Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

KEGIATAN VAKSIN COVID 19

DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


TAHUN 2021
A. PROFIL DINAS KESEHATAN
Profil Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2020 ini menyajikan berbagai data dan

informasi kesehatan yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di

Kabupaten Indragiri Hilir sepanjang tahun 2019, serta merupakan hasil pemantauan terhadap

pencapaian kinerja capaian program/kegiatan pembangunan dibidang kesehatan, termasuk

kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal. Buku ini tersusun berkat adanya bantuan data

dan informasi dari pihak-pihak terkait di antaranya Penanggung Jawab Program di Dinas

Kesehatan, Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir, Badan Pusat Statistik (BPS), Rumah Sakit,

Puskesmas, dan beberapa instansi lainnya yang telah memberikan data dan informasi yang

mendukung dalam buku Profil ini.

Profil Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dapat menjadi acuan dalam hal pengambilan

kebijakan Kesehatan, Karena Kesehatan merupakan Investasi untuk mendukung pembangunan

ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan, Pembangunan

Kesehatan harus di pandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan Kualitas Sumber Daya

Manusia dalam Pengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kesehatan adalah salah satu

komponen utama selain Pendidikan dan Pendapatan dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun

1992 Tentang Kesehatan di tetapkan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa

dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi dalam

pembangunan Kesehatan

Sejalan dengan program pemerintah melalui Rakerkesnas yang secara khusus bertujuan untuk

menyusun rencana aksi daerah (RAD) baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang

dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya. Hal ini merupakan benang merah dari tema besar

yang diusung pada gelaran Rakerkesnas 2019, yaitu ''Sinergisme Pusat dan Daerah dalam
Mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) Melalui Percepatan Eliminasi Tuberkulosis,

Penurunan Stunting dan Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi''. UHC merupakan suatu

keadaan di mana setiap orang dapat menerima kebutuhan dasarnya berupa layanan kesehatan,

mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif demi tercapainya status kesehatan

yang lebih baik, tanpa adanya kekhawatiran kesulitan finansial dalam mengaksesnya. Pendamas

adalah sebuah organisasi paguyuban dengan kepanjangan “Pengabdian Pemuda Kepada

Masyarakat” yang dideklarasikan pada tanggal 3 Syawal 1436 H. Organiasi ini menjadi wadah

bagi masyarakat Metelu khususnya, yang ada di Desa Mertelu maupun perantauan dan

mempunyai kepedulian terhadap kemajuan maupun masalah-masalah sosial yang ada di Desa

Mertelu dari segi aspek dan dalam arti seluas-luasnya.

Upaya mewujudkan UHC ini tentu memiliki tantangan yang tidak mudah. Bukan hanya melihat

pada angka cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) melalui Kartu Indonesia

Sehat (KIS) yang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 pemanfaatan JKN-KIS di

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mencapai 180,4 juta, pemanfaatan di poliklinik

rawat jalan rumah sakit sebesar 84,7 juta, dan pemanfaatan rawat inap di rumah sakit sebanyak

11 juta. Jika ditotal, maka ada 276,1 juta pemanfaatan pelayanan kesehatan di seluruh tingkat

pelayanan. “Artinya, sepanjang tahun 2019 rata-rata pemanfaatan pelayanan kesehatan per hari

kalender adalah 756.515 pemanfaatan. Sementara, total pemanfaatan dari tahun 2014 sampai

dengan 2019 adalah 926,8 juta pemanfaatan. Hampir mencapai 1 miliar pemanfaatan.

“Sampai dengan 30 April 2020, JKN-KIS sudah melindungi 222,9 juta jiwa atau 83,64%

populasi penduduk Indonesia. Program JKN-KIS juga memberi kepastian akses layanan

kesehatan bagi setiap lapisan masyarakat, termasuk bagi penduduk yang miskin dan tidak

mampu. Sejak 2014, indeks kepuasan peserta meningkat secara signifikan mulai dari 78,6 hingga
menjadi 80,1 sesuai dengan peta jalan (roadmap) JKN-KIS,” Pencapaian Universal Health

Coverage (UHC) Program JKN-KIS di Indonesia. Menurut WHO, UHC dimaknai bahwa setiap

orang dapat memperoleh akses pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan,

tanpa kesulitan finansial.

Peningkatan kepesertaan dan tingginya angka pemanfaatan di hilir alur sistem pembangunan

kesehatan tentu perlu diimbangi dengan kecukupan jumlah dan distribusi fasilitas pelayanan

kesehatan (Fasyankes), baik di tingkat primer maupun rujukan. Karena itu penguatan Fasyankes

menjadi salah satu komitmen utama pemerintah untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan

bagi masyarakat.

Sementara itu di hulunya, kita perlu melihat adanya sebuah peluang besar dari sisi demografi,

yakni bahwa belasan tahun mendatang diprediksikan bahwa jumlah penduduk usia produktif

menjadi sangat besar. Saat ini, merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki status kesehatan

masyarakat, utamanya mempersiapkan generasi yang akan lahir di tahun depan dan tahun-tahun

mendatang agar status kesehatannya baik, bertumbuh kembang secara optimal, terhindar dari

risiko penyakit tidak menular (PTM), serta terlindungi dari berbagai penyakit infeksi yang

membahayakan atau mengancam jiwanya. ''Terkait tiga prioritas masalah yang diangkat, karena

kita perlu mencegah, perlu mendeteksi, dan perlu segera melakukan respons cepat''.
B. LATAR BELAKANG KEGIATAN
- Pemerintah telah menetapkanpandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
- Pandemi COVID-19 Memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat Kesehatan
masyarakat di Indonesia.
- Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang terlihat nyata dalam
berbagai sektor diantaranya sektor social, pariwisata, dan Pendidikan.
- Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protocol Kesehatan namun
juga diperlukan intervensi lain yang efektif melalui upaya pemberian vaksinasi.

C. NAMA KEGIATAN
Vaksinasi COVID-19 DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR.
D. TUJUAN
- Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
Kompetensi
-Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin
dan pelayanan kesehatan lainnya
-Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan
pemberian vaksinasi
-Menerapkan protokol kesehatan; serta
-Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksi
kasus dan analisa dampak

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Vaksinasi akan dilaksanakan pada: Hari, tanggal : Sabtu, 26 - Juni - 2021

Tempat : PSMTI
F. BENTUK KEGIATAN
a. Pemberian Santunan Anak Yatim/Piatu/ Yatim dan Piatu Se-Desa Mertelu Memberikan santunan
berupa peralatan kebutuhan sekolah, seperti: tas dan peralatan tulis (buku, alat tulis, pewarna, peggaris,
peghapus, dan buku gambar kepada anak yatim/piatu/yatim dan piatu usia SD dan SMP Se-Desa
Mertelu. Harapannya dengan begitu kebutuhan akan perlengkapan sekolah mereka terpenuhi sehingga
dapat menunjang kegiatan belajar mereka dengan baik. b. Paket Sembako Lanjut Usia Yaitu dengan
memberikan paket sembako berupa: beras, mie instan, gula, teh, dll kepada orang tua lanjut usia se-
Desa Mertelu. Pendistribusian kegiatan ini

Anda mungkin juga menyukai