Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER T A 2021/2022

Magister Ilmu Pemerintahan


STISIP Tasikmalaya

Nama : Audi Medianegara


NPM : 2165101014
Matakuliah : Pelayanan dan Perilaku Publik
Hari/Tanggal : Sabtu, 3 September 2022
Dosen : Dr. Ade Iskandar, M.Si.
Sifat Ujian : Take Home

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI


KREATIF DI DESA SUKAMAJU KECAMATAN CIHAURBEUTI KABUPATEN
CIAMIS

Pengembangan ekonomi kreatif di pedesaan bisa dilakukan dengan memanfaatkan


potensi desa yang menjadi identitasnya, salah satunya berupa mengenalkan produk yang
diproduksi oleh masyarakat setempat yang tergabung di dalam komunitas ekonomi kreatif
“Cibaruyan”. Pemerintah desa sebagai stabilisator bagi masyarakat desa harus menjaga
stabilitas pembangunan masyarakat baik dalam bidang politik maupun ekonomi sehingga
kebijakan dan program yang telah ditetapkan akan dapat dilaksanakan dengan baik serta
berjalan dengan lancar sehingga akan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat desa.
Pemerintah desa selaku inovator bagi masyarakat desa yaitu menciptakan kondisi yang
kondusif seperti menciptakan inovasi baru, sistem baru dan cara berpikir baru yang mudah
diserap dan diterima oleh masyarakat sehingga akan mempermudah terjadinya perubahan yang
di inginkan untuk melaksanakan pembangunan. Pemerintah dengan seluruh jajarannya harus
merupakan memiliki ide-ide baru dengan menerapkan inovasi di lingkungan birokrasi
pemerintahan.

Pemerintah selaku modernisator bagi masyarakat yaitu mampu menciptakan


menggerakan masyarakat ke arah kehidupan modern melalui penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, kemahiran manajerial, kemampuan mengelola kekayaan alam yang dimiliki
sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi, sumber daya manusia produktif dan orientasi masa
depan serta menerima perubahan zaman karena pemerintah memiliki kewajiban untuk
membawa masyarakat menuju perubahan-perubahan ke arah pembaharuan masyarakat.

Pemerintah sebagai pelopor bagi masyarakat yaitu pemerintah harus menjadi panutan bagi
seluruh masyarakat melalui kepeloporan dalam bekerja seproduktif mungkin dengan
pemanfaatan waktu sebaik-baiknya dengan orientasi hasil yang semaksimal mungkin dan
kepeloporan dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dengan terus
melakukan pemutakhiran melalui pendidikan dan pelatihan.

Untuk menciptakan iklim tersebut pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan


masyarakat perdesaan tercermin pada sasaran pembangunan ekonomi yang pada awalnya
berorientasi pada pertumbuhan yang berkelanjutan dari ekonomi skala besar kini menjadi
prioritas pembangunan kedepan. Hal ini sesuai dengan intruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009
Tentang Dukungan Pengembangan Ekonomi Kreatif. Dukungan ini diharapkan untuk lebih
berkembang kearah pengrajin ekonomi kreatif, sehingga akan berpengaruh secara nyata
terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

Adapun dasar dikembangkannya konsep pengembangan ekonomi kreatif karena


industri kreatif sudah terbukti memainkan peran yang signifikan bagi perekonomian Indonesia
dan nasional dengan cara memberikan kontribusi yang besar terhadap penyerapan tenaga kerja,
tumbuhnya identitas daerah, mengembangkan kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif,
menaikan pendapatan daerah, meningkatkan pendayagunaan potensi daerah, menyelaraskan
laju pertumbuhan antara daerah serta mempercepat pertumbuhan daerah. Berbicara mengenai
ekonomi kreatif, ekonomi kreatif sendiri memiliki tujuh belas subsektor ekonomi kreatif
diantaranya seperti pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain
produk, fashion, kuliner, film animasi audio, fotografi, desain komunikasikasi visual, televisi
dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.

Pemerintah berkomitmen untuk melakukan pengembangan ekonomi kreatif nasional


tahun 2018-2025 hal ini ditetapkan pada Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Rencana
Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional Tahun 2018-2025 yang ditetapkan tanggal 31
Desember 2018 dan berlaku pada tanggal 31 Desember 2018. Pemerintah pusat telah
membentuk Departemen Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif (Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif) Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif telah mengubah Kementerian Pariwisata pada Kabinet Kerja menjadi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2020.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden dan membantu Presiden dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pariwisata, dan tugas pemerintahan di bidang ekonomi kreatif, sebagai
bagian dari tujuan pembangunan nasional serta bertugas membawahi dinas-dinas pariwisata
yang berada di provinsi dan kota atau kabupaten seluruh Indonesia. Serta Peraturan Bupati
Ciamis Nomor 58 Tahun 2016.

Setiap daerah memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
melangsungkan kehidupannya. Sama halnya dengan Desa Sukamaju, desa tersebut sudah
memiliki potensi desa wisata dari sub sektor ekonomi kreatif, ini diatur dalam Peraturan Desa
Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis Nomor 4 Tahun 2021 Tentang
Pengelolaan Wisata Di Desa Sukamaju serta telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala
Desa (SK) Nomor: 441.1/Kpts12/Ds/2021 Tentang Pengukuhan Komunitas Ekonomi Kreatif
Cibaruyan Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis dan sudah ditetapkan
dalam Surat Keputusan (SK) Dinas Pariwisata Nomor 061.6/KPTS.075/Dispar.02/2021
Tentang Pembentukan Komunitas Ekonomi Kreatif (Komekraf) Cibaruyan Desa Sukamaju
Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

Desa Sukamaju merupakan desa yang terletak dibawah kaki Gunung Sawal, di Desa
Sukamaju terdapat 26 pelaku usaha ekonomi kreatif yang diwadahi dalam “Komunitas
Ekonomi Kreatif Cibaruyan”, mulai dari pelaku usaha kuliner olahan, seni pertunjukan, seni
kriya, dan seni musik direktor.

Pengembangan serta pembangunan usaha ekonomi kreatif di Desa Sukamaju masih


memiliki berbagai macam kendala sehingga tingkat keberlangsungan dan berkelanjutan usaha
ekonomi kreatif tersebut belum mengalami peningkatan. Dengan demikian dalam
mengembangkan ekonomi kreatif peran Pemerintah Desa sendiri untuk membina,
mengembangkan potensi ekonomi kreatif lokalnya harus tetap mengelola, mengatur, serta
membina anggota komunitas ekonomi kreatif demi menghindari berbagai masalah-masalah
yang berada di suatu desa, sehingga peran Pemerintah Desa dapat dijalankan dengan efektif
dan efisien membina komunitas ekonomi kreatif di Desa Sukamaju.

Berdasarkan temuan di lapangan ditemukan beberapa permasalahan-permasalahan


mengenai belum optimalnya Peran Pemerintah Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti dalam
mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten
Ciamis, beberapa diantaranya akan di uraikan sebagai berikut:

1. Pemerintah desa memiliki peran penting dalam melakukan dan memberikan pelayanan
untuk menyejahterakan masyarakat, hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara
dengan terjalinnya komunikasi yang intensif antara pemerintah desa dengan komunitas
ekonomi kreatif, pada kenyataannya peneliti temukan belum optimalnya komunikasi
yang terbangun antara pemerintah desa dengan komunitas ekonomi kreatif dalam hal
sosialiasi pelatihan yang belum menyeluruh, serta dalam hal pemberian kontribusi
bantuan pendanaan. Hal ini menyebabkan belum masif nya sinergitas antara pemerintah
desa dengan komunitas ekonomi kreatif di Desa Sukamaju yang menyebabkan
komunitas ekonomi kreatif “Cibaruyan” belum mengalami pengembangan secara
sumber daya manusia, skill anggota, pengetahuan anggota, dan dari sumber pendanaan.
2. Pemerintah desa memiliki peran menggerakan komunitas ekonomi kreatif “Cibaruyan”
dengan memberikan motivasi atau pembaharuan dari metode baru, sistem baru, cara
berpikir baru kepada masyarakat yang memiliki usaha mikro kecil menengah agar
memiliki partisipasi dan bergabung dengan suatu wadah yaitu komunitas ekonomi
kreatif “Cibaruyan”, namun yang peneliti temukan belum terakomodirnya pelaku usaha
mikro kecil menengah oleh pemerintah desa, ini dibuktikan dengan masih adanya 30
pelaku usaha mikro kecil menengah belum bergabung, padahal pemerintah desa
memiliki tugas untuk memberikan motivasi gerakan agar menumbuhkan partisipasi
terhadap masyarakat yang belum bergabung dengan komunitas ekonomi kreatif
“Cibaruyan” . Hal ini menyebabkan masih banyaknya pelaku usaha mikro kecil
menengah yang terdapat di Desa Sukamaju yaitu 56 pelaku usaha, dan 30 pelaku usaha
mikro kecil menengah diantaranya belum bergabung dengan komunitas ekonomi
kreatif “Cibaruyan” disebabkan karena pelaku usaha mikro kecil menengah belum
mengetahui mengenai ekonomi kreatif dan masyarakat belum tahu bahwa di Desa
Sukamaju telah ada Komunitas Ekonomi Kreatif sehingga minat dan partisipasi
masyarakat untuk bergabung dengan ekonomi kreatif masih rendah.
3. Nomor Induk Berusaha, Pangan Industri Rumah Tangga, dan LPPOM MUI memiliki
sejumlah manfaat diantaranya mendaptakan legalitas perusahaan, mendapatkan
kemudahan dokumen lainnya seperti produk dapat dipasarkan oleh Dinas Pariwisata
Kabupaten Ciamis. Pada faktanya yang peneliti temukan kurangnya peran pemerintah
desa dalam melaksanakan sosialisasi dan pembinaan serta pendampingan mengenai
izin pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha), PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga),
dan LPPOM MUI (Label Halal MUI). Akibatnya hanya 5 anggota ekonomi kreatif
“cibaruyan” yang sudah memiliki NIB, PIRT dan LPPOM MUI dari 26 anggota
ekonomi kreatif “cibaruyan” akibatnya beberapa anggota usaha ekonomi kreatif masih
belum bisa memasarkan produknya keluar daerah Kabupaten Ciamis, sehingga
pemasaran belum luas ketika permintaan pasar melonjak dan pemasaran masih manual.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis dapat menganalisis program ekonomi kreatif
yang akan di uraikan sebagai berikut:

Peran Pemerintah Desa dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Desa Sukamaju


Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis secara umum belum berjalan secara optimal. Hal
ini ditunjukan dari sebagian besar jawaban infroman menyatakan dilaksanakan kurang optimal.
Berdasarkan hasil observasi bahwa Peran Pemerintah Desa dalam mengembangkan ekonomi
kreatif di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis kurang dikembangkan.

Kurang optimalnya peran Pemerintah Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti


Kabupaten Ciamis dapat dilihat dari dimensi stabilisator yakni belum menjalankan pelatihan
dan pemberdayaan secara menyeluruh kepada anggota komunitas ekonomi kreatif, dan
pemerintah desa belum optimal memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas skill
anggota.

Selanjutnya kurang optimal dari dimensi inovator yakni belum adanya pemasaran
produk secara digital serta belum adanya inovasi di bidang digitalisasi pemasaran, selain itu
pemerintah desa belum secara optimal melaksanakan pendampingan terhadap angota
komunitas ekonomi kreatif agar dapat menggali potensi produksi serta inovasi.

Dimensi lainnya yang belum optimal yakni dimensi modernisator bahwa pemerintah
desa belum mengadakan pelatihan pendidikan guna meningkatkan kesadaran pentingnya
ekonomi kreatif bagi masyarakat desa, serta belum mumpuninya pemberdayaan melalui sarana
dan prasarana serta pemasaran produk komunitas ekonomi kreatif.

Dimensi pelopor merupakan dimensi yang belum optimal yaitu dari segi peningkatan
disiplin kerja dan produktifitas kerja komunitas serta dalam memberikan pengarahan kepada
anggota komunitas ekonomi kreatif untuk meningkatkan efisiensi melalui pola disiplin
menabung guna meningkatkan saran dan prasarana komunitas.
Berdasarkan analisis diatas maka penulis menyajikan saran sebagai berikut:

1. Pemerintah Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis harus lebih


mengoptimalkan perannya agar sesuai dengan peran pemerintah dengan cara menjaga
stabilitas pembangunan masyarakat baik dalam bidang politik maupun ekonomi
sehingga kebijakan dan program yang telah ditetapkan akan dapat dilaksanakan dengan
baik serta berjalan dengan lancar sehingga akan meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat desa, menciptakan kondisi yang kondusif seperti menciptakan inovasi baru,
sistem baru dan cara berpikir baru yang mudah diserap dan diterima oleh masyarakat
sehingga akan mempermudah terjadinya perubahan yang di inginkan untuk
melaksanakan pembangunan. Menciptakan menggerakan masyarakat ke arah
kehidupan modern melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemahiran
manajerial. Kemampuan mengelola kekayaan alam yang dimiliki sehingga memiliki
nilai tambah yang tinggi, sumber daya manusia produktif dan orientasi masa depan serta
menerima perubahan zaman karena pemerintah memiliki kewajiban untuk membawa
masyarakat menuju perubahanperubahan ke arah pembaharuan masyarakat, dan
menjadi panutan bagi seluruh masyarakat melalui kepeloporan dalam bekerja
seproduktif mungkin dengan pemanfaatan waktu sebaik-baiknya dengan orientasi hasil
yang semaksimal mungkin dan kepeloporan dalam peningkatan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dengan terus melakukan pemutakhiran melalui pendidikan
dan pelatihan. Dan sebaiknya Pemerintah Desa Sukamaju Kecamatan Ciahurbeuti
mampu mengembangkan ekonomi kreatif melalui peningkatan sumber daya manusia
dengan cara diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan serta menciptakan
inovasi di bidang digitalisasi dengan memperbaiki jaringan internet diwilayah Desa
Sukamaju Kecamatan Ciahurbeuti Kabupaten Ciamis. Selain itu Pemerintah Desa
Sukamaju harus berupaya lagi dalam peningkatan alokasi sumber anggaran untuk
mengembangkan sumber daya manusia, sumber daya produksi, pengadaan sarana dan
prasarana serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak guna terciptanya
komunitas ekonomi kreatif “Cibaruyan” yang berkembang menjadi lebih baik dan
maju.
2. Pemerintah Daerah harus bisa menjadi pelopor penggerak dalam ranah pengembangan
ekonomi kreatif untuk seluruh desa yang sudah memiliki komunitas ekonomi kreatif,
selain itu pemerintah daerah harus mampu memberikan pendampingan dan support dari
segi materil ataupun pendampingan pelatihan serta pemberian fasilitas sarana dan
prasarana.

Anda mungkin juga menyukai