Anda di halaman 1dari 27

Sutrisno, SH

Malang, 21 Februari 1971


( Sekretaris Komisi II)
Hp: 081252108479
FGD TENTANG STAKEHOLDER
DALAM PENUNTASAN
KEMISKINAN EKSTRIM
KEMISKINAN EKSTRIM
Kemiskinan ekstrem, atau kemiskinan absolut,
adalah "suatu kondisi yang tidak dapat memenuhi 
kebutuhan primer manusia, termasuk makanan, air
minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat
tinggal, pendidikan, dan informasi. 
Kemiskinan ekstrim adalah jenis kemiskinan yang dikenal sebagai
kondisi di mana keluarga atau individu menemukan diri mereka
sendiri yang memiliki serangkaian kekurangan yang menghalangi
mereka untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan sosial
masyarakat.

ADD A FOOTER 5
Penyebab
kemiskinan ekstrim

1. Bencana alam terus menerus.


2. Penyakit atau pandemi dengan tingkat kematian
yang tinggi
4. Perubahan iklim

3. Konflik bersenjata

5. Ketidakcukupan makanan.
8
Konsekuensi dari kemiskinan ekstrim

Tingkat kematian yang tinggi.

Kelaparan
9
Penyakit

Diskriminasi sosial

Kondisi kehidupan yang sangat buruk.


10
Bagaimana cara
memerangi kemiskinan
ekstrim?
ADD A FOOTER 11
Upaya pemerintah untuk mencapai target menghilangkan
kemiskinan ekstrem pada akhir tahun 2024.
Kemiskinan ekstrem yang dimaksud mengacu pada definisi
Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu sebesar 1,9
US dollar PPP (purchasing power parity = paritas daya beli )
per hari.
Menurut data Badan Pusat Statistik, tingkat kemiskinan
ekstrem Indonesia adalah 4 persen atau sekitar 10,86 juta jiwa.
Sementara tingkat kemiskinan secara umum Indonesia
berdasarkan data Maret 2021 adalah sejumlah 10,14 persen
atau 27,54 juta jiwa.( kab malang 10,37 % 268.492 ) 
12
Pemerintah melalui berbagai Kementerian dan
Lembaga serta Pemerintah Daerah sesungguhnya
telah melaksanakan banyak program yang terbagi
dalam dua kelompok utama yaitu
1. kelompok program untuk menurunkan beban
pengeluaran rumah tangga miskin
2. kelompok program untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat miskin.  
13
Untuk Tahun Anggaran 2021 anggaran program dan
kegiatan untuk pengurangan beban pengeluaran
melalui bantuan sosial dan subsidi berjumlah Rp.
272,12 triliun, serta anggaran program dan kegiatan
untuk pemberdayaan dan peningkatan produktivitas
berjumlah Rp. 168,57 triliun, sehingga alokasi
anggaran keseluruhan adalah Rp. 440,69 triliun.

ADD A FOOTER 14
Namun demikian tantangan terbesar saat ini adalah
bagaimana membuat program-program tersebut
konvergen dan terintegrasi dalam menyasar sasaran yang
sama. Konvergensi ini penting untuk memastikan
berbagai program terintegrasi mulai dari saat
perencanaan sampai pada saat implementasi di lapangan
sehingga dapat dipastikan diterima oleh masyarakat
yang berhak.
KONVERGENSI = MENUJU SATU TITIK PERTEMUAN

15
Konvergensi yang dimaksudkan adalah upaya untuk
memastikan agar seluruh program penanggulangan
kemiskinan ekstrem mulai dari tahap perencanaan,
penentuan alokasi anggaran, penetapan sasaran dan
pelaksanaan program tertuju pada satu titik atau
lokus yang sama baik itu secara wilayah maupun
target masyarakat yang berhak. 
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat
mengidentifikasi program/kegiatan tersebut agar dapat
dilakukan proses sinkronisasi dan konvergensi untuk
difokuskan ke wilayah-wilayah kantong kemiskinan
ekstrem dan memastikan bahwa rumah tangga miskin
ekstrem menerima manfaat semua program tersebut. Dan
memperbaiki sistem pensasaran nasional (national targeting
system).
Dalam perbaikan sistem pensasaran nasional, dimulai dengan
memperbaiki penargetan berdasarkan wilayah, terutama wilayah-
wilayah yang merupakan kantong kemiskinan ekstrem.
Namun demikian untuk tahun 2021 ini, sesuai arahan
Presiden agar penanganan kemiskinan ekstrem dimulai
dari tujuh provinsi, yang di tiap-tiap provinsi dipilih lima
kabupaten sebagai fokus, sehingga sudah ditetapkan 35
Kabupaten yang berada pada tujuh provinsi tersebut. 35
kabupaten/kota ini mewakili 20% jumlah penduduk miskin
ekstrem secara nasional. Kelima provinsi tersebut adalah
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Maluku,
Papua Barat dan Papua
Program yang terkait penanggulangan kemiskinan itu banyak
sekali. Secara garis besar terbagi dua, yaitu
1. program yang terkait dengan meringankan beban keluarga
miskin yang terkait dengan bantuan sosial atau bagian dari
program perlindungan sosial.
2. Program-program pemberdayaan, termasuk pemberdayaan
UMKM, usaha rumah tangga dan usaha mikro.
Jadi harus dipadukan antara bantuan sosial dengan program
pemberdayaan agar penanggulangan kemiskinannya
berkelanjutan.
Dua program ini juga harus dipastikan tepat sasaran
ADD A FOOTER 19
Dalam Pasal 1 angka 15 Pemendagri Nomor 32 Tahun 2011,
menjelaskan bahwa bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa
uang atau barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga,
kelompok dan atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus
menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
Selama pandemi covid-19, pemerintah terus memberikan beberapa
bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan baik itu
berupa uang maupun barang. Program tersebut bertujuan agar dapat
mengurangi dampak dari pandemi Covid-19. Terutama dalam
mendukung daya beli, menekan laju kemiskinam dan mendorong
konsumsi masyarakat.
ADD A FOOTER 20
JENIS BANTUAN YANG DI BERIKAN DARI
PEMERINTAH yaitu :

1. Bantuan Sosial Tunai (BST)


Bantuan sosial tunai merupakan bantuan yang berasal dari
Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang akan diberikan kepada
masyarakat berdasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS). BST ini hanya diberikan kepada keluarga miskin, tidak
mampu, dan terdampak pandemi covid-19. Hampir 10 juta keluarga
penerima BST yang sudah ditetapkan. Adapun besaran BST yang
diberikan kepada masyarakat sejumlah Rp300.000 selama empat
bulan berturut-turut. 21
2. Bantuan Langsung Tunai Desa (BLTD)
Bantuan langsung tunai merupakan bantuan yang
bersumber dari alokasi dana desa pada Anggaran
Pendapatan Belanja Desa (APBD) yang akan diberikan
oleh pemerintah kepada masyarakat yang kehilangan
mata pencahariannya selama terjadinya pandemi
covid-19.
Besaran yang diberikan sejumlah Rp300.000 per bulan
ADD A FOOTER 22
3. Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH merupakan bantuan sosial bersyarat yang diberikan kepada
keluarga miskin yang sudah ditetapkan oleh pemerintah mulai dari ibu
hamil, balita, siswa SD-SMA, disabilitas hingga lansia. Tercatat sudah
sebanyak 10 juta keluarga penerima PKH ini. adapun besaran uang yang
diberikan yaitu:
•Ibu hamil dan balita: Rp2.400.000 per tahun
•Siswa SD: Rp900.000 per tahun
•Siswa SMP: Rp1.500.000 per tahun
•Siswa SMA: Rp2.000.000 per tahun
•Disabilitas: Rp2.400.000 per tahun
•Lansia: Rp2.400.000 pertahun
23
4. Program Kartu Prakerja
Bantuan sosial ini diperuntukkan bagi masyarakat yang
sedang mencari kerja dan mengalami PHK.
Besaran yang diberikan sejumlah Rp600.000 perbulan
selama empat bulan berturut-turut.
Kartu prakerja ini sudah diberikan kepada 8,4 juta peserta
yang lulus kriteria saat mendaftar online.

24
5. Bantuan Kuota Internet
Bantuan sosial ini diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa dan tenaga
pendidik yang nomor teleponnya sudah terdaftar. Bantuan ini
diberikan supaya dapat meringankan biaya kuota internet yang
digunakan untuk pembelajaran selama di rumah. Tercatat sudah ada
sekitar 38,1 juta pelajar, mahasiswa dan tenaga pendidik yang akan
menerima bantuan kuota internet. Adapun besaran kuota internet yang
diberikan yaitu:
•Siswa SD hingga SMA sebesar 10 GB per bulan
•Pendidik/guru SD hingga SMA sebesar 12 GB per bulan
•Mahasiswa dan dosen sebesar 15 GB per bulan.
25
6. Bantuan Kartu Sembako
Sebelumnya program bantuan ini bernama Bantuan Pangan Non Tunai
(BNPT). Bantuan ini diberikan untuk memperkuat perlindungan kepada
masyarakat supaya memiliki akses terhadap pangan yang bergizi.
Bantuan sosial ini ditujukan untuk 18,8 juta keluarga penerima dengan
besaran yang diberikan sejumlah Rp200.000 per bulan selama 14 bulan
berturut-turut.
7. Bantuan Beras Bulog
Program bantuan beras bulog merupakan bantuan sosial berupa
pemberian beras sebanyak 10 kilogram per keluarga. bantuan ini
ditujukan kepada 28,2 juta keluarga. Keluarga yang menerima bantuan
ini adalah penerima bantuan sosial tunai (BST) dan kartu sembako .
26
TERIMA KASIH
W B
WR
AM
S AL
U M
AI K
A L
WA

Anda mungkin juga menyukai