Disusun Oleh :
Eneng Siti Fatimah
20210000046
1) Biaya kesehatan yang terus meningkat, namun tidak efektif dan efisien dalam
pemanfaatannya;
2) Masih banyak permasalahan kesehatan yang persisten;
3) Beragam tantangan dalam peningkatan kualitas layanan primer;
4) Akses ke layanan rujukan yang masih terbatas;
5) Ketergantungan kefarmasian dan alat kesehatan pada impor;
6) Kebutuhan peningkatan deteksi dini dan surveilans, serta penguatan respons terhadap
situasi krisis;
7) pengeluaran kesehatan yang masih berfokus pada upaya kuratif;
8) terdapat beragam skema pembiayaan kesehatan yang perlu diharmonisasikan;
9) kekurangan jumlah dan pemerataan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang
berkualitas;
10) perencanaan kebutuhan dan pemetaan jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga kesehatan
belum terintegrasi dengan penyediaan dan pemenuhannya;
11) pemanfaatan teknologi digital yang masih terbatas; dan
12) keterbatasan layanan laboratorium kesehatan masyarakat yang memenuhi standar
dalam upaya promotif dan preventif.
Menurut saya dari beberapa artikel jurnal yang membahas tentang efektivitas
vaksinasi booster 1 dan 2 maka dapat di simpulkan bahwa di Indonesia bahkan di dunia
telah melaksanakan vaksin 1 dan 2 dalam mengatasi penularan virus COVID-19 dan
hasilnya vaksin ini dapat menekan lajunya penyebaran virus COVID-19. Saat ini tren
kasus COVID19 di Indonesia terus menunjukkan penurunan yang signifikan. Hal ini
mendukung kemungkinan Indonesia bisa segera memasuki fase endemi COVID-19.
Alasannya vaksin booster dinilai telah berhasil meningkatkan kekebalan tubuh
untuk melawan COVID-19 karena kadar antibodi tubuh masyarakat Indonesia yang
sudah mendapatkan vaksin booster COVID-19 meningkat tajam. Hal ini terlihat
berdasarkan hasil sero survei bulan Maret 2022 lalu. Data sero survei yang dilakukan
Kemenkes, pada Maret 2022 kadar antibody masyarakat sebelum booster sekitar 400 titer
antibodi. Setelah disuntik vaksin COVID-19 booster, kadar antibodi naik hingga 5.000-
6.000 titer antibody, rata-rata 300-400 (titer antibodi) kalau dua kali (vaksinasi).
Tapi,begitu mendapat booster, naiknya ribuan rata-rata mendekati 6.000 titer antibodinya.
Kementrian kesehatan menegaskan bahwa vaksin booster dapat meningkatkan kekebalan
antibody, inilah yang akan melindungi masyarakat dari risiko COVID-19.
Sebagaimana diketahui, penilaian IHR sampai tahun 2015 hanya menggunakan self-
assessment, yang memungkinkan adanya penilaian yang tidak obyektif. Dalam hal ini,
GHSA pada tahun 2015 menyusun Country Assessment Tool yang merupakan penilaian
terhadap kapasitas dalam 11 paket aksi, dimana selain menggunakan internal assessor,
untuk pertama kalinya, penilaian kapasitas dalam ketahanan kesehatan juga melibatkan
external assessor. Assessment tool dimaksud kemudian diadopsi oleh WHO menjadi JEE
pada tahun 2016, yang merupakan gabungan dari 8 kapasitas inti IHR dan 11 Action
Package GHSA. Peningkatan komitmen politis dalam penanganan global health security.
Berbagi praktik terbaik dalam kenaggotaan Paket Aksi Peningkatan kolaborasi dan kerja
sama lintas sektor, yaitu keterlibatan sektor lain di luar kesehatan, serta keterlibatan
sektor non-pemerintah, swasta, filantropi, generasi muda, dan donor dalam mencapai
ketahanan kesehatan global. Hal ini menjadi penting mengingat ketahanan kesehatan
tidak dapat dicapai sendiri oleh sektor kesehatan dan oleh pemerintah saja.
Arah ke Depan
Sebagai inisiatif 5 tahun, kerja sama GHSA harusnya berakhir pada akhir tahun 2018.
Namun demikian, Pertemuan Tingkat Menteri GHSA ke-4 di Uganda menghasilkan
Kampala Declaration yang pada intinya menyepakati untuk memperpanjang mandat
GHSA hingga tahun 2024 (GHSA 2024). Dalam fase ke-2 dimaksud, GHSA akan
memiliki visi, misi, dan tujuan yang lebih terukur dengan beberapa fokus antara lain
adalah penguatan kolaborasi dengan semua sektor dan aktor terkait.
Dalam fase ke-2 GHSA (GHSA 2024), Indonesia akan tetap mengambil peran aktif
dengan menjadi anggota tetap Tim Pengarah (Steering Group), menjadi leading country
untuk zoonotic disease action package dan contributing country untuk action package
antimicrobial resistance, biosafety and biosecurity, serta real-time surveillance. Indonesia
juga menawarkan untuk menjadi host country Sekretariat GHSA yang akan membantu
administrasi dan komunikasi dalam GHSA 2024 yang saat ini sedang dalam pembahasan
untuk menentukan lokasi dan komposisinya.