Anda di halaman 1dari 6

POLICY BRIEF

LANGKAH STRATEGIS
MENGENTASKAN
KEMISKINAN EKSTREM
DI INDONESIA
REFORMASI BIROKRASI
PENGENTASAN KEMISKINAN

Disusun Oleh : ROHMAH HIDAYANTI DAN NALDA EMILI PUTRI


Ringkasan Eksekutif

Kemiskinan di Indonesia merupakan fenomena sosial kemasyarakatan yang terdapat di


berbagai daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah terus
berupaya menanggulanginya melalui pelaksanaan berbagai kebijakan pemberdayaan
masyarakat yang langsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat miskin. Dalam
pengentasan kemiskinan di Indonesia, Presiden mengeluarkan peraturan Nomor 96 Tahun
2015 tentang perubahan atas peraturan presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang percepatan
penanggulangan kemiskinan. Pada Pasal 10 dalam PEPRES tersebut berbunyi “ Keanggotaan
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan terdiri dari unsur pemerintah,
masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam penanggulangan
kemiskinan”. Dan pada tahun 2022 Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor
4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Dalam rangka
penghapusan kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah Republik Indonesia pada Tahun 2024,
melalui keterpaduan dan sinergi program, serta kerja sama antarkementerian / lembaga
maupun pemerintah daerah. Diharapkan Menteri koordinator bidang perekonomian dapat
memperhatikan hak-hak rakyat mendapatkan akses layanan dasar, seperti Pendidikan,
perawatan Kesehatan, perumahan yang layak dan mendapatkan pekerjaan.

Latar Belakang

Kemiskinan merupakan masalah yang komplek dan mendesak di indonesia. meskipun telah
dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan namun masih banyak tantangan yang
harus dihadapi. Sesuai data dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2023 bulan Maret
presentase dan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan. Sekretaris Utama BPS Atqo
Mardiyanto mengatakan secara persentase jumlah orang miskin ini sebesar 9,36 persen atau
turun 0,21 persen dari September 2022 sebesar 9,57 persen.
Berdasarkan wilayahnya, penduduk miskin terbanyak masih berada di pedesaan. Per Maret
2023, jumlah orang miskin di perdesaan tercatat sebanyak 14,16 juta orang atau turun 12,22
persen dibandingkan September 2022 sebanyak 14,38 juta orang miskin. Sedangkan, jumlah
orang miskin di perkotaan tercatat sebanyak 11,74 juta orang di akhir Maret 2023. Realisasi
ini turun 7,29 persen dari 11,98 juta orang miskin di September 2022.
Meski begitu pemerintah mengupayakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem terus
dilakukan. Presiden RI Joko Widodo menargetkan kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen
pada tahun 2024.

Deskripsi Masalah

Berbagai upaya untuk mengentasakan kemiskinanpun telah dilakukan oleh pemerintah yang
diaplikasikan dalam wujud kebijakan dan program-program baik yang bersifat langsung
maupun tidak langsung. Kebijakan bersifat langsung yaitu berupa program yang langsung
diberikan kepada penduduk miskin, contoh; Program Keluarga Harapan (PKH), raskin, bansos,
sedangkan kebijakan tidak langsung, Program BPJS Kesehatan, Kartu Pra Kerja, dan BOS.
Ketidaksetaraan sosial mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran dan ketidakstabilan
pekerjaan dan sulitnya mendapatkan akses layanan dasar seperti, Pendidikan, perawatan
Kesehatan dan perumahan yang layak.

Krisis ekonomi yang berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin karena program
pemberdayaan yang belum optimal, bantuan yang tidak berkelanjutan, masyarakat miskin
tidak dapat memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal, kesulitan keluar dari
siklus Kemiskinan menjadikan pemasalahan sosial dan kriminalitas semakin tinggi.
Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, Program Keluarga
Harapan (PKH) yang ditujukan pada rakyat miskin masih banyak yang salah sasaran dan data
yang dimiliki pemerintah pusat jarang di perbarui sehingga masyarakat yang sudah mampu
ataupun sudah meninggal masih mendapat bantuan. Dampaknya, pemeriksaan yang
dilakukan Pemerintah tidak tepat terkait siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan PKH
sehingga banyak masyarakat mampu yang berpura-pura tidak mampu.

Selain itu terdapat program kesehatan, yaitu BPJS kesehatan yang diatur dalam UU Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Kekurangan dari kebijakan ini adalah
sistem rujukan berjenjang membuat pasien kesulitan.
Rekomendasi Kebijakan

Berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan ekstrem.


Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing untuk melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan
memastikan ketepatan sasaran dan integrasi program antarkementerian/lembaga dengan
melibatkan peran serta masyarakat yang difokuskan pada lokasi prioritas percepatan
penghapusan kemiskinan ekstrem.

Strategi pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem melibatkan berbagai


program dan kebijakan. Beberapa langkah strategis termasuk :

1. Bantuan Sosial Target: Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program-program


bantuan sosial yang ditujukan secara khusus kepada keluarga-keluarga miskin yang
berada dalam kondisi paling ekstrem. Program ini mencakup bantuan tunai, paket
sembako, dan program-program perlindungan sosial lainnya.
2. Program Pendidikan dan Pelatihan: Melalui program-program pendidikan dan
pelatihan, pemerintah berusaha untuk memberdayakan individu miskin dengan
keterampilan dan pengetahuan yang dapat meningkatkan peluang kerja mereka. Ini
termasuk beasiswa, pelatihan keterampilan, dan akses ke pendidikan yang berkualitas.
3. Peningkatan Akses Kesehatan: Mengamankan akses masyarakat miskin ke layanan
kesehatan yang terjangkau dan berkualitas adalah prioritas. Program jaminan
kesehatan nasional telah diperkenalkan untuk mengurangi beban biaya kesehatan bagi
masyarakat miskin.
4. Bantuan Pangan dan Gizi: Program bantuan pangan, seperti Program Keluarga
Harapan (PKH), memberikan bantuan kepada keluarga miskin untuk memastikan
kecukupan gizi bagi anak-anak. Peningkatan gizi merupakan langkah penting dalam
mengentaskan kemiskinan ekstrem.
5. Program Penanggulangan Kemiskinan Multisektor: Pemerintah bekerja sama dengan
berbagai lembaga dan mitra internasional untuk mengimplementasikan program-
program yang melibatkan sektor-sektor seperti pertanian, infrastruktur, dan
lingkungan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem.
6. Pemberantasan Korupsi: Langkah-langkah tegas dalam pemberantasan korupsi
menjadi penting untuk memastikan bahwa bantuan dan sumber daya publik benar-
benar mencapai yang membutuhkan.
7. Monitoring dan Evaluasi Berkala: Pemerintah melakukan pemantauan dan evaluasi
berkala terhadap program-program ini untuk memastikan bahwa mereka efektif dalam
mengurangi kemiskinan ekstrem dan dapat disesuaikan dengan perubahan keadaan.

Strategi pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem merupakan


kombinasi dari program-program perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi,
pendidikan, dan akses ke layanan dasar yang berkelanjutan. Implementasi yang efektif dan
kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan ini.

Kesimpulan

Upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia memerlukan kombinasi kebijakan yang


terkoordinasi dan implementasi yang efektif. Pemerintah dan pemangku kepentingan harus
berkomitmen untuk mengimplementasikan rekomendasi ini guna mencapai kemajuan yang
signifikan dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia dan mewujudkan visi pembangunan
yang inklusif dan berkelanjutan.

Perpres Nomor 96 Tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan presiden Nomor 15 Tahun
2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan, dan Inpres Nomor 4 Tahun 2022
tentang percepatan penghapusan ekstrem. Diharapkan pemerintah dapat menurunkan angka
kemiskinan seperti yang diharapkan Presiden RI Joko Widodo menargetkan kemiskinan
ekstrem mendekati 0 persen pada tahun 2024. Dengan dibantu antarkementerian/lembaga,
pemerintah daerah, para pengusaha dan masyarakat dalam menjalankan strategi kebijakan
yang dibuat untuk mewujudkan 0 persen kemiskinan di Indonesia, dan dengan menerapkan
beberapa kebijakan untuk menunjang keberhasilan tersebut.
Daftar Pustaka

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2015


2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022
3. Undang-undang Nomor 13 tahun 2011
4. https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/07/17/2016/profil-kemiskinan-di-
indonesia-maret-2023.html
5. https://www.kemenkopmk.go.id/sisa-15-tahun-percepatan-penghapusan-
kemiskinan-ekstrem-nol-persen-semakin-dikebut
6. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230717133317-532-974408/259-juta-
orang-ri-masih-hidup-miskin-per-maret-2023

Anda mungkin juga menyukai