KABUPATEN BANDUNG
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh
rakyat yang pada gilirannya akan mewujudkan kesejahteraan penduduk Indonesia. Salah satu
merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan atau paling
dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus
Sedangkan yang dimaksud dengan kemiskinan itu sendiri seperti yang disebut dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru (2012:581), kemiskinan berasal dari kata miskin
artinya adalah tidak berharta benda, serba kekurangan, papa, sangat melarat. Dalam bahasa
Inggris, miskin sebagai poor atau dapat diartikan sebagai having a money few possession; not
having enough money for the basic things that people need to live properly, yang diartikan
tidak memiliki cukup uang untuk hal-hal dasar bahwa orang perlu untuk hidup dengan benar
(Stevenson, 2010). Pernyataan diatas, mengandung dua bentuk kausal dalam menafsirkan
kata miskin, yaitu: (i) miskin memiliki jumlah yang sangat kecil dari sesuatu; dan (ii) miskin
sebagai tidak baik dalam segi kualitas maupun kondisi (Nallari & Griffith, 2011).
keadaan atau kondisi kurang sejahtera yang dihitung dalam Rp (Rupiah) per kapita per bulan
Disisi yang lain, Kebutuhan Fisik Minimum (KFM) sebagai tolok ukur definisi kemiskinan
diterjemahkan sebagai kondisi kurang akibat kebutuhan hidup (makanan, minuman, pakaian,
rumah) selama satu bulan berdasarkan jumlah kalori, protein, vitamin dan bahan mineral
lainnya yang diperlukan untuk hidup layak untuk seorang pekerja. Kebutuhan konsumsi
harus memenuhi 2100 kalori per hari (kelompok makanan) ditambah dengan kebutuhan
(bukan makanan) minimal lainnya yang mencakup perumahan, pakaian, kesehatan dan
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan total penduduk miskin Indonesia per Maret
2020 mencapai 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang (0,56%) dibandingkan
September 2019, dan meningkat 1,28 juta orang (0,37%) dibandingkan Maret 2019. Dan dari
34 provinsi ada sekitar 22 provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan angka kemiskinan
pada Maret 2020, akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19). Jumlah penduduk miskin
di wilayah perkotaan dan pedesaan juga meningkat antara 7% sampai 12%. Ke-22 provinsi
yang mengalami peningkatan penduduk miskin adalah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Papua,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung,
Begkulu, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kepualauan Riau, NTB, NTT, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Papua dan
Jawa Barat. Di Jawa Barat angka kemiskinan pada September 2019 mencapai 6,82%
kemudian pada Maret 2020 mencapai 7,88% dengan begitu kenaikan angka kemiskinan di
Jawa Barat mencapai 1,06%. Kenaikan angka kemiskinan di Jawa Barat yaitu sekitar 544,3
ribu jiwa, dari 3,38 juta jiwa (6,82 persen) pada September 2019 menjadi 3,92 juta jiwa (7,88
Kabupaten Bandung adalah salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki penduduk
diantaranya adalah merupakan penerima bantuan Program Beras Sejahtera (Rasta), penerima
bantuan ini haruslah berasal dari keluarga miski (BPS, 2019). Maka ada kurang dari setengah
Bandung memiliki 155.224 penduduk, dan dari keseluruhan penduduk Pangalengan terdapat
10.067 keluarga miskin yang terdaftar dalam Program PKH angka ini belum termasuk ribuan
lainnya yang terdaftar dalam Program Beras Sejahtera. Ada begitu banyak penduduk miskin
melibatkan berbagai lembaga dan badan usaha dari berbagai lini kehidupan. Salah satu badan
usaha yang juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat adalah koperasi.
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan emlandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
Tahun 1992 Pasal 3, adalah untuk menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
koperasi yang beranggotakan para peternak sapi perah yang berada di Kecamatan
Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Koperasi yang berdiri pada tahun 1969 merupakan
koperasi berprestasi. KPBS Pangalengan adalah koperasi produsen susu terbesar di Jawa
Barat, perputaran uang di KPBS dalam setahun mencapai Rp. 250 miliar. Bahkan, koperasi
ini memiliki nilai aset hingga Rp130 miliar lebih. Koperasi berusia 51 tahun ini memiliki
anggota sebanyak 4.224 orang peternak sapi perah dan mampu memproduksi susu sebanyak
permasalahan besar. KPBS dengan prestasi dan besar angka pendapatannya agaknya tidak
Mengingat tujuan dari koperasi itu sendiri adalah menyejahterakan anggota dan masyarakat,
maka KPBS memiliki peran yang amat penting dalam perekonomian dan kehidupan sosial
masyarakat Pangalengan. Sehubungan dengan hal itu, peniliti ingin mengkaji lebih dalam
seperti apa dampak dari adanya KPBS terhadap masyarakat Pangalengan. Untuk itu, peneliti
mengangkat penelitian dengan judul “Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat terhadap KPBS
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan adalah untuk memperoleh gambaran
lebih mendalam mengenai dampak sosial ekonomi masyarakat terhadap KPBS Pangalengan
1. Karakteristik informan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah khazanah ilmu kesejahteraan sosial dan
dapat dijadikan referensi untuk mengkaji dan memperdalam mengenai dampak sosial
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pemerintah: sebagai bahan pertimbangan untuk menformulasikan kebijakan
wilayahnya.
a. Bagi koperasi: sebagai bahan evaluasi terhadap tujuan utama dan kebijakan dari
masyarakat Pangalengan.
A. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Pertama
Penelitian yang dilakukan oleh Diahastuti Rahayu pada tahun 2011 dengan judul
Pondok Pesantren Assalaam tidak hanya berkembang di bidang jasa simpan pinjam saja
tetapi juga mengalami perkembangan di bidang usaha laundry, usaha photocopy, usaha
kantin pegawai, usaha toko, usaha wartel, salon, perikanan, usaha warnet yang bertujuan
masayarakat di sekitar Pondok Pesantren Assalaam antara lain bagi masyarakat di dalam
bantuan modal yang berkaitan dengan kegiatan kepondokan. b) koperasi sebagai tempat
kepada anggota adalah dengan memberikan modal yang dibutuhkan anggota. Sedangkan
sama dengan Kopnatel Solo, PT.Telkom Area Solo, PT Japfa Comfeed area Kartasuro,
usaha koperasi karena mayoritas pegawai yang bekerja di Koperasi Pondok Pesantren
Assalaam hanya lulusan SMA dan terbatasnya modal dalam peminjaman kredit.
2. Penelitian Kedua
Penelitian yang dilakukan Ririn Nopiah Puji Amalia Islami pada tahun 2018 dengan
Penelitian ini mengkaji mengenai keuangan mikro yang merupakan lembaga keuangan
yang dapat dijangkau oleh berbagai kelompok masyarakat, seperti kelompok difabel.
Program keuangan mikro memberikan akses jasa keuangan kepada difabel baik dalam
bentuk tabungan maupun kredit. Layanan jasa keuangan sangat dibutuhkan difabel dalam
meningkatkan taraf ekonomi-sosial mereka. Akan tetapi, pada umumnya keuangan mikro
yang ada belum menjangkau secara penuh kelompok difabel. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan dan peran Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
dalam penelitian adalah analisis uji Paired T-test dengan alat analisis SPSS 16.0.
tersebut.
3. Penelitian Ketiga
Siti Munawaroh (2019) Dampak Koperasi Unit Desa (Kud) terhadap Pemenuhan
dari hasil penelitian ini adalah adanya KUD Mojosongo memberikan dampak positif pada
mempermudah penjualan hasil susu. Tidak ada dampak negatif yang diberikan dari
adanya KUD. Terkait pemenuhan kebutuhan, sebelum dan sesudah menjadi anggota
KUD tidak begitu ada perbedaan yang jauh. Sebelum menjadi anggota KUD, peternak
sudah bisa memenuhi kebutuhannya dalam hal cinta dan rasa memiliki, serta harga diri.
Sebelum ada KUD, peternak sudah saling memberikan perhatian dan berbagi ilmu satu
dengan lainnya. Setelah menjadi anggota KUD, terjadi perubahan terhadap pemenuhan
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan aktualisasi diri. Perbedaannya adalah mereka bisa
Kemudian mereka juga merasa aman menyetorkan susu mereka ke KUD, tanpa takut
uangnya akan dibawa kabur. KUD juga memberikan dukungan untuk mengembangkan
potensi dibidang peternakan dengan cara mengikut sertakan anggota dalam kegiatan
diklat dan penyuluhan. Kesimpulan dari penelitian terdahulu adalah bagi tenaga kerja
keselamatan diri di dalam bekerja adalah hal yang sangat penting. Mereka berupaya
sehingga dapat dikatakan keselamatan dan kecelakaan kerja mempunyai hubungan dan
sangat penting terhadap jaminan bagi pekerja perusahaan baik jasmani maupun rohani
Kesimpulan dari penelitian terdahulu adalah bahwa koperasi memiliki dampak dan
pengaruh yang besar terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak tersebut dapat berupa
dampak negatif dan dampak positif. Keberadaan koperasi di wilayah tertentu juga
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat di
wilayah tersebut.
B. Tinjauan Konseptual
pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah
daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada
hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi
Dampak dapat pula diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap
keputusan yang diambil oleh suatu badan usaha pasti memberikan dampak terhadap
anggotanya maupun terhadap masyarakat secara luas. Dampak juga bisa merupakan
Dampak sosial menurut Surto Haryono (dalam Dwi, 2015:21), dibagi menjadi
dua yaitu dampak primer dan dampak sekunder. Dampak primer adalah dampak yang
bentuk akibat atau pengaruh yang terjadi karena adanya sesuatu hal. Pengaruh yang
dimaksud adalah akibat yang terjadi pada masyarakat, baik karena suatu kejadian itu
ekonomi, dampak ekonomi dijelaskan oleh Stynes (dalam Disbudpar Banten, 2013 :
20) dikelompokkan dalam tiga indikator, (1) direct effect meliputi penjualan,
kesempatan kerja, pendapatan pajak, dan tingkat pendapatan, (2) indirect effect,
meliputi perubahan tingkat harga, perubahan mutu dan jumlah barang dan
jasa,perubahan dalam penyediaan properti dan variasi pajak, serta perubahan sosial
dan lingkungan, (3) induced effects, yaitu pengeluaran rumah tangga, dan
peningkatan pendapatan.
Selain itu dampak ekonomi juga dijelaskan oleh Cohen (dalam Dwi, 2015 : 21)
terdiri dari, (1) dampak terhadap pendapatan, (2) dampak terhadap aktivitas ekonomi,
(3) dampak terhadap pengeluaran. Dari sini lebih diperjelas bahwa dampak ekonomi
dijelaskan sebagai akibat dari suatu perubahan yang terjadi dilingkungan. Hal lain
menurut Sinaga (dalam Setyaningsih, 2014: 6) dampak sosial ekonomi dapat dilihat
dari sisi positif dan negatif sehingga dapat lebih berimbang dalam memberikan
penilaian.
sebagai hubungan timbal balik yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
atau kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan
orang tua dan kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi
permasalahan ekonomi yang dihadapi orang tua atau keluarga utama adalah usaha
atau upaya orang tua atau keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehingga
(material) dan kebutuhan rohani (spiritual). Kondisi sosial ekonomi orang tua
dalam kehidupan sehari-hari dihadapkan pada dua hal yang saling berhubungan
yaitu adanya sumber-sumber penghasilan yang dimiliki orang tua atau keluarga
(pendapatan) yang sifatnya terbatas yang akan digunakan untuk membiayai atau
kualitasnya.
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya sosial ekonomi
dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Namun dalam hal ini untuk mengukur
tinggi rendahnya sosial ekonomi masyarakat dibatasi hanya 4 faktor saja yaitu
seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
dan rohani, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab kemasyarakatan dan
jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal). Tingkat pendidikan formal meliputi sekolah dasar, sekolah
b. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah semua hasil suatu pekerjaan yang yang diterima
oleh kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam
bentuk uang dan barang. Menurut Sumardi dalam Yerikho (2007) mengemukakan
bahwa pendapatan yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan yang ditempuh. Dengan pendidikan yang tinggi mereka akan dapat
memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik disertai pendapatan yang lebih besar. Sedangkan bagi penduduk yang
c. Kepemilikan Kekayaan
Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kepemilikan barang berharga yang
memiliki nilai tinggi dalam suatu rumah tangga. Kepemilikan kekayaan atau fasilitas
bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti perhiasan, televisi,
Kendaraan Pribadi, dapat digunakan sebagai alat ukur tinggi rendahnya tingkat
mempunyai mobil akan dianggap lebih tinggi taraf ekonominya dari pada orang
d. Jenis Pekerjaan
orang tua anak untuk mencari nafkah. Pekerjaan yang ditekuni oleh setiap orang
yang rendah sampai pada tingkat yang tinggi, tergantung pada pekerjaan yang
ditekuninya. Contoh pekerjaan berstatus sosial ekonomi rendah adalah buruh pabrik,
penerima dana kesejahteraan, dan lain-lain. Pekerjaan akan menentukan status sosial
pendapatannya.
Menurut Mac Iver dan Page dalam Soekanto masyarakat ialah suatu sistem dari
kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan
22).
sedangkan tipe-tipe masyarakat menurut Kingley Davis dalam Soekanto (2007: 134-
1) Jumlah penduduk.
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang
3) Kontinuitas waktu.
4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-
118).
Mac lver dan Page (dalam Soerjono Soekanto 2006: 22), memaparkan bahwa
masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, dari wewenang dan kerja
sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta
bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat
istiadat. Menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22) adalah
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
yang dimaksud dengan masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama-
sama untuk mendiami wilayah tertentu dan saling bergaul serta mempunyai
kebudayaan dan memiliki pembagian kerja, dalam waktu relatif lama, saling
para anggota serta memiliki kesadaran akan kesatuan dan perasaan memiliki, mampu
untuk bertindak dengan cara yang teratur dan bekerja sama dalam melakukan
untuk waktu yang cukup lama; 3) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu
Koperasi adalah salah satu badan usaha milik bersama yang bergerak dalam
bidang ekonomi. Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Koperasi adalah badan usaha yang berbeda dengan badan usaha yang lainnya,
degan fungsi dan manfaat dari koperasi itu sendiri. Fungsi dan manfaat dari koperasi
di Indonesia adalah:
sakagurunya
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
koperasi berdasarkan jenis kegiatan usaha koperasi, latar belakang anggota, dan
koperasi unit desa (KUD), koperasi pasar, dan koperasi sekolah, sedangkan koperasi
III.METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pda suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.” Pendekatan ini diarahkan
pada latar dan individu secara holistik. Jadi, perlu memandangnya sebagai bagian dari
suatu kebutuhan.
metode yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada
objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif atau
kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.”
Penelitian kualitatif mendapatkan data dari berbagai orang-orang yang peneliti temui dan
datanya secara kompleks dalam bentuk deskriptif berdasarkan hasil wawancara , dan
observasi di lapangan.
adalah pendekatan yang dilakukan secara utuh kepada subjek penelitian dimana terdapat
sebuah peristiwa dimana peneliti menjadi instrumen kunci dalam penelitian, kemudian
hasil pendekatan tersebut diuraikan dalam bentuk kata-kata yang tertulis data empiris
yang telah diperoleh dan dalam pendekatan ini pun lebih menekankan makna daripada
peneliti dapat memperoleh data yang lebih lengkap, mendalam, kredibel, dan bermakna
tentang permasalahan penelitian. Peneliti juga melihat bagaimana dampak adanya KPBS
Pangalengan terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat sekitar secara lebih
mendalam.
Untuk mencapai tujuan penelitian yakni menyajikan suatu gambaran yang rinci
dan komprehensif mengenai dampak sosial dan ekonomi masyarakat terhadap KBS
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Semua yang dikumpulkan menjadi
Latar penelitian ini adalah latar penelitian terbuka. Peneliti menyesuaikan dengan
sebagai wilayah dimana KPBS ini berdiri. Kondisi geografis Kecamatan Pangalengan
perkebunan dan peternakan. Penelitian ini dilakukan di Kantor KPBS Pangalengan yakni
di Jl. Raya Pangalengan No. 340 Kecamatan Pangalengan dan pada masyarakat di
Bandung, Jawa Barat. Koperasi yang berdiri pada tahun 1969 merupakan koperasi
produsen susu terbesar di Jawa Barat. Koperasi berusia 51 tahun ini memiliki anggota
sebanyak 4.224 orang peternak sapi perah dan mampu memproduksi susu sebanyak 75
Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
informan, peneliti memilih 6 orang informan yaitu meliputi dua orang yang
merupakan pekerja tetap di KPBS Pangalengan, dua orang peternak sapi yang
merupakan anggota dari KPBS Pangalengan, dan dua orang masyarakat miskin yang
tinggal di sekitaran kantor dan pabrik KPBS Pangalengan Kabupaten Bandung Jawa
Barat.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung baik
dari dokumen tertulis yang ada ataupun hasil wawancara dari orang yang berada di
lingkungan KPBS Pangalengan. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah
dokumen yang berkaitan dengan data informan, data kependudukan dan kemiskinan
di Kecamatan Pangalengan.
Cara menentukan sumber data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
awam dengan kriteria utama merupakan penduduk miskin yang tinggal di sekitar
KPBS Pangalengan kemudian pekerja tetap KPBS Pangalengan yang mengetahui dan
memahami bagaimana situasi kondisi serta apa kendala-kendala yang terjadi dalam
sapi.
1. Wawancara Mendalam
atau percakapan antara pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan orang yang
maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi secara lisan dari informan
melalui interaksi verbal secara langsung dengan tatap muka atau menggunakan media
dengan tujuan untuk memperoleh data yang dapat menjawab permasalahan penelitian.
Informan utama adalah dua orang pekerja tetap KPBS Pangalengan dan dua orang
informan pendukung yang merupakan anggota KPBS Pangalengan yakni dua orang
peternak sapi.
2. Studi dokumentasi
penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan melalui dokumen yang berisikan data
KPBS Pangalengan.
3. Observasi
telinga, dan indera peraba peneliti untuk mendapatkan informasi dari informan.
dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan non-partisipan (Bambang Rustanto,
dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, melainkan hanya sekedar sebagai
pengamat.
Teknik analisis data yang digunakan dalam peneltiian ini adalah analisis data
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan, namun
bila jawaban dianggap belum memuaskan, maka peneliti akan kembali melakukan
1. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari pola dan temanya, dengan
demikian data yang telah direduksi akan member gambaran yang jelas dan
2. Penyajian Data
data.Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, teks, transkrip dan
lainnya yang paling sering dipergunakan. Dengan mendisplaykan data maka akan
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan yang baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehimgga setelah penelitian
menjadi jelas dan dapat berupa hubungan kausal atau interpretatif, hipotesa, atau teor
diantaranya:
1. Uji credibility
Kredibilitas data terhadap hasil penelitian ini dilakukan dengan cara, peningkatan
a. Ketekunan pengamatan
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan dan
kemudian memutuskan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal ini berarti
b. Triangulasi
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
sebenarnya peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
1) Triangulasi Sumber
2) Triangulasi Teknik
3) Triangulasi Waktu
c. Kecukupan referensial
Bahan yang terekam dan tercatat digunakan peneliti sebagai patokan untuk
menguji pada waktu diadakan analisis dan penafsiran data. Kecukupan mengenai
data baik berupa hasil rekaman, catatan mengenai hasil wawancara, foto-foto serta
dokumen-dokumen tertulis lainnya yang dapat digunakan pada saat analisis data.
2. Uji Depenability
3. Uji Confirmability
digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data
4. Uji Transferability
Peneliti berusaha untuk memberikan uraian rinci, jelas, sistematis dan dapat
dipercaya sehingga pembaca mengetahui jelas atas hasil penelitian dan dapat
1. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Waktu
Jenis
No. 2020 2021
Kegiatan
Agus Sep Nov Des Jan Feb Mar April
1. Studi
Literatur
/Survei
Pendahuluan
2 Penyusunan
dan pengajuan
proposal
3 Seminar
Proposal
4 Penyusunan
Instrumen
5 Pengumpulan
data
6 Pengolahan
dan analisis
data
7 Penulisan
laporan KIA
8 Ujian AKhir
KIA
9 Pengesahan
hasil penelitian
2. Langkah Penelitian
penelitian.
c. Seminar Proposal.
d. Penyusunan Instrumen.
e. Pengumpulan Data.
penelitian yang telah disusun dan disetujui oleh dosen pembimbing serta
sebagai bahan untuk melakukan analisis yang akan disampaikan dalam laporan
hasil penelitian.
Penyajian hasil penelitian kedalam laporan sebagai bentuk legalitas dan benar-
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 2002. Sosiologi: Skematika. Teori, dan Terapan. Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi
Aksara.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, 2019. Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten
Bandung 2020. Bandung : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2020. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Triwulan
II-2020. Bandung : Badan Pusat Statistik.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: RinekaCipta
Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
____________. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta
Skripsi
Bambang Tri Kurnianto. 2017. Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Pengembangan
Lingkar Wilis Di Kabupaten Tulungagung [skripsi]. Tulungagung (ID): UNITA
Diahastuti Rahayu. 2011. Peranan Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di
sekitar Pondok Pesantren Assalaam [skripsi]. Semarang (ID): UNNES
Fardani, Andi. 2012. Dampak Sosial Keberadaan Pt Vale Indonesia Tbk Terhadap Kehidupan
Masyarakat (Studi Kasus Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur).
[skripsi].Makassar: Universitas Hasanuddin
Olvan Manginsihi. 2013. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap. Prestasi Belajar
Siswa [Skripsi]. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo
Prasetya, Dwi. 2015. Dampak Alih Fungsi Lahan dari Sawah ke Tambak Terhadap Mata
Pencaharian Masyarakat Desa (studi kasus di Desa Cebolek Kidul Kecamatan
Margoyoso, Kab. Pati) [skripsi]. Semarang (ID): UNNES
Ririn Nopiah, Puji Amalia Islami. 2018. Dampak Sosial-Ekonomi Koperasi Difabel dan
Perwujudan Microfinance Access [skripsi]. Bandung (ID): UIN
Siti Munawaroh. 2019. Dampak Koperasi Unit Desa (Kud) terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Anggota (Studi Kasus Kud Mojosongo, Kabupaten Boyolali) [skripsi]. Bandung (ID):
UIN
Kebijakan
UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional