SKRIPSI
Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
MOJOKERTO
2021
1
PERAN PONDOK PESANTREN AMANATUL UMMAH TERHADAP
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA KEMBANGBELOR
KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO
Skripsi
Diajukan kepada:
Fakultas Syariah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana
Ekonomi Syariah
Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
MOJOKERTO
2021
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi Indonesia sebesar 5.02%, nilai ini lebih rendah dari target yang
1
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Regional, dalam https://www.bps.go.id.
2
Lona Olavia, “Ekonom: Pembangunan Ekonomi Desa Bisa Jadi Pendorong Pertumbuhan
Ekonomi”, https://www.beritasatu.com/ekonomi/680465/ekonom-pembangunan-ekonomi-desa-
bisa-jadi-pendorong-pertumbuhan-ekonomi, diakses tanggal 02 Februari 2021.
dan prasarana perekonomian penting yang dibutuhkan untuk mempercepat
pembangunan ekonomi.3
pemberian subsidi gaji atau upah serta pemberian bantuan untuk Usaha
ekonomi agar laju pertumbuhan antar daerah serta laju pertumbuhan antar
Indonesia.
2014 pasal 1 desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
3
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, dalam
https://www.bappenas.go.id.
4
Vanya Karunia Mulia Putri, “Upaya Pemerintah dalam Melaksanakan Pembangunan Nasional”,
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/26/135950969/upaya-pemerintah-dalam-
melaksanakan-pembangunan-nasional, diakses tanggal 02 Februari 2021.
pemerintah, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
saja masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak lain yang juga
yang ingin dicapai. Institusi atau organisasi local pun ikut mengambil
9
Kuswati indra rahayu, et al, “Pengaruh jumlah penduduk dan inflasi serta investasi swasta
terhadap pertumbuhan ekonomi,” Jurnal Feb Unmul Vol.13 (1), 2017, 44.
10
Adhitya Wardhana, et al, “Dinamika Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Jurnal
Buletin Studi Ekonomo Vol. 25 No.1 Februari 2020. 25.
bagian dari pemberdayaan masyarakat, dikarenakan memiliki kegiatan
Mojokerto dapat tetap tumbuh dengan rata-rata 5,7 persen. Selama lima
ekonomi tertinggi pada tahun 2019 dicapai oleh kategori lapangan usaha
Tabel 1.1
Masyarakat
perempuan 1.183 jiwa. Untuk rata-rata mata pencaharian yang ada di desa
ini memiliki potensi dalam sektor primer, yaitu sektor utama yang
Tabel 1.2
f. Jasa 15 Orang
4 …..
potensi diri dengan memulai usaha baru seperti berdagang, pemberian jasa
lainnya.
awal mula berdirinya pondok ini memang mendapatkan respon positif dari
itu, pemilik usaha kecil seperti kios, warung makan dan pedagang kaki
sangat besar.
13
Masyhadi, “Observasi”, (Tanggal 02 Februari 2021).
masyarakat desa Kembangbelor. Menurut Affan Hasnan, melalui bentuk
umum, pengembangan desa wisata yang dapat menjadi solusi bagi banyak
bahwa Romo Yai ingin masyarakat sejahtera.14 Oleh sebab itu dari data
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
14
Affan Hasnan, “Observasi”, (Tanggal 27 Februari 2021).
15
Kepala Desa, “Observasi”, (Tanggal 08 Februari 2021).
a. Bagi penulis, sebagai Penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan
2. Manfaat Praktis
KAJIAN TEORI
A. Definisi Operasional
perekonomiannya.
B. Landasan Teori
1. Peran
a. Pengertian Peran
16
R. Sutyo Bakir, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Tangerang: Karisma Publishing Group,
2009), 248.
17
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 2002), 242.
Peranan dimaknai sebagai tugas atau pemberian tugas
b. Jenis-Jenis Peran
18
Ibid, 242.
Soerjono membagi peran kedalam beberapa jenis, diantaranya:19
suatu sistem.
2. Pondok Pesantren
19
Ibid.
20
Majalah online Nasional, “Membangun Perpustakaan Digital pada Institusi Pesantren,” Visi
Pustaka Edisi: Vol.14 No. 2, Agustus, 2012, 2.
Menurut Mastuhu, Awal mula kehadiran lembaga pondok
daripada yang tinggal jauh dari pesantren, hal ini dikarenakan tidak
21
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren; Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai
Sistem Pendidikan Pesantren, E-book, (Jakarta: INIS, 1994), 19.
22
Imam Syafe’I, “Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter,” Jurnal
Pendidikan Islam , Vol.8, Mei 2017, 94.
23
Abdul Tolib,“Pendidikan di Pondok Pesantren Modern,” Risalah Jurnal Pendidikan dan Studi
Islam Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu, Vol.1, Desember 2015, 62.
a. Pondok pesantren tipe A, yaitu sistem pengajaran dan
lainnya)
3. Pembangunan Ekonomi
kelompok tertentu.
atau wilayah.
24
Tira Nur Fitria, “Kontribusi Ekonomi Islam Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional,” Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam. Vol. 02, No.3, November 2016, 4.
25
Muhammad Hasan & Muhammad Aziz, Pembangunan Ekonomi & Pemberdayaan Masyarakat:
Strategi Pembangunan Manusia dalam Perspektif Ekonomi Lokal, (Jakarta: Pustaka Taman Ilmu,
2018), 8.
26
Ibid, 18.
b. Adanya berbagai alternatif kemudahan. Artinya jika output
sekitar.
mengalami peningkatan.
akan memiliki kesempatan untuk hidup lebih panjang dan sehat serta
4. Masyarakat Desa
27
Nia Permatasari, et al, “Perencanaa Pembangunan Ekonomi Wilayah Berbasis Pertanian dalam
Rangka Pengurangan Kemiskinan di Kalimantan Barat,” Jurnal Agribisnis Indonesia, Vol.4, No.1,
Juni 2016, 27.
28
Azril Azahari, “Pembangunan Sumberdaya Manusia Dan Indeks Pembangunan Manusia Sektor
Pertanian,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.15, No.1, 2000, 57.
29
Hasan, Pembangunan Ekonomi, 436.
Sadily, masyarakat adalah golongan besar atau kecil beberapa manusia
desa adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
tertentu.30
30
Ar Royan, et al, Ekonomi Desa: Analisis Pemberdayaan Ekoomi MAsyarakat Desa, (Aceh:
Natural Aceh, 2018), 1.
31
Nora Susilawati, Sosiologi Pedesaan, (Padang: FISIP UNP, 2012), 8.
Dengan adanya kondisi seperti ini akan lahir satu persatuan antar
hari
32
Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Pedesaan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2015).
33
Agusniar Rizka Luthfia, “Menilik Urgensi Desa di Era Otonom Daerah,” Journal Of Rural and
Development, Vol.IV No. 2, Agustus 2013, 140.
34
Susilawati, Sosiologi, 12.
a) Desa pertanian, dimana semua anggota masyarakatnya
di desa tersebut
perdagangan.
perdagangan.
sebaliknya.
seseorang.
C. Penelitian Terdahulu
penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul ini
antara lain:
38
Tri Mayasari, Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa
(BumDes) Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Adijaya Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, Skripsi, (Metro: IAIN Metro, 2019).
39
Rifqi Lazuardian & Irham Zaki. “Kontribusi Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Dalam
Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Desa Pacet Mojokerto,” Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan
Terapan p-ISSN: 2407-1935, e-ISSN: 2502-1508. Vol. 7 No. 3 Maret 2020.
masyarakat untuk
bekerja sama
mengelola lahan
pertanian milik
pondok pesantren
melalui Usaha
Rumah Makan
Dapur M’Riah dan
pertanian,
Menjadikan produk
masyarakat untuk
suplai bahan
makanan dan
minuman Dapur
M’Riah, Mengajak
masyarakat sekitar
pondok pesantren
ikut berinvestasi di
unit-unit usaha PT
Rijan Dinamis
Selaras, Mengajak
dan
memperkenalkan
produk-produk dari
usaha kecil
masyarakat pada
event besar Pondok
Pesantren Riyadhul
Jannah.
Sumber: Diolah peneliti 2021
D. Kerangka Teoritik
mulai berkurang, dari kalangan anak muda hingga orang dewasa. Untuk
Bagan 2.1
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
kualitatif, dengan data yang digunakan adalah data primer atau yang
masalah yang diangkat oleh peneliti harus ditelaah secara langsung dan
mendalam di lapangan.
terinci dan mendalam terhadap suatu peristiwa, program dan aktivitas baik
40
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Padang:
UNP Press, 2013), 334.
32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian
yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini,
1. Observasi
41
Muh Fitrah & Luthfiyah, Metode Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi
Kasus, (Sukabumi: CV. Jejak, 2017), 152.
Observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data yang
Kembangbelor.
2. Wawancara
untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat
yang harus diteliti, selain itu digunakan juga apabila peneliti ingin
42
Hardani, et al, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu
2020).
dua, yaitu wawancara terkstruktur, wawancara semi terstruktur dan
3. Dokumen
ini juga sebagai pelengkap dari teknik observasi dan wawancara karena
seperti biografi, foto, sejarah, dan lain-lain. Adapun data yang akan
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & R&D, (Bandung: Alfabeta. 2019), 308.
44
Ibid, 314.
dikumpulkan dengan teknik dokumen pada penelitian ini adalah profil
4. Triangulasi
45
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif: Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa,
(Surakarta, 2014), 116.
berbeda maka perlu pengecekan kembali sumber data untuk
1. Reduksi Data
merupakan pokok atau hal yang paling penting yang diperoleh dari
46
Umar Sidiq & Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan,
(Ponorogo: CV. Nata Karya, 2014), 95.
47
Ibid .
ahli atau yang sudah pernah melakukan penelitian agar reduksi data
2. Penyajian Data
ini penyajian data bersifat naratif. Tujuan dari penyajian data adalah
48
Ibid, 318.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Timur yaitu Sopan , beretika dan religius, jumlah penduduk yang terus
Tabel 4.1
Masa Kepemimpinan Kepala Desa Kembangbelor
No Nama Tahun
1 Langkir 1908-1928
2 Bawut 1928-1952
3 Sarirejo 1952-1968
4 Suharto 1968-1984
5 Kasiyan Purwanto 1984-2000
6 Bambang Wahyudi 2000-2014
7 Muktar Efendi 2014-sekarang
Sumber: Profil Desa Kembangbelor (2021)
a. Aspek Geografi
perdagangan.
Gambar 4.1
b. Aspek Demografi
- Kependudukan
diketahui sbb :
Tabel 4.2
merupakan desa yang memiliki SDM yang cukup. Hal ini dapat
Tabel 4.3
Tabel 4.4
sebagai petani.
Jumlah Wilayah
No Dusun
RW RT
1 Kembang 1 4
2 Belor 2 6
3 Paras 2 6
Jumlah 5 16
Tabel 4.6
Jumlah Penduduk Desa Kembangbelor
peran serta dan daya dukung sumber daya manusia menjadi bagian
tabel berikut:
Tabel 4.8
Daftar Sumber Daya Manusia di Desa Kembangbelor
f. Jasa 15 Orang
g. Lainnya (air, gas, listrik, konstruksi, perbankan, dll) 39 Orang
4 …..
Tabel 2.1.4.1
Daftar Sumber Daya Pembangunan di Desa Kembangbelor
sebagai berikut:
Gambar 4.2
pada periode pertama 28 Mei 1998 yang awalnya hanya memiliki MTs
Maret 1968.
Visi
kemerdekaan.
Misi
a. Tingkat SMP/MTs
2) MTs CI Surabaya
b. Tingkat MA/SMA
1) MA Unggulan Surabaya
2) MBI Pacet
3) MA CI Pacet
4) MA CI Surabaya
5) MBI Surabaya
6) SMA BP Pacet
8) MA Hikmatul Amanah
4. Dasar pendirian
Indonesia
keadilan
c. Untuk menjadi konglomerat besar yang akan memberikan
Indonesia
jawab
6. Sistem pembelajaran
terdiri dari 12 jam mata pelajaran yang dimulai dari pukul 06.45
disampaikan dan diujikan dalam Bahasa Inggris. Selain itu ada mata
bahasa Arab. Satu kelas terdiri dari 25 siswa. Setiap siswa diwajibkan
terdiri dari 595 guru formal dan 255 guru diniyah. Adapun untuk latar
a. Bahasa
b. Dauroh
C. Temuan Data
besar. Perubahan dalam hal ini sangat penting dan menjadi sejarah baru
desa Kembangbelor. Tentu saja awal mula keberadaan pondok ini harus
49
Muktar Efendi, Wawancara (Kembangbelor, 21-04-21).
bagi desa Kembangbelor dan masyarakatnya, mengingat berdirinya
pondok pesantren adalah sejarah baru di desa yakni des yanga walnya
petani dan juga dapat dibilang belum sejahtera. Namun seiring berjalannya
yang menyatakan:
“masyarakat disini hampir semua bekerja sebagai petani, ada juga yang
merantau sama ternak. Sejak ada pondok terbantu ekonominya karena
banyak yang kerja di pondok. Bapak-bapak jadi tukang, ibu-ibunya ada
yang jadi petugas masak ada juga yang petugas laundry.” (wawancara, 1
April 2021 jam 10.00 WIB)50
50
Muktar Efendi, Wawancara (Kembangbelor, 1 April 21).
ditopang oleh kedua sektor tersebut dalam memenuhi kebutuhan sehari-
kebutuhan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu sangat penting untuk
51
Maskut, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021).
pondok. Oleh karena itu, kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh
yakni yang bekerja sebagai tukang atau kuli bangunan. Pekerja kuli
52
Nurkholis, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021).
