MAKALAH
DOSEN PENGAMPU
NAMA-NAMA KELOMPOK 2
Khairil (12140110947)
Safaruddin (12140110589)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat kepada kita semua
sehingga kita dapat melaksanakan kewajiban kita yakni menuntut ilmu. Segala
rasa syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Sang Pencipta karena atas
kuasanya. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu
matakuliah, kepada teman kelompok, kepada para pembaca dan kepada kedua
orang tua. Dengan ditulisnya makalah ini yang memberikan penjelasan tentang
“strategi pemberdayaan” penulis berharap makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih dalam kepada para pembaca serta penulis berharap makalah
ini dapat menjadi sumber referensi bagi cifitas akademika.
Dalam suatu lingkup masyarakat tentu terdapat berbagai kalangan seperti ada
kalangan elit, kalangan ini adalah mereka yang sudah mampu mentas dari masalah
perekonomian, kemudian kalangan yang prasejahtera, mereka ini kalangan orang
yang belum mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dari adanya kalangan
prasejahtra inilah suatu program pemberdayaan harus dijalankan atau diterapkan
guna membangun suatu masyarakat. Dalam membangun masyarakat diperlukan
adanya pengorganisasian dalam pengenabngan masyarakat untuk membuat suatu
program lebih terstruktur.
Semoga kita dapat mengimplementasikan dengan baik apa yang kita pelajari
dalam mata kuliah ini sehungga ilmu yang kita miliki benar bisa bermanfaat
dimasyarakat. Tentu tantangan akan banyak sekali jika kita terjun dalam dunia
pemberdayaan tetapi inilah bentuk betapa diperlukannya peran para pengembang
masyarakat untuk pemberdayaan.
PENULIS
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….…… 4
1.3 Tujuan…………………………………………………….……… 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………. 5
3.1 Kesimpulan………………………………………………………. 25
3.2 Saran…………………………………........................................... 25
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 26
4
BAB 1 PENDAHULUAN
2.3 Tujuan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1 Bimbingan.
1. Pengertian Bimbingan.
2. Fungsi Bimbingan.
3. Metode Bimbingan
2.1.2 Konseling
1. Definisi konseling.
2 Macam-macam Konseling
c) Konseling enggan
Salah satu bentu konseli yang enggan adalah banyak bicara. Pada
prinsipnya konseli seperti ini enggan untuk dibantu. Upaya yang bisa
dilakukan untuk menghadapi konseli yang seperti ini antara lain adalah
menyadarkanakan kekeliruannya, memberi kesempatan agar konseli
dibimbing oleh orang lain saja, atau mencarilawan bicara lain.
3 Tujuan Konseling
Terdapat tiga macam tujuan konseling yang dikaji dalam pembahasan kali
ini. Beberapa diantaranya yaitu:
b) Belajar membuat keputusan adalah hal yang paling penting bagi klien.
Tujuan konseling bukan penyesuaian dengan tuntutan masyarakat,
karena adanya perubahan sosial, personal, dan politik. Penyesuaian saja
sebagai tujuan konseling dapat merusak klien sendiri. Karena itu klien
harus membuat keputusan yang lebih tepat untuk dirinya dan masa
depannya. c) Mencegah muculnya masalah yaitu: mencegah jangan
sampai mengalami masalah di kemudian hari, mencegah jangan sampai
masalah yang di alami bertambah berat atau berkepanjangan, dan
mencegah jangan sampai masalah yang dihadapi berakibat gangguan
yang menetap.
9
Ada beberapa teknik dalam konseling yang akan kita kaji dalam
pembahasan kali ini, diantaranya yaitu:
a. Perilaku Attending
b. Empati
1) Empati primer
c. Refleksi
d. Eksplorasi
F. Dorongan minimal
g. Interprestasi
rujukan, pandangan atau perilaku klien, agar klien mengerti, dan berubah
melalui pemahaman dari hasil rujukan baru tersebut.
h. Mengarahkan (Directing)
J. Fokus
k. Konfrontasi
l. Diam.
m. Memberi nasehat
n. Pemberian informasi
o. Merencanakan
p. Menyimpulkan
2) Memantapkan rencana
a) Fase pertama
b) Fase kedua
e) Fase ketiga
14
d) Fase keempat
a) Terapi inividual
b) Terapi kelompok
c) Workshop Workshop
d) Bibliography
16
Tujuan dari intervensi krisis antara lain sebagai berikut yang akan kita kaji
pada materi ini.
1. Perangkat Desa
ikatan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur yang
satu dengan yang lain, karenaadanya pertalian yang langsung diantara unsur-
unsur tersebut. Pengertian dinamika ini lebih menekankan pada gerakan yang
timbul dari dalam dirinya sendiri, artinya sumber geraknya berasal dari dalam
kelompok itu sendiri, bukan dari luar kelompok.
Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar (large system
strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang
lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial,
lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa
strategi dalam pendekatan ini, Strategi sistem besar memandang klien sebagai
orang yang memiliki kompetensi untuk memahami situasi- situasi mereka
sendiri, dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk
bertindak.
2.3.4 Kampanye
A. Kesimpulan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA