Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGADAAN OBAT-OBATAN DAN ALAT KESEHATAN DI

INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19

ANALYSIS OF PROCUREMENT OF DRUGS AND MEDICAL EQUIPMENTS IN


INDONESIA DURING THE PANDEMIC COVID-19 ERA

Azkia Nur Zahrah


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia
Email: azkia.nur@ui.ac.id

ABSTRAK
Tak dapat dipungkiri, Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar dalam
pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia. Seiring dengan peningkatan kasus
COVID-19 yang terus terjadi di Indonesia, kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan akan
obat-obatan dan alat kesehatan terus meningkat, terlebih lagi pada obat dan alat kesehatan
yang dianggap potensial dan sudah dipakai dalam terapi COVID-19 serta obat-obatan yang
meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, besarnya kebutuhan akan obat-obatan dan alat
kesehatan dapat menimbulkan permasalahan baru. Tak sedikit fasilitas pelayanan kesehatan
yang mengalami kekosongan stok obat dan alat kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan juga
harus bersaing dengan masyarakat dalam memperoleh stok obat dan alat kesehatan. Hal ini
belum termasuk dengan masih kurang meratanya pengadaan obat-obatan serta alat kesehatan
di daerah-daerah terpencil. Untuk itu, diperlukan revitalisasi kebijakan dalam memperkuat
dan mempercepat pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan yang dilakukan secara terpadu
oleh seluruh elemen masyarakat di Indonesia.
Kata Kunci: Alat Kesehatan, Obat-obatan, Pandemi COVID-19

ABSTRACT
Pandemic COVID-19 has the significant impacted on the procurement of drugs and medical
equipments in Indonesia. Along with the increase in COVID-19 cases that continue to occur
in Indonesia, the public's need for drugs and medical equipments continues to increase,
especially for drugs and medical equipments that are considered potential and have been
used in COVID-19 therapy as well as drugs that increase the endurance of the immune
system. However, the large public need for drugs and medical equipments can create a new
problem. There’s a lot of health facilities are experiencing a drugs and medical equipments
shortages. This does not include with the unequal distribution of drugs and medical
equipments in remote areas. For this reason, it is necessary to revitalize policies in
strengthening and accelerating the procurement of drugs and medical equipments that are
carried out in an integrated manner by all elements of society in Indonesia.
Keywords: Medical equiptments, Drugs, COVID-19 Pandemic

PENDAHULUAN

Sistem kesehatan nasional (SKN) Namun, pandemi COVID-19 yang


merupakan pengelolaan kesehatan yang terus terjadi memberikan dampak yang
diselenggarakan oleh semua komponen besar terhadap Sistem Kesehatan Nasional
bangsa Indonesia secara terpadu dan saling di Indonesia. Sediaan farmasi, alat
mendukung guna menjamin tercapainya kesehatan, dan makanan merupakan salah
derajat kesehatan masyarakat yang satu subsistem yang terdampak langsung
setinggi-tingginya (Peraturan Presiden oleh pandemi COVID-19. Seiring dengan
Nomor 72 tahun 2012). SKN berperan peningkatan kasus COVID-19 di
sebagai acuan, pedoman, serta arah dalam Indonesia, kebutuhan masyarakat akan
penyusunan dan pelaksanaan obat-obatan dan alat kesehatan terus
pembangunan kesehatan di Indonesia. meningkat (Kementerian Perindustrian RI,
Pengembangan sistem kesehatan 2021). Data dari Kementerian
nasional pertama kali dilaksanakan pada Perindustrian Republik Indonesia (2021)
tahun 1982. Sejak saat itu, pelaksanaan menyebutkan bahwa sejak tahun 2020,
SKN terus berkembang ke arah lebih baik. terjadi peningkatan akan kebutuhan
Salah satu indikator capaian status vitamin, suplemen dan obat herbal untuk
kesehatan masyarakat Indonesia yaitu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu,
menurunnya Angka Kematian Ibu, Angka kebutuhan akan obat dianggap potensial
Kematian Bayi, adanya peningkatan usia dan sudah dipakai dalam terapi COVID-19
harapan hidup per bayi baru lahir, juga turut meningkat (Kemenkes, 2021).
penurunan prevalensi kekurangan gizi Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia
pada balita, dan penurunan angka penyakit (GPFI) mendata kebutuhan bahan baku
menular di Indonesia (Layyinah, et al., obat (BBO) naik sebesar 30-300% pada
2021) masa pandemi COVID-19.
Besarnya kebutuhan masyarakat angka kasus COVID-19 yang terus terjadi.
akan obat-obatan dan alat kesehatan di Hal ini belum termasuk dengan masih
masa pandemi, dapat menyebabkan kurang meratanya pengadaan obat-obatan
permasalahan baru. Apabila masyarakat serta alat kesehatan di daerah-daerah
melalukan pembelian barang secara terpencil. Kondisi darurat ini tentunya
berlebihan di saat bersamaan, maka tentu berpengaruh langsung pada pembangunan
akan berdampak pada menipisnya stok di Indonesia. Untuk mengatasi hal,
barang secara mendadak hingga menjadi diperlukan revitalisasi dalam memperkuat
langka untuk periode waktu tertentu. Tak pengadaan obat-obatan di Indonesia yang
sedikit fasilitas kesehatan di Indonesia dilakukan secara terpadu oleh pemerintah,
yang mengalami kondisi darurat stok obat pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan
dan alat kesehatan akibat peningkatan farmasi, serta masyarakat di Indonesia.

METODE PENELITIAN
alat kesehatan di Indonesia pada masa
Penelitian ini menggunakan desain
pandemi COVID-19.
kajian literatur (literature review). Kajian
literatur merupakan sebuah metode Data sekunder merupakan data
penelitian analisis dengan mengumpulkan yang tidak diperoleh melalui penelitian
data dan landasan teori sebagai pedoman secara langsung. Data sekunder diperoleh
dari penelitian-penelitian terdahulu secara melalui penelusuran, pengumpulan, dan
komprehensif mengenai suatu topik yang penelitian kepustakaan yang berasal dari
diteliti. Kajian literatur dilakukan melalui jurnal ilmiah, artikel ilmiah, google
penelusuran dan peninjauan dari berbagai scholar, website, penelitian terdahulu,
informasi kepustakaan yang berasal dari serta sumber informasi lain dengan
artikel ilmiah, jurnal, buku, dan menggunakan kata kunci yang berkaitan
sumber-sumber kepustakaan lainnya yang dengan topik penelitian.
relevan dengan pengadaan obat-obatan dan
PEMBAHASAN
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2020) dari 34 provinsi di
Pengadaan Obat-obatan dan Alat Indonesia, masih terdapat 8 provinsi yang
Kesehatan dalam Lingkup masih belum mencapai target dalam
Pembangunan Kesehatan ketersediaan obat di Puskesmas. Hal ini
Pembangunan nasional merupakan menunjukan masih belum meratanya
suatu upaya untuk meningkatkan pengadaan obat di Indonesia. Padahal,
kesejahteraan di suatu negara dalam hal ini pengadaan ini menjadi komponen yang
berarti kesejahteraan di Indonesia. Salah penting mengingat obat-obatan dan alat
satu upaya yang ingin dicapai di dalam kesehatan memiliki peran dalam
pembangunan nasional adalah membantu tenaga kesehatan dalan
pembangunan kesehatan. Untuk mencapai menegakkan diagnosis, pemantauan,
pembangunan kesehatan di Indonesia, penyembuhan, ataupun pencegahan
maka disusunlah Rencana Pembangunan terhadap penyakit (Kemenkes RI, 2016)
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan tentunya memberikan kontribusi
Tahun 2020-2024. Salah satu program penuh dalam tercapainya pembangunan
yang dilaksanakan di dalam RPJMN kesehatan di Indonesia.
adalah Program Kefarmasiaan dan Alat Dampak Pandemi COVID-19 terhadap
Kesehatan. Program ini merupakan salah Pengadaan Obat-obatan dan Alat
satu upaya untuk meningkatkan akses, Kesehatan di Indonesia
kemandirian, dan mutu sediaan farmasi Pandemi COVID-19 berpengaruh
(obat, bahan obat, obat tradisional, dan terhadap peningkatan kebutuhan akan
kosmetik) dan alat kesehatan bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini
pembangunan kesehatan. dikarenakan selama pandemi, sistem
Di tahun 2024, Pemerintah pelayanan kesehatan dihadapkan pada dua
menargetkan ketersediaan obat esensial kondisi di saat yang bersamaan, yaitu
pada puskesmas di kabupaten/kota sebesar pemenuhan penanganan COVID-19 serta
96%. Selain itu, dalam pemenuhan alat pemenuhan pelayanan kesehatan esensial
kesehatan, pemerintah menargetkan 95% (Kemenkes, 2020). Kondisi ini membuat
ketersediaan alat kesehatan yang kebutuhan akan pengadaan obat-obatan
memenuhi syarat pada tahun 2024 serta dan alat kesehatan di Indonesia semakin
terjadinya penurunan impor alat kesehatan meningkat.
sebesar 15%. Berdasarkan data dari
Di awal merebaknya kasus hazmat pada saat memberikan pelayanan
COVID-19, berbagai fasilitas pelayanan kepada pasien.
kesehatan di Indonesia mengalami Selain APD dan vitamin, lonjakan
kelangkaan akan alat pelindung diri dan gelombang kedua COVID-19 yang terjadi
obat-obatan. Kelangkaan ini ditambah lagi pada bulan Juni hingga Juli 2021 di
dengan fasilitas pelayanan kesehatan juga Indonesia sempat menyebabkan
harus bersaing dengan masyarakat dalam kelangkaan akan pasokan tabung oksigen.
memperoleh stok obat dan alat kesehatan. Berdasarkan data yang dilansir oleh
Fenomena ini kelangkaan APD dan Program for Appropriate Technology in
obat-obatan terjadi tidak hanya di fasilitas Health (PATH) (2021), kebutuhan harian
pelayanan kesehatan milik swasta namun untuk medis tabung oksigen di Indonesia
juga di berbagai fasilitas pelayanan meningkat hingga 48%. Bahkan tercatat
kesehatan milik pemerintah. Kelangkaan per tanggal 1 Juli 2021, kebutuhan akan
ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tabung oksigen untuk penanganan medis di
meningkatnya kebutuhan obat-obatan dan Indonesia meningkat hingga 306,6 ribu ton
alat kesehatan, suplai obat dan alat yang per hari.
tidak memadai akibat kurangnya bahan Kelangkaan akan sejumlah
baku, masalah kapasitas produksi, serta obat-obatan dan alat kesehatan membuat
manajemen pengadaan dan rantai pasokan pemerintah melalui Kementerian
industri. Kelangkaan APD dan obat-obatan Kesehatan mengambil langkah dalam
tertinggi terjadi pada masker, hand melakukan pemberian bantuan alat
sanitizer, hazmat, dan vitamin (Pingit, kesehatan ke berbagai fasilitas pelayanan
2020). kesehatan di daerah-daerah. Meskipun
Akibat dari kelangkaan ini, terjadi begitu, masih terjadi ketidakmerataan
lonjakan harga pada sejumlah obat-obatan dalam pengadaan bantuan APD ini.
APD. Bahkan, masker medis dan N95 Ketidakmerataan ini disebabkan karena
mengalami lonjakan harga hingga 700% adanya perbedaan aksesibilitas pada
(Yuniarti, 2020). Pada beberapa kasus, sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan,
terdapat rumah sakit di berbagai daerah terutama yang berada di daerah-daerah
terpaksa harus berhemat dalam terpencil di Indonesia.
menggunakan APD. Bahkan, tak sedikit Pengadaan Vaksin COVID-19 di
rumah sakit terpaksa menggunakan jas Indonesia
hujan atau mantel sebagai pengganti Berbagai upaya dilakukan oleh
pemerintah untuk menanggulangi pandemi
COVID-19, salah satunya dengan melalui ini berarti, 53,38% dari total seluruh
program vaksinasi. Pemberian vaksin populasi yang telah mendapatkan
bertujuan untuk memunculkan respon vaksinasi dosis kedua.
kekebalan tubuh seseorang terhadap Pengadaan vaksinasi COVID-19 di
serangan virus SARS-Cov-2 sehingga, Indonesia telah diatur di dalam Peraturan
tubuh dapat melawan infeksi virus Presiden Nomor 14 tahun 2021. Dalam
COVID-19 (Kemenkes, 2021). Semakin pengadaan vaksinasi, Kementerian
besarnya angka vaksinasi di dalam Kesehatan melalui PT Bio Farma
populasi suatu negara, maka semakin kecil (Persero), yang ditunjuk langsung oleh
pula kemungkinan penyebaran virus ke Kementerian Kesehatan bekerja sama
seluruh populasi, hal ini dapat dengan dinas kesehatan kesehatan provinsi
menciptakan kekebalan populasi (herd untuk mendistribusikan ke dinas kesehatan
immunity) (WHO, 2021). Hingga saat ini, kabupaten/kota. Kemudian, melalui dinas
WHO masih belum dapat memperkirakan kesehatan kabupaten/kota
angka pasti capaian vaksinasi untuk mendistribusikan vaksin ke Puskesmas dan
terbentuknya herd immunity. Namun, fasilitas pelayanan kesehatan lain di
mengutip dari pernyataan Ilmuwan WHO, wilayahnya.
Dr. Soumya Swaminathan, virus Upaya Pengadaan Obat-obatan dan
SARS-CoV-2 adalah virus yang sangat Alat Kesehatan di Indonesia pada Masa
mudah menular, untuk itu diperlukan Pandemi COVID-19
setidaknya 60 hingga 70% dari populasi Dalam keadaan darurat, seperti
untuk memiliki kekebalan agar dapat Pandemi COVID-19 yang terjadi di
memutuskan rantai penularan COVID-19. Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia
Di Indonesia, program vaksinasi mengeluarkan kebijakan yang mendukung
nasional COVID-19 dimulai sejak Januari dalam percepatan pengadaan obat dan alat
2021. Berdasarkan data yang dilansir oleh kesehatan di Indonesia. Kebijakan ini
Kementerian Kesehatan RI, per tanggal 27 dirumuskan ke dalam Instruksi Presiden
Desember 2021, vaksinasi dosis pertama Nomor 4 tahun 2020. Percepatan
di Indonesia telah mencapai 157,246,796 pengadaan obat dan alat kesehatan
dosis. Hal ini berarti, setidaknya 75,5% diharapkan dapat mempercepat dalam
populasi di Indonesia telah mendapatkan pemberian fasilitas dan pelayanan
vaksin COVID-19 dosis pertama. kesehatan untuk menangani COVID-19 di
Sedangkan secara keseluruhan, telah Indonesia.
mencapai 111,168,620 dosis vaksin. Hal
Salah satu upaya percepatan DAFTAR PUSTAKA
pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan 1. Peraturan Presiden Nomor 72
khususnya di daerah-daerah adalah dengan tahun 2012
adanya penyesuaian transfer pendanaan 2. Keputusan Menteri Kesehatan
paling sedikit sebesar 8% (delapan persen) Republik Indonesia Nomor HK
dari dana alokasi umum daerah. Alokasi 01.07/MENKES/4638/2021
pendanaan ini sebagaimana yang telah 3. Peraturan Presiden Nomor 14
diatur di dalam Peraturan Menteri tahun 2021
Keuangan Republik Indonesia Nomor 4. Kementerian Perindustrian
94/PMK.07/2021. Selain itu, Kementerian Republik Indonesia. (2021).
Keuangan juga telah mengalokasikan Membangun Kemandirian Industri
sebesar Rp43,41 triliun untuk dana belanja Farmasi Nasional. 2nd ed. Jakarta:
penanganan COVID-19 serta Rp7,65 Kementerian Perindustrian RI.
triliun untuk insentif tenaga kesehatan. Available from:
Dana ini diperuntukan dalam pelaksanaan <https://www.kemenperin.go.id/do
pengujian COVID-19 dan pelayanan wnload/26388/Buku-Analisis-Indu
laboratorium, penyediaan obat untuk stri-Farmasi-2021> [Accessed 27
pasien, peningkatan dan penyediaan sarana Desember 2021]
prasarana fasilitas pelayanan kesehatan, 5. Direktorat Jenderal Kefarmasian
serta pengadaan alat kesehatan (APD, test dan Alat Kesehatan RI. (2016).
kit, reagen, ventilator, hand sanitizer, dan Pedoman Klasifikasi Izin Edar Alat
sebagainya). Kesehatan [Internet]. Available
Selain alokasi dana, Badan from: <Pedoman Klasifikasi.pdf
Penanggulangan Bencana Nasional dan (kemkes.go.id)> [Accessed 27
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Desember 2021]
memberikan keistimewaan khusus yaitu 6. Kementerian Kesehatan Republik
kemudahan akses dan izin dalam Indonesia. (2020). Arah dan
pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan. Kebijakan Program Kefarmasian
Kemudahan akses dan perizinan ini dan Alat Kesehatan Periode
dilakukan untuk mendukung percepatan 2020-2024 [Internet]. Available at:
pelayanan kesehatan di sejumlah fasilitas <PowerPoint Presentation
pelayanan kesehatan di Indonesia. (persi.or.id)> [Accessed 27
Desember 2021]
7. Kementerian Kesehatan Republik 2019 (Covid-19)’ (2021) Vol. 4 No.
Indonesia. (2021). Pelayanan 3 JuristDiction.
Kesehatan Essensial Tetap Menjadi 11. World Health Organization. (2021).
Prioritas Masa Pandemi Tanya Jawab: Lockdown dan herd
COVID-19 [Internet]. Available at: immunity [Internet]. Available at:
<https://sehatnegeriku.kemkes.go.i <https://www.who.int/indonesia/ne
d/baca/rilis-media/20201007/27353 ws/novel-coronavirus/qa/qa-lockdo
24/pelayanan-kesehatan-essensial-t wn-and-herd-immunity> [Accessed
etap-menjadi-prioritas-masa-pande 27 Desember 2021]
mi-covid-19/> [Accessed 27 12. Satuan Tugas Penanganan
Desember 2021] COVID-19. (2021). Pengendalian
8. Yuniarti, Endang. (2020). Strategi COVID-19: Dengan 3M, 3T,
Mitigasi Pada Kondisi Kekurangan Vaksinasi, Disiplin, Kompak, dan
Alat Pelindung Diri Di Tengah Konsisten. 2nd ed. Jakarta: Satuan
Pandemi COVID-19 [Internet]. Tugas Penanganan COVID-19.
Available at: Available at:
<https://farmasi.ugm.ac.id/id/2020/ <https://covid19.go.id/storage/app/
05/17/strategi-mitigasi-pada-kondis media/Materi%20Edukasi/2021/M
i-kekurangan-alat-pelindung-diri-di ei/Pengendalian%20Covid%20buk
-tengah-pandemi-covid-19/> u%202%20Plus%2025.5.21.pdf>
[Accessed 27 Desember 2021] [Accessed 27 Desember 2021]
9. Kementerian Keuangan. (2021). 13. Kementerian Kesehatan Republik
Merekam Pandemi Covid-19 dan Indonesia. (2021). Vaksinasi
Memahami Kerja Keras Pengawal COVID-19 Nasional [Internet].
APBN [Internet]. Available at: Available at:
<buku-merekam-pandemi-covid-19 <https://vaksin.kemkes.go.id/#/vac
-dan-memahami-kerja-keras-penga cines> [Accessed 27 Desember
wal-apbn.pdf (kemenkeu.go.id)> 2021]
[Accessed 27 Desember 2021]
10. rfan Marzuqi Ridla
Putra‘Pengadaan Alat Kesehatan
Sebagai Upaya Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease

Anda mungkin juga menyukai