Anda di halaman 1dari 7

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG SEBAGAI PENUNJANG

KEMANDIRIAN PANGAN DAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI


DESA SUNGIKULON

1)
Muhamad Aqil Ridho 2)Agung Suci Dian Sari
1) 2)
Program Studi S1 Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Pendidikan
Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama’ Pasuruan
Email: 1) agelridho11@gmail.com 2) agungsucidiansari@gmail.com

Abstrak : Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak pada kehidupan masyarakat. Selain
bidang kesehatan, bidang ekonomi juga merupakan salah satu bidang yang terdampak
signifikan. Pendapatan masyarakat yang berkurang mengakibatkan daya beli menurun,
padahal kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi salah satunya kebutuhan pangan dan
kesehatan. Sejalan dengan program KKNT Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul
Ulama Pasuruan dengan tema duta perubahan perilaku pencegahan covid-19, peserta
KKNT membuat program pemanfaatan lahan kosong yang digunakan untuk menanam
tanaman obat dan pangan di Desa Sungikulon. Tujuan dari kegiatan ini adalah (1)
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi dalam pemanfaatan lahan
kosong di desa sebagai sumber pangan dan obat-obatan; (2) menerapkan teknik
bercocok tanam sederhana yang dapat diimplementasikan secara mudah oleh
masyarakat. Metode kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dan diskusi untuk
menanam tanaman obat dan pangan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah
bertambahnya pengetahuan dan minat warga Desa Sungikulon tentang pentingnya
pemanfaatan lahan kosong sebagai sumber pangan dan obat serta menghemat
pengeluaran keluarga melalui penanaman tanaman obat dan pangan.

Kata kunci : Pandemi Covid-19, Pemanfaatan lahan, Tanaman obat dan pangan
CEJou Vol 01 No 01, Februari, 2021
Muhamad Aqil Ridho

PENDAHULUAN Lembaga telah melakukan penelitian


terkait dengan COVID-19.
Coronaviruse Disease 2019 Kekhawatiran yang dirasakan oleh
(COVID-19) yang mulanya muncul masyarakat memotivasi para peneliti
di Kota Wuhan, China menyebar untuk terus berinovasi dan beradu
secara luas dan menyeluh dalam cepat dengan penyebaran COVID-19
kurun waktu kurang dari 2 bulan (Cowper, 2020). Dalam waktu
(Bwire & Paulo, 2020). Tepat pada beberapa minggu sejak
tanggal 12 Maret 2020 World Health ditemukannya kasus positif pertama
Organization (WHO) menetapkan COVID-
wabah COVID-19 sebagai pandemi 19 peneliti telah menemukan beberapa
global (World Health Organization, senyawa yang bersifat sebagai
2020a). Penyebaran yang sangat immunomodulator. Immunomodulator
cepat melintasi batas-batas geografis adalah senyawa yang merangsang
menjadikan factor pemicu terbentuknya sistem kekebalan tubuh (sistem
ditetapkannya status pandemic imun) (Wulan & Agusni, 2015), bermanfaat
secara global. Pada mulanya ketika mencegah COVID-19. Secara hampir
muncul di Wuhan akhir tahun 2019 bersamaan antar tim peneliti saling
masyarakat global menganggap virus mempublikasikan hasil temuannya dan
ini sebagai wabah flu seperti H1N1 secara umum memperoleh hasil yang sama
dan H5N1 yang sempat muncul di yakni tumbuh-tumbuhan rerimpangan
awal tahun 2000-an (Rodriguez- memiliki senyawa yang bermanfaat untuk
Morales et al., 2020). Gangguan meningkatkan system imun.
yang ditimbulkan pada manusia juga Hal tersebut memberikan
sama seperti virus sejenis yang kabar baik bagi masyarakat karena di
muncul lebih dahulu yakni Indonesia sangat mudah dijumpai
menyerang system pernafasan dan rerimpangan yang dimaksud
merusak paru-paru (Albarello et al., (Nasriati & Pujiharti, 2012). Sebagai
2020). negara tropis yang subur dengan
Seiring dengan bertambahnya sebutan agraris menjadikan sektor
waktu persebaran COVID-19 pertanian Indonesia sebagai salah
semakin tidak terbendung. Laju satu sektor unggulan (Oktavia et al.,
penyebaran yang sangat cepat 2016). Diantara beberapa jenis
menimbulkan kekhawatiran bagi tanaman yang dibudidayakan adalah
seluruh masyarakat di dunia rempah-rempah termasuk
(Calisher et al., 2020), termasuk rerimpangan (jahe, kunyit,
Indonesia. Penyebaran yang semakin temulawak, dan sejenisnya). Hasil
cepat dan meluas mendorong para penelitian yang menyebutkan
peneliti di Indonesia terus melakukan tumbuhan tersebut berperan sebagai
penelitian untuk menemukan immunomodulator yakni mendorong
pencegahannya maupun vaksinnya. terbentuknya system kekebalan
Tercatat beberapa Lembaga tubuh/imunitas (Saputri et al., 2018),
penelitian baik dari institusi bermanfaat untuk pencegahan
akademis maupun kementerian COVID-19 Oleh karena masifnya
CEJou Vol 01 No 01, Februari, 2021
Muhamad Aqil Ridho

