Anda di halaman 1dari 12

Ekonomi Islam

AGAMA DAN ETIKA ISLAM ITB


Sub Tema

Perkembangan
Sistem Ekonomi Prinsip-prinsip
Islam dan Harta Perbankan
di Dunia Ekonomi Islam
Syari’ah
1. Bekal hidup di dunia
Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan
Islam dan Harta hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar. (QS. An-Nisa:
9)
2. Bekal untuk ibadah
“Mengerjakan haji adalah kewajiban
menusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah” (Ali-Imran : 9)
Sistem
Kapitalis:
Suatu sistem yang memberikan kebebasan
Ekonomi di yang seluas-luasnya kepada individu untuk
melakukan kegiatan perekonomian. Sistem

Dunia ekonomi kapitalis dipelopori oleh Adam Smith


pada abad ke 18 lewat karyanya yang
monumental "Inquiry into the Nature and
Cause of the Wealth of the Nations" pada
tahun 1776.
Ekonomi kapitalis lebih mementingkan individu
daripada masyarakat secara umum.
Sosialis:
sistem ekonomi yang diatur oleh negara. Didalam sistem ini
berlangsungnya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung
jawab suatu negara atau pemerintah pusat. Sistem ini telah
banyak digunakan oleh negara-negara di Eropa Timur yang
menganut paham komunis.
 Otoritas suatu negara untuk menguasai semua aset
masyarakat. Yang artinya regulasi seputar ekonomi serta
kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah.

Lanjutan  Keseteraan ekonomi. Dimana masyarakat tidak bekerja untuk


kepentingan pribadi, melainkan mereka hanyalah pegawai
pemerintah yang gajinya berasal dari keringat mereka sendiri.
 Hak milik individu tidak diakui, seluruh sumber daya dikuasai
Negara, jalannya kegiatan perekonomian sepenuhnya
tanggung jawab pemerintah, kegiatan ekonomi
direncanakan dan diatur pemerintah, produksi dilakukan
untuk kebutuhan masyarakat, Kebijakan perekonomian
disusun dan dilaksanakan pemerintah
Ekonomi Islam:
Berlandaskan syariah Islam yang bersumber
dari Alquran dan Sunnah dengan tujuan untuk
mencapai kebahagiaan duniawi dan
ukhrawi.
Ekonomi dalam Islam mengandung dasar:

Lanjutan 1.
2.
Kemakmuran bersama (kolektif)
Menghilangkan atau meminimalkan
jurang pemisah antara kaum borjuis
(agniya) dan proletar (mustadhafin).
Prinsip
Pelaku ekonomi Islam perlu memperhatikan
tiga tujuan pokok ekonomi dalam Islam:

ekonomi 1. Mengutamakan prinsip-prinsip ilahiyah


(ketuhanan)

Islam (1) 2. Memperjuangkan kebutuhan hidup


duniawi tanpa meninggalkan ukhrawi
3. Menciptakan kesejahteraan sosial
Perinsip
Seorang muslim harus menghindari tiga hal
terlarang dalam kegiatan ekonominya, yaitu:

Ekonomi 1. Maisir (judi)


Islam (2) 2. Gharar (ketidak jelasan)
3. Riba
Jabir berkata bahwa Rasulullah Saw.
Mengutuk orang yang menerima riba, orang
yang membayarnya dan orang yang
mencatatnya, dan dua orang saksinya.
Kemudian beliau bersabda “mereka itu
semuanya sama” (HR. Muslim)
Perbankan Syari’ah

No Aspek Bank Syari’ah Bank Konvensional

1 Investasi Hanya melakukan yang Tidak memperhatikan hukum


halal
2 Imbalan Bagi hasi, jual beli, sewa Perangkat bunga
3 Orientasi Usaha Profit dan falah profit
4 Sifat hubungan Kemitraan Debitor dan kreditor
dengan nasabah
5 Sistem pengawasan Dewan pengawas syariah Tidak terdapat pengawas
syari’ah yang mengawasi kegiatan syariah
perbankan agar sesuai
dengan syariah
Bunga Bank
Mayoritas ulama berpendapat bahwa bunga
bank merupakan riba. Riba terbagi menjadi
dua, yaitu:
1. Riba Fadl : riba tambahan
dan Riba
2. Riba Nasiah : riba penangguhan

Pada bank konvensional riba terjadi pada:


1. Riba fadl terdapat pada pinjaman kredit
2. Riba nasi’ah terjadi pada denda kredit
1. Mudharabah: Kesepakatan antara pemilik
modal dan pengelola modal untuk
melakukan kegiatan usaha, yang mana
keuntungannya dibagi berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak.

Akad 2. Musyarakah: Kesepakatan dua pihak atau

Syari’ah
lebih untuk melakukan giat usaha, dimana
masing-masing pihak mengeluarkan dana
sebagai modal dengan keuntungan sesuai
yang telah disepakati

3. Murabahah: Jual beli antara pihak pertama


dengan pihak kedua
Wassalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai