Disusun oleh:
1. Rykhe Vlora Dita/212112097
2. Winda permata Sari/212112121
Dapat disimpulkan bahwa ekonomi kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam
upaya kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal serta ilmu yang
mempelajari supply dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak
sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi.
Total pemanfaatan di 2016 ini terdiri dari kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama,
seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktek perorangan mencapai sekitar 120,9 juta
kunjungan, untuk rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap 7,6
juta. Bila ditambah angka rujukan sebesar 15,1 juta, maka total pemanfaatan JKN-KIS adalah 192,9
juta. Komitmen pemerintah dalam keberlangsungan Program JKN KIS terwujud penyediaan APBN
dalam bentuk iuran bagi 92.4 juta jiwa peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan pemenuhan
ketersediaan fasilitas kesehatan. Darimana sumber APBN tersebut, tentu salah satunya dari pajak.
Kehadiran Program JKN-KIS merupakan wujud dari kehadiran negara kepada rakyatnya.
Pemerintah telah mewujudkan amanat undang-undang dengan menjalankan program JK-KIS. Tanpa
waktu yang lama program ini sudah dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat. Selain
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, bagi masyarakat yang sehat program ini
memberikan berkontribusi positif terhadap perekonomian, program JKN-KIS bisa mendorong
percepatan pengentasan kemiskinan. Pasalnya, melalui program JKN-KIS masyarakat yang miskin
tidak akan terjerumus dalam jurang kemiskinan yang semakin dalam ketika sakit. Kemudian,
masyarakat yang tidak miskin akan terhindar dari kemiskinan ketika mengalami sakit kronis.Dengan
adanya program JKN-KIS orang miskin tidak bertambah miskin ketika sakit dan orang yang tidak
miskin dapat terhindar dari kemiskinan ketika mengalami sakit kronis
.
Dampak Ekonomi
Setelah berjalan 3,5 tahun ternyata program JKN-KIS tidak hanya berdampak terhadap
pelayanan kesehatan tapi juga perekonomian. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan
Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukan
kontribusi total JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 mencapai 152,2 triliun.
Pada tahun 2021 kontribusinya diperkirakan meningkat sampai Rp 289 triliun.
Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia.
Mutu modal manusia merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan. Tahun 2016, dampak JKN-KIS terhadap antara lain: jasa kesehatan yang
diselenggarakan pemerintah mencapai Rp57,9 triliun, industri farmasi dan alat kesehatan Rp10,3
triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta Rp14,6triliun. Industri makanan dan minuman
terdampak Rp17,2 triliun, perdagangan selain mobil dan sepeda motor Rp7,5 triliun, jasa angkutan,
pos dan kurir Rp3,5 triliun, jasa keuangan dan persewaan Rp2,4 trilun dan sektor lain Rp38,6 triliun.