Anda di halaman 1dari 18

13

13 STRATEGI PENGEMBANGAN
UMKM BERBASIS MASYARAKAT

Laila Refiana Said, Psi, M.Si., Ph.D.

Good business leaders create a vision, articulate the vision,


passionately own the vision, and relentlessly drive it to completion.
– Jack Welch

10.8 1
13.1 Pendahuluan
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian yang
tidak terpisahkan dari perekonomian suatu negara. Definisi UMKM sendiri
bisa berbeda-beda tergantung pada negara dan kriteria yang digunakan,
seperti jumlah karyawan, jumlah modal, atau volume penjualan atau
pendapatan tahunan. Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menyebutkan pengertian UMKM
sebagai sebuah bisnis yang dioperasikan oleh pelaku usaha secara
individu, rumah tangga, ataupun badan usaha berskala kecil. Dengan
demikian, UMKM dapat didefinisikan sebagai usaha yang secara
independen dimiliki dan dioperasikan, relatif kecil dalam ukuran jumlah
karyawan dan/atau jumlah penjualan tahunan, dan beroperasi di industri
atau sektor tertentu.
UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian
negara, karena memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap
lapangan kerja, inovasi, dan daya saing (Permana, 2017). UMKM sering
dianggap sebagai faktor penggerak pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan, terutama di negara-negara berkembang. UMKM juga
memainkan peran yang krusial dalam mendorong pertumbuhan yang
inklusif dan sejahtera, karena sering lebih fleksibel dan responsif terhadap
kebutuhan pasar lokal dan dapat memberikan peluang bagi kelompok
terpinggirkan, seperti wanita, pemuda, dan masyarakat pedesaan (Said,
2019).
UMKM berbasis masyarakat memiliki potensi yang cukup besar
untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial.
Berikut ini adalah beberapa potensi pengembangan UMKM berbasis
masyarakat untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan
sosial:
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
UMKM berbasis masyarakat dapat memberikan kontribusi bagi
pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan produktivitas dan
daya saing usaha. Dengan demikian, UMKM dapat memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi, yang dapat digunakan untuk
memperluas usaha dan menyerap tenaga kerja.

2 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
- Mengurangi tingkat pengangguran
UMKM berbasis masyarakat dapat memberikan kontribusi bagi
pengurangan tingkat pengangguran dengan cara menyerap tenaga
kerja dari masyarakat lokal. Dengan demikian, UMKM dapat
membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.
- Memperkuat ekonomi keluarga
UMKM berbasis masyarakat dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan ekonomi keluarga dengan cara meningkatkan
pendapatan keluarga. Dengan demikian, UMKM dapat membantu
meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal dan mengurangi tingkat
kemiskinan.
- Menciptakan lapangan kerja
UMKM berbasis masyarakat dapat memberikan kontribusi bagi
peningkatan lapangan kerja dengan cara menyerap tenaga kerja
dari masyarakat lokal. Dengan demikian, UMKM dapat membantu
mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan kesempatan
kerja bagi masyarakat lokal.

13.2 Tantangan yang dihadapi UMKM


UMKM di negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia,
menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pertumbuhan dan
keberlangsungan mereka (Putri et al., 2015). Berikut ini adalah beberapa
tantangan utama yang dihadapi UMKM di Indonesia:

• Akses terbatas terhadap modal


UMKM sering kali mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses
terhadap modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.
Bank-bank dan lembaga keuangan lain sering kali tidak mau
memberikan kredit kepada UMKM karena tingkat risiko yang tinggi
dan kekurangan dokumen yang diperlukan.

• Keterbatasan akses terhadap pasar


UMKM sering kali memiliki jangkauan pasar yang terbatas, terutama
jika mereka beroperasi di daerah pedesaan atau terpencil. Mereka

M a n a j e m e n U M K M 3
juga sering mengalami kesulitan dalam memasarkan produk atau
jasa mereka ke pasar luar negeri karena tidak memiliki jaringan
distribusi yang luas atau tidak memenuhi standar mutu yang
ditetapkan oleh pasar internasional.

• Hambatan regulasi dan kebijakan


UMKM di Indonesia sering menghadapi hambatan regulasi dan
kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses
pengurusan perizinan dan dokumen yang diperlukan sering kali
rumit dan memakan waktu yang lama, sehingga menghambat
kemajuan usaha.

• Kurangnya akses terhadap informasi


UMKM di Indonesia sering kali kurang memiliki akses terhadap
informasi yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya.
Informasi yang tersedia sering kali tidak tepat sasaran dan tidak up-
to-date, sehingga sulit diakses oleh UMKM.

• Kurangnya dukungan lingkungan


Faktor ingkungan yang tidak kondusif juga merupakan tantangan
bagi UMKM di Indonesia. Faktor-faktor tersebut seperti kurangnya
akses terhadap teknologi, kurangnya akses terhadap sumber daya
manusia yang terampil, dan kurangnya akses terhadap jaringan
yang dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-
upaya yang terintegrasi dan terpadu dari berbagai pihak, termasuk
Pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat. Hal ini lah
yang menjadi alasan mengapa UMKM berbasis masyarakat perlu
didukung pengembangannya. Dengan dukungan dan sumber daya yang
tepat, UMKM dapat mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapinya
tersebut dan UMKM berbasis masyarakat dapat menjadi pelaku utama di
dalam perekonomian lokal dan global.

13.3 Potensi kekuatan dan kelemahan UMKM berbasis masyarakat


UMKM berbasis masyarakat memiliki potensi kekuatan dan kelemahan
yang perlu diperhatikan dalam pengembangan usahanya. Berikut ini
adalah beberapa kekuatan dan kelemahan UMKM berbasis masyarakat.

4 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
Dalam hal kekuatan, UMKM berbasis masyarakat memiliki basis
pelanggan yang kuat, karena mereka seringkali beroperasi di wilayah yang
sama dengan masyarakat setempat. Hal ini membuat UMKM lebih mudah
dikenal dan diakui oleh masyarakat, sehingga memudahkan UMKM dalam
memperoleh pelanggan.
Selain itu UMKM berbasis masyarakat biasanya memahami
kebutuhan dan harapan masyarakat setempat, sehingga UMKM berbasis
masyarakat cenderung mengutamakan kualitas produk atau jasa yang
ditawarkan sesuai kebutuhan pelanggannya. Hal ini dapat membuat
UMKM berpotensi lebih terpercaya dan memiliki daya saing yang lebih
tinggi.
Karena organisasi atau usahanya berskala kecil, maka UMKM
berbasis masyarakat juga memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam
mengubah strategi dan produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Hal ini membuat UMKM lebih mudah beradaptasi
dengan perubahan lingkungan usaha.
Selain berbagai potensi kekuatan tersebut, UMKM berbasis
masyarakat juga memiliki kelemahan. Kelemahan utamanya adalah dalam
hal keterbatasan akses terhadap modal. UMKM berbasis masyarakat
seringkali mengalami keterbatasan akses terhadap modal yang diperlukan
untuk mengembangkan usaha. Hal ini dapat menghambat pengembangan
usaha UMKM.

13.4 UMKM berbasis masyarakat yang peduli lingkungan dan sosial


Implementasi pengembangan UMKM berbasis masyarakat yang
memperhatikan kepedulian lingkungan dan sosial merupakan salah satu
tantangan dan peluang yang perlu diperhatikan.

13.4.1 Tantangan
Berikut ini adalah beberapa tantangan dan peluang implementasi
pengembangan UMKM berbasis masyarakat dalam hal kepedulian
lingkungan dan sosial:

M a n a j e m e n U M K M 5
- Keterbatasan sumber daya
Implementasi pengembangan UMKM berbasis masyarakat yang
memperhatikan kepedulian lingkungan dan sosial dapat mengalami
keterbatasan sumber daya, seperti modal, teknologi, dan informasi.
Hal ini dapat menghambat UMKM dalam mengembangkan usaha
yang ramah lingkungan dan sosial.
- Ketidaktahuan masyarakat
Masyarakat lokal seringkali belum mengetahui pentingnya
kepedulian lingkungan dan sosial dalam pengembangan UMKM,
sehingga tidak memiliki keinginan untuk mengadopsi praktik-praktik
yang ramah lingkungan dan sosial. Hal ini dapat menghambat
implementasi pengembangan UMKM berbasis masyarakat yang
memperhatikan kepedulian lingkungan dan sosial.

13.4.2 Peluang
Berikut ini adalah beberapa peluang implementasi pengembangan UMKM
berbasis masyarakat dalam hal kepedulian lingkungan dan sosial:
- Meningkatkan daya saing UMKM
Implementasi pengembangan UMKM berbasis masyarakat yang
memperhatikan kepedulian lingkungan dan sosial dapat
meningkatkan daya saing UMKM di pasar. Dengan demikian,
UMKM dapat lebih mudah diterima oleh pelanggan yang
menghargai produk atau jasa yang ramah lingkungan dan sosial,
khususnya di pasar internasional dan di negara-negara maju.
- Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas
Implementasi pengembangan UMKM berbasis masyarakat yang
memperhatikan kepedulian lingkungan dan sosial dapat
menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Secara umum
pertumbuhan UMKM di Indonesia meningkat setiap tahun, karena
adanya kesadaran masyarakat bahwa mata pencaharian dan
pendapatan tidak hanya berasal dari perusahaan besar (Ilmi Faried
et al., 2021). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM
pada tahun 2020, terdapat lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia.
Jumlah tersebut, hampir 99% dari total populasi bisnis dan
mempekerjakan lebih dari 116 juta orang (Hidayat, 2021).

6 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
Tenaga kerja produktif saat ini adalah Generasi Z (Gen Z), di mana
karakteristik dari kelompok ini adalah kepedulian mereka terhadap isu-isu
lingkungan (Indiahono, 2022; Pratminingsih, 2021; Sharma & Gokhale,
2022). Hal inilah yang menjadikan UMKM berpotensi menciptakan
lapangan kerja yang berkualitas.

13.5 Peran masyarakat dalam mendukung UMKM


Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung
UMKM. Masyarakat dapat memberikan dukungan kepada UMKM melalui
berbagai cara, di antaranya adalah:
- Membeli produk atau jasa dari UMKM
Masyarakat dapat membantu UMKM dengan membeli produk atau
jasa yang ditawarkan oleh UMKM. Dengan demikian, UMKM akan
mendapatkan pendapatan yang diperlukan untuk membiayai
operasional dan pengembangan usaha.
- Memberikan informasi dan saran kepada UMKM
Masyarakat dapat memberikan informasi dan saran yang berguna
bagi UMKM tentang kebutuhan pasar, tren industri, dan peluang
usaha yang ada. Dengan demikian, UMKM dapat menyesuaikan
strategi dan produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
- Menjadi sumber daya manusia untuk UMKM
Masyarakat juga dapat memberikan sumber daya manusia yang
terampil kepada UMKM. Misalnya, dengan memberikan pelatihan
(Ariani & Utomo, 2017) atau peluang kerja bagi pemuda atau
masyarakat setempat yang ingin bekerja di UMKM.
- Mengenalkan UMKM kepada orang lain
Masyarakat juga dapat membantu UMKM dengan mengenalkannya
kepada orang lain, terutama kepada calon pelanggan atau mitra
usaha yang potensial.

M a n a j e m e n U M K M 7
- Memberikan dukungan finansial kepada UMKM
Masyarakat juga dapat memberikan dukungan finansial kepada
UMKM melalui cara-cara seperti meminjamkan modal, menjadi
investor, atau memberikan bantuan secara langsung kepada
UMKM.
Dengan demikian, peran masyarakat dalam mendukung UMKM
sangatlah penting untuk membantu UMKM dalam mengatasi tantangan
yang dihadapinya dan mengembangkan usahanya. Masyarakat dapat
memberikan dukungan kepada UMKM dengan cara yang sesuai dengan
kemampuan dan kapasitasnya, sehingga UMKM dapat tumbuh dan
berkembang menjadi pelaku ekonomi yang lebih kuat dan berdaya saing.

13.6 Best practices UMKM berbasis masyarakat: Pelibatan dan


pemberdayaan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan
Melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal dan pemangku
kepentingan dalam pengembangan UMKM berbasis masyarakat
merupakan salah satu langkah yang penting untuk menjamin
keberlangsungan dan keberhasilan UMKM. Berikut ini adalah beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk melibatkan dan memberdayakan
masyarakat lokal dan pemangku kepentingan dalam pengembangan
UMKM berbasis masyarakat:

• Melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengambilan


keputusan
Masyarakat lokal harus terlibat dalam setiap tahap perencanaan
dan pengambilan keputusan yang terkait dengan UMKM. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara melakukan konsultasi terbuka dengan
masyarakat, menyelenggarakan musyawarah kelompok, atau
melakukan survei terhadap kebutuhan dan preferensi masyarakat.

• Menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat lokal


Menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat lokal
dapat membantu masyarakat lokal meningkatkan kapasitas dan
kemampuan dalam mengelola UMKM (Said, 2020). Pelatihan dan
pendampingan ini dapat berupa pelatihan kewirausahaan,

8 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
pengembangan produk atau jasa, atau peningkatan keterampilan
UMKM.

• Mendorong sinergi dan kemitraan dengan pemangku kepentingan


Mendorong sinergi dan kemitraan dengan pemangku kepentingan,
seperti Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan
perusahaan, dapat membantu UMKM mendapatkan akses terhadap
sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan usaha (Said
et al., 2021; Said & Swandari, 2020). Kemitraan dan sinergi ini dapat
berupa pengelolaan sentra industri, kerja sama pemasaran, atau
kemitraan produksi.
Membangun jejaring dengan pemangku kepentingan: Membangun
jejaring dengan pemangku kepentingan dapat membantu UMKM
memperluas akses terhadap informasi dan peluang usaha yang ada.
Jejaring ini dapat berupa keikutsertaan dalam forum atau komunitas
UMKM, serta kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat.

13.6.1 Contoh UMKM berbasis masyarakat


Berikut adalah Contoh UMKM berbasis masyarakat:
- Desa Wisata Kreatif berbasis masyarakat di Desa Hendrosari
Gresik
Dengan adanya desa wisata ini maka berkembang juga beberapa
UMKM berbasis masyarakat dan kearifan lokal seperti UMKM
kerajinan batik ikat celup, UMKM Legen, UMKM dilan (dawet
siwalan), UMKM jamu serta UMKM ayam panggang (Suprobowati
et al., 2022).
- UMKM opak Desa Karangbenda
Usaha rumahan yang terkenal di Desa Karangbenda adalah
makanan ringan opak di salah satu tempat pembuatan opak
terbesar di desa Karangbenda, yaitu di Dusun Bojongmalang
(Wulandari et al., 2021). Partisipasi pihak perguruan tinggi melalui
program pengabdian masyarakat, program kemitraan, dan kuliah
kerja nyata (KKN) adalah untuk meningkatkan inovasi pemasaran,
khususnya pada saat pandemi COVID-19 yang lalu.

M a n a j e m e n U M K M 9
13.7 Analisis kebijakan dan inisiatif dalam mendukung
pengembangan UMKM di Indonesia

13.7.1 Program pemerintah


Pemerintah daerah dan nasional di Indonesia telah menerapkan berbagai
program untuk mendukung UMKM di Indonesia. Beberapa di antaranya
adalah:

• Program KUR (kredit usaha rakyat)


Program ini merupakan salah satu program pemerintah yang
memberikan bantuan keuangan kepada UMKM melalui bank-bank
umum. Program KUR ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam
memperoleh modal kerja yang diperlukan untuk mengembangkan
usahanya.

• PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat) Mandiri


Perkotaan
Program ini merupakan program pemerintah yang memberikan
bantuan kepada UMKM yang beroperasi di wilayah perkotaan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya
saing UMKM melalui pelatihan dan dukungan teknis yang diberikan.

• PNPM Mandiri Pedesaan


Program ini merupakan program pemerintah yang memberikan
bantuan kepada UMKM yang beroperasi di wilayah pedesaan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya
saing UMKM melalui pelatihan dan dukungan teknis yang diberikan.

• Program PKBL (pemberdayaan kredit bagi hasil luas)


Program ini merupakan salah satu program pemerintah yang
memberikan bantuan keuangan kepada UMKM melalui bank-bank
syariah. Program PKBL ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam
memperoleh modal kerja yang diperlukan untuk mengembangkan
usahanya.

• Program UMKM Terpadu


Program ini merupakan program pemerintah yang memberikan
bantuan kepada UMKM melalui pengelolaan sentra industri dan

10 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
pusat informasi UMKM. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas dan daya saing UMKM melalui pelatihan dan dukungan
teknis yang diberikan.
Program-program pemerintah tersebut merupakan salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung UMKM di
Indonesia. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh UMKM di
Indonesia, seperti keterbatasan akses terhadap modal dan pasar,
hambatan regulasi dan kebijakan, serta kurangnya akses terhadap
informasi dan dukungan ekosistem. Untuk mengatasi tantangan-
tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang terintegrasi dan terpadu
dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

13.7.2 Program inisiatif sektor swasta dan kemitraan


Sektor swasta juga memiliki peran yang penting dalam mendukung
pengembangan UMKM berbasis masyarakat. Berikut ini adalah beberapa
kemitraan dan inisiatif sektor swasta dalam mendukung pengembangan
UMKM berbasis masyarakat:

• Kemitraan dengan UMKM


Banyak perusahaan besar yang menjalin kemitraan dengan UMKM
untuk mengembangkan produk atau jasa bersama. Kemitraan ini
bertujuan untuk membantu UMKM memperoleh akses terhadap
pasar yang lebih luas, serta memperkuat kemampuan dan kapasitas
UMKM.

• Program corporate social responsibility (CSR)


Banyak perusahaan besar yang menjalankan program CSR untuk
memberikan bantuan kepada UMKM. Program CSR ini bertujuan
untuk membantu UMKM meningkatkan kapasitas dan daya saing,
serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

• Inisiatif pengadaan dari UMKM


Banyak perusahaan besar yang menerapkan kebijakan pengadaan
dari UMKM untuk membantu UMKM memperoleh akses terhadap
pasar. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu UMKM memperoleh
pendapatan yang diperlukan untuk membiayai operasional dan
pengembangan usaha.

M a n a j e m e n U M K M 11
• Pendampingan dan pelatihan. Banyak perusahaan besar yang
menyediakan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM untuk
meningkatkan kapasitas dan kemampuan UMKM. Pendampingan
dan pelatihan ini bertujuan untuk membantu UMKM
mengembangkan kemampuan dan kapasitas usahanya, serta
mempersiapkan UMKM untuk menghadapi persaingan di pasar.

13.7.3 Peran agensi donor dan organisasi internasional


Agensi donor dan organisasi internasional juga memiliki peran yang
penting dalam mendukung pengembangan UMKM berbasis masyarakat di
berbagai negara. Berikut ini adalah beberapa cara yang dilakukan oleh
agensi donor organisasi internasional dalam mendukung pengembangan
UMKM berbasis masyarakat:
- Memberikan bantuan finansial
Agensi donor organisasi internasional seringkali memberikan
bantuan finansial kepada UMKM untuk membantu UMKM
memperoleh modal kerja yang diperlukan untuk mengembangkan
usahanya. Bantuan finansial ini dapat berupa pinjaman, grant, atau
investasi.
- Memberikan dukungan teknis
Agensi donor organisasi internasional juga seringkali memberikan
dukungan teknis kepada UMKM, seperti pelatihan dan
pendampingan bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan
kemampuan usaha. Dukungan teknis ini dapat berupa pelatihan
kewirausahaan, pengembangan produk atau jasa, atau peningkatan
keterampilan UMKM.
- Menyediakan akses terhadap pasar
Agensi donor organisasi internasional juga dapat membantu UMKM
dengan menyediakan akses terhadap pasar yang lebih luas, baik
pasar lokal maupun internasional. Dengan demikian, UMKM dapat
memperoleh pendapatan yang diperlukan untuk membiayai
operasional dan pengembangan usaha.

12 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
13.8 Penutup
Pendekatan holistik dan inklusif dapat digunakan untuk pengembangan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis masyarakat yang efektif
dan berkesinambungan. Pendekatan ini melibatkan banyak pelaku dan
sektor dalam pengembangan UMKM, sehingga memiliki dampak yang
lebih luas bagi masyarakat. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa
pendekatan holistik dan inklusif penting untuk pengembangan UMKM
berbasis masyarakat:
- Mengakomodasi kebutuhan dan harapan masyarakat lokal
Pendekatan holistik dan inklusif memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat lokal dalam pengembangan UMKM. Dengan
demikian, UMKM dapat lebih terfokus pada produk atau jasa yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga lebih mudah
diterima oleh masyarakat.
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat
Pendekatan holistik dan inklusif mendorong partisipasi aktif
masyarakat dalam pengembangan UMKM. Dengan demikian,
masyarakat lokal dapat memberikan masukan dan saran yang
bermanfaat bagi pengembangan UMKM, serta merasa lebih terlibat
dan terkait dengan UMKM.
- Memperkuat kemitraan dan sinergi antar sektor
Pendekatan holistik dan inklusif memperkuat kemitraan dan sinergi
antar sektor, seperti Pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi, dan
lembaga swadaya masyarakat. Dengan demikian, UMKM dapat
memperoleh akses terhadap sumber daya yang diperlukan untuk
mengembangkan usaha, seperti modal, teknologi, dan akses
terhadap pasar.
- Meningkatkan daya saing dan kapasitas UMKM
Pendekatan holistik dan inklusif membantu UMKM meningkatkan
daya saing dan kapasitas usaha dengan cara menyediakan
pelatihan dan pendampingan bagi UMKM. Dengan demikian,
UMKM dapat mengembangkan kemampuan dan kapasitas usaha,
serta mempersiapkan UMKM untuk menghadapi persaingan di
pasar.