53
Nurkholis, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021).
bangunan ini berasal dari berbagai dusun di desa Kembangbelor.
“iya, jumlah kuli bangunan di AU itu lebih dari 100 orang. Paling
banyak memang orang sini. Dari dusun paras ada, di kembang juga
ada sama di belor”(wawancara, 7 Mei 2021 Jam 12.55 WIB)54
Pekerjaan yang melibatkan banyak masyarakat desa
siap dikerahkan
54
Karnadi, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021).
55
Karnadi, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021).
“iya, ketika proyek pembangunan selesai, kami bekerja di tempat lain
atau cari pekerjaan lain, masih banyak juga yang bertani. Tapi begitu
ada proyek baru lagi orang-orangnya tidak berubah.”(wawancara, 7
Mei 2021 Jam 13.00)56
Dari pemaparan diatas merupakan salah satu kekurangan yang
di rasakan oleh para pekerja dimana para kuli bangunan harus mencari
Namun ketika ada proyek baru maka para kuli bangunan harus siap
sudah tetap.
juga melibatkan ibu rumah tangga (IRT) yaitu petugas laundry. IRT
jumlah santri yang mencapai hingga ribuan maka perlu banyak tenaga
kebutuhan, oleh karena itu kesempatan kerja ini diambil. IRT yang
56
Karnadi, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021).
57
Sunastri, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021).
awalnya tidak mempunyai pendapatan sendiri dan hanya
asrama. Oleh karena itu sangat membutuhkan juru masak yang akan
tersebut berkurang.
58
Kris, Wawancara (Kembangbelor, 7 Mei 2021)
Tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk bekerja didalam
informan diatas karena pondok yang ramai. Hal ini tentu saja
59
Lulu, Wawancara (Kembangbelor, 8 Mei 2021).
60
Lulu, Wawancara (Kembangbelor, 8 Mei 2021).
pondok terlihat tidak begitu ramai seperti sebelumnya sehingga
beberapa warung kopi dan kios kecil di sepanjang jalan sekitar pondok
61
Khasanah, Wawancara (Kembangbelor, 8 Mei 2021).
berbeda dengan penjual gorengan, pendapatan yang diperoleh tidak
kebutuhan hidup.
tetapi pendapatan dari setiap orang pasti berbeda. Ada yang merasa
cukup ada pula yang merasa kurang. Terlepas dari cukup atau tidaknya
62
Lastri, Wawancara (Kembangbelor, 24 Mei 2021).
63
Suparto, Wawancara (Kembangbelor, 24 Mei 2021).
mengelola pendapatan agar dapat mencukupi terutama untuk
kebutuhan pokok.
D. Analisis Data
Mojokerto.
Salah satu peran pondok pesantren adalah pada bidang ekonomi. Pondok
sesudah ada pondok pesantren terlihat jelas dari tingkat kemiskinan yang
Kembangbelor menurun.
Berdasarkan peran tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa
di sepanjang jalan diantaranya: kios, warung kopi, pedagang kaki lima dan
64
Saifuddin Yunus, et al, Model Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (Aceh: Bandar Publishing),
6.
berkontribusi dengan memberikan jasanya sampai saat ini dengan jangka
waktu yang lama yaitu hingga belasan tahun. Tentu hal ini menunjukan
bahwa masyarakat yang bekerja untuk pondok pesantren sangat loyal. Hal
Ummah.
selaras dengan terori berikut ini, yaitu peran merupakan aspek dinamis
65
W.J.S, Poerwadarminta, WJS, KBBI Edisi III Cetakan Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 46
66
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 2002), 242
jaminan kebutuhan dasar yang layak maka setiap orang akan memiliki
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
perubahan pada desa yang dulunya sepi sekarang ramai. Dengan begitu
masyarakat memanfaatkannya dengan membuka usaha di sekitar
pedagang kaki lima dan penginapan wali santri. Selain itu keramaian
B. Saran