KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan
dan kemampuan kepada kami selaku Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan Pendamping KUBE warga
KAT Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama Tahun Anggaran 2017, sehingga kegiatan beserta
laporan kegiatan ini dapat kami susun.
Laporan palaksanaan kegiatan Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT Dinas Sosial Kabupaten
Teluk Wondama ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan sekaligus koreksi guna perbaikan
kedepan terkait dengan pelaksanaan pendampingan pada program pemberdayaan fakir miskin melalui
Kelompok Usaha Bersam (KUBE).
Demikian laporan ini dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Panitia
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
DAFTAR ISI
A. P E N D A H U L U A N
D. TUJUAN .................................................................................................... 3
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta keterampilan pendamping dalam
melaksanakan tugasnya, dipandang periu dilaksanakan pelatihan bagi pendamping sosial baik
yang melaksanakan pada tingkat desa dan Kecamatan.
B. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin
4. Daftar Pelaksanaan Anggaran Perubahan (DPA-P) Tahun 2017
5. Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama No.
Formulasi Standar Kompetensi Pendamping Sosial Kecamatan dan Pendamping Sosial Desa
dapat dilakukan melalui review terhadap ruang lingkup tugas pokok dan fungsi pendamping.
Dalam berbagai Panduan Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan, dijelaskan
beberapa fungsi yang dilakukan pendamping, yang meliputi :
1. Fungsi Administrasi
Dalam menjalankan fungsi ini, pendamping melakukan tugas perencanaan, pencatatan,
monitoring evaluasi, pelaporan dan dokumentasi.
2. Fungsi Operasional
Fungsi ini dilakukan melalui kegiatan penyuluhan sosial, peningkatan kapasitas kelompok
binaan, fasilitas kelompok, advokasi maupun tugas kedaruratan.
3. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi dilakukan dengan membangun kemitraan dan jaringan, membuka akses
dengan lembaga lain serta melakukan referal atau rujukan bagi warga binaan yang
membutuhkan pelayanan dari lembaga ini.
Selain itu, pendamping juga melakukan peran-peran sebagai perencana, pendamping, pemberi
informasi, motivator, penghubung, fasilitator, mobilisator, advokat, peneliti dan evaluator.
Pendamping Kecamatan dan Pendamping Lapangan memiliki fungsi yang sangat vital dalam
Program Pemberdayaan Fakir Miskin. Keduanya harus mampu memadukan dan mesinergiksan
kebutuhan dan rencana Program Pemberdayaan Fakir Miskin serta menumbuhkan partisipasi
anggota KUBE.
Berdasarkan deskripsi tugas pokok dan fungsi serta peran yang dilakukan pendamping, maka
dirumuskan standar kompetensi pendamping sosial. Kompetensi pendamping mempunyai tiga
dimensi, yaitu Knowledge (Pengetahuan), Skill (Keterampilan), dan Values (Nilai).
Pendamping Lapangan dan koordinator Kecamatan harus mempunyai pengetahuaan yang
memadai tentang isu kemiskinan dan penanggulangannya yang meliputi :
1. Tahapan Penaggulangan Kemiskinan
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
2. Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Fakir Miskin
3. Kewirausahaan, Kepemimpinan dan Wawasan kebangsaan
4. Peran Pekerja Sosial dalam Pendampingan Sosial
5. Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan melalui bantuan langsung pemberdayaan sosial
Sedankan keterampilan dasar yang harus diperlukan pendamping meliputi :
1. Ketermpilan dalam pengungkapan masalah/kebutuhan
2. Ketermpilan dalam penyusunan rencana kegiatan
3. Ketermpilan dalam penyusunan proposal (jenis usaha, besar bantuan dan waktu
perkembangan keuntungan)
4. Ketermpilan dalam pengelolaan UEP
5. Ketermpilan dalam pengembangan UEP
6. Ketermpilan dalam pencatatan dan pelaporan
7. Ketermpilan Kewirausahaan
Beberapa nilai dasar yang menjadi landasan dalam melakukan tugas-tugas pendampingan dan
fasilitas KUBE serta menjadi karakter pendamping sosial adalah :
1. Empathi terhadap permasalahan dan kondisi yang dialami warga miskin
2. Menghargai martabat dan harga diri keluarga binaan social
3. Mengedepankan kesejahteraan antara dirinya dengan kelompok dampingannya
4. Menghargai keterbukaan, positif terhadap perbedaan pandangan dan nilai orang lain
5. Mengedepankan partisipasi, proses dialog sejati dan komunikasi yang terbuka dalam setiap
proses fasilitas kelompok.
6. Nilai jati diri berbangsa dan bernegara dalam NKRI.
D. TUJUAN
Pelatihan pemantapan Pendamping bertujuan untuk :
1. Meningkatkan Pengetahuan pendamping sosial tentang permasalahan, strategi, kebijakan
dan Program Pemberdayaan Fakir Miskin
2. Meningkatkan keterampilan pendamping sosial dalam melakukan pendampingan sosial
fakir miskin
3. Meningkatkan komitmen dan kinerja pendamping sosial dalam melaksanakan fungsi dan
tugas pendampingan social
4. Mengembangkan sikap profesional sebagai seorang pendamping sosial.
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pada tanggal 23 s.d 25 November 2017
3. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan pendamping KUBE warga KAT adalah di lokasi
KAT kampung Watitindauw Distrik Rumberpon Kabupaten Teluk Wondama.
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
F. KURIKULUM
12.00-13.00 ISTIRAHAT
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
Jumat, 24 15.30-17.00 Pendampingan Narasumber Panitia
November - Metode dan teknik
2017 pendampingan sosial
- Pelaporan pendampingan
sosial
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang digunakan adalah :
1. Ceramah yang dilakukan saat Fasilitator meberikan ceramah ditahap awal
2. Tanyajawab dilakukan ketika fasilitator menjelaskan, menjawab atau mengklarifikasi
pertanyaan dari peserta pelatihan
3. Diskusi Kelompok yang dilaksanakan ketika peserta mendalami suatu materi dalam kelompok
4. Hearing dimana peserta mendengar pengalaman (best practices) dari pendamping yang sudah
sukses dalam melaksanakan tugas-tugas pendampingan.
H. FASILITATOR / NARASUMBER
Materi pelatihan pendamping KUBE warga KAT disampaikan oleh :
1. Narasumber dari Dinas Sosial Provinsi Papua Barat
2. Narasumber dari Badan Penelitian Pembangunan Provinsi Papua Barat
3. Praktisi pendamping
I. PANITIA PENYELENGGARA
Susunan panitia pelaksana kegiatan pelatihan pendamping KUBE warga KAT berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Sosial ditetapkan sebagai berikut :
- Penanggungjawab : Eddy Waluyo, S.Sos
- Ketua : Hendrik Mokiri, S.Sos
- Sekretaris : Octavianus Worio, S.Sos
- Anggota :
Linda F. Reinhard, S.Sos
Rismiyanti Tandilinggi, SP
Natalia Desi Paliwan
Metha Nunaki
Dorkas T. Wiay, Amd. Kom
Yuli Waitan
Suryani Rumawi
Piter Urbon
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017
Frits A. Yoweni
Marko Akwan
J. PEMBIAYAAN
Anggaran yang digunakan dalam Pelaksanaan Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT dari dana
DPA-P Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2017.
K. PENUTUP
Demikian Laporan Pelaksana Kegiatan Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT yang
selenggarakan di Kabupaten Teluk Wondama Tahun Anggaran 2017
Bidang Dayasos Dinsos -TW Pelatihan Pendamping KUBE warga KAT T.A
2017