Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAMPING KUBe FM DESA CIBURIAL

KECAMATAN CIMENYAN
PERIODE JULI - SEPTEMBER 2020

DISUSUN OLEH : HILMAN RUHIAT


JABATAN : PENDAMPING KUBE

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN


DINAS SOSIAL
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2020

ISI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan iman dan kesehatan kepada kita
semua sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Dalam hal ini kami menjelaskan mengenai
evaluasi kelompok KUBe periode Juli sampai dengan bulan September.
Kami menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan, hal ini disebabkan karena
kekuranan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun banyak pihak yang telah
membantu kami dengan menyediakan dokumen atau sumber informasi dan memberikan
masukan pemikiran. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan laporan ini diwaktu yang berikutnya, terimakasih.
Ciburial, 25 Oktober 2020
Pendamping KUBe FM

HILMAN RUHIAT

A.  PENDAHULUAN
Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan lahir bersamaan
dengan keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah ada
sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan
adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana golongan yang konglomerat selalu
bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan golongan yang melarat hidup dalam keterbatasan
materi yang membuatnya semakin terpuruk.

Pada sebagian besar pendapat manusia mengenai kemiskinan pada intinya mereka berpendapat
bahwa kemiskinan menggambarkan sisi negatif, yaitu pengamen yang membuat tidak nyaman
pengguna jalan raya, pengemis, gubuk kumuh dibawah jembatan layang yang nampak tidak
indah, mencemari sungai karena membuang sampah sembarangan, penjambretan, penodongan,
pencurian,dll. Dengan demikian, kemiskinan sangat identik dengan kotor, kumuh, malas, sulit
diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, kekacauan bahkan kejahatan.

Sebagai masalah yang menjadi isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan dan
pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah pemimpin negara. Peran
serta pekerja sosial dalam menagani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan, terlebih dalam
memberikan masukan (input) dan melakukan perencanaan strategis tentang apa yang akan
menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.

Kebijaksaaan penanggulangan kemiskianan dapat di kategorikan menjadi dua yaitu


kebijaksanaan:

1.Kebijaksanaan tidak langsung

Kebijaksanaan tidak lansung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan
setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan anatara lain adalah
suasana social politik yang tentera,ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang. Upaya
penggolongan ekonomi makro yang yang berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan
perpajakan merupakan bagian dari upaya menaggulangi kemiskinan. Pengendalain tingkat inflasi
diarahkan pada penciptaan situsasi yang kondusif bagi upaya penyediaan kebutuhan daasar
seperti sandang,pangan,papan,pendidikan,dan kesehatan dengan harga yang terjangkau oleh
penduduk miskin.

2. Kebijaksanaan langsung

Kebijaksaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan peroduktifitas sumber daya
manusi,khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah,melalui penyediaan kebutuhan
dasar seperti sandang pangan papan kesehatan dan pendidikan,serta pengembangan kegiatan-
kegiatan social ekonomi yang bekelanjutan untuk mendorong kemandirian golangan masyarakat
yang berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberiakn peluang bagi
penduduk miskin untuk melakukan kegiatan social – ekonomi yang dapat memberikan
pendapatan yang memadai. Dalam hubungan ini,, pengembangan kegiatan social ekonomi rakyat
diprioritaskan pada pengembangan kegiatan social ekonomi penduduk miskin di desa-desa
miskin berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan permodalan yang
didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatih yang terintegrasi sejak kegiatan penghimpunan
modal,penguasaan teknik produksi,pemasaran hasil dan pengelolaan surplus usaha.

Dari permasalah-permasalahn kemiskinan tersebut maka pemerintah mempunyai peranan yng


sangat penting, salah satu program yang sedang dicanangkan adalah berupa metode
pendampingan sosial. Pendampingan sosal adalah suatu proses menjalin relasi sosial antara
pendamping dengan KUBe FM dan masyarakat sekitarnya.

B.   IDENTITAS KUBe FM

Adapun 1 Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBe FM) yang kami dampingi berada di
wilayah Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan perincian
sebagai berikut:

No Nama KUBe Alamat Jenis usaha


1. SLAUYU Kp.Cihatalang Ternak
domba

C.    KEGIATAN KELOMPOK

Nama KUBe : KUBe SALUYU


Ketua         :
Jadwal         : Setiap Bulan
IKS         : Rp 5.000
Tabungan         : Rp 5.000
Kas Kelompok     : Rp 100.000

Penggunaan dana :

Penggunaan Iuran Kesetiakawanan Sosial (IKS) berdasarkan musyawarah digunakan untuk


membantu anggota kelompok yang terkena musibah. Besarnya bantuan untuk anggota ditentukan
dalam musyawarah. Sedangkan dana tabungan merupakan dana sukarela yang ditabung atau
berdasarkan kesepakatan anggota yang akan dibagikan pertahun yang bertujuan untuk
membiasakan budaya menabung. Kas kelompok digunakan untuk mencukupi kebutuhan
operasional kelompok seperti memelihara kesehatan hewan ternak, membeli ATK, fotokopi dan
sebagainya.

D.    PERMASALAHAN / PEMECAHAN MASALAH

Secara umum permasalahan di dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Fakir Miskin dapat
disampaikan sebagai berikut:

1.    Dinamika Kelompok :

Kelompok yang jenis usahanya ternak kambing menemui masalah karena pada saat mereka akan
membeli kambing bertepatan dengan bulan Lebaran Haji dan harga kambing melambung tinggi.

2.    Pemecahan Masalah :

Kami memfasilitasi kelompok tersebut dengan mencarikan penjual kambing yang memberikan
harga yang lebih murah dengan kualitas bagus.

3.    Pemanfaatan Bantuan :

1.    Pengetahuan dan pengalaman yang belum memadai.


2.    Usaha KUBe belum menjadi usaha pokok.

4.    Pemecahan masalah :

a) Memberikan penyuluhan atau mengirim perwakilan mengikuti pelatihan (bekerjasama


dengan instansi terkait).
b) Memberikan kepercayaan kepada anggota kelompok yang belum memiliki pekerjaan
tetap atau anggota yang mampu mengelola.

5.   Usulan

a) Adanya solusi bagi KUBe dalam hal pengendalian dampak lingkungan bagi peternakan
ditengah pemukiman.
b) Pinjaman lunak untuk menambah modal.

E.  KONDISI BANTUAN DAN HASIL YANG DICAPAI


                  
1.    KONDISI BANTUAN
Secara umum kondisi bantuan menjadi lebih baik dan bertambah jumlahnya. Perinciannya adalah
sebagai berikut :

No  Nama KUBe  Kondisi Bantuan


KUBe Beriuk Ternak sehat.
1. 
Maju

2.    HASIL YANG DICAPAI

Berdasarkan indikator keberhasilan KUBe.

Prosentase
No Indikator
0% 25% 50% 75% 100%
Bidang Kegiatan Kelembagaan :
Kepengurusan dan pembagian tugas sudah ada dan sudah ●
dijalankan sebagaimana mestinya.
Administrasi kelompok, yang meliputi :
Buku daftar anggota kelompok
Buku tamu
Buku kegiatan/agenda kelompok

Buku kas/keuangan
1.  Buku inventaris
Buku simpan pinjam, sudah ada dan dikerjakan dengan
baik
Kerja sama diantara anggota KUBe sudah berjalan dengan

baik.
Proses pengambilan keputusan sudah didasarkan atas

musyawarah.
Pertemuan anggota sudah berlangsung secara rutin dan

dilakukan pencatatan serta ditindaklanjuti.
Bidang Kegiatan Sosial :
Motivasi kelompok (potensi sosial) sudah baik yang
2.  ●
ditunjukkan dengan minimal 2/3 kehadiran anggota pada
setiap pertemuan yang diadakan.
Kerja sama kelompok sudah baik dilihat dari koordinasi ●
dan kekompakan kelompok.
Tanggung jawab sosial (antar anggota kelompok) sudah ●
baik yang ditunjukkan dengan kesediaan semua anggota
untuk membantu anggota dan tetangganya yang mengalami
kesulitan.
Kepedulian sosial (dengan luar anggota kelompok), sudah
baik yang ditunjukkan dengan adanya kepedulian semua

anggota untuk membantu 7 tetangga yang mengalami
kesulitan.
Usaha simpan pinjam KUBe sudah dapat dimanfaatkan

keluarga untuk keperluan keluarga anggota KUBe.
Makan mengarah pada kriteria 4 sehat 5 sempurna. ●
Anak dapat mengikuti pendidikan sesuai dengan tingkat

usia dan perlatan dapat dipenuhi
Bila anggota keluarga jatuh sakit berobat ke mantri

kesehatan atau bidan / dokter / Puskesmas.
Keluarga/istri aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan.    
Bidang Kegiatan Ekonomi : Sumber modal berasal dari

kredit bersubsidi.
Meningkatnya pendapatan keluarga. ●
Perkembangan usaha dimana KUBe dijadikan sebagai

usaha pokok.
Kinerja usaha mempunyai lebih dari dua jenis usaha. ●
Kemampuan merencanakan usaha. ●
3. 
Tabungan, dari waktu ke waktu terus bertambah bahkan

berlipat ganda.    
Peluang pasar cukup luas. ●
Kemampuan pemupukan modal sudah dapat memanfaatkan

sumber dana yang ada untuk pengembangan usaha.
Kemitraan sudah terjalin dengan baik berbagai kelompok

masyarakat bisnis.

F.   PENUTUP

Demikian laporan pendampingan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Fakir miskin mulai
dari bulan juli 2020 sampai dengan september 2020 ini kami sampaikan secara objektif dan
transparan.

Ciburial,  25 Oktober 2020


Pendamping KUBe FM
HILMAN RUHIAT

Anda mungkin juga menyukai