Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

EKONOMI MENURUT AGAMA

D
O
S
E
N
Pembimbing: Ali Akbar Siregar M.pd

Disusun oleh : Sandra Wati


Kata Pengantar
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Ekonomi Islam telah lahir sejak Rasulullah Saw menyebarkan ajaran Agama
Islam,kemudian dilanjutkan oleh para sahabat hingga memiliki kemajuan yang begitu pesat
padamasa Dinasti Abbasiyah dan pada akhirnya masih juga dilakukan sampai zaman
sekarang,walaupun saat ini masih banyak campur aduk ekonomi Barat dalam aktifitas
perekonomian masyarakat khususnya Umat Islam.Kemunculan ekonomi Islam bukan karena
ekonomi ortodok, melainkan karenasejarah membuktikan bahwa kemunculan ekonomi Islam
sejak Rasulullah Saw hidup.Ekonomi Islam merupakan bagian integral ajaran Islam, bukan
dampak dari sebuahkeadaan yang memaksa kemunculannya, jadi bukan karena ekonomi
ortodok yangmemaksa kehadiran ekonomi Islam. Ekonomi Islam juga memiliki tujuan yang
sangat penting yaitu menciptakan kesejahteraan umat manusia khususnya
terpenuhinyakebutuhan setiap individu dengan cara yang disahkan oleh Undang-Undang
Pemerintahmaupun hukum syariat (Agama).

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian ekonomi islam?
2. Apa sumber hukum ekonomi islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EKONOMI ISLAM
Menurut beberapa ahli ekonomi Islam bahwa pengertian ekonomi Islam adalah “sebuah
usaha sistematis untuk memahami masalah-masalah ekonomi, dan tingkah laku Manusia
secara relasional dalam perspektif Islam”.
1. Menurut MuhammadAbdul M Anan adalah “ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalahekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-Nilai
Islam”.
2. Menurut Badan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, bahwa
Pengertian dari ekonomi Islam adalah “ilmu yang mempelajari usaha manusia
untukmengalokasikan dan mengolah sumber daya untuk mencapai falah berdasarkan pada
prinsip-prinsip dan nilai nilai Alquran dan Sunnah”.
B. SUMBER HUKUM EKONOMI ISLAM
Adapun sumber-sumber hukum dalam ekonomi Islam adalah:
a. Alquranul Karim
Alquran adalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hukum ekonomi Islamyang
Allah SWT turunkan kepada Rasul Saw guna memperbaiki, meluruskan danmembimbing
Umat manusia kepada jalan yang benar. Didalam Alquran banyak tedapatayat-ayat yang
melandasi hukum ekonomi Islam, salah satunya dalam surat An-Nahl ayat90 yang
mengemukakan tentang peningkatan kesejahteraan Umat Islam dalam segala bidang
termasuk ekonomi.
b. Hadis dan Sunnah
Setelah Alquran, sumber hukum ekonomi adalah Hadis dan Sunnah. Yang mana para
pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila didalam Alquran tidakterperinci
secara lengkap tentang hukum ekonomi tersebut.
c. Ijma’
Ijma’ adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan konsensus baikdari
masyarakat maupun cara cendekiawan Agama, yang tidak terlepas dari Alquran danHadis
d. Ijtihad atau Qiyas
Ijtihad merupakan usaha meneruskan setiap usaha untuk menemukan sedikit
banyaknya kemungkinan suatu persoalan syariat. Sedangkan qiyas adalah pendapat
yangmerupakan alat pokok ijtihad yang dihasilkan melalui penalaran analogi.
e. Istihsan, Istislah dan Istishab
Istihsan, Istislah dan Istishab adalah bagian dari pada sumber hukum yang lainnyadan
telah diterima oleh sebahagian kecil oleh keempat mazhab.4
C. PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM
Beberapa prinsip dasar dalam ekonomi Islam adalah:
1. Pengaturan
A. Atas Kepemilikan.
Kepemilikan dalam ekonomi Islam dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Kepemilikan Umum
Kepemilikan umum meliputi semua sumber, baik yang keras, cair maupun gas, minyak
bumi, besi, tembaga, emas, dan temasuk yang tersimpan di perut bumi dan semua
bentukenergi, juga industri berat yang menjadikan energi sebagai komponen utamanya.
b. Kepemilikan Negara
Kepemilikan Negara meliputi semua kekayaan yang diambil Negara seperti pajakdengan
segala bentuknya serta perdagangan, industri, dan pertanian yang diupayakan Negara diluar
kepemilikan umum, yang semuanya dibiayai oleh Negara sesuai dengankepentingan Negara.
c. Kepemilikan Individu
Kepemilikan ini dapat dikelola oleh setiap individu atau setiap orang sesuai denganhukum
atau norma syariat.
2. Penetapan
1. Sistem
2. Mata
3. Uang
4. Emas
5. Perak
Emas dan perak adalah mata uang dalam sistem Islam, ditinggalkannya mata uang
emas dan perak dan menggantikannya dengan mata uang kertas telah melemahkan
perekonomian Negara. Dominasi mata uang dólar yang tidak ditopang secara langsungoleh
emas mengakibatkan struktur ekonomi menjadi sangat rentan terhadap mata uang dólar.
3. Penghapusan
1. Sistem
2. Perbankan
3. Ribawi
Sistem ekonomi dalam Islam mengharamkan segala bentuk riba, baik riba
nasiahmaupun fadhal. Yang keduanya memiliki unsur merugikan pihak lain yang termasuk
didalam aktifitas ekonomi tersebut.
4. Pengharaman Sistem Perdagangan Di Pasar Non-Riil
Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum barang menjadi
milikdan dikuasai oleh penjualnya, haram hukumnya menjual barang yang tidak menjadi
milikseseorang seperti perdagangan dipasar non-riil (vitual market).
D. SISTEM EKONOMI
Pada sistem ekonomi Islam terdapat beberapa asas sistem ekonomi Islam
yangdikemukakan oleh Zullum (1983), Az-Zain (1981), An-Nabhaniy (1990), dan
Abdullah(1990), yaitu:
1.Kepemilikan (Al-Milkiyyah)
Pada asas pertama yaitu kepemilikan telah diuraikan pada prinsip dasar ekonomiIslam, dan
sesungguhnya pemilik kepemilikan harta itu adalah Allah SWT dan sekaligusDzat yang
memiliki kekayaan tersebut, seperti dalam surat
An-Nuur {24}
2.Pengelolaan Kepemilikan (At-Tasharrufi Al-Milkiyyah)
Secara garis besar, pengelolaan kepemilikan mencakup kepada dua kegiatan yaitu:
Pembelanjaan Harta
Pembelanjaan harta adalah “pemberian harta tanpa adanya kompensasi”, dalam
pembelanjaan harta milik individu yang ada, Islam memberikan tuntunan bahwa hartatersebut
pertama-tama haruslah dimanfaatkan untuk nafkah wajib seperti nafkah keluarga,infaq fi
sabilillah, membayar zakat, dan lainnya. Kemudian nafkah sunnah sepertisodaqoh, hadia, dan
lainnya. Dan setelah itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang mubah, danhendaknya harta
tersebut tidak dimanfaatkan untuk hal-hal terlarang seperti untuk membeli barang haram,
minuman keras, dan lainnya.
Pengembangan Harta
Pengembangan harta adalah kegiatan memperbanyak jumlah harta yang telah
dimiliki.Seorang Muslim yang ingin mengembangkan harta yang telah dimiliki, wajib
terikatdengan ketentuan Islam berkaitan dengan pengembangan harta. Secara umum Islam
telahmemberikan tuntunan pengembangan harta melalui cara-cara yang sah seperti jual-
beli,kerja sama syirkah yang Islami dalam bidang pertanian, perindustrian, maupun
Perdagangan. Selain itu, Islam juga melarang pengembangan harta yang terlarang seperti
jalan aktifitas riba, judi, serta aktifitas terlarang lainnya.
3.Distribusi Kekayaan ditengah-tengah Manusia
Karena distribusi kekayaan termasuk masalah yang sangat penting, maka
Islammemberikan juga berbagai ketentuan yang berkaitan dengan hal ini. Mekanisme
distribusikekayaan terwujud dalam sekumpulan hukum syara’ yang ditetapkan untuk
menjamin pemenuhan barang dan jasa bagi setiap individu rakyat. Mekanisme ini dilakukan
denganmengikuti ketentuan sebab-sebab kepemilikan serta akad-akad mu’amalah yang wajar.
Namun demikian, perbedaan potensi individu dalam masalah kemampuan dan pemenuhan
terhadap suatu kebutuhan, bisa menyebabkan perbedaan distribusi kekayaantersebut diantara
mereka. Selain itu perbedaan antar masing-masing individu mungkin sajamenyebabkan
terjadinya kesalahan dalam distribusi kekayaan. Kemudian kesalahantersebut akan membawa
konsekuensi terdistribusikannya kekayaan kepada segelintir orangsaja, sementara yang lain
kekurangan, sebagaimana yang terjadi akibat penimbunan alattukar yang fixed, seperti emas
dan perak.
E. PERBEDAAN EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
1.Ekonomi Islam
Pada perekonomian Islam, sistem yang digunakan adalah sistem yang
berlandaskandari Alquran dan Hadis, baik aktifitasnya maupun barangnya. Dan ciri lainnya
adalahlarangan terhadap pengambilan riba, tidak adanya penguasaan tertentu oleh individu.
2.Ekonomi Kapitalisme
Sistem ini dikenal sebagai sistem perusahaan bebas, dibawah sistem ini
seorangindividu berhak menggunakan dan mengawal barang-barang ekonomi yang
diperolehnya
Sedangkan sifat utama sistem ini adalah menolak nilai-nilai aqidah dan syariat, pengambilan
riba, faktor-faktor ekonomi dikuasai oleh individu tertentu secara terus-meenerus, pemodal-
pemodal bank yang besar mempunyai kuasa yang berlebih, danmemiliki unsur mengasas
monopoli karena menjadi setiap pemodal untuk menguasaisegalanya dan menghapuskan
semua persaingan dengannya.
3.Ekonomi Sosialisme
Ciri utama pada prinsip ekonomi sosialisme adalah mengembalikan kuasa
ekonomidari pada golongan Borjuis (Kapitalis) kepada golongan Proliter (Petani dan
buruh),menyerahkan semua sumber alam dan sumber ekonomi kepada Negara untuk
dialihkansama rata kepada rakyat, Negara memiliki kuasa sepenuhnya atas pekerjaan
yangdihasilkan oleh rakyat.
4.Ekonomi Komunisme
Ekonomi komunisme merupakan suatu sistem ekonomi sosialis yang radikal dan
satudoktrin politik yang diasaskan oleh Karl Marx. Menerusi sistem ini, semua tanah
danmodal sama ada yang asli dan buatan manusia, berada ditangan Negara
sepenuhnya.Rakyat akan menerima pendapatan menurut keperluan mereka, bukan mengikut
kebolehanmereka.
5.Ekonomi Campuran
Ekonomi campuran atau disebut juga dengan sistem “klon”, sedangkan ciri utama
sistem ini adalah hak milik harta boleh berubah dari hak milik individu secara mutlak kepada
hak milik Negara sepenuhnya. Adapun letak perbedaan ekonomi Islam dan ekonomi
konvensional dapat dilihat dari beberapa sudut, yaitu:
a. Sumber (epistemology)
Sebagai sebuah Agama yang diridhai oleh Allah SWT, sumber ekonomi Islam berasaskan
kepada sumber yang mutlak yaitu Alquran dan As-Sunnah, kesemuanya itumenjurus
kepersoalan ekonomi yang lengkap pada suatu tujuan yakni pembangunankeseimbangan
rohani dan jasmani manusia berasaskan Tauhid. Sedangkan ekonomikonvensional tidak
bersumber atau berlandaskan wahyu, yang mana lahir dari pemikiranmanusia yang akan
berubah berdasarkan waktu ataupun masa.
b. Tujuan Hidup
Tujuan kehidupan yang dibawa oleh konsep ekonomi Islam adalah membawa
kepadakonsep al-falah (kemenangan, kejayaan), sedangkan konsep ekonomi
konvensionalmembawa tujuan kehidupan pada konsep kepuasan di dunia saja.
c. Konsep Harta sebagai Wasilah
Didalam Islam harta bukanlah merupakan tujuan hidup tetapi sekedar washilah atau
perantara bagi mewujudkan perintah Allah SWT. Sedangkan menurut ekonomikonvensional
bahwa harta adalah tujuan hidup yang tidak mempunyai kaitan denganTuhan dan akhirat
sama sekali.
F. KONTROL DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM
Adapun lembaga-lembaga kontrol dalam sistem ekonomi yang akan terjamin
lurusnyasistem ekonomi menurut arahan yang telah dijelaskan atau ditetapkan dalam syariah
adalah:
1.Kekuasaan Al-Hisbah
Hakim hisbah melakukan kontrol terhadap pasar, timbangan, takaran, dan penipuan
di pasar dan tempat-tempat umum serta monitor sebagai pelanggaran lainnya
2.Kekuasaan Peradilan
Peradilan menyelesaikan semua perselisihan, termasuk perselisihan finansial
danekonomi, yang kadang muncul dalam mu’amalah keseharian masyarakat
3.Berbagai Biro
Berbagai alat untuk mengontrol dan mengaudit aliran harta di baitul mal yang
berkaitan dengan harta zakat, harta Negara, dan harta yang termasuk kepemilikan umum.Biro
tersebut menangani kontrol atau pengawasan terhadap pemungutan dan pembelanjaanagar
setiap aliran harta terjadi pada tempatnya secara benar.
4.Kekuasaan Mazhalim
Mazhalim menangani pengaduan yang ditujukan atau diajukan melawan penguasa
jikamereka melakukan kezhaliman terhadap rakyat dalam segala kebijakan di segala bidang
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Sistem ekonomi Islam atau dikenal sebagai mu’amalah adalah suatu sistem yang
baikkarena berdasarkan wahyu yang jelas dari Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT.
Namunakhir-akhir ini menjadi compicated disebabkan karena terikut dengan rentak dan
carahidup serta pendidikan Barat yang mengabaikan aspek yang paling penting
kepadamanusia yaitu pembangunan manusia hakiki berdasarkan paradigma Tauhid bagi
menuju pengiktirafan Allah SWT bagi mencapai Al-Falah (kemenangan dan kejayaan) dan
bukansemata-mata bangunan yang barangkali di diami oleh manusia-manusia yang tertandus
jiwa dan akhlaqnya

Anda mungkin juga menyukai