baik sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, karena
sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak atau pelaksana pembangunan
tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi bersama pemilik usaha Agen Karet,
dapat disimpulkan bahwasanya peranan Umkm di masyarakat sangat berperan penting
untuk mendorong perekonomian masyarakat seperti membantu masyarakat yang
mempunyai kebun karet dalam menyalurkan hasil kebunnya ke pabrik, dan juga membantu
para masyarakat lain yang tidak memiliki pekerjaan sehingga dapat bekerja di usaha agen
karet ini. Dengan adanya usaha agen karet yang ada di Desa Sire sendiri sangat banyak
membantu masyarakat sekitar memberikan dampak yang positif dan peran, seperti:

1. Membuka Lapangan Pekerjaan

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


6
Masyarakat Desa Sire pada umumnya bekerja pada sektor perkebunan dan pertanian
serta nelayan, dimana rata-rata mata pencaharian para masyarakat Desa sendiri sebagai
pekebun dan petani, para masyarakat mengelola lahan untuk pertanian dan perkebunan.
Masyarakat hanya mengharapkan pendapatan dari hasil kebun dan taninya yang
terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, dimana saat musim hujan hasil
kebunnya karet yang masyarakat sadap sedikit diakibatkan hujan yang terus menerus.
Dan untuk hasil taninya kadang gagal hasil tani yang dikelola oleh masyarakat
mengakibatkan kerugian bagi mereka sehingga berdampak pada perekonomian para
masyarakat.

Maka dengan adanya usaha Agen Karet yang berada di Desa dapat membantu
masyarakat, memperkerjakan masyarakat untuk menambah penghasilan bagi
masyarakat Desa yang dapat di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, yang mana jika
para masyarakat hanya mengharapkan hasil dari kebun dan taninya tidak dapat
diperkirakan namun dengan bekerja sebagai karyawan agen karet yang ada di Desa
masyarakat akan mendapatkan penghasilan yang jelas, untuk menambah pemasukan
disaat waktu menunggu hasil dari kebun dan tani para masyarakat.

Tenaga kerja yang di serap dari usah Agen Karet ini yaitu berjumlah 23 tenaga kerja
dari kedua usaha Agen karet yang mana tenaga kerja yang bekerja pada usaha Bapak
Rosbandi sebanyak 10 orang tenaga kerja, dan tenaga kerja yang bekerja pada usaha
Bapak Babam. Sebanyak 13 orang tenaga kerja. Dengan masing-masing mempunyai
posisi kerja yang berbeda, yang pertama bekerja sebagai buruh yaitu menghangkut
barang hasil pembelian dari kebun ke tempat pengumpulan barang dan memuat barang
ke dalam kapal/kelotok dan truck. Yang kedua sebagai supir, supir kapal/kelotok dan
supir truck, tugas dari supir sendiri yaitu membawa barang yang akan dijual ke pabrik,
barang yang sudah di muat oleh para karyawan buruh ke kapal/kelotok dan juga truck.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar yang


tercermin dari rumah yang layak huni, tercukupinya kebutuhan sandang dan pangan
sehari-hari, biaya pendidikan yang murah untuk para masyarakat yang kurang mampu,
dan kesehatan yang murah serta berkualitas atau kondisi dimana setiap individu mampu
memaksimalkan utilitasnya pada tingkat batas anggaran tertentu dan kondisi dimana

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


7
tercukupinya kebutuhan jasmani dan rohani.(Sukmasari, 2020:7)

Kesejahteraan masyarakat Desa Sire cukup terbilang meningkat karena dengan


adanya Umkm yang ada di Desa Sire, mampu membuat lapangan pekerjaan bagi
masyarakat Desa sehingga sangat membantu perekonomian masyarakat yang
berdampak pada kesejahteraan para masyarakat. Adapun masyarakat Desa Sire yang
bekerja di usaha Agen Karet ini berjumlah 23 masyarakat dari kedua usaha agen karet
yang ada di desa, 10 orang masyarakat bekerja pada usaha milik Bapak Rosbandi, dan
13 orang masyarakat yang bekerja pada usaha milik Bapak Babam. Yang mana
pendapatan dari hasil bekerja di usaha Agen Karet ini berbeda namun sangat berdampak
pada kesejahteraan masyarakat.

Kesejahteraan sendiri merupakan tujuan utama dari setiap masyarakat, dan semua
orang. Kesejahteraan sendiri dapat diukur dari beberapa indikator seperti, pendapatan,
permungkiman dan perumahan, pendidikan, serta kesehatan. Dapat disimpulkan sebagai
berikut:

a. Pendapatan

Pendapatan atau penghasilan adalah indikator yang dapat menggambarkan


kesejahteraan para masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan pendapatan
adalah penerimaan total kas yang diperoleh seseorang atau rumah tangga selama
periode waktu tertentu. Masyarakat yang bekerja pada kedua usaha Agen Karet
ini mendapatkan penghasilan yang berbeda seperti pada karyawan pelaku usaha
Bapak Rosbandi yaitu, masyarakat yang bekerja sebagai tenaga hangkut bongkar
muat barang, memperoleh penghasilan perbulan 230 ribu dalam 2 kali kerja
selama 1 bulan apabila sekali kerja memperoleh penghasilan 114.000–115.000.
untuk karyawan sopir mobil memperoleh penghasilan 1.000.000 per bulan dalam
2 kali penjualan barang, sedangkan untuk sopir kapal/kelotok memperoleh
penghasilan 700.000 per bulan terhitung dalam penyewaan kapal/kelotok.

Sedangkan pendapatan masyarakat yang bekerja pada pelaku usaha Agen


Karet Bapak Babam yaitu, masyarakat yang bekerja sebagai tenaga hangkut
bongkar muat barang, memperoleh penghasilan perbulan Rp.1.828.000/bulan
dalam 16 kali penjualan, masyarakat yang bekerja sebagai supir mobil truck
mendapatkan penghasilan Rp.8.000.000/bulan dalam 16 kali penjualan,
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
8
sedangkan masyarakat yang bekerja sebagai supir kapal/kelotok mendapatkan
penghasilan Rp.2.800.0000/bulan tergantung banyaknya barang yang akan
dijual. Termasuk dalam penyewaan kapal/kelotok dengan total perhitungan
penjualan perminggu 28 ton dan dalam sebulan mencapai 112 ton.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi bersama karyawan Umkm Agen


Karet ini dapat disimpulkan bahwa dengan bekerja di usaha Agen Karet dengen
gajih yang di dapatkan dalam sebulannya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat yang
bekerja. Maka dengan hasil gajih yang demikian dari kedua usaha agen karet
yang ada di Desa Sire cukup untuk meningkatkan penghasilan masyarakat Desa
yang bekerja di usaha agen karet dengan menjadi karyawan. Adapun rincian
penghasilan masyarakat yang menjadi karyawan sebagai berikut :

Tabel

Total Pendapatan Karyawan Dalam Satu Bulan

Perkerja Pendapatan Dalam Satu Bulan

Tenaga kerja pengangkut Rp.230.000-1.828.000

Tenaga kerja supir mobil Rp.1.000.000-8000.000

Tenaga kerja supir kapal/kelotok Rp.700.000-2.800.000

Sumber : Data di olah dari hasil penelitian wawancara

Dapat dilihat pada tabel di atas yang mana tabel tersebut mencatatkan rincian
pendapatan masyarakat yang bekerja pada kedua usaha Agen Karet, masing-
masing mendapatkan hasil yang berbeda. Pendapatan yang dihasilkan
masyarakat yang bekerja pada Agen Karet dalam satu bulan rata-rata pendapatan
masyarakat cukup membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bekerja pada agen karet,
dimana masyarakat bekerja tidak setiap hari mereka bekerja sesuai dengan
pembelian dan penjualan barang dalam sebulan, melihat dari hal tersebut
masyarakat cukup tebilang sejahtera. Masyarakat yang bekerja di usaha agen
karet ini hanya sebagai pekerjaan sampingan yang mana mereka bekerja saat

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


9
pembelian dan penjualan barang berlangsung.

b. Pemukiman dan perumahan

Pemukiman dan Perumahan selain menjadi kebutuhan dasar manusia, juga


mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat
pendidikan keluarga dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang. Selain
itu, rumah juga merupakan cerminan kesehatan masyarakat, dimana rumah yang
sehat dan nyaman adalah rumah yang mampu menunjang kondisi kesehatan tiap
penghuninya.

Dari hasil observasi dan data yang diperoleh penulis mendapatkan hasil
yaitu, pemungkiman dan perumahan masyarakat cukup terbilang meningkat di
bandingkan dari tahun-tahun sebelumnya dimana saat ini pemungkiman Desa
sudah terbilang bagus dan bersih begitupun pada perumahan/rumah dengan
kondisi permanen dan semi permanen dengan total 145 rumah masing masing 1
orang kepala rumah tangga dan terdapat beberapa yang masih ikut dengan orang
tua atau rumah warisan dari orang tua. Dengan kondisi tersebut maka masyarakat
Desa sudah terbilang sejahtera karena mempunyai rumah yang layak huni.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi dengan narasumber yang


dilakukan peneliti dapat disimpulkan, bahwa para karyawan sudah mempunyai rumah
sendiri tidak satu rumah dengan orang tua, dan sebagian para karyawan masih satu
rumah dengan orang tua. Rumah yang dimiliki oleh pekerja Agen Karet sudah
memenuhi rumah layak huni dengan lantai rumah bukan tanah dan nyaman untuk
beristirahat, sehingga masyarakat beserta keluarga dapat hidup dengan aman dan
nyaman dengan rumah yang dimilikinya walaupun rumah yang dimiliki tidak terlalu
mewah. Dengan memilik rumah sendiri tidak satu rumah dengan orang tua lagi
menggambarkan bahwa para karyawan sudah terbilang sejahtera.

Hal tersebut menandakan adanya peningkatan perekonomian yang berdampak


positif pada kebutuhan perumahan atau pemukiman, walaupun kita mengetahui
bahwa rumah-rumah di Desa Sire masih terdapat sederhana dibanding dengan rumah-
rumah dari Desa-Desa lain, tetapi bagi masyarakat sendiri mereka sangat bersyukur
dengan apa yang mereka dapatkan saat ini, serta mereka cukup nyaman dan aman
walaupun dengan rumah sederhana. Berikut ini data rumah karyawan Agen Karet
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
10
Desa Sire sebagai berikut:

Tabel
Data Perumahan Karyawan Agen Karet Desa Sire

No Status Kepemilikan Rumah Total

1 Milik Pribadi 6

2 Milik Orang Tua 17

Sumber: Data di olah dari hasil wawancara

Dari tabel di atas mencatatkan karyawan yang bekerja pada Agen Karet Desa
Sire, yang mana dari total karyawan berjumlah 23 karyawan, masing-masing
mempunyai rumah sendiri. Yang mana karyawan memiliki rumah pribadi
berjumlah 6 orang dan karyawan yang tinggal satu rumah dengan orang tuanya
berjumlah 17 orang karyawan. Dengan bekerja di usaha Agen Karet masyarakat
mendapat tambahan penghasilan dalam perbulan, hingga bisa untuk membangun
rumah sendiri dan bisa untuk merenovasi rumah orang tua karyawan Agen Karet,
karyawan yang masih satu rumah dengan orang tua nya masih belum mampu
untuk membangun rumah sendiri serta dengan kendala lain, seperti kasihan
terhadap orang tua nya tinggal sendiri dirumah dan lain sebagainya.

c. Pendidikan

Pendidikan sangat penting bagi masyarakat dan semua manusia dengan


adanya pendidikan yang lebih tinggi dapat menjadikan masyarakat untuk bekerja
yang lebih mudah dan mendapatkan penghasilan yang lebih mudah dan lebih
tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang bekerja tanpa pendidikan yang
tinggi. Umkm Agen Karet ini banyak membantu masyarakat yang pendidikan
rendah melainkan hanya dari lulusan SD,SMP,dan SMA dimana usaha Agen
Karet ini dapat memperkerjakan masyarakat yang tidak mempunyai ijazah
sarjana. Adanya Agen Karet ini dapat membantu masyarakat dalam

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


11
menyekolahkan anak-anaknya yang lebih tinggi lagi, dengan adanya Agen Karet
ini telah mecukupi sekolah anak-anak yang bekerja dalam Agen Karet tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan Agen Karet dapat


disimpulkan bahwa dengan adanya usaha Agen Karet banyak membantu
masyarakat Desa untuk biaya sekolah sendiri, maupun biaya sekolah untuk anak-
anak mereka yang bekerja pada usaha Agen Karet Desa Sire, bagi mereka yang
sudah berkeluarga, serta kesehatan dan lain sebagainya.

Para karyawan yang bekerja di usaha Agen Karet tidak hanya dari kalangan
masyarakat yang sudah dewasa atau sudah lulus sekolah melainkan terdapat
beberapa yang masih duduk di bangku sekolah sudah bisa bekerja di usaha Agen
Karet ini. Dengan bekerja di hari libur sekolah dapat membantu mereka untuk
mendapatkan pemasukan dalam sehari-hari untuk kebutuhan pendidikan serta
kebutuhan lainnya. Dari hasil wawancara ini membuktikan bahwa dengan
bekerja di usaha Agen Karet yang ada, mampu untuk memenuhi segala
kebutuhan yang di perlukan oleh karyawan terutaman dalam hal biaya
pendidikan diri sendiri, maupun untuk anak-anak mereka yang bekerja di usaha
Agen Karet Desa Sire ini.

Berikut data tingkat pendidikan anak masyarakat yang bekerja pada usaha
Agen Karet Desa Sire yaitu sebagai beriku:

Tabel
Tingkat Pendidikan Anak Karyawan
Agen Karet Desa Sire
Tingkat
TK SD SLTP SLTA S1
pendidikan

Jumlah 5 2 2 1 2

Sumber : Data di olah dari hasil wawancara

Berdasarkan tabel di atas mencatatkan sejumlah anak karyawan Agen

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


12
Karet Desa Sire, yang mana tingkat pendidikan nya mulai dari TK sampai
dengan Sarjana. Artiannya mereka yang bekerja pada sektor usaha Agen Karet
ini mampu untuk membiayai sekolah anak-anaknya bahkan sampai dengan
Sarjana. Dalam hal ini usaha Agen Karet yang berada di Desa Sire sendiri sangat
banyak sekali membantu para masyarakat nya dalam mencukupi kebutuhan
hidup, termasuk untuk membiayai sekolah anak-anak mereka, maka tidak
diragukan lagi peranan dari usaha Agen Karet ini di kalangan masyarakat yang
ada di Desa Sire.

Untuk tingkat Pendidikan anak-anak dari para karyawan di usaha Agen Karet
ini, semua sudah mampu untuk bersekolah, anak-anak tersebut kebanyakan
masih menimba ilmu di tingkat TK Sampai Sarjana, seperti wawancara dan
observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama narasumber dimana narasumber
mengatakan untuk kebutuhan akan sekolah anaknya bisa dibilang sudah cukup
terpenuhi mengingat pemasukan masyarakat yang sudah lebih dari cukup
dibandingkan pada sebelumnya. Dengan menjadi karyawan di usaha Agen Karet
ini para masyarakat sanggup untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya.
Wawancara peneliti dengan beberapa masyarakat yang menjadi karyawan di
usaha Agen Karet disini tentang bagaimana tingkat pendidikan bisa dibilang
sudah sangat baik apalagi sekarang sekolah dasar negeri atau sekolah menengah
atas negeri ada yang sebagian SPP nya gratis serta ada juga uang perbulan yang
lumayan untuk biaya sekolah, ditambah bantuan pemerintah sekarang ini melalui
kartu indonesia pintar yang mana berlaku untuk seluruh wilayah yang ada di
negara indonesia, sehingga orang tua sanggup untuk memenuhi kebutuhan akan
pendidikan anak mereka.

d. Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secarasosial dan ekonomis. Upaya
kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Kesehatan merupakan salah
satu indikator kesejahteraan penduduk sekaligus indikator keberhasilan program
pembangunan. Masyarakat yang sakit akan sulit memperjuangkan kesejahteraan

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


13
bagi dirinya, sehingga pembangunan dan berbagai upaya dibidang kesehatan
diharapkan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat serta tidak diskriminatif
dalam pelaksanaannya. Kesehatan menjadi indikator kesejahteraan dapat dilihat
melalui mampu atau tidaknya masyarakat menjalani pengobatan di layanan
kesehatan serta mampu untuk membiayai secara penuh obat yang dibutuhkan.

Berdasarkan hasil wawancara bersama karyawan usaha Agen Karet Desa


Sire tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Sire khusus nya para
karyawan yang bekerja dari kedua Agen Karet tersebut, masyarakat dengan sadar
pergi berobat apabila merasa tidak enak badan atau sedang sakit, seperti pergi
berobat ke puskesmas terdekat atau pergi ke rumah sakit yang ada di dekat
wilayah pedesaan. Dengan bekerja di usaha Agen Karet yang ada Desa Sire
sangat banyak membantu masyarakat dalam hal kesehatan, masyarakat bisa
langsung pergi berobat dan selalu membayarkan iuran atau ansuran BPJS yang di
tanggung keluarga masyarakatnya masing-masing. Maka secara tidak langsung
usaha Agen Karet ini sangat banyak membantu kalangan masyarakat sekitar
bahkan masyarakat Desa lain dengan menjadi karyawan disana.

Dengan adanya usaha ini banyak membantu para masyarakat Desa dalam
memenuhi kehidupan seperti, memenuhi pendapatan dalam perbulan, memenuhi
untuk tempat tinggalnya, memenuhi dalam pendidikan masyarakat dan anak-
anaknya, serta untuk memenuhi biaya kesehatan untuk menunjang kesejahteraan
masyarakat. Dimana saat itu semua terpenuhi maka kehidupan masyarakat dapat
dikatakan telah makmur atau sejahtera. Oleh karena itu kemakmuran atau
kesejahteraan merupakan situasi bagi masyarakat/manusia dimana sebagian
besarnya kebutuhan terpenuhi.

Berikut ini data asuransi kesehatan masyarakat Desa yang menjadi karyawan
di usaha Agen Karet Desa Sire sebagai berikut:
Tabel
Data Asuransi Kesehatan Karyawan
Agen Karet Desa Sire

Terdaftar Asuransi
No Nama Keterangan
Ya Tidak
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
14
1 Bagus  Asuransi BPJS
2 Sugi  Asuransi BPJS
3 Iwan  Asuransi BPJS
4 Nano  Asuransi BPJS
5 Edi  -
6 Amay  -
7 Rudin  Asuransi BPJS
8 Abdi  -
9 Alim  -
10 Asep  -
11 Syarif  -
12 Khairil  Asuransi BPJS
13 Atmariyadi  -
14 Ardiansyah  Asuransi BPJS
15 Randi  Asuransi BPJS
16 Oldy  -
17 Hamsan  -
18 Ruji  -
19 Rizal  -
20 Zhito  -
21 Deby  -
22 Roby  Asuransi BPJS
23 Alfandi  -
Sumber : Di olah dari hasil wawancara

Dari tabel di atas mencatatkan data asuransi kesehatan masyarakat Desa


yang bekerja di usaha Agen Karet yang mana terdapat 9 masyarakat Desa yang
mempunyai ansuran kesehatan berupa ansuran BPJS, dan terdapat 14
masyarakat Desa yang tidak mempunyai ansuran kesehatan. Dimana masyarakat
yang tidak mempunyai ansuransi kesehatan ini adalah masyarakat yang
tergolong belum berkeluarga dan sebagian masyarakat memang tidak mau
memakai asuransi tersebut. Jadi apabila masyarakat sedang sakit atau ingin
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
15
periksa gejala yang di alaminya mereka langsung ke puskesmas Desa dan rumah
sakit terdekat melalui jalur umum. Masyarakat Desa yang mempunyai asuran
kesehatan BPJS ini selalu membayarkan ansuran nya setiap bulan, sesuai dengan
informasi yang didapat saat wawancara bersama para karyawan Agen Karet
dimana untuk pembayaran ansuran nya sendiri yaitu dari hasil kerja di usaha
Agen Karet ini, begitupun masyarakat yang tidak mempunyai ansuran, hasil
yang mereka dapatkan dengan bekerja disini bisa untuk jaminan saat mereka
sedang sakit, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung usaha Agen Karet ini
sangat banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Desa, seperti dalam
memberikan dampak untuk pendapatan masyarakatnya dalam perbulan, dengan
bekerja di usaha Agen Karet ini masyarakat bisa mencukupi pendapatan
bulanan, perumahan, pendidikan serta kesehatan masyarakat dan keluarganya.

Jadi jika kita melihat dari beberapa indikator kesejahteraan masyarakat yang
telah dijelaskan diatas menunjukkan bahwa keberadaan Usaha mikro, kecil dan
menengah, Agen Karet yang berada di Desa Sire ni memiliki peran penting
untuk masyarakat sekitar dilihat dari para masyarakat yang memperoleh
pekerjaan dan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat sekitar, baik itu berupa peningkatan dalam hal kebutuhan pokok
setiap harinya, serta dapat juga memenuhi kebutuhan pengeluaran diluar urusan
kebutuhan pokok seperti kesehatan, serta pendidikan anak-anak mereka

B. Kendala Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mensejahterakan


Masyarakat Desa Sire

Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) memang memiliki peranan yang
sangat penting terhadap perekonomian negara dan masyarakat. Umkm mampu membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran,
mendorong kemajuan perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan
mayarakat. Seperti Umkm Agen Karet yang berada di Desa Sire, Umkm ini mampu
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa, cukup banyak menyerap tenaga kerja
dari masyarakat sekitar. Maka tidak di ragukan lagi untuk perannya sendiri terhadap
masyarakat. Akan tetapi di dalam berjalannya sebuah usaha dan semakin maju usaha
tersebut maka akan terdapat sebuah permasalahan atau kendala yang terdapat di dalamnya
seperti kendala pada Umkm Agen Karet di Desa Sire ini terdapat kendala Internal dan
Eksternal yaitu:
a. Kendala internal
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
16
1. Modal
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan pelaku usaha
Agen Karet Desa Sire dapat disimpulkan bahwa, usaha Agen Karet dalam
menjalani usaha jual beli karet yaitu mempunyai modal pribadi dan sempat
kerjasama dengan pihak lain untuk menunjang kemajuan dari usaha yang di
jalankan. Dengan modal yang berbeda, semakin banyak nya modal yang di
gunakan maka semakin banyak barang yang di peroleh, serta keuntungannya.
2. Sumber daya Manusia
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang di lakukan oleh
peneliti kepada pelaku usaha Agen Karet, yaitu para karyawan yang bekerja
merupakan dari para masyarakat Desa yang mana masyarakat yang masih
menempuh bangku sekolah dan yang baru lulus sekolah. Sehingga terdapat
kendala di sumber daya manusi (SDM). Yang mana kurang nya pengetahuan
dan penguasaan dalam bidang teknologi serta pemasaran untuk mengolah
bahan mentah karet menjadi bahan yang setengah jadi atau sudah jadi untuk
barang yang lebih bermanfaat lagi bagi para masyarakat. Dengan kurangnya
sebuah pengetahuan dan kemampuan tersebut menjadi sebuah kendala
tersendiri bagi pelaku usaha, maka perlunya peningkatan kualitas SDM untuk
mengembangkan sebuah usaha.
3. Jaringan Usaha
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
disimpulkan bahwa dalam proses pemasaran barang yaitu karet cukup mudah
apabila kita sudah mempunyai jaringan atau kenalan di gudang/pabrik untuk
mempermudah proses penjualan barang. Akan tetapi apabila dalam menjalani
sebuah usaha kita kurang mempunyai jaringan usaha maka akan sulit untuk
bersaing di luar. Dan penjualannya pun agak lambat harus mengikuti
prosedur yang sudah di tetapkan di gudang/pabrik, belum lagi melihat
kondisi barang yang akan kita jual. Dari pelaku usaha Agen Karet terdapat
kendala dalam jaringan usaha yaitu sulitnya dalam persaingan dengan usaha
yang lain yang sudah lama berjalan belum lagi kendalan dalam kualitas
barang yang akan kita jual hingga berpengaruh pada harga serta
keuntungannya, belum lagi potongan pajaknya.
b. Kendala eksternal
1. Terbatasnya sarana dan Prasarana
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan
ilmupengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang
mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung
kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.(Wahyudin, 2021:6)

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX


17
Hal tersebut akan berdampak pada aspek usaha yang di jalankan, baik
dari segi manajemen, kuantitas serta kualitas barang dan jasa yang dihasilkan
oleh usaha.
2. Iklim Usaha
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti kepada pelaku
usaha Agen Karet Desa Sire dapat disimpulkan bahwa dalam menjalani
sebuah usaha terdapat persaingan yang sangat ketat dalam proses pembelian
dan penjualan barang, persaingan nya sendiri seperti dalam harga jual beli
karet adanya naik turunnya suatu harga, semakin tinggi kita menentukan
harga dalam pembelian maka semakin banyak penyadap yang akan menjual
barang ke usaha tersebut, persaingan dalam promosi juga dilakukan oleh
pelaku usaha Agen Karet promosi dari mulut-kemulut agar para penyadap
karet mau menjual barangnya, dengan harga yang ditawarkan berbeda
dengan usaha Agen Karet yang lain sehingga para penyadap mendapatkann
keuntungan yang lumayan dari harga yang lumayan mahal untuk sekarang
ini, semakin banyak barang yang akan dijual para penyadap karet maka harga
semakin meningkat mengingat banyaknya barang yang akan dijual.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Dalam Mensejahterakan Masyarakat Desa Sire maka dapat di ambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) yang berada di Desa Sire, Kecamatan
Gununng Bintang Awai, memiliki peran yang sangat penting terhadap kesejahteraan
masyarakat Desa Sire. Dengan adanya Umkm Agen Karet yang ada di Desa Sire sangat
banyak membantu khususnya masyarakat yang bekerja di perkebunan karet sehingga
memudahkan para petani untuk menjual hasil kebun karetnya ke Agen Karet terdekat. Dan
juga sangat membantu para masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dimana Agen Karet
tersebut memperkerjakan para masyarakat Desa sehingga membantu masyarakat dalam
perekonomian kebutuhan sehari-hari seperti, kebutuhan pangan, kebutuhan tempat tinggal,
kesehatan keluarga, dan pendidikan masyarakat Desa. Peran Agen Karet yang ada di Desa
Sire tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar tapi juga
meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Desa, kesejahteraan sendiri dapat dilihat dari
empat indikator yaitu: Pendapatan, Permungkiman dan Perumahan, Kesehatan, serta
Pendidikan. Masyarakat yang tinggal di Desa Sire telah memenuhi dari ke empat indikator
tersebut, dalam artian keberadaan usaha Agen Karet yang berada di Desa Sire ini sendiri
sangat banyak membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat Desa khususnya
mayarakat Desa Sire.
2. Kendala yang dihadapi Umkm Agen Karet di Desa Sire dalam meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat, terkendala pada sisi internal dan eksternal di antaranya adalah faktor
internal yaitu: Modal, SDM yang terbatas, serta Jaringan Usaha. Sedangkan kendala dari
faktor eksternal yaitu, Terbatasnya Sarana dan Prasarana, serta Iklim Usaha
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
18
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang
sekiranya dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian.
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan perbandingan
dan referensi untuk penelitian. Diharapkan agar bisa memperluas penelitian dan menambah
alat ukurnya serta menggunakan lebih banyak sumber, karena penelitian ini belum
komprehensif hanya meliat dari Peran Umkm saja, maka untuk penelitian selanjutnya
diharapkan dapat memperluas penelitian tidak terbatas pada Peran Umkm saja.
2. Bagi akademisi, agar lebih mencari sumber informasi yang lebih banyak mengenai Peran
Umkm Dalam Mensejahterakan Masyarakat Desa Sire, serta terhadap perekonomian
negara indonesia. Supaya penelitian selanjutnya bisa komprehensif.
3. Bagi masyarakat Desa Sire, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan.
Agar bisa mengelola dan terus menjaga kekayaan alam sekitar, untuk mendapatkan hasil
alam yang begitu berlimpah. Serta masyarakat juga harus mengerti tentang apa itu Umkm,
perannya terhadap masyarakat sendiri, dan dampak yang diberikan oleh Umkm yang ada
terhadap keluarga masyarakat.
4. Bagi pihak-pihak lainnya, agar dapat mengoreksi dan memperbaiki kekurangan pada
penelitian ini sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan bisa lebih sempurna lagi
untuk hasil temuan yang di dapat.
DAFTAR PUSTAKA
Databoks. (2019). UMKM Indonesia Bertambah 1,98% pada 2019. Databoks.Katadata.Co.Id,
2019.
Dinamika, J., & Syariah, E. (2022). Dalam Meningkatkan Kesejahteraan. 9(1), 73–84.
Dr. Umar Sidiq, M.Ag Dr. Moh. Miftachul Choiri, M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di
Bidang Pendidikan. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Hendrawan, A., & Wijaya, A. (2020). Pengaruh Dimensi Orientasi Kewirausahaan dan Jaringan
Usaha terhadap Kinerja Usaha UKM di Jakarta Barat. Jurnal Manajerial Dan
Kewirausahaan, 2(3), 577. https://doi.org/10.24912/jmk.v2i3.9569
Luis, F., & Moncayo, G. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連
指標に関する共分散構造分析 Title.
Maulidah, F. L., & Oktafia, R. (2020). Strategi Pengembangan Usaha Kecil Dan Mikro Serta
Dampaknya Bagi Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Kweden Kecamatan Tarik Kabupaten
Sidoarjo (Menurut Pandangan Maqashid Syariah). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(3), 571.
https://doi.org/10.29040/jiei.v6i3.1211
Riawan, R., & Kusnawan, W. (2018). Pengaruh Modal Sendiri dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Terhadap Pendapatan Usaha (Studi Pada UMKM di Desa Platihan Kidul Kec. Siman). Jurnal
Akuntansi Dan Pajak, 19(1), 31. https://doi.org/10.29040/jap.v19i1.158
Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX
19
Sarfiah, S., Atmaja, H., & Verawati, D. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi
Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 4(2), 1–189.
https://doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952
Sri Wahyunti. (2020). Perekonomian Indonesia di tengah Wabah COVID-19.
Sukmasari, D. (2020). Konsep Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Al-Qur’an. At-Tibyan,
3(1), 1–16. https://doi.org/10.30631/atb.v3i1.15
Suparwo, A., Suhendi, H., Roisah, R., Arifin, T., & Shobary, M. N. (2018). Strategi
Pengembangan Usaha Pada UMKM Baju Bayi Indra Collection. Jurnal Abdimas BSI, Vol.1
No.2(E-ISSN: 2614-6711), 208–214.
TNP2K, L. D. F. E. B. (2020). Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM).
Wahyudin, R. (2021). Jurnal Pendidikan Mutiara. Stkipmutiarabanten.Ac.Id, 6(1), 5–16.

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. X, No. X, Oktober 20XX

Anda mungkin juga menyukai