M a n a j e m e n U M K M 13
DAFTAR PUSTAKA
Ariani A & Utomo MN (2017). Kajian strategi pengembangan usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) di Kota Tarakan. Jurnal Organisasi dan
Manajemen 13(2), 99–118. DOI: 10.33830/jom.v13i2.55.2017
Faried AI, Hasanah U, Sembiring R & Agustin RR (2021). Pilar
membangun ekonomi melalui umkm sebagai peluang penyerapan
tenaga kerja di Indonesia. Jurnal Akmami 2(3), 570–579.
Hidayat F (2021). Platform pancake dukung pemberdayaan UMKM di
Indonesia, Berita Satu [online]. Diambil dari
https://www.beritasatu.com/news/819247/platform-pancake-dukung-
pemberdayaan-umkm-di-indonesia
Indiahono D (2022). Designing policies to stimulate the digital creative
economy for millennials and generation Z. KnE Social Sciences 86–94.
Permana SH (2017). Strategi peningkatan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) di Indonesia. Aspirasi 8(1), 93–103.
Pratminingsih SA (2021). Defend the country: Generation Z perspective.
Turkish Journal of Computer and Mathematics Education (Turcomat)
12(8), 1512–1517.
Putri NK, Purwati AS, Wulandari RAS & Suparlinah I (2015). Tantangan
yang dihadapi UMKM di Indonesia pada era ASEAN-China free trade
area 2015. Seminar Nasional dan the 2nd Call For Syariah Paper
(SANCALL) (pp. 607–611).
Said LR & Swandari F (2020). Analisis CSR perusahaan daerah air minum
(PDAM) untuk masyarakat lahan basah Kalimantan Selatan. Seminar
Nasional Lahan Basah.
Said LR (2019). Woman entrepreneurs in rural wetlands: Overcoming
resistance to change. Restaurant Business 118(11), 506–517.
Said LR (2020). Program kemitraan masyarakat (PKM) jasa syariah
berbasis margin bagi para ibu kelompok pengajian. Jurnal Pengabdian
Masyarakat 1(2), 87–96. DOI: 10.32815/jpm.v1i2.255
Said LR, Swandari F & Said M (2021). CSR programs of municipal water
utility companies for wetland communities of South Kalimantan.
Estudios de Economia Aplicada 39(4). DOI: 10.25115/eea.v39i4.4480
Sharma N & Gokhale R (2022). She is the Game Changer: An Analytical
Study of Generation Z Women’s Intention and Attitude Towards
Entrepreneurship in India.
Suprobowati D, Sugiharto M & Miskan M (2022). Strategi pengembangan
desa wisata kreatif berbasis masyarakat kearifan lokal Hendrosari

14 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
Gresik. Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial 6(1), 53–
68. DOI: 10.25139/jmnegara.v6i1.4551
Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
Wulandari L, Ramadhani MF &.. (2021). Pemberdayaan masyarakat
melalui UMKM opak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Desa Karangbenda di masa COVID-19. Proceedings UIN Sunan
Gunung Djati Bandung I(39 (November).

M a n a j e m e n U M K M 15
GLOSARIUM
Generasi Z Generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan
tahun 2012.
Program KUR (kredit usaha rakyat) Program pemerintah yang
memberikan bantuan keuangan kepada UMKM melalui bank-bank umum
Program PKBL (pemberdayaan kredit bagi hasil luas) Program
Pemerintah yang memberikan bantuan keuangan kepada UMKM melalui
bank-bank syariah.
UMKM (usaha mikro kecil menengah) Bisnis yang dioperasikan oleh
pelaku usaha secara individu, rumah tangga, ataupun badan usaha
berskala kecil.

16 P e n g e m b a n g a n U M K M b e r b a s i s M a s y a r a k a t
DAFTAR ISI
13 Strategi Pengembangan UMKM berbasis Masyarakat ................. 1
13.1 Pendahuluan ............................................................................ 2
13.2 Tantangan yang dihadapi UMKM ............................................ 3
13.3 Potensi kekuatan dan kelemahan UMKM berbasis masyarakat
................................................................................................. 4
13.4 UMKM berbasis masyarakat yang peduli lingkungan dan
sosial ........................................................................................ 5
13.4.1 Tantangan ................................................................... 5
13.4.2 Peluang ....................................................................... 6
13.5 Peran masyarakat dalam mendukung UMKM ......................... 7
13.6 Best practices UMKM berbasis masyarakat: Pelibatan dan
pemberdayaan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan 8
13.6.1 Contoh UMKM berbasis masyarakat .......................... 9
13.7 Analisis kebijakan dan inisiatif dalam mendukung
pengembangan UMKM di Indonesia ..................................... 10
13.7.1 Program pemerintah ................................................. 10
13.7.2 Program inisiatif sektor swasta dan kemitraan ......... 11
13.7.3 Peran agensi donor dan organisasi internasional .... 12
13.8 Penutup.................................................................................. 13

DAFTAR GAMBAR
No table of figures entries found.
DAFTAR TABEL
No table of figures entries found.

M a n a j e m e n U M K M 17

Anda mungkin juga menyukai