Anda di halaman 1dari 9

KEMENTRIAN SOSIAL REBUBLIK INDONESIA

DIREKTUR PENANGANAN FAKIR MISKIN PEDESAAN


PROGRAM BANTUAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF
KELOMPOK USAHA BERSAMA MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIY

LAPORAN BULAN OKTOBERTAHUN 2019

Disusun oleh :

NAMA : SUMARNO
JABATAN : PENDAMPING
LOKASI TUGAS : KECAMATAN NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNGKIDUL,
D.I YOGYAKARTA
No : 04/KUBE PEDESAAN/2019
Lampiran :
Hal : Laporan Kegiatan Pendampingan

Kepada Yth
KEPALA DINAS SOSIAL DIY

Dengan ini kami sampaikan tentang tugas pokok dan fungsi pendamping sosial Kelompok Usaha
Bersama Pedesaan serta kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan, antara lain :
1. Melakukan bimbingan teknis terkait bantuan UEP KUBE kepada calon penrima bersama
Dinas Sosial Provinsi DIY dan Dinas Kabupaten Gunungkidul.
2. Melakukan pemetaan terkait potensi usaha di wilayah calon penerima bantuan.
3. Melaksanakan kegiatan pendampingan kelompok dalam pembentukan kelompok dan
pengurus kelompok
4. Memberikan arahan kepada calon penerima bantuan terkait usaha yang tepat dan cepat
berkembang.
5. Membuat laporan kegiatan pendampingan kelompok

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka bersama ini saya melaporkan hasil kegiatan
pendampingan Kelompok Usaha Bersama Pedesaan Kecamatan Nglipar tahun 2019

Demikian laporan ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Nglipar, 31 Oktober 2019


Pendamping

SUMARNO

Tembusan:
1.Dinas Sosial Kabupaten
2.Arsip
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
iman dan kesehatan kepada kita semua sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Dalam hal ini
kami menjelaskan mengenai kinerja kami dalam melaksanakan tugas sebagai pendamping
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Kami menyadari dalam
laporan ini masih banyak kekurangan, hal ini disebabkan karena kekurangan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki. Namun banyak pihak yang telah membantu kami dengan
menyediakan dokumen atau sumber informasi dan memberikan masukan serta pemikiran. Kami
ucapkan terimakasih kepada Dinas Sosial Provinsi DIY, Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul,
Pemerintah Kecamatan Nglipar, Pemerintah Desa Kedungkeris, Desa Pengkol bersama seluruh
jajaran stakeholder yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Selain itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan serta kesempurnaan laporan ini dibulan yang
akan datang. Terimakasih, wassalaualaikum Wr. Wb.

Nglipar 31 Oktober 2019


PENDAMPING

Sumarno
A. PENDAHULUAN

Permasalahan yang tengah dihadapi oleh negara yang ada di dunia adalah kemiskinan, tak
terkecuali di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kemiskinan lahir bersamaan dengan
keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah ada sejak
lama hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan adanya
golongan konglomerat dan golongan melarat, dimana golongan konglomerat selalu bisa
memenuhi kebutuhannya sedangkan golongan melarat hidup dalam keterbatasan materi yang
membuatnya semakin terpuruk. Sebagai masalah yang menjadi isu global disetiap negara
berkembang seperti Indonesia wacana kemiskinan dan pemberantasannya haruslah wajib bagi
para pemerintah dan pimpinan negara. Peran serta pekerja sosial dalam menangani permasalahan
kemiskinan sangat diperlukan, terlebih dalam memberikan masukan (input) dan melakukan
perencanaan strategis tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.
Kebijakan penanggulangan kemiskinan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu :
1. Kebijaksanaan tidak langsung
Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin
keberlangsungan setiap[ upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan antara
lain adalah suasana sosial politik, ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang. Upaya
ekonomi makro yang berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan perpajakan merupakan
bagian upaya menanggulangi kemiskinan. Pengendalian tingkat inflasi diarahkan pada
penciptaan situasi yang kondusif bagi upaya penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang,
pangan, papan, pendidikan dan kesehatan dengan harga yang terjangkau oleh penduduk miskin.
2. Kebijaksanaan Langsung
Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan produktifitas
sumber daya manusia, khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah melalui
penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan serta
pengembangan kegiatan sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong kemandirian
masyarakat berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberikan peluang bagi
penduduk miskin untuk melakukan kegiatan sosial ekonomi yang dapat memberikan pendapatan
yang memadai.
Pengembangan kegiatan sosial ekonomi penduduk miskin di desa-desa berupa peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDA) dan peningkatan permodalan yang didukung sepenuhnya
dengan kegiatan pelatih yang terintregasi sejak kegiatan penghimpunan modal penguasaan teknik
produksi, pemasaran hasil dan pengelolaan surplus usaha. Dari permasalahan kemiskinan
tersebut maka pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting, salah satunya program yang
sedang dilaksanakan di tahun 2019 yakni bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Kelompok
Usaha Bersama (KUBE). Program UEP KUBE merupakan program dari Direktorat Jenderal
Penanganan Fakir Miskin, Pedesaan Negara Kementrian Sosial Republik Indonesia.
B. KEGIATAN DAN KOORDINASI YANG DILAKSANAKAN
Kegiatan yang kamai laksanakan kegiatan di wilayah calon penerima bantuan di
Kecamatan Nglipar yakni melaksanakan bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Dinas
Sosial Provinsi DIY. Pelaksanaan bimbingan teknis tersebut dilaksanakan bertempat di balai
pelatihan kerja Wonosari, melibatkan narasumber dari Dinas Sosial Provinsi DIY, Dinas Sosial
Kabupaten serta diikuti oleh 150 orang calon penerima bantuan.

1. Bimbingan Teknis Calon Penerima bantuan UEP KUBE 2019


Bimbingan teknis kepada calon penerima bantuan dimaksudkan supaya calon penerima
mengetahui program-program dari Kementrian Sosial Republik Indonesia salah satu diantaranya
bantuan UEP KUBE. Selain itu bimbingan teknis dilaksanakan sebagai salah satu bentuk
sosialisasi dan arahan dari Dinas sosial Provinsi DIY supaya calon penerima yang sudah
dibentuk dalam suatu kelompok dapat melaksanakan usaha dengan bantuan tersebut secara baik,
dengan harapan usaha yang didapat dari bantuan tersebut dapat berkembang dengan baik
sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya kelompok calon penerima bantuan..

2. Pembentukan pengurus dari kelompok calon penerima bantuan


Pembentukan pengurus dari kelompok calon penerima bantuan merupakan sesuatu yang
sangat penting, mengingat pengurus tersebut yang akan mengelola jalannya usaha daan
merumuskan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ADART) kelompok.

3. Pemetaan jenis dan potensi usaha kelompok


Pemetaan jenis usaha yang akan dilaksanakan oleh kelompok UEP KUBE di masing-
masing lokasi wilayah sangatlah penting. Hal tersebut bertujuan supaya usaha bersama yang
akan dilaksanakan oleh kelompok sesuai potensi per wilayah, selain itu tepatnya pemilihan jenis
usaha diharapkan dapat mempercepat perputaran ekonomi kelompk sehingga tujuan untuk
mensejahterakan masyarakat khususnya kelompoik dapat tercapai.
.
C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
Berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam pendampingan di lapangan
seringkali dihadapi oleh Koordinator Pendamping maupun Pendamping UEP KUBE, kendala
dan permasalahan tersebut antara lain :

1. Sulitnya mencari potensi usaha sesuai wilayah tinggal kelompok UEP KUBE..
2. SDM anggota kelompok yang rendah membuat pemahaman tentang usaha yang akan
dilaksanakan tidak sesuai arahan dari Dinas maupun Pendamping Sosial.
3. Usaha ternak masih menjadi favorit kelompok sehingga perputaran ekonomi yang lama
membuat unit usaha cenderung lambat dan susah untuk maju..
4. Sulitnya menumbuhkan jiwa wirausaha kepada anggota kelompok agar dapat menjalankan
usaha dengan tepat dan berkembang..

D. SOLUSI
Dari permasalahan yang dihadapi oleh koordinator dan pendamping UEP KUBE maka
terdapat solusi yang menjadi pertimbangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, yakni :

1. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dukuh, perangkat desa dan pengusaha wilayah tinggal
kelompok.
2. Terus memberikan pemahaman dan arahan kepada kelompok untuk melaksanakan dan
memanfaatkan bantuan agar usaha yang dijalankan berjalan dengan baik..
3. Memberikan terobosan dengan cara pengembangan Ekonomi
4. Menghadirkan wirausaha untuk menjadi narasumber saat melakukan pendampingan, sehingga
dapat memberikan motivasi terkait usaha yang akan dilaksanakan.
E. SARAN
Dari kegiatan yang kami lakukan pada awal bulan hingga akhir bulan maka pendamping
akan melakukan evaluasi kegiatan dilapangan. Selain itu motivasi , arahan dan saran dari instansi
terkait seperti Dinas Sosial Provinsi DIY, Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Pemerintah
Kecamatan Nglipar dan Pemerintah Desa yang ada di wilayah Pedesaan sangat dibutuhkan.
Honor bagi koordintor dan pendamping untuk menunjang kegiatan pendampingan dilapangan
yang dibayarkan secara tepat waktu setelah pengiriman laporan sangat kami harapkan agar
semua program dapat berjalan dengan lancar.
F. PENUTUP
Demikian laporan pendampingan yang dilakokan oleh Pendamping UEP KUBE
program dari Dirjen Penanganan Fakir Miskin Pedesaan pada bulan ini. Demi meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pesisir dan menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul,
Provinsi DIY maka laporan ini kami buat dengan setransparan mungkin sehingga program
pemerintah pusat Kementrian Sosial Republik Indonesia dapat berjalan dengan sukses dan
lancar.
FOTO KEGIATAN KELOMPOK DAN PENDAMPING

Anda mungkin juga menyukai