Anda di halaman 1dari 8

Nama : Elsa Dwi Swastika

NRP : 2104244
Kelas : 2D Peksos
Mata Kuliah : Kebijakan, Perencanaan, dan Program Sosial
Tanggal : Senin, 27 Maret 2023

UTS

2. Angkat satu masalah sosial yang menonjol di kota/kabupaten tempat tinggal saudara.
Lakukan pengkajian terhadap perencanaan sosial untuk memecahkan masalah yang
saudara angkat.

Tugasnya:
a) Kaji apakah penentuan tujuan didasarkan pada kebutuhan
b) Apakah kegiatan yang dilakukan di dasarkan pada proyeksi dan prediksi peningkatan
permasalahan dimasa yang akan datang
c) Apakah ada Kesesuaian implementasi perencanaan ke dalam kegiatan dan tindakan
d) Berikan gagasan saudara untuk menyempurnakan perencanaan sosial tersebut.

Jawaban :
a. Masalah yang saya angkat yang menurut saya menonjol di kota saya adalah
banyaknya pekerja yang di PHK dari pekerjaannya karena didasari oleh pandemi saat
ini sehingga terciptanya kemiskinan. Dengan melakukan program PKH dengan adanya
KUBE dapat membantu perekonomian mereka dan menambah pengetahuan dan
pelatihan untuk mereka. Dan menurut saya Iya, hal ini didasarkan pada kebutuhan
karena tujuan program tersebut sangat membantu untuk menanggulangi dan meretas
kemiskinan yang ada.

b. Ya. Menurut saya program KUBE ternak yang diberikan oleh PKH untuk keluarga
penerima manfaat dilakukan berdasarkan pada proyeksi dan prediksi peningkatan
permasalahan dimasa yang akan datang karena tingkat kemiskinan akan semakin
meningkat seiring berjalannya waktu, dan seperti yang kita alami saat ini, pandemi
sangat berpengaruh besar akan tingkat kemiskinan yang meningkat karena semakin
sulit mencari pekerjaan dan banyaknya yang terkena PHK. Program ini dapat
membantu mereka untuk mengembangkat pengetahuan akan beternak dan
mengembangbiakan peternakan dan hasilnya besar, hal ini dapat mengurangi tingat
kemiskinan dimasa yang akan datang karena mereka memiliki bekal pelatihan
beternak.
c. Ya, menurut saya sudah sesuai dengan implementasi perencanaan dan terealisasi
dengan baik karena membantu perekonomian masyarakat yang terkena PHK sehingga
program ini sangat berperan untuk menanggulangi pengangguran di Indonesia, dan
program ini sangat bermanfaat untuk para menerima manfaat.

d. Program ini menurut saya sudah baik, namun akan lebih sempurna jika pemerataan
bantuan PKH ini lebih merata, karena masih banyak masyarakat yang tidak
mendapatkan bantuan ini, dan lebih teliti agar tidak salah sasaran siapa yang layak
untuk menima bantuan ini.

4. Pilihlah 1 (satu) masalah masalah sosial yang paling menonjol di kota/kab tempat
tinggal saudara.

Tugasnya:
a. Jelaskan UU dan PP yang melandasi kebijakan dari masalah sosial yang diangkat
serta sebutkan Kebijakan dan Programnya.
b. Deskripsikan dengan ringkas Program untuk mengatasi masalah tersebut yang
meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, mekanisme pelayanan/penanganan, SDM
pelaksana dan penanggung jawab program.
c. Berikan komentar saudara tentang program sosial tsb.
d. Berikan gagasan saudara untuk menyempurnakan program sosial tersebut.

Jawaban :
a. Pasal 33, 34 dan 27(2) UUD 1945 mewajibkan pemerintah untuk mencegah dan
mengentaskan kemiskinan. Berbagai peraturan telah dikeluarkan terkait hal
kemiskinan. Pada tahun 1974, undang-undang baru yang khusus mengatur
kesejahteraan sosial (UU No. 6 Tahun 1974, Peraturan Dasar Kesejahteraan Sosial).
Pasal 2 ayat 1 undang-undang ini mengatur bahwa kesejahteraan sosial adalah:
“suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang diliputi
oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteraman lahir bathin, yang
memungkinkan bagi setiap Warga- negara untuk mengadakan usaha pemenuhan
kebu- tuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri,
keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban
manusia sesuai dengan Pancasila.”
Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan UU Kesejahteraan Sosial oleh Pemerintah,
Pemerintah telah mengeluarkan ketentuan lebih lanjut dalam PP No. Undang-undang
No. 31 Tahun 1980 tentang Perlakuan terhadap Gelandangan dan Pengemis dan PP
No. 42 Tahun 1981 tentang Pemberian Pelayanan Kesejahteraan Sosial kepada fakir
miskin.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) yang melalui usaha ternak ini merupakan
program pemerintah yang termasuk dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan dasar hukumnya adalah Permensos 2019 2
tentang UEP kepada Bantuan Sosial KUBE untuk fakir miskin yang berisi gagasan
untuk memberikan UEP kepada KUBE untuk memperkuat kemampuan masyarakat
miskin dalam meningkatkan pendapatan dan berusaha, memungkinkan mereka untuk
memenuhi kebutuhan mereka secara mandiri dan memperkuat solidaritas sosial.
Program tersebut memiliki visi dan misi Permensos 2 2019 tentang bantuan sosial UEP
untuk KUBE yang menangani fakir miskin, yaitu bantuan sosial adalah bantuan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dalam bentuk uang,
barang atau jasa. Masyarakat miskin, dan rentan terhadap risiko sosial. Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) adalah kelompok rumah tangga miskin yang terbentuk,
tumbuh dan berkembang dalam proses aktif melakukan kegiatan ekonomi produktif
untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

b. Pemberdayaan sosial dalam program ini bernama Program Pemberdayaan Fakir


Miskin (P2FM). Yang merupakan program Pemerintah yang diberikan untuk fakir
miskin, program ini untuk menentukan apakah orang yang bersangkutan termasuk
masyarakat miskin atau tidak adalah dengan menggunakan data penerima Bantuan
Langsung Tunai (BLT) tahun 2005. Ketentuan lain adalah umur dari penerima bantuan
adalah 18 – 55 tahun. Dari dua ketentuan tersebut, kemudian petugas dari kelurahan
setempat menentukan nama-nama warga yang akan diikut sertakan pada P2FM.
Program pemberdayaan masyarakat miskin di Kabupaten Klaten dilakukan dengan
kemitraan usaha ternak yaitu berupa pemberian bantuan ternak kambing jenis cross
boer. Karena jenis bantuan yang diberikan berupa hewan ternak, maka penduduk fakir
miskin yang menerima bantuanpun dipilih yang telah memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dasar pemeliharaan ternak. Pada P2FM ini inputnya adalah penerima
bantuan yang dalam hal ini adalah masyarakat miskin di Kecamatan Bayat Kabupaten
Klaten, paket bantuan yaitu Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sesuai potensi
masyarakat di Kecamatan Bayat yang berwujud ternak kambing cross boer sebanyak
30 ekor untuk tiap KUBE.
Kegiatan pelaksanaan Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) ini memiliki
tujuantujuan sebagai berikut :
Tujuan :
- Meningkatkan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraan keluarga fakir miskin.
- Pemerintah kabupaten/ kota mampu mensinergiskan segenap potensi di wilayahnya
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga fakir miskin.
- Meningkatkan aksesibilitas keluarga fakir miskin terhadap pelayanan sosial dasar dan
jaminan kesejahteraan sosial.
- Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial terhadap keluarga
fakir miskin
- Meningkatkan peran serta masyarakat terutama kelompok fakir miskin dan perempuan
dalam mengelola KUBE.
- Mengembangkan kapasitas pemerintahan kabupaten/ kota dalam memfasilitasi
pengelolaan usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan.

Sasaran Program :
Tujuan dari Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) ini adalah terjadinya penurunan
angka kemiskinan di lingkungan pelaksanaan program. Maka pada program ini yang
diberdayakan adalah masyarakat miskin. Standar yang digunakan pada program ini untuk
menentukan apakah orang yang bersangkutan termasuk masyarakat miskin atau tidak adalah
dengan menggunakan data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2005. Ketentuan
lain adalah umur dari penerima bantuan adalah 18 – 55 tahun. Dari dua ketentuan tersebut,
kemudian petugas dari kelurahan setempat menentukan nama-nama warga yang akan diikut
sertakan pada P2FM.

Mekanisme Pelayanan/metode :
metode pemberdayaan dapat dilakukan secara individual yang pada gilirannya metode hal
ini tetap berkaitan dengan kelompok untuk menghubungkan sasaran pemberdayaan dengan
sumber atau sistem lain diluar dirinya. Karenanya dalam konteks pekerjaan sosial,
pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu :
- Pendekatan Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap sasaran secara individu
melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention. Tujuan
utamanya adalah membimbing atau melatih sasaran dalam menjalankan tugas-tugas
kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas
(task centered approach).
- Pendekatan Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok sasaran.
Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi.
Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi
dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap sasaran
agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
- Pendekatan Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar (large-
system strategy), karena tujuan perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang
lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying,
pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam
pendekatan ini.
SDM pelaksana dan penanggung jawab program
Stakeholder yang Terlibat dalam P2FM :
- Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Klaten sebagai penyandang
dana.
- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sub Dinas Peternakan Kabupaten Klaten
sebagai pendamping.
- Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada sebagai konsultan pemeliharaan
ternak.
- PKH sebagai pendamping Program Pemberdayaan Fakir Miskin Melalui Kemitraan
Usaha Ternak Ternak Kabupaten Klaten.

c. P2FM merupakan program kesejahteraan sosial yang bergerak dibidang


pemberdayaan masyarakat. Program ini merupakan program yang ditujukkan kepada
fakir miskin berupa bantuan melalui usaha ternak. Program ini dibentuk sejak 2005.
Program Kesejahteraan Sosial Melalui Pemberdayaan Sosial Usaha Ternak
Kabupaten Klaten dilakukan dengan kemitraan usaha ternak yaitu berupa pemberian
bantuan ternak kambing jenis cross boer.

Yang memiliki tujuan utama yaitu :

1) Meningkatkan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraan keluarga fakir miskin.

2) Pemerintah kabupaten/ kota mampu mensinergiskan segenap potensi di wilayahnya


dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga fakir miskin.

d. Gagasan ini ditujukkan kepada penanggung jawab serta stakeholder yang terlibat agar
menjalankan program ini sebagai mestinya. Para PKH selaku pendamping program ini
diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membimbing dan
mengawasi Penerima Manfaat (PM) agar dapat menjalankan usaha ternak dengan
baik, benar, dan agar tidak disalahgunakan bantuan ini.

3. Angkat salah satu perencanaan sosial untuk mengatasi permasalahan Anak di


Indonesia.

Tugasnya:

a. Mengapa perencanaan sosial tersebut dibuat

b. Apa tujuan dan manfaat dari perencanan sosial tersebut

c. Apakah dari perencanaan sosial tersebut memenuhi unsur-unsur dari perencanaan


sosial yang baik
d. Berikan gagasan saudara untuk menyempurnakan perencanaan sosial tersebut

Jawaban :

a. Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu. Posyandu


mnerupakan salah satu perencanaan soial untuk mengatasi masalah kesehatan pada
anak. Jenis posyandu dibedakan berdasarkan lingkup usia pesertanya, yaitu posyandu
balita, posyandu remaja, dan posyandu lansia. Pelayanan yang diberikan di posyandu
bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi
masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan
lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990). Posyandu juga dibuat
untuk melayani berbagai pelayanan kesehatan yang tujuannya untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di tingkat
desa/kelurahan. Selain itu memantau tumbuh kembang anak, remaja, serta kesehatan
ibu hamil, nifas, dan menyusui, dalam meningkatkan status gizi balita serta
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

b. Posyandu dibentuk dengan tujuan untuk mengatasi kesehatan pada balita, remaja, ibu
hamil, dan lansia. Khusunya pada anak, posyandu bertujuan untuk melayani
kesehatan untuk masyarakat desa. Posyandu memiliki tujuan utama yaitu mencegah
peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, dan memantau
tumbuh kembang anak dan gizi.

Posyandu juga memiliki berbagai manfaat bagi mengatasi masalah kesehatan pada
anak yaitu :

- program kesehatan anak. Dimana dilakukannya pemeriksaan kesehatan pada


palita/anak secara rutin sebulan sekali. Hal ini berupa dengan melakukan pelayanan
untuk balita mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan
lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling
tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA
atau KMS.

- melakukan imunisasi, sesuai peraturan yang telah ditetapkan Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan ada 5 jenis imunisasi yang wajib
diberikan, yaitu imunisasi hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB.yang
diberikan untuk anak dibawah 1 tahun.

- pemantauan gizi pada anak, hal ini dilakukan agar mencegah terjadinya stunting
pada anak, hak yang diberikan berupa pengukuran berat dan tinggi badan, deteksi dini
gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, dan pemberian suplemen.
c. menurut saya dengan adanya program posyandu tersebut sudah memenuhi unsur
perencanaan sosial yang baik karena adanya falisitas yang disediakan seperti tempat
untuk pelayanan, adanya perencanaan sistem administrasi yang baik untuk layanan
yang diberikan, dan adanya pencatatan kesehatan setiap layanan yang diberikan dan
dituliskan dalam buku analisis KMS (Kartu Menuju Sehat).

d. Menurut saya perencanaan sosial posyandu ini sudah baik, namun akan sempurna jika
pelayanannya lebih merata, dan sering diberikan sosialisasi karena banyak orang tua
yang acuh akan pentingnya kesehatan untuk tumbuh kembang anaknya, serta
kurangnya pengetahuan keperluan gizi yang diperlukan untuk anak khususnya balita,
seperti halnya memberikan makan nasi yang penting perut terisi, padahal anak usia
balita gizi yang diperlukan harus seimbang 4 sehat 5 sempurna, dan protein sangat
penting untuk pertumbuhan tinggi anak.

1, Salah satu kebijakan sosial untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Indonesia


adalah melalui Program Keluarga Harapan (PKH).

Tugasnya:

a. Jelaskan Tujuan, Fungsi dan Dimensi kebijakannya.

b. Pelayanan sosial apa yang diberikan sebagai cakupan dari kebijakan sosial tersebut

c. Kaji implementasi dari kebijakan tersebut

d. Berikan gagasan saudara untuk menyempurnakan kebijakan dan pelayanan sosial


tersebut.

Jawaban :

a. Program Keluarga Harapan atau yang sering disebut PKH merupakan program
Pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial bersyarat untuk keluarga miskin yang
disebut dengan Keluarga Penerima Manfaat PKH yang dilakukan sejak 2007. PHK
Sendiri memiliki tujuan utama untuk memberikan bantuan untuk keluarga miskin
terutama ibu hamil dan anak yang menerima layanan kesehatan dan pendidikan.
Selain itu PKH juga membnatu para penyandang disabilitas dan lansia dengan tujuan
untuk mempertahankan kesejahteraan sosial yang telah disesuaikan dengan amanat
dari Presiden dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan SDM, serta merubah
perilaku RTSM yang cenderung kurang mendukung meningkatnyta kesejahteraan.
PKH juga mempunyai misi yang besar untuk melaksanakan berbagai progran
perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional serta menurunkan tingkat kemiskinan
yang semakin pesat karena penduduk indonesia yang semakin banyak. PKH berfungsi
untuk membantu mengetas kemiskinan yang ada di Indonesia atas perintah
Kementrian Sosial. Dimensi Kebijakan PKH sendiri berupa kewajiban penerima PKH,
yang penerimanya berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Rstm yang
telah ditetapkan sebgai pesetra PKH dan sudah diberikan kartu PKH wajib memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, seperti mengontrol kondisi kandungan ibu hamil,
memberi vitamin balita. Selain itu memberikan pelayanan pendidikan. Penerima
bantuan PKH mendapatkan bantuan uang yang jumlahnya berbeda-beda karena
disesuaikan dengan ketentuan dan jumlah keluarga yang dimiliki.

b. Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu kebijakan sosial yang memberikan
pelayanan sosial oleh pemerintah berupa uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat
Miskin dengan ketentuan mempunyai anak balita, anak sekolah dan ibu hamil dan
keluarga dengan harapan di masa depan mereka akan mampu meningkatkan kualitas
hidup dan keluar dari kemiskinan, dan ini merupakan bentuk investasi sosial untuk
mengurangi kemiskinan. Apabila dilihat dari persfektif pembangunan Program
Keluarga Harapan berupaya untuk memberi sumber daya kepada orang yang kurang
berbakat atau yang mempunyai kemampuan yang kurang lebih setara dengan anggota
masyarakat lain.

c. Implementasi kebijakan dapat dipandang secara luas yang memiliki faktor pendukung
seperti komunikasi, sumber-sumber, kecenderungan tingkah laku dan struktur birokrasi
sedangkan faktor penghambat berupa isi kebijakan, informasi, dukungan, dan
pembagian potensi. Hal ini diperlukan solusi untuk menangani hal tersebut dengan
cara para pelaksana berkoordinasi untuk membuat kebijakan untuk mengatasi
masalah tersebut. Walaupun proses kebijakan memerlukan berbagai kegiatan yang
akan diambil. Kebijakan dapat dilakukan sebelum melakukan kebijakan yang baru
dengan mengadopsi kebijakan sebelumnya. Setelah diterapkan kebijakan tersebut
kemudian dilaksanakan dan lalu dievaluasi. Hal ini dilakukan agar program PKH
dilaksanakan dengan sarana-sarana yang telah ada seperti disekolah, puskesmas,
maupun rumah sakit sebagai penunjang pelaksanaan agar mengurangi tingkat
kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM baik bidang pendidikan maupun
kesehatan.

d. Menurut saya pelaksanaan PKH belum berjalan maksimal dan masih mendapat
banyak protes dari masyarakat. Seharusnya PKH dapat berjalan maksimal jika adanya
dana tambahan untuk menambah biaya operasional untuk memperbaiki fasilitas, dan
menambah pegawai yang terbaik dan beramanat untuk menjalankan tugasnya, dan
mengevaluasi kebijakan serta adanya penghargaan yang diberikan sebagai aspirasi.

Anda mungkin juga menyukai