Anda di halaman 1dari 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/364959440

Situasi Kesehatan Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Pada Masa


Pandemi COVID-19: Kajian Literatur

Preprint · November 2022

CITATIONS READS
0 336

3 authors:

Hertina Raisa Putri Karina Artanti


University of Indonesia University of Indonesia
4 PUBLICATIONS 0 CITATIONS 2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Hanifditya Naufal Hidayat


University of Indonesia
5 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Hertina Raisa Putri on 01 November 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SITUASI KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN DI INDONESIA PADA MASA
PANDEMI COVID-19: KAJIAN LITERATUR
HEALTH-RELATED SITUATION OF SUSTAINABLE DEVELOPMENT
IN INDONESIA DURING THE COVID-19 PANDEMIC:
LITERATURE REVIEW

Hanifditya Naufal Hidayat1 , Hertina Raisa Putri2, Karina Kinstania Yumna


Artanti3
1
hanifditya.naufal@ui.ac.id ,2hertina.raisa@ui.ac.id , 3karina.kinstania@ui.ac.id
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

ABSTRAK
Tujuan pembangunan berkelanjutan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial
masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Munculnya pandemi COVID-19 terasa begitu
mengejutkan bagi seluruh negara dikarenakan tidak adanya persiapan yang memadai
sehingga kebijakan baru menangani COVID-19 pun banyak diterbitkan. Artikel ini
bertujuan untuk mengetahui situasi kesehatan dalam pembangunan berkelanjutan pada
masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah literature review. Pandemi
COVID-19 harus dijadikan kesempatan untuk reformasi sistem kesehatan nasional
(SKN). Fokus yang akan direformasi adalah penguatan sistem kesehatan sebagai bagian
dari pembelajaran pasca COVID-19 dengan melibatkan banyak kementerian/lembaga
seluruh Sub SKN.

Kata Kunci: Pembangunan Berkelanjutan, Pembangunan Kesehatan di Indonesia,


Pandemi COVID-19
Abstract
The purpose of sustainable development is to maintain the continuous
improvement of the economic welfare of the community, maintain the sustainability of
the social life of the community, maintain the quality of the environment as well as
inclusive development and the implementation of governance that is able to maintain
the improvement of the quality of life from one generation to the next. The emergence of
the COVID-19 pandemic was so surprising to all countries due to the lack of adequate
preparation that many new policies to deal with COVID-19 were published. This article
aims to determine the health situation in sustainable development during the COVID-19
pandemic. The method used is a literature review. The COVID-19 pandemic must be
used as an opportunity to reform the national health system (SKN). The focus that will
be reformed is strengthening the health system as part of post-COVID-19 learning by
involving many ministries/agencies throughout the SKN.

Keywords: Sustainable Development, Health Development in Indonesia, COVID-19


Pandemic

PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi negara. Pembangunan kesehatan
manusia yang secara tegas tertuang diarahkan untuk meningkatkan derajat
dalam Undang-Undang Dasar 1945 kesehatan masyarakat sebagai modal
pasal 28 H ayat (1) yang menyatakan untuk pembangunan nasional (Layyinah
bahwa setiap orang berhak hidup et al., 2021).
sejahtera lahir dan batin, bertempat Pembangunan kesehatan pada
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hakekatnya adalah upaya yang
hidup yang baik dan sehat serta berhak dilaksanakan oleh semua komponen
memperoleh pelayanan kesehatan. Hal Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
ini melandasi pemikiran bahwa sehat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
sebagai hak asasi manusia dan sehat kemampuan hidup sehat bagi setiap
sebagai investasi (Mulyadi et al., 2015). orang agar terwujud derajat kesehatan
Kesehatan sebagai investasi penting masyarakat yang setinggi-tingginya,
untuk mendukung pembangunan suatu sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif lingkungan hidup serta pembangunan
secara sosial dan ekonomis (BTKLPP yang inklusif dan terlaksananya tata
Kelas I Manado, 2020). Suatu negara kelola yang mampu menjaga
yang memiliki tingkat kesehatan peningkatan kualitas kehidupan dari
penduduk yang baik dapat menjadi satu generasi ke generasi berikutnya
modal berharga dalam meningkatkan (Bappenas, 2022a).
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan Terdapat 17 tujuan SDGs
kesejahteraan, menurunkan tingkat dimana seluruh isu kesehatan dalam
kemiskinan, dan sebagainya. Oleh SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan,
karena itu, diperlukan program-program yaitu tujuan nomor 3, menjamin
pembangunan berkelanjutan untuk kehidupan yang sehat dan mendorong
mencapai derajat kesehatan yang lebih kesejahteraan bagi semua orang di
baik pada masyarakat (Mulyadi et al., segala usia. Fokus dari target SDGs di
2015). sektor kesehatan, antara lain gizi
Pada Konferensi Perserikatan masyarakat, sistem kesehatan nasional,
Bangsa-Bangsa tentang Pembangunan akses kesehatan dan reproduksi,
Berkelanjutan di Rio de Janeiro, Brazil, Keluarga Berencana (KB), serta sanitasi
pada tahun 2012, negara-negara anggota dan air bersih (Bappenas, 2022b).
menyepakati sebuah dokumen berjudul Namun, munculnya virus SARS-CoV-2
"The Future We Want" di mana mereka yang menyebabkan pandemi
memutuskan untuk meluncurkan sebuah COVID-19 terasa begitu mengagetkan.
agenda bernama Agenda 2030 Tujuan Hal ini dikarenakan tidak adanya
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) persiapan yang memadai. Kebijakan
atau Sustainable Development Goals baru menangani COVID-19 pun banyak
(SDGs) sebagai lanjutan dari diterbitkan (Layyinah et al., 2021).
pelaksanaan Millennium Development Salah satunya adalah kebijakan
Goals (MDGs) (United Nations, 2018). Pembatasan Sosial Berskala Besar
TPB/SDGs bertujuan untuk menjaga (PSBB) yang membuat sejumlah
peningkatan kesejahteraan ekonomi aktivitas menjadi terhambat, termasuk
masyarakat secara berkesinambungan, pelayanan kesehatan. Berdasarkan data,
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial selama pandemi COVID-19 sebanyak
masyarakat, menjaga kualitas 83,9% pelayanan kesehatan dasar tidak
bisa berjalan dengan optimal terutama nasional (SKN). Hal ini untuk
Posyandu (IAKMI, 2020). Hal ini mempersiapkan kemungkinan keadaan
membuat risiko masalah kesehatan yang darurat munculnya pandemi penyakit
ada semakin meningkat karena lain pada masa mendatang. Mengingat
tertundanya pelaksanaan pencapaian berbagai tantangan mengenai SKN di
target dalam pembangunan kesehatan di Indonesia masih sangat banyak mulai
Indonesia, seperti masalah kesehatan dari keterbatasan tenaga kesehatan,
ibu dan anak, masalah gizi masyarakat, ketimpangan fasilitas kesehatan di
pencegahan dan pengendalian penyakit berbagai daerah, dan pengembangan
serta penguatan sistem kesehatan inovasi dalam program JKN perlu
(Irawan, 2022). dilakukan agar kualitas pelayanan
Oleh karena itu, pandemi kesehatan dapat meningkat (Layyinah et
COVID-19 harus dijadikan kesempatan al., 2021).
untuk reformasi sistem kesehatan

METODE
Penelitian ini menggunakan digunakan merupakan data sekunder
desain literature review atau tinjauan atau data yang tidak diambil langsung
literatur. Tinjauan literatur merupakan oleh peneliti.
merupakan langkah yang penting Data sekunder diperoleh melalui
dimana setelah seorang peneliti WHO, UU, Kemenkes RI, Bappenas,
menetapkan topik penelitian, langkah artikel ilmiah yang berkaitan dengan
selanjutnya adalah melakukan kajian topik yang diteliti yaitu situasi
yang berkaitan dengan teori yang kesehatan dalam pembangunan
berkaitan dengan topik penelitian. berkelanjutan di Indonesia pada masa
Dalam pencarian teori, peneliti akan pandemi covid-19. Pencarian data
mengumpulkan informasi sekunder menggunakan Google, Google
sebanyak-banyaknya dari kepustakaan Scholar, dan Researchgate dengan
yang berhubungan. Data yang menggunakan kata kunci tertentu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Konsep Pembangunan Pemikiran tentang konsep
Berkelanjutan pembangunan terus berkembang.
Konsep pembangunan Namun, pemikiran yang paling
berkelanjutan mulai menjadi fokus mengemuka dan digunakan oleh banyak
internasional sejak diadakannya KTT pihak adalah pembangunan
(Konferensi Tingkat Tinggi) pada tahun berkelanjutan yang mengusung tiga
1992 di Rio de Janeiro, Brazil. Pada dimensi, yaitu dimensi ekonomi, sosial,
konferensi ini lebih dari 178 negara dan lingkungan (Fauzi and Oxtavianus,
mengadopsi Agenda 21, yaitu sebuah 2014). Sebagaimana yang dikemukakan
rencana aksi yang komprehensif untuk oleh International Union for
membangun kemitraan global untuk Conservation of Nature and Natural
pembangunan berkelanjutan guna Resources (IUCN) dalam World
meningkatkan kehidupan manusia dan Conservation Strategy mendefinisikan
melindungi lingkungan (United untuk menjadi sebuah pembangunan
Nations, 2018). Namun, konsep berkelanjutan, pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan sudah pembangunan harus
digaungkan jauh sebelum itu. Pada mempertimbangkan faktor lingkungan,
tahun 1987, World Commission on sosial, maupun ekonomi yang berbasis
Environment and Development pada sumberdaya kehidupan dan
(WCED) menerbitkan buku berjudul mempertimbangkan keuntungan
Our Common Future yang melahirkan ataupun kerugian jangka panjang
konsep pembangunan ekonomi dan maupun jangka pendek dari sebuah
keterkaitannya dengan lingkungan tindakan alternatif (IUCN, 1980).
dalam konteks pembangunan Dengan memadukan
berkelanjutan. Berdasarkan buku konsep-konsep terdahulu, Indonesia
tersebut, pembangunan berkelanjutan mengemukakan konsep pembangunan
didefinisikan sebagai pembangunan berkelanjutan dalam Undang–undang
yang memenuhi kebutuhan masa kini Nomor 32 Tahun 2009 tentang
tanpa mengurangi kemampuan generasi Perlindungan dan Pengelolaan
mendatang dalam memenuhi Lingkungan Hidup, bahwa
kebutuhannya (United Nations, 1987). pembangunan berkelanjutan adalah
upaya sadar dan terencana yang komitmen global dan nasional dalam
memadukan aspek lingkungan hidup, upaya menyejahterakan masyarakat
sosial, dan ekonomi ke dalam strategi yang mencakup 17 tujuan (Bappenas,
pembangunan untuk menjamin 2022a).
keutuhan lingkungan hidup serta Untuk mencapai tujuan
keselamatan, kemampuan, pembangunan berkelanjutan tersebut,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi terdapat tiga pilar yang menjadi
masa kini dan generasi masa depan. indikator dalam konsep pengembangan
Dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga SDGs, yaitu pertama indikator yang
dimensi (sosial, ekonomi, dan melekat pada pembangunan manusia, di
lingkungan) yang saling terkait dan antaranya pendidikan, kesehatan.
pembangunan berkelanjutan berada Indikator kedua yang melekat pada
pada titik temu tiga dimensi tersebut. lingkungan kecilnya, seperti
Untuk itu, pembangunan berkelanjutan ketersediaan sarana dan prasarana
menekankan pada penyelesaian masalah lingkungan, serta pertumbuhan
secara terintegrasi dan komprehensif ekonomi. Sementara itu, indikator
dengan memerhatikan ketiga dimensi ketiga melekat pada lingkungan yang
tersebut (Mulyadi et al., 2015). lebih besar, berupa ketersediaan sumber
Adapun pembangunan daya alam dan kualitas lingkungan yang
berkelanjutan bertujuan untuk menjaga baik. Pembangunan berkelanjutan di
peningkatan kesejahteraan ekonomi bidang kesehatan melekat pada
masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan manusia (human
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial development) dengan
masyarakat, menjaga kualitas mempertimbangkan keseimbangan dari
lingkungan hidup serta menjamin ketiga dimensi, yaitu sosial, ekonomi,
keadilan dan terlaksananya tata kelola dan lingkungan.
yang mampu menjaga peningkatan Pembangunan kesehatan pada
kualitas hidup dari satu generasi ke hakikatnya adalah upaya yang
generasi berikutnya. Tujuan dilaksanakan oleh semua komponen
pembangunan berkelanjutan ini dikenal bangsa yang bertujuan untuk
dengan nama Sustainable Development meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
Goals (SDGs). SDGs merupakan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat pembangunan berkelanjutan. Hal ini
kesehatan yang setinggi-tingginya dapat karena pembangunan di bidang
terwujud, sebagai investasi bagi kesehatan pada hakikatnya diarahkan
pembangunan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas sumber
yang produktif secara sosial dan daya manusia sehingga merupakan
ekonomi. Dengan demikian, modal penting bagi keberhasilan
pembangunan kesehatan masyarakat pembangunan bangsa (Mulyadi et al.,
sangat berperan dalam proses 2015).

2. Situasi Pandemi COVID-19 di aktivitas masyarakat (Chakraborty, I.


Indonesia dan Maity, P., 2020). Dengan demikian,
Coronavirus disease-2019 dampak dari pandemi COVID-19 telah
(COVID-19) pertama kali mewabah di meluas jauh melampaui sektor
Tiongkok pada Desember 2019. kesehatan global, dan berpengaruh juga
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi pada sektor sosial dan ekonomi.
oleh World Health Organization (WHO) Negara-negara memperketat kebijakan
pada 11 Maret 2020, setelah menyebar perjalanan internasional dan domestik,
ke lebih dari 110 negara dan ada seperti larangan perjalanan yang
118.000 kasus yang dikonfirmasi di menyebabkan penurunan pertumbuhan
seluruh dunia (WHO, 2020). Hingga 28 ekonomi dan meningkatkan
Oktober 2022, pandemi COVID-19 pengangguran. Pandemi COVID-19
masih berlangsung dengan total juga merupakan tantangan dalam
626.337.158 kasus terkonfirmasi, mencapai pembangunan berkelanjutan
termasuk 6.566.610 kematian (WHO, dalam konteks peningkatan rawan
2022). pangan, kelaparan, dan pengangguran.
Merespons keadaan pandemi Sejak merebaknya pandemi
COVID-19, negara-negara di seluruh COVID-19, tiga gelombang besar telah
dunia telah melakukan berbagai dilewati Indonesia. Gelombang pertama
tindakan pencegahan untuk antara Maret hingga September 2020,
mengendalikan penyebaran virus, gelombang kedua
termasuk pembatasan sosial dan gelombang antara Juni hingga
September 2021 dan yang terbaru dari (Amirudin, A., et al, 2021).
Januari hingga Maret 2022 (Ritchie, et Sama halnya dengan negara
a., 2022). Hingga penghujung bulan lain, pembatasan sosial menyebabkan
Oktober 2022, total kasus terkonfirmasi kerugian pada sektor sosial ekonomi, di
COVID-19 di Indonesia mencapai antaranya pengurangan angkatan kerja,
6.487.905 dengan 158.571 kematian kehilangan pekerjaan, dampak
(Kominfo RI, 2022). Dalam upaya kesehatan mental, dan gaya hidup
pengendalian wabah, pemerintah sedentari (Andriyani, F.D., Biddle, S.J.
Indonesia menerapkan kebijakan dan De Cocker, K., 2021; Amirudin, A.,
Pembatasan Sosial Berskala Besar et al, 2021). Di samping itu, Indonesia
(PSBB), yang meliputi penutupan memiliki angka kematian tertinggi
tempat kerja, sekolah, transportasi COVID-19 di antara negara-negara
umum, dan kegiatan sosial budaya di kawasan Asia Tenggara (Nugraha, B., et
tempat umum mulai Maret hingga akhir al. 2020).
2020 hingga September 2020

manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi,


3. Situasi Pembangunan Kesehatan di
alat kesehatan, dan makanan, 5)
Indonesia
Manajemen dan informasi kesehatan,
Pembangunan kesehatan adalah
dan 6) Pemberdayaan masyarakat.
bagian dari pembangunan nasional yang
Penekanan diberikan pada peningkatan
bertujuan meningkatkan kesadaran,
perilaku dan kemandirian masyarakat
kemauan dan kemampuan hidup sehat
serta upaya promotif dan preventif.
bagi setiap orang agar terwujud derajat
Pembangunan Nasional harus
kesehatan masyarakat yang
berwawasan kesehatan, yaitu setiap
setinggi-tingginya. Pembangunan
kebijakan publik selalu memperhatikan
kesehatan tersebut merupakan upaya
dampaknya terhadap kesehatan
seluruh potensi bangsa Indonesia, baik
(Kemenkes RI, 2010). Pembangunan
masyarakat, swasta maupun pemerintah
kesehatan merupakan salah satu
(Depkes RI, 2009). Pembangunan
kewajiban moral untuk mencapai target
kesehatan dilaksanakan melalui
dan tujuan yang tercantum dalam SDGs
peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2)
di bidang kesehatan yang memiliki
Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya
tujuan yaitu “Good Health and Well manajemen krisis UKM dan UKP di
Being”. Indonesia.
Untuk menjamin tercapainya Datangnya pandemi COVID-19
tujuan pembangunan kesehatan, membuat setiap negara mengambil
diperlukan dukungan dari Sistem kebijakan darurat dalam menjalankan
Kesehatan Nasional (SKN). SKN roda pemerintahan mereka. Strategi
berperan besar sebagai acuan dalam penanganan new emerging diseases,
penyusunan UU tentang Kesehatan, yang juga tercantum pada Renstra
juga dalam penyusunan berbagai belum memiliki target dan arah yang
kebijakan, pedoman dan arah jelas. Munculnya virus bernama
pelaksanaan pembangunan kesehatan. SARS-CoV-2 yang menyebabkan
Supra Sistem SKN adalah Sistem Covid-19 dan kemudian merajalela
Penyelenggaraan Negara, SKN dengan menjadi pandemi dahsyat terasa begitu
berbagai Subsistem lainnya diarahkan mengagetkan. Penanganan pandemi
untuk mencapai tujuan bangsa membutuhkan sumber daya yang masif
Indonesia seperti yang tercantum dalam dengan melibatkan seluruh komponen
pembukaan UUD 1945. Dalam SKN bangsa di berbagai sektor strategis. Hal
terdapat subsistem upaya kesehatan tersebut menjadikan peran lembaga
terdiri dari Upaya Kesehatan sebagai wadah pemikir sangat vital
Masyarakat (UKM) dan Upaya berkenaan dengan koreksi proyeksi
Kesehatan Perorangan (UKP). kemungkinan perlambatan, resesi dan
Sistem kesehatan Indonesia depresi ekonomi, menyebabkan
sempat kewalahan mengatasi pandemi realokasi anggaran tidak dapat
COVID-19. Terdapat beberapa masalah terelakkan (Layyinah, A., et al., 2021).
di antaranya manajemen data kasus Pandemi COVID-19 pada tahun
kurang sistematis, kapasitas 2020 menjadi pembelajaran terkait new
pemeriksaan COVID-19 terbatas, emerging diseases. khususnya dalam
kurangnya tenaga kesehatan, hingga menyiapkan sistem kesehatan yang
eksekusi pengadaan fasilitas dan alat mampu merespons kegawatdaruratan
kesehatan yang cenderung lambat kesehatan masyarakat. Infeksi pada
(Rudiyanto,2020; Kemenkes RI 2022). manusia yang baru muncul sebagian
Ini menunjukkan kurang optimalnya besarnya adalah penyakit zoonosis,
yang sangat dipengaruhi oleh interaksi oleh Kemenkes Pusat Data dan
antara manusia dan lingkungannya. Informasi (Pusdatin— Pusat Informasi
Kepadatan penduduk Indonesia dan Data) sebagai perangkat pelaporan
membuka tingginya mobilisasi nasional terpusat bertujuan
penduduk di dalam negeri maupun antar mengumpulkan data laboratorium, serta
negara, sehingga dapat menyebabkan kasus-kasus terkonfirmasi. Pusdatin
masuknya agen penyakit baru (Saputra, mengintegrasikan seluruh data
H., et al. 2021). COVID-19 secara nasional yang
Pembatasan sosial akibat didukung oleh data center Kemenkes
pandemi menjadi hambatan dalam dan infrastruktur data warehouse. Kini,
sistem transportasi dan logistik pangan. Pusdatin juga mengembangkan
Seiring kelompok miskin meningkat perangkat pelaporan nasional terpusat
dan terjadinya penurunan ekonomi yang untuk Tuberculosis dan data kesehatan
mengakibatkan PHK, akses pangan juga provinsi-provinsi besar di Indonesia
ikut turun drastis (Rudiyanto,2020). (Aisyah, D.N., et al., 2022).
Akibatnya, terdapat kemungkinan Perkembangan juga terlihat pada
dampaknya bagi tingginya angka balita pembentukan aplikasi PeduliLindungi
yang stunting. Mengingat efek jangka oleh Kementerian Telekomunikasi dan
panjang dari gizi dan perkembangan Informatika yang bertujuan untuk
balita yang memengaruhi pembangunan contact tracing dan surveilans
kesehatan dan pembangunan SDM lapangan. Partisipasi masyarakat
Indonesia dalam jangka panjang, dimanfaatkan untuk saling membagikan
masalah ini perlu diatasi dengan baik data lokasinya saat bepergian agar
(Berkman, L., Kawachi, I. dan riwayat kontak dengan penderita
Glymour, M.M., 2014). COVID-19 dapat dapat ditelusuri. Tidak
Di sisi lain, pandemi ini hanya itu, Pedulilindungi juga
merupakan katalis pembangunan membantu masyarakat untuk
kesehatan Indonesia dalam aspek mengakses informasi dan sertifikat
integrasi data kesehatan. Berbagai vaksin COVID-19 (Pedulilindungi,
sumber data penemuan kasus 2022).
COVID-19 diintegrasi melalui sistem Aplikasi Bersatu Lawan
informasi NAR TC-19 dikembangkan COVID-19 (BLC) merupakan
perangkat sistem pencatatan dan ini juga menjadi kesempatan bagi
pelaporan yang dikembangkan oleh pemerintah untuk melakukan reformasi
Bidang Data dan Teknologi Informasi, Sistem Kesehatan Nasional 2021-2024.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Hal ini untuk mempersiapkan
Tujuan pembentukan BLC adalah kemungkinan keadaan darurat
memudahkan pencatatan dan pelaporan munculnya pandemi penyakit lain pada
berbagai data dan informasi penanganan masa mendatang (Layyinah et al.,
COVID-19 secara real-time dari 2021). Fokus yang akan direformasi,
anggota di lapangan di seluruh yaitu penguatan sistem kesehatan
Indonesia (Satuan Tugas Penanganan sebagai bagian dari pembelajaran pasca
COVID-19, 2021). Pembangunan COVID-19 dengan melibatkan banyak
kapasitas big data yang sangat penting kementerian/lembaga seluruh Sub SKN
dan baru di Indonesia tersebut akan (Upaya Kesehatan, Pemberdayaan
memungkinkan tinjauan lintas sektoral masyarakat, Tenaga Kesehatan,
yang transparan terhadap pedoman Farmalkes, Manajemen Kesehatan,
pemerintah dan implementasi sektoral Litbangkes dan Pembiayaan Kesehatan)
di masa depan (Aisyah, D., et al, 2022) dan Dukungan (regulasi, pendanaan
tahun, dan kelembagaan) (P2P
4. Upaya Pemerintah dalam Kemenkes RI, 2021).
Mengoptimalkan Pembangunan Pemerintah juga terus berupaya
Kesehatan di Masa Pandemi memperkuat dan memperluas program
Agar pembangunan kesehatan di Cakupan Kesehatan Semesta atau
masa pandemi COVID-19 tetap dapat Universal Health Coverage (UHC). Hal
berjalan dengan optimal, pemerintah ini dikarenakan program yang
melakukan berbagai upaya guna menjamin seluruh masyarakat Indonesia
menunjang keberlangsungan mempunyai akses untuk kebutuhan
pembangunan di tengah situasi yang pelayanan kesehatan promotif,
terbatas. Salah satunya adalah preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
pemerintah melakukan realokasi berkualitas dan efektif ini terbukti
anggaran untuk optimalisasi pelayanan berperan sangat signifikan dalam upaya
kesehatan dengan lebih cepat dan pengendalian pandemi COVID-19
efektif. Selain itu, pandemi COVID-19 (Kemenkes RI, 2021). Prioritas utama
yang ditempuh Pemerintah untuk mengeluarkan Surat Edaran Dirjen
mengatasi pandemi COVID-19 ini Kesehatan Masyarakat no.
adalah menjamin kesehatan dan HK.02.02/V/393/2020 tentang
keselamatan setiap masyarakat sebagai Pelayanan Gizi dalam Pandemi
dampak pandemi dengan mengacu pada COVID-19. Dengan keberadaan surat
mandat Cakupan Kesehatan Semesta edaran tersebut, diharapkan dinas
sebagai salah satu kesepakatan global kesehatan di daerah dapat
(Adiyanta, 2020). Cakupan Kesehatan meningkatkan koordinasi kepada
Semesta terus diperkuat dan diperluas seluruh pemangku kepentingan terkait
yang difokuskan pada tiga indikator penguatan intervensi di masa pandemi,
utama, yaitu akses, cakupan, dan meliputi penyediaan dan distribusi
perlindungan finansial untuk peserta suplementasi bagi kelompok rawan
(Kemenkes RI, 2021). Dengan dengan mempertimbangkan physical
demikian program UHC selain distancing, pemberian tablet tambah
mendukung pembangunan kesehatan darah (TTD) kepada ibu hamil, serta
yang berkelanjutan, juga turut berperan pemberian makanan tambahan dengan
dalam pengendalian pandemi prioritas balita yang mengalami gizi
COVID-19. kurang, memiliki faktor risiko ekonomi,
Salah satu jalan untuk mencapai dan keterbatasan akses pelayanan
target Cakupan Kesehatan Semesta kesehatan.
adalah dengan memperkuat dan Sejumlah modifikasi intervensi
memperluas layanan kesehatan primer, gizi spesifik juga dilakukan, seperti
termasuk di dalamnya puskesmas dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan
posyandu (Kemenkes RI, 2021). Oleh secara daring, pemantauan tumbuh
karena itu, meskipun masih dalam kembang balita secara mandiri dengan
keadaan pandemi, kegiatan puskesmas buku KIA, menyediakan telekonsultasi
dan posyandu tetap harus dioptimalkan. dan janji temu untuk pelayanan
Hal ini berkaitan pula dengan pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita,
gizi masyarakat sebagai fokus target penguatan surveilans untuk deteksi dini,
tujuan pembangunan berkelanjutan serta penyediaan aplikasi Sigizi Terpadu
sektor kesehatan. Untuk menunjang hal yang meliputi elektronik pencatatan
tersebut, pemerintah telah pelaporan gizi berbasis masyarakat
(e-PPGBM) (Arini dan Peranto, 2022).

KESIMPULAN
Berdasarkan kajian pustaka yang telah lain, pandemi juga menjadi katalis
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam pembangunan kapasitas integrasi
terjadi hambatan dan gangguan pada data dan surveilans kesehatan. Selama
beberapa aspek pembangunan dua tahun berjalannya pandemi
kesehatan. Pandemi menghambat COVID-19, pemerintah juga telah
pertumbuhan ekonomi masyarakat, melakukan optimalisasi berupa
sehingga status gizi dan akses perluasan Cakupan Kesehatan Semesta,
pelayanan kesehatan terhambat. Di intervensi gizi, dan penguatan
samping itu, infrastruktur pelayanan penerapan protokol kesehatan dalam
kesehatan Indonesia juga mengalami masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah
krisis sumber daya, berupa tenaga perlu mempelajari apa yang terjadi
kesehatan, fasilitas kesehatan, dan alat selama masa pandemi sebagai bekal
kesehatan. Terjadi efek subsekuen yang respons Kedaruratan Kesehatan
saling memengaruhi antara sektor Masyarakat yang Meresahkan Dunia di
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Di sisi masa depan.

DAFTAR PUSTAKA Public Health.


● Adiyanta, F.C.S. (2020) ‘Urgensi ● Amirudin, A., Urbański, M.,
Kebijakan Jaminan Kesehatan Saputra, J., Johansyah, M.D., Latip,
Semesta (Universal Health L., Tarmizi, A. and Afrizal, T.,
Coverage) bagi Penyelenggaraan (2021) The impact of the covid-19
Pelayanan Kesehatan Masyarakat self-isolation policy on the
di Masa Pandemi Covid-19’, occupations of vulnerable groups.
Administrative Law & Governance International Journal of
Journal, 3(2). Available at: Environmental Research and
https://ejournal2.undip.ac.id/index. Public Health, 18(12), p.6452.
php/alj/article/view/8039/4180 ● Andriyani, F.D., Biddle, S.J. and
(Accessed: 31 October 2022). De Cocker, K (2021) Adolescents’
● Aisyah, D.N., et al (2022) Building physical activity and sedentary
on health security capacities in behaviour in Indonesia during the
Indonesia: Lessons learned from COVID-19 pandemic: a qualitative
the COVID‐19 pandemic responses study of mothers’ perspectives.
and challenges. Zoonoses and BMC public health, 21(1), pp.1-14.
● Arini, H.R.B. and Peranto, S. Anak Indonesia ! Available at:
(2022) Ringkasan Kebijakan http://www.iakmi.or.id/web/news/d
Pencegahan Stunting di Era etail/18/Seruan-Nasional-Dampak-
Pandemi COVID-19. Jakarta: The Pandemi-COVID-19-Selamatkan-
Habibie Center. Masa-Depan-25-Juta-Anak-Indones
● Bappenas (2022a) Sekilas SDGs. ia-.
Available at: ● Irawan, A.D. (2022)
https://sdgs.bappenas.go.id/sekilas- ‘GAMBARAN ANALISIS
sdgs/ (Accessed: 30 October 2022). PEMBANGUNAN KESEHATAN
● Bappenas (2022b) Tujuan-3 | DI INDONESIA PADA MASA
Kehidupan Sehat dan Sejahtera. PANDEMI COVID-19’, Jurnal
Available at: Kesehatan Tambusai, 3(3).
https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-3 ● IUCN (1980) World Conservation
/ (Accessed: 31 October 2022). Strategy: Living Resource
● Berkman, L., Kawachi, I. and Conservation for Sustainable
Glymour, M (2014) Social Development. IUCN.
epidemiology. Oxford University ● Kemenkes RI (2021) Program
Press. Cakupan Kesehatan Semesta
● BTKLPP Kelas I Manado (2020) Berperan Besar Ikut Kendalikan
RENCANA AKSI KEGIATAN Pandemi. Available at:
BALAI TEKNIK KESEHATAN https://www.kemkes.go.id/article/vi
LINGKUNGAN DAN ew/21111900002/universal-health-c
PENGENDALIAN PENYAKIT overage-contributes-to-pandemic-re
(BTKLPP) KELAS I MANADO sponse.html (Accessed: 31 October
TAHUN 2015-2019. Available at: 2022).
https://e-renggar.kemkes.go.id/file2 ● Kemenkes RI (2022) Kemenkes
018/e-performance/1-621928-4tahu Minta Dinkes dan Direktur RS
nan-509.pdf. Antisipasi Kekurangan Tenaga
● Chakraborty, I. and Maity, P., Kesehatan Akibat Omicron.
(2020) COVID-19 outbreak: Kementerian Kesehatan RI.
Migration, effects on society, global Available at:
environment and prevention. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
Science of the Total Environment, baca/rilis-media/20220213/483930
728, p.138882. 3/kemenkes-minta-dinkes-dan-dire
● Fauzi, A. and Oxtavianus, A. ktur-rumah-sakit-antisipasi-kekuran
(2014) ‘Pengukuran Pembangunan gan-tenaga-kesehatan-akibat-omicr
Berkelanjutan di Indonesia’, on/ (Accessed: 29 October 2022).
MIMBAR, 30(1), pp. 42–52. ● Kominfo RI (2022) Situasi
doi:10.29313/mimbar.v30i1.445. COVID-19 di Indonesia.
● IAKMI (2020) Seruan Nasional Kementerian Komunikasi dan
Dampak Pandemi COVID-19: Informatika RI. Available at:
Selamatkan Masa Depan 25 Juta https://covid19.go.id/id/artikel/202
2/10/29/situasi-covid-19-di-indones pembangunan berkelanjutan.
ia-update-29-oktober-2022 Webinar Sustainability Talk:
(Accessed: 29 October 2022).
Menjaga Momentum Pencapaian
● Layyinah, A. et al. (2021) Refleksi
Pembangunan Kesehatan di SDGs Pasca-Corona, 8. Available
Indonesia dalam Situasi Pandemi at:
Covid-19. Edited by I. Julianto.
https://kkp.go.id/an-component/me
Jakarta: The PRAKARSA.
● Mulyadi, M. et al. (2015) dia/upload-gambar-pendukung/DitJ
Pembangunan Berkelanjutan: askel/publikasi-materi-2/SDGs-Tal
Dimensi Sosial, Ekonomi, dan
ks-Menjaga-Momentum/20200506
Lingkungan. Edited by S. Susiana.
Jakarta: P3DI Setjen DPR RI. %20Final%20Paparan%20Deputi%
● Nugraha, B., et al (2020) 20KSDA%20SDG%20IPB%20-%
COVID-19 pandemic in Indonesia: 20sec.pdf (Accessed: 28 October
Situation and challenges of
rehabilitation medicine in 2022).
Indonesia. Acta Medica ● Saputra, H., et al. (2021) Bunga
Indonesiana, 52(3), pp.299-305. Rampai Refleksi Pembangunan
● P2P Kemenkes RI (2021) Kesehatan di Indonesia dalam
Penguatan Sistem Kesehatan dalam Situasi Pandemi.
Pengendalian COVID-19. ● Satuan Tugas Penanganan
Available at: COVID-19 (2021) Aplikasi BLC,
http://p2p.kemkes.go.id/penguatan- covid19.go.id. Available at:
sistem-kesehatan-dalam-pengendali https://covid19.go.id/id/aplikasiBL
an-covid-19/ (Accessed: 31 C#:~:text=Aplikasi%20Bersatu%20
October 2022). Lawan%20COVID%2D19,real%2
● Pedulilindungi (2022) Tentang , Dtime%20dari%20anggota%20di
PeduliLindungi. Available at: (Accessed: November 1, 2022).
https://www.pedulilindungi.id/#tent ● United Nations (1987) Report of
ang (Accessed: October 29, 2022). the World Commission on
● Ritchie, H. et al., Beltekian, D. and Environment and Development:
Roser, M. (2022) Coronavirus Our Common Future. Oslo: United
pandemic (COVID-19). Our world Nations.
in data. Available at: ● United Nations (2018) THE 17
http://p2p.kemkes.go.id/penguatan- GOALS | Sustainable Development.
sistem-kesehatan-dalam-pengendali
Available at:
an-covid-19/ (Accessed: 28
October 2022). https://sdgs.un.org/goals (Accessed:
● Rudiyanto, A (2020) Pengaruh 30 October 2022).
Covid-19 terhadap tujuan ● World Health Organization (2020)
View publication stats

WHO Director-General's opening


remarks at the media briefing on
COVID-19 - 11 March 2020.
Available at:
https://www.who.int/director-gener
al/speeches/detail/who-director-gen
eral-s-opening-remarks-at-the-medi
a-briefing-on-covid-19---11-march-
2020 (Accessed on 28 October
2022).
● World Health Organization (2022)
WHO Coronavirus Disease
(COVID-19) Dashboard. Available
at: https://covid19.who.int/
(Accessed on 28 October 2022).

Anda mungkin juga menyukai