pemberitaan tentang manfaat Lahan pekarangan yang selama ini


rerimpangan sebagai cenderung tidak terkelola dengan
immunomodulator mengakibatkan baik atau bahkan dibiarkan menjadi
tingginya permintaan pada komoditi lahan tidur menjadi tantangan dan
tersebut. Hal ini mengakibatkan harus diciptakan peluang baru
ketersediaan rerimpangan di melalui strategi pengelolaan secara
beberapa pasar tradisional dan tepat demi terwujudnya kemandirian
modern langka bahkan harganya pangan dan kesehatan keluarga.
melonjak tinggi.
Pembatasan aktivitas di luar METODE
rumah tidak memungkinkan Metode penanaman yang digunakan dalam
masyarakat beraktivitas secara pemanfaatan lahan kosong desa ini adalah
normal seperti sedia kala. Sifat dasar sosialisasi dan diskusi. Tanaman yang yang
manusia sebagai makhluk sosial ditanam adalah cabai, terong dan kunyit
selalu bersinggungan dengan ruang- dengan cara sederhana. Terdapat tiga
ruang publik (Putri et al., 2017), tahapan dalam budidaya tanaman cabai,
termasuk dalam hal memenuhi terong dan kunyit ini, yaitu:
kebutuhan rumah tangga, misalnya 1. Tahap Koordinasi dan Observasi
kebutuhan pangan. Pada saat seperti Tahap koordinasi dan observasi dalam
ini keberadaan lahan pekarangan melaksanakan kegiatan ini bertujuan
menjadi sangat penting dan untuk mengetahui tingkat terdampaknya
beruntung bagi masyarakat yang masyarakat desa Sungikulon dalam
telah mengelolanya dengan baik menghadapi masa pandemi. Pada
untuk menanam sayuran sebagai tahapan ini dilakukan koordinasi dan
pemenuh kebutuhan dapur dan pengumpulan informasi dengan Kepala
tanaman obat keluarga (toga) (Ashari Desa dan staf desa Sungikulon sebagai
et al., 2016; Alhudhori, 2017; peserta penanaman dengan menawarkan
Amruddin & Muhammad, 2018), dan meminta izin dilaksanakannya
untuk meramu jamu tradisional penanaman.
dalam rangka meningkatkan 2. Tahap Persiapan
imunitas. Pada tahapan ini tim pelaksana
Penelitian lain mengenai melakukan proses pengumpulan data
manfaat tanaman rerimpangan dan informasi guna mempersiapkan
sebagai immunomodulator sudah pemilihan jenis tanaman maupun pola
banyak dilakukan, tetapi pada aspek tanam yang tepat serta menyiapkan
farmasi dan kedokteran diantaranya bahan dan alat kegiatan pemanfaatan
oleh Faradilla & Iwo (2014), Hakim lahan kosong yang digunakan untuk
(2015), Marni & Ambarwati (2015), menanam tanaman obat dan pangan di
Fanany (2016), dan Rohma et al. Desa Sungikulon.
(2019). Oleh karena itu, penelitian 3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
berfokus pada aspek persepsi dan Dengan analisis data dan hasil survey
implementasi pemanfaatan lahan dalam pengabdian di Desa Sungikulon
pekarangan dalam mendorong ini data yang diperoleh disajikan dalam
terwujudnya kesehatan keluarga. data tertulis baik itu fisik dan non fisik
CEJou Vol 01 No 01, Februari, 2021
Muhamad Aqil Ridho

yang kemudian dilakukan kegiatan tumbuhan yang akan ditanam serta


praktek Optimalisasi Lahan menyiapkan bahan dan alat untuk
Pemanfaatan Pekarangan dengan kegiatan pemanfaatan lahan kosong
Penanaman tanaman cabai, terong dan yang digunakan untuk menanam
kunyit. tanaman obat dan pangan di Desa
Sungikulon. Pemanfaatan lahan
PEMBAHASAN pekarangan secara tepat baik pemilihan
Survey dan pendahuluan tahap jenis tanaman maupun pola tanamnya
awal untuk mengumpulkan data sangat berkontribusi terhadap
tentang pemanfaatan lahan kosong kesuksesan kegiatan tersebut.
yang digunakan untuk menanam C. Pelaksanaan Kegiata
tanaman obat dan pangan di desa Setelah dilakukan persiapan kegiatan,
Sungikulon guna menyusunan selanjutnya yang dilakukan adalah
instrumen dan metode yang sesuai. sosialisasi dan praktik penanaman
A. Identifikasi Masalah di Desa tanaman cabai, terong dan kunyit.
Sungikulon Pelatihan dilakukan dalam beberapa
Kegiatan awal sebelum melaksanakan tahapan, yaitu: 1. Penyemaian benih; 2.
penanaman diawali dengan melakukan Pindah Tanam; 3. Pemeliharaan
identifikasi masalah. Hal ini bertujuan Tanaman.
untuk mendapatkan informasi terkait 1. Penyemaian benih
dengan permasalahan masyarakat di Pertama kegiatan yang
Desa Sungikulon selama masa pandemi dilakukan menyemai benih
Covid-19. Permasalahan tersebut sayuran terlebih dulu. Semai
diantaranya menurunnya jumlah benih ini berfungsi untuk
penghasilan warga di Desa Sungikulon. memilih tanaman yang tumbuh
Penyebab masalah ini adalah banyak dengan baik. Saat semai benih,
pekerja yang dirumahkan dan terkadang ada beberapa benih
masyarakat yang berprofesi sebagai yang tidak pecah menjadi bibit
wirausaha mengalami penurunan tanaman. Solusi dari
pemