BAB I
PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
Pada akhir 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei Cina teridentifikasi adanya
Corona virus disease 2019 atau Covid-19 yang merupakan penyakit infeksi pernapasan
akut yang disebabkan oleh coronavirus strain severe acute respiratory syndrome
19 dapat menular melalui manusia, droplet dan orang yang kontak erat dengan pasien
covid-19 serta memiliki penyakit penyerta lainnya seperti diabetes, riwayat penyakit
pernafasan dll merupakan orang yang paling beresiko terkena covid-19 (Sudarsana
dkk,2020)
Berdasarkan data WHO (2020), ada 220 Negara yang terpapar covid-19 dengan
tanggal 11 November 2020 yang telah melaporkan 448.118 kasus positif dan
14.836 kematian. Kasus kematian yang tidak terhitung dengan gejala COVID-19
diprediksi jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan. Orang yang telah sembuh
(Worldometer,2020)
2
19 (2020) di Sumatera Utara per tanggal 11 April 2020 terdapat pasien dalam
pengawasan sebanyak 149, pasien berstatus positif covid-19 sebanyak 90, pasien
meninggal 8 orang dan pasien sembuh 8 orang. Whiko Irwan (2020) sebagai Satgas
Covid-19 di Sumatera Utara pada pekan kedua November secara umum dinamikanya
dalam tren yang baik. Kabupaten/kota di Sumut yang sebelumnya berzona merah atau
risiko tinggi Covid-19 turun menjadi zona orange atau resiko sedang.
zona tersebut dapat berubah menjadi merah jika masyarakat lalai dalam melaksanakan
diungkapkan sebagai upaya peningkatan daya tahan tubuh dalam menghadapi dan
mengantisipasi paparan virus corona. Suatu domain luas dalam sumber daya
dengan teori dan keyakinan yang memiliki cara berbeda dari sistem pelayanan
kesehatan umumnya di masyarakat atau budaya yang ada merupakan pengertian dari
berkembang. Sebagai konsultan untuk klien dalam memilih alternatif yang sesuai
3
dilakukan perawat, namun hal ini perlu dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian
komplementer yang non-invasif salah satu nya berupa terapi herbal (Hitchcock et al.,
1999). Terapi herbal merupakan jenis obat-obatan nabati yang terbuat dari beberapa
kombinasi tiap bagian tanaman, yaitu: daun, bunga, batang, akar atau umbi. Tiap bagian
tanaman tersebut memiliki kegunaan obat yang berbeda. Bahan tanaman yang
dimanfaatkan baik kondisi segar dan kering digunakan sesuai dengan jenis ramuan
(NIMH, 2020)
(Kemenkes) menyatakan Jamu (Obat Tradisional ) ini dapat digunakan sebagai agen
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 2020 menyatakan bahwa kunyit, jahe dan
temulawak adalah tanaman herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
meningkatkan daya tahan tubuh atau meringankan gejala penyakit serta tidak
terdapat efek samping dan tidak mengganggu kerja organ tubuh seperti hati dan ginjal
dan juga jika yang memang sudah biasa dalam mengonsumsi jamu (Wardhani,2020)
pandemi covid-19. Vaksin yang telah tersedia masih dalam tahap penditribusian, dan
proses pemberian vaksin sinovac tersebut harus dilakukan secara bertahap dan
pendistribusian tak lantas membuat masyarakat lalai, melainkan masyarakat harus tetap
yang beralih pada pengobatan tradisional seperti ramuan jamu yang merupakan hasil
produk kesehatan lokal. Sifat virus Corona dapat disembuhkan sendiri (self-limiting
disease) sehingga penyakit covid-19 ini dapat disembuhkan (Sudarsana dkk, 2020).
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan hal itu ada di
Indonesia (Widyanata dkk, 2020). Sejak zaman dahulu, Indonesia memang terkenal
ramuan tradisional mulai berkurang karena masyarakat lebih tertarik dengan obat
generic atau obat paten yang dapat lebih cepat untuk mengatasi sakit yang diderita nya.
(Sudarsana dkk,2020)
menghadapi isu global Pandemi Covid-19. Obat tradisional Madura berupa kombinasi
5
temulawak, kunyit, daun sirih, air kapur yang jernih, dan air putih yang direbus. OT
Madura tersebut diyakini dapat mempertahankan daya tahan tubuh bahkan dapat
meningkatkan imunitas tubuh karena kandungan turmerol dan fellandrean atau yang
sering disebut minyak menguap, kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida. Sedangkan
Kunyit memiliki beberapa jenis, diantaranya kunyit kuning dan kunyit putih.
kemopreventif kanker (Lavenia dkk, 2019). Hasil data analisis komponen aktifitas
biologis daun sirih (Piper cf. arcuatum Blume) menunjukkan bahwa ekstrak methanol
yang dikandung daun sirih merah terdapat komponen aktif antioksidan dengan IC50
sebesar 3,44 mg/L dan toksisitas LC50 16,15 mg/L (Rochayah, 2012). Daun sirih yang
dikombinasikan dengan kulit buah delima memiliki efek antijamur (Soemiati, 2010).
dirasakan dan tidak ada munculnya demam, batuk, dan sesak nafas sebagai tanda dan
gejala covid-19. Selain itu, efek pasca mengkonsumsi ramuan OT Madura juga
menunjukkan meningkatnya selera makan, sehingga stamina tubuh lebih terjaga dan
beberapa warga kota Sibolga khususnya daerah Huta Tonga-Tonga, didapatkan data
bahwa terdapat beberapa perilaku warga dalam tindakan pencegahan covid-19 yaitu
Berdasarkan kajian literature dan pendapat para ahli tersebut diatas dapat
ramuan tradisional untuk mencegah covid-19 . Hal ini berlaku di daerah kota Sibolga,
berdasarkan survey singkat yang penulis lakukan pada enam orang warga kota Sibolga
6
di dapatkan data bahwa dalam situasi pandemic covid-19 mereka melakukan upaya
2. RumusanMasalah
3. TujuanPenelitian
4. ManfaatPenelitian
4.2 PelayananKeperawatan
7
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan dan membantu dalam
Kelurahan Polowijen.
4.3 PenelitianKeperawatan
Hasil penelitian digunakan sebagai data dasar dan bahan perbandingan bagi