Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA

Disusun oleh :
Nama : Marlin Rahakbauw
NIM : P07120221027

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2024


Kata Pengantar

Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
Makalah tentang “ Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga “

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Langgur, 21 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
2.1. pengertian pemberdayaan masyarakat 2

2.2. strategi cara pemberdayaan masyarakat 2

2.3. area pemberdayaan masyarakat 3

2.4. tahapan proses dan strategi pemberdayaan masyarakat 3

2.5. kegiatan dan bentuk pemberdayaan masyarakat 4

2.6. kelemahan, peluang dan tantangan pemberdayaan masyarakat 5

2.7. contoh alternatif pemberdayaan keluarga 5

2.8. strategi pemberdayaan keluarga 7

BAB III PENUTUP............................................................................................... 8


3.1. Kesimpulan..................................................................................................... 8
3.2. Saran............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Masalah pembangunan merupakan masalah yang kompleks. Kompleksitas
itu misalnya dari sisi manajemen berarti perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi. Dari sisi bidang yang yang harus dibangun juga memiliki
aspek kehidupan yang sangat luas. Aspek kehidupan itu mencakup kehidupan
politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Dalam
manajemen pemerintahan yang otoriter yang sentralistis, dalam realitas masyarakat
lebih diposisikan sebagai obyek pembangunan.
Kemampuan yang harus dimiliki kepala keluarga sebagai wujud dari kesiapsiagaan
adalah mempunyai pengetahuan dan sikap terhadap bencana seperti ketrampilan
pertolongan pertama, menggerakkan anggota keluarga untuk mengikuti latihan dan
keterampilan evakuasi, menyiapkan kebutuhan makanan yang dapat disimpan dan
tahan lama, menyiapkan kotak P3K dirumah (LIPI, 2016)
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian pemberdayaan masyarakat?
2. Bagaimana strategi cara pemberdayaan masyarakat?
3. Bagaimana area pemberdayaan masyarakat?
4. Bagaimana tahapan proses dan strategi pemberdayaan masyarakat?
5. Bagaimana kegiatan dan bentuk pemberdayaan masyarakat?
6. Bagaimana kelemahan, peluang dan tantangan pemberdayaan masyarakat?
7. Bagaimana contoh alternatif pemberdayaan keluarga?
8. Bagaimana strategi pemberdayaan keluarga?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemberdayaan masyarakat
2. Untuk mengetahui strategi cara pemberdayaan masyarakat
3. Untuk mengetahui area pemberdayaan masyarakat
4. Untuk mengetahui tahapan proses dan strategi pemberdayaan masyarakat
5. Untuk mengetahui kegiatan dan bentuk pemberdayaan masyarakat
6. Untuk mengetahui kelemahan, peluang dan tantangan pemberdayaan masyarakat
7. Untuk mengetahui contoh alternatif pemberdayaan keluarga
8. Untuk mengetahui strategi pemberdayaan keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan,
menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah
terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan .
Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami juga dengan dua cara
pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi
berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat
(beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah,
melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang bertindak) yang
berbuat secara mandiri.
Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader Pemberdayaan
Masyarakat, dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi
yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk
mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (Pasal 1 , ayat (8) ). Inti pengertian pemberdayaan
masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat.
2.2. Strategi Cara Pemberdayaan Masyarakat
Strategi pemberdayaan masyarakat utamanya juga pada kualitas SDM.
Pendidikan masyarakat harus ditingkatkan dalam membangkitkan kesadaran akan
nasionalisme untuk mulai perubahan dari diri sendiri, dari hal yang kecil dan
dilakukan mulai dari sekarang.
Ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses
pemberdayaan,itu :
1. Konsep pemberdayaan hendaknya dapat dipahami oleh pemimpin
2. Terdapat perubahan budaya (culture change), baik pada budaya organisasi
dan perusahaan
3. Pemimpin harus memiliki kesadaran dalam dirinya,bahwa dalam
implementasi dari konsep-konsep pemberdayaan, pada akhirnya akan terjadi
perubahan peran (role change), yang berimbas pada berkurangnya peran
mereka
4. Masyarakat harus siap merubah dirinya dan menghilangkan hambatan
mental yang ada dalam diri mereka
5. Proses pemberdayaan membutuhkan waktu dan energi dalam
pendekatannya, karena bertujuan menangkap pikiran dan hati orang.

Menurut Profesor E. Gumbira Sa’id MA Dev ( 2021) ada 9 elemen kunci


ekoefisiensi yang dapat meningkatkan daya saing global diantaranya :

1. Aspek-aspek kepemimpinan (leadership)


2. Kemampuan untuk meninjau ke depan (foresight)
3. Budaya perusahaan atau bisnis yang mendukung (corporate culture)
4. Teknik manajemen (management tools)
5. Daur hidup manajemen (life cycle management)
6. Riset dan pengembangan
7. Proses produksi dan operasi
8. Aspek pemasaran, serta layanan purna jual
9. Pemanfaatan kembali limbah.

Perlu memiliki bekal ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta


berinovasi untuk menghadapi persaingan global, seperti Malaysia dengan produk
bisnis halalnya pada tahun 2010 berhasil menjadi pusat pangan halal internasional.

2.3. Area Pemberdayaan


1. Individu .
2. Keluarga.
3. Masyarakat Pedesaan.
4. Masyarakat Pesisir.
5. Masyarakat Daerah Terpencil.
6. Masyarakat Daerah Kumuh.
7. Masyarakat Petani.
8. Masyarakat Nelayan.

2.4. Tahapan Proses Pemberdayaan dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat


Tahapan Proses Pemberdayaan
Menurut Permenkes No 8 tahun 2019 penyelenggaraan pemberdayaan
masyarakat di lakukan dengan tahap
1. Pengenalan kondisi desa/kelurahan dilakukan dengan mengkaji data profil
desa/kelurahan, hasil analisis situasi, permasalahan kesehatan.
2. Survei mawas diri meliputi: masalah kesehatan yang ada di masyarakat dan
urutan prioritas. Faktor penyebab masalah kesehatan termasuk perilaku
beresiko, non-perilaku/lingkungan dan kebijakan yang ada di masyarakat
3. Musyawarah desa/kelurahan bertujuan untuk menyosialisasikan program
kesehatan dan hasil survey mawas diri, menyepakati urutan prioritas masalah
kesehatan yang hendak ditangani.
4. Perencanaan partisipatif yang mencakup UKBM yang akan dibentuk atau
diaktifkan kembali atau kegiatan lain yang memberdayakan masyarakat,m
sarana prasarana yang diperlukan untuk memberdayakan masyarakat dan
rencana anggaran, jadwal pelaksanaan sasaran kegiatan dan penanggung
jawab
5. Pelaksanaan kegiatan pada tahap ini harus dilakukan pencatatan dan
pelaporan
6. Pembinaan kelestarian diarahkan untuk menjamin pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung secara berkesinambungan
sesuai dengan tujuan yang bakan di capai.

Strategi pemberdayaan masyarakat


Menurut Permenkes No 8 tahun 2019 BAB II tentang strategi dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat
1. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi
2. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat
3. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
4. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan
5. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan dan swasta
6. Peninkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal
7. Pengintergrasian program, kegiatan dan atau kelembagaan pemberdayaan
masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan
masyarakat.
2.5. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dan Bentuk Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan pemberdayaan masyarakat
1. Kegiatan Kesehatan ibu, bayi dan balita
2. Kesehatan anak usia sekolah
dan remaja
3. Kesehatan usia produktif
4. Kesehatan lanjut usia
5. Kesehatan kerja
6. Perbaikan gizi masyarakat
7. Penyehatan lingkungan
8. Penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
9. Kesehatan tradisional
10. Kesehatan jiwa
11. Kesiapsiagaan bencana & krisis kesehatan
12. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksakan dengan mengutamakan
pendekatan promotif dan preventif
Bentuk pemberdayaan masyarakat
1. Pelatihan kesehatan praktis
2. Penyuluhan penyakit menular
3. Program imunisasi
4. Pemeriksaan kesehatan gratis
2.6. Kelemahan, Peluang, dan Tantangan Pemberdayaan Masyarakat
Beberapa kelemahan dari pemberdayaan masyarakat yang dapat dikumpulkan
adalah sbb :
1. Kegiatan pemberdayaan rakyat selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan
befokus pada society problems ( Edy Suharto, 2011). Padahal masalahnya tidak
sebatas itu saja, akan tetapi menjangkau baik aspek mikro dan makro. Dengan
pemberdayaan masyarakat bisa terwujud kemampuan dari diri sendiri dan dari
luar untuk memiliki bargaining power
2. Ketergantungan pada pada sumber dana dari luar. Penerapan pemberdayaan
masyarakat dengan mengandalkan dana dari luar (bantuan pemerintah, asing)
3. Struktur perekonomian yang berat sebelah diatas dan rapuh di bawah. Hal itu
terjadi karena kurang seimbangnya perhatian yang diberikan pemerintah
Indonesia sejak awal sampai kini pada pengembangan ekonomi kelompok-
kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah dibandingkan dengan kelompok-
kelompok usaha besar.
2.7.Contoh Alternatif Kegiatan Pemberdayaan Keluarga
A. Meningkatkan potensi atau kapasitas keluarga untuk berkembang :
1) Pelatihan di berbagai tingkat sasaran untuk meningkatkan
produktivitas keluarga dalam memperoleh sumber daya ekonomi
2) Pelatihan, bimbingan-konseling untuk meningkatkan keterampilan
keluarga : menilai sumber daya keluarga; mengembangkan potensi
& pengelolaan masalah untuk mencapai tujuan keluarga
3) Kampanye social & penyuluhan untuk meningkatkan dukungan
social bagi ketahanan keluarga
4) Pelatihan keterampilan organisasi di masyarakat terkait :
manajemen, kepemimpinan dan ekonomi organisasi, kerjasama &
jaringan organisasi, kelembagaan di masyarakat.
B. Menciptakan lingkungan agar kapasitas keluarga untuk berkembang dapat
terwujud:
1) Advokasi : meningkatkan komitmen pemerintah
2) Bangun Kemitraan sosial dan jejaring : Pemerintah, sawasta, LSM
dan media massa
3) Pelatihan kepada para tokoh dan penggerak masyarakat dalam
rangka memberdayakan masyarakat dalam menyediakan dukungan
sosial bagi keluarga
4) Penguatan kelembagaan : bimbingan dan konseling keluarga, family
crisis cener dan family therapy
5) Kampanye dan advokasi social bangun ketahanan keluarga
6) Mobilisasi SD bagi perbaikan ekonomi keluarga (penyediaan input
untuk meningkatkan peluang berusaha)
7) Advokasi kebijakan sistem ekonomi makro : sisistem insentif
berusaha, sistem upah, perluasan lapangan dan kesempatan kerja,
serta kemudahan akses berusaha

2.8.Strategi Pemberdayaan Keluarga


Pemberdayaan keluarga hendaknya dilakukan dengan memperhatikan beberapa strategi
utama, diantaranya adalah :
a) Holistik
Strategi yang memperhatikan berbagai dimensi kehidupan keluarga; fungsi keluarga,
peran, dan tugas keluarga, serta memperhatikan tahap perkembangan kehidupan keluarga.
b) Sinergistik
Strategi yang memperhatikan dan menempatkan kegiatan pemberdayaan keluarga diantara
program keluarga atau program kemasyarakatan lainnya yang dilaksanakan oleh berbagai
pihak baik oleh pemerintah maupun non pemerintah , agar saling mendukung,
menguatkan, dan saling melengkapi
c) Arus-utama : kemandirian dan ketahanan keluarga
Strategi pemberdayaan adalah mendorong kemandirian dan menguatkan ketahanan
keluarga.
d) Fokus : proses – perubahan
Strategi ini menekankan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses, oleh karenanya perlu
member ruang dan memasukkan perjalanan proses dalam perencanaan, serta memastikan
agar proses perubahan tersebut dilalui sampai tujuan tercapai.
e) Meningkatkan partisipasi dan menggunakan pendekatan pendidikan orang
dewasa
f) Memanfaatkan dan atau meningkatkan kapasitas kelembagaan lokal agar
perubahan lebih mengakar untuk menjamin keberlanjutan dan
kelangsungannya
g) Memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi lokal
Pemberdayaan ekonomi keluarga hendaknya memanfaatkan potensi lokal yang bertujuan
memberi nilai tambah serta meningkatkan potensi ekonomi wilayah
h) Kepedulian – kemitraan
Strategi ini memperhatikan aspek utama dalam proses pembangunan yaitu kepedulian,
serta meningkatkan kemitraan untuk mendorong perubahan yang lebih luas.
i) Keberlanjutan ( sustainability )
Strategi yang memperhatikan keberlanjutan program, mengingat perubahan sosial
membutuhkan waktu yan g lama dan panjang
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang diimplementasikan selama ini


masih problem based. Padahal ketidak berdayaan masyarakat meliputi segala aspek,
selain faktor pendidikan, juga faktor struktural dan sosial serta kondisi lingkungan
dan kebijakan – kebijakan yang kurang kondusif untuk menumbuhkan kreativitas
dan produktivitas pelaku ekonomi mikro dan usaha kecil menengah dalam
mengembangkan potensi lokal.
Untuk memajukan potensi daerah perlu bekal pengetahuan teknologi dan inovasi
serta kreativitas kearah agropreneurship dan technopreneurship . Untuk itu
perubahan cara berpikir dan bertindak sebagai wirausahawan diperlukan. Mencontoh
kegiatan pemberdayaan yang berhasil, maka pemberdayaan masyarakat perlu sejalan
dengan kegiatan riset.
Pada era global perlu pemberdayaan yang menyeluruh baik aspek mikro dan
makro, baik dari dalam diri maupun dari luar yang melibatkan segenap komponen
masyarakat. Adanya kompetensi entrepreneur sangat penting. Diperlukan pula
pemimpin yang tidak hanya populis, akan tetapi juga mampu sebagai leader maupun
manajer dan memiliki kekuatan moral.

3.2.Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, S. 2018. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat : sebuah rekonstruksi konsep CBD.PT.


Pustaka Quantum, Jakarta

Effendy. N (2018). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta:


EGC
Ma’arif,Syamsul.2018. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan
Bencana.Jakarta:BNPB
Hamid, Hendrawati. 2018. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. (Makasar: De La
Macca)
Permenkes RI No 8 tahun 2019 Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan. Jakarta:
2019

Anda mungkin juga menyukai