Oleh:
2020
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Identitas dan Profil Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Bonai
Pada penelitian ini, penulis mengambil studi kasus Program Pemberdayaan
Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Suku Bonai. Suku Bonai merupakan salah satu dari enam
suku asli yang berada di Provinsi Riau. Suku Bonai tergolong dalam Komunitas Adat Terpencil
menurut Kementerian Sosial Republik Indonesia. KAT Suku Bonai merupakan masyarakat
pedalaman di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Suku Bonai
mayoritas berdomisili di Sungai Sipuyu-puyu yang merupakan aliran dari Sungai Rokan Kiri.
Persebaran KAT Suku Bonai antara lain di Desa Bonai sebanyak 75 KK, Desa Sontang
sebanyak 65 KK, Desa Kasang Padang sebanyak 44 KK, dan Desa Rantau Bintuang Sakti
sebanyak 70 KK.
Umumnya mata pencaharian dari KAT Suku Bonai adalah berburu, meramu hasil
hutan, sedikit berladang dan menangkap ikan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Rokan
dan anak-anaknya. Mayoritas KAT Suku Bonai beragama Islam, tetapi tradisi dan
kepercayaan berbau animisme disana masih tetap berlangsung. Bahasa yang digunakan oleh
KAT Suku Bonai adalah Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia.
Pelaksanaan program pemberdayaan KAT Suku Bonai merupakan kolaborasi antara
Kementerian Sosial dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Rokan Hulu. Berdasarkan kategori untuk menentukan jangka waktu
pemberdayaan, KAT Suku Bonai digolongkan dalam kategori I yang membutuhkan jangka
waktu 3 tahun untuk pemberdayaan. Selama program pemberdayaan KAT Suku Bonai dari
tahun 2012-2016, beberapa program pemberdayaan yang sudah diterima oleh KAT Suku
Bonai diantaranya adalah bantuan rumah layak huni, bantuan sembako dan alat masak,
bantuan alat-alat tani, bantuan pakaian dan juga bantuan ternak. Program pemberdayaan
tersebut dibagi menjadi bantuan fisik, yaitu Pembangunan rumah layak huni (RLH) sebanyak
43 unit; pembangunan sarana air bersih, MCK; pembangunan infrastruktur jalan dan balai
sosial; puskesmas pembantu dan SD; pemberian genset; bantuan ternak sapi; bantuan biji-
bijian dan pemberian lahan. Selain itu terdapat bantuan non fisik, yaitu Pengembangan
kelompok usaha bersama (KUBE); pengembangan agar hidup layak; pendatangan ustad ke
perkampungan; sosialisasi kesehatan hidup bersih dan sehat; sosialisasi pertanian (cara
berladang) dan sosialisasi KAT ramah.
3.1 Kesimpulan
Program pemberdayaan KAT Suku Bonai di Kabupaten Rokan Hulu, Riau memiliki
tujuan yang baik yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat KAT, tetapi dalam
keberjalanannya belum optimal karena manajemen sumber daya manusia yang kurang efektif
dan kajian strategis yang belum mendalam sehingga pelaksanaan program belum tepat
sasaran dan belum bersifat berkelanjutan serta belum mempertimbangkan keterlibatan
masyarakat dalam keberjalanannya.
Adianto, & Mayliza. (2019, Mei). Strategi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Suku Bonai. Jurnal Kebijakan Publik, 10(1): 41-46. doi: 10.31258/jkp.10.1.p.41-46
Adianto, & Mayliza. (2019, 29 November). Analisis SWOT Pemberdayaan Suku Bonai dalam
Meningkatkan Kesejahteraan di Rokan Hulu. SOSIO KONSEPSIA, 9(01): 49-69. doi:
https://doi.org/10.33007/ska.v9i1.1777
Henri, Novi. (2015). PERANAN DINAS SOSIAL PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPPENCIL DI KECAMATAN
SENAYANG KABUPATEN LINGGA. DPKA TERPENCIL. Diakses melalui
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d
0947c6478e525e/2016/08/jurnal.pdf
Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015. Pelaksanaan Peraturan
Presiden Nomor 186 Tahun 2014 tentang Pemberdayaan Sosial terhadap Komunitas
Adat Terpencil. Diakses melalui https://jdih.kemsos.go.id/pencarian /www/
index.php/web/result/1358/detail
Prayogi, Ryan. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Suku Bonai di Ulak Patian, Riau.
ETNOSIA: Jurnal Etnografi Indonesia, 5(1): 50-65. doi: 10.31947/etnosia.v5i1.8953
Robinson Jr., Jerry W., & Gary Paul Green. 2011. Introduction to Community Development:
Theory, Practice, and Service-Learning. Los Angeles: SAGE.
Yance, Imelda. (2018, 27 Desember). Penggunaan Bahasa dan Identitas Suku Bonai.
Metalingua, 16(2): 221-229. doi: http://dx/doi.org/10.26499/metalingua.v16i2.141