Anda di halaman 1dari 12

MENGENAL

BANK SYARI'AH

Kelompok l
Maria Wahyuni : 21080056
Selvi Damayanti : 21080060

Dosen Pembimbing : Jureid, M. E. I


Islam dan Perbankan
Islam sebagai ajaran Ad-din mengandung ajaran yang
komprehensif dan sempurna. Islam mengatur seluruh
aspek kehidupan manusia, tidak saja aspek ibadah, tetapi
juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.

Ajaran islam tidak hanya terbatas pada masalah hubungan


pribadi antara seorang individu dengan penciptanya
(hablum minallah), namun mencakup pula masalah
hubungan antarsesama manusia (hablum minannas),
bahkan juga hubungan antara manusia dengan makhluk
lainnya termasuk dengan alam dan lingkungan. Jadi, islam
adalah suatu cara hidup, way of life yang membimbing
seluruh aspek kehidupan manusia.
Diantara ajaran islam yang mengatur kehidupan manusia
adalah aspek ekonomi (muamalah, iqtishodiyah). Ajaran
islam tentang ekonomi cukup banyak, baik dalam Alquran,
sunnah, ijtihad para ulama maupun praktik-praktik bisnis
dalam sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian islam
dalam masalah ekonomi sangat besar.
Sejarah Bank
Syari'ah
Pelopor perbankan syariah di Indonesia adalah Bank
Muamalat Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini
diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim.
Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir
tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga
dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana
kepada bank ini dan pada periode dapat bangkit dan
menghasilkan laba.

Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di


Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum
yang telah memiliki unit usaha syariah diantaranya
merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia
(Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Definisi Bank
Syari'ah
Sesuai dengan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam
yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip
keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung
gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram.
Tujuan dan Fungsi Bank
Syari'ah

1 2 3 4 5

Mengarahkan kegiatan Menciptakan suatu Meningkatkan Menanggulangi Menjaga stabilitas


ekonomi umat untuk keadilan di bidang kualitas hidup umat masalah kemiskinan ekonomi dan
bermuamalat secara Islam, ekonomi dengan dengan jalan yang umunya moneter.
khususnya muamalat yang jalan meratakan membuka peluang merupakan program
berhubungan dengan pendapatan melalui berusaha yang lebih utama dari negara-
perbankan, agar terhindar kegiatan investas. besar terutama negara yang sedang
dari praktik-praktik riba atau kepada kelompok berkembang.
jenis-jenis miskin.
usaha/perdagangan lain.
Fungsi Bank Syari'ah

Menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana


1 Bank syariah mengumpulkan atau menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk titipan. Wadiah/titipan adalah akad antara pihak pertama (masyarakat)
dengan pihak kedua (bank). Pihak pertama menitipkan dananya kepada bank
dan pihak kedua (bank) menerima titipan untuk dapat memanfaatkan titipan
pihak pertama.

Penyalur Dana kepada Masyarakat


2 Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang sangat penting bagi bank syariah.
Dalam hal ini, bank syariah akan memperoleh return atas dana yang disalurkan

Memberikan Pelayanan Jasa Bank


3 Pelayanan jasa bank syariah ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Pelayanan jasa yang dapat
diberikan oleh bank syariah antara lain jasa pengiriman uang (transfer),
pemindahbukuan, penagihan surat berharga, dan sebagainya.
Prinsip Dasar Bank Syari'ah

Adapun prinsip dasar dalam perbankan syariah tersebut antara lain :


1. Larangan terhadap transaksi yang mengandung Barang atau Jasa yang
diharamkan.
2. Larangan terhadap Transaksi yang Diharamkan dalam sistem dan Prosedur
Perolehan Keuntungannya.

Tuntunan Islam yang mengatur kehidupan ekonomi umat sebagai berikut:


a. Islam menempatkan fungsi uang semata-mata sebagai alat tukar dan bukan
sebagai komoditas sehingga tidak layak untuk diperdagangkan.
b. Riba dalam segala bentuknya dilarang, bahkan dalam ayat Alquran disebutkan
pelarangan riba. Wahai, orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang
beriman.
Akad-Akad dalam Bank
Syari'ah
Al-wadi’ah (Simpanan)
01 Al-wadi’ah merupakan titipan atau simpanan pada
Bank Syariah. Prinsip Al-wadi’ah merupakan titipan
murni dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan
maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja bila si penitip menghendaki.

Pembiayaan dengan Bagi Hasil


02 Prinsip bagi hasil dalam Bank Syariah yang diterapkan
dalam pembiayaan dapat dilakukan dalam empat akad
utama, yaitu: al-musyarakah, al-mudarabah, al-
muzara’ah, dan al-musaqah.
Al-Musyarakah
Al-musyarakah merupakan akad kerja sama antara
dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu.
Masing-masing pihak memberikan dana atau amal
dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau risiko
akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.

Al-Mudharabah
Al-mudharabah merupakan akad kerja sama antara
dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan
seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola.
Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi, maka akan
ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan
akibat dari kelalaian si pengelola. Dalam praktiknya
mudharabah terbagi dalam dua jenis, yaitu
mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayydah.
Al-Muzara’ah
Al-muzara’ah merupakan kerja sama pengolahan
pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap.
Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap
untuk ditanami produk pertanian dengan imbalan
bagian tertentu dari hasil panen.

Al-Musaqah
Al-musaqah adalah bagian dari al-muzara’ah, yaitu
penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman
dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan
peralatan mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh dari
persentase hasil panen pertanian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai