Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4

Anggota:
1. Pahrona
2. Syafira Nur Assyifa Batubara
3. Jonris P. Purba
4. Jaka Wanda Akbar
5. M. Syahrizal Nur Afiqah
6. Nurul Huda
Kebijakan Sosial Pemerintah

Kebijakan sosial merupakan faktor penting yang menentukan


keberhasilan pembangunan suatu negara. Ada kecenderungan bahwa
seolah - olah kebijakan sosial hanya dapat dikembangkan oleh
komunitas dimana kebijakan sosial tersebut beroperasi. Pemerintah
dapat menciptakan kondisi dengan mana modal sosial suatu
komunitas dapat dikembangkan atau sebaliknya. Keberhasilan
pembangunan kesejahteraan sosial selain ditentukan oleh kualitas
pelayanan langsung juga dipengaruhi oleh sistem dan arah kebijakan
sosial. Kebijakan sosial sangat menentukan tipe, jenis, sistem dan
pendekatan pemberian pelayanan sosial kepada kelompok sasaran.
Kebijakan sosial menunjuk pada apa yang dilakukan oleh pemerintah
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui
pemberian beragam tunjangan pendapatan, pelayanan
kemasyarakatan dan program tunjangan- tunjangan sosial lainnya.
Contoh kebijakan sosial yang dapat kita ambil adalah pemberian
bantuan untuk warga miskin atau warga yang kurang mampu.
PEMBERIAN BANTUAN UNTUK WARGA
MISKIN
Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang,
tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan yang layak. Secara
kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf
hidup manusia serba kekurangan atau “tidak memiliki harta be nda.
Sedangkan secara kualitati, pengertian kemiskinan adalah keadaan
hidup manusia yang tidak layak. Kemiskinan sangat berhubungan
dengan masalah kesejahteraan masyarakat dan menjadi tingkat
minimum yang didapatkan berdasarkan standar hidup masyarakat di
suatu negara. Kemiskinan sudah menjadi masalah global, dimana
setiap negara memiliki anggota masyarakat yang berada di bawah
garis kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah sosial yang
bersifat global, artinya kemiskinan adalah masalah yang dihadapi
dan menjadi perhatian banyak orang di dunia. Kemiskinan
berhubungan dengan kekurangan materi, rendahnya penghasilan,
dan adanya kebutuhan sosial.
JENIS KEMISKINAN DI MASYARAKAT

 K emiskinan subjekt if
Jenis kemiskian ini terjadi karena seseo rang memiliki dasar pemikiran
sendiri dengan beranggapan bah wa kebut uh annya belum t erpenuhi secara
cukup, walaup un o rang tersebut t idak t erlalu miskin. Cont oh nya, pengemis
musiman yang muncul di kota-kot a besar.
 K emiskinan absolut
Jenis k emiskinan ini adalah bentuk kemiskinan dimana seseorang/ keluarga
memilik i penghasilan di bawah standar kelayakan atau di bawah garis
kemiskinan. Pendapatannya tersebut t idak dapat memenuh i kebutuh an
pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehat an. Cont oh kemiskinan
absolut, keluarga yang k urang mampu.
 K emiskinan relatif
Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang t erjadi karena pengaruh
kebijakan pemb angunan yang belum menyent uh semua lapisan masyarakat .
K eb ijakan t ersebut menimbulkan ketim pangan penghasilan dan standar
kesejaht eraan. Conto hnya: banyaknya pengangguran karena lapangan
pekerjaan sed ikit.
 Kemiskinan alamiah
Ini merupakan kemiskinan yang terjadi karena alam sekitarnya
langka akan sumber daya alam. Hal ini menyebabkan masyarakat
setempat memiliki produktivitas yang rendah. Contohnya:
masyarakat di benua Afrika yang tanahnya kering dan tandus.
 Kemiskinan kultural
Ini adalah kemiskinan yang terjadi sebagai akibat kebiasaan atau
sikap masyarakat dengan budaya santai dan tidak mau memperbaiki
taraf hidupnya seperti masyarakat modern. Contohnya, suku badui
yang mempertahankan adat istiadat dan tidak mengikuti
pekembangan jaman.
 Kemiskinan struktural
Kemiskinan ini terjadi karena struktur sosial tidak mampu
menghubungkan masyarakat dengan sumber daya yang ada.
Contohnya, masyarakat Papua yang tidak mendapatkan manfaat
dari Freeport.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
KEMISKINAN

 Laju pertumbuhan penduduk

 Angka pengangguran yang tinggi

 Tingkat pendidikan yang rendah

 Bencana alam

 Distribusi yang tidak merata


 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK) sesuai dengan Perpres No. 9 Tahun 2015,
tentang Kemenko PMK bertanggung jawab untuk melakukan
koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan pembangunan
manusia dan kebudayaan. Urusan ini salah satunya menjangkau
program kesejahteraan rakyat, melalui pemberian bantuan sosial pada
masyarakat. Bantuan ini diberikan untuk memenuhi dan menjamin
kebutuhan dasar serta meningkatkan taraf hidup penerima bansos.

 Fungsi ini juga sejalan dengan amanat dalam Inpres Nomor 7 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera,
Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk
Membangun Keluarga Produktif. Menko PMK dalam hal ini dapat
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan
kewenangannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program
Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat bagi keluarga kurang
mampu dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan dunia usaha.
Diantaranya dengan meningkatkan koordinasi pelaksanaan dan
pengawasan, penanganan pengaduan masyarakat, dan meningkatkan
koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program.
 Program Program Bansos untuk Rakyat mencakup Program
Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN-KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), & Bansos Rastra/
Bantuan Pangan Non Tunai. Perluasan program bantuan sosial
merupakan komitmen pemerintah untuk mempercepat
penanggulangan kemiskinan.

 Program Indonesia Pintar :


Program Indonesia Pintar merupakan program bantuan berupa
uang dari pemerintah kepada peserta didik SD, SMP, SMA/SMK,
dan sederajat baik formal maupun formal bagi keluarga miskin.
Kartu Indonesia Pintar diberikan kepada 19,7 juta anak usia
sekolah, yaitu anak-anak yang tidak mampu di sekolah, di luar
sekolah, di panti asuhan, pesantren, dll,

Bantuan yang diberikan :


 Rp 450 ribu /tahun untuk anak SD
 Rp 750 ribu /tahun untuk anak SMP
 Rp 1 juta/tahun untuk anak SMA/SMK
 Bantuan Program Jaminan Kesehatan Nasional :
Pemerintah membayarkan iuran bagi masyarakat tidak mampu
yang berjumlah 92,4 juta penduduk pada tahun 2018. Anggaran
yang disediakan pemerintah untuk PBI (Penerima Bantuan Iuran)
JKN BPJS Kesehatan senilai Rp 25 triliun pada Tahun 2018.
Pada tahun 2019, bantuan akan ditingkatkan menjadi 96,8 juta
penduduk penerima bantuan iuran (BPI) atau mencapai 38
persen rakyat Indonesia.

 Program Keluarga Harapan :


Program Keluarga Harapan, merupakan program bansos untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan melibatkan
partisipasi kelompok penerima manfaat dalam menjaga
kesehatan dan menyekolahkan anak-anaknya. Perluasan PKH
ditingkatkan dari 2,8 juta KPM (tahun 2014), menjadi 6 juta KPM
(tahun 2016), dan diperluas menjadi 10 juta KPM tahun 2018 .
Nilai bansos yang diterima KPM adalah Rp
1.890.000,-/tahun/KPM.
 Bansos Rastra/ Bantuan Pangan Non Tunai :
Transformasi subsidi Rastra menjadi BPNT untuk 1,2 juta KPM, yang
dimulai pada tahun 2017. Transformasi tersebut akan diperluas secara
bertahap hingga mencapai 15,5 juta KPM pada tahun 2019. Pemerintah
memberikan BPNT senilai Rp 110.000,-/bulan/KPM melalui Kartu
Keluarga Sejahtera untuk dibelanjakan beras dan/atau telur .

BPNT diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran KPM melalui


pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, memberikan bahan pangan
dengan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM, memberikan bahan
pangan dengan tepat sasaran dan tepat waktu. Serta memberikan lebih
banyak pilihan kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan, dan
mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sementara
Bansos Rastra diberikan berupa beras kualitas medium sebanyak
10kg/KPM setiap bulannya

 Dari berbagai faktor - faktor diatas yang menyebabkan kemiskinan


dan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menaggulangi
kemiskinan, kita dapat menyimpulkan bahwa kita harus berjuang
bersama-sama dengan melibatkan pemerintah dan seluruh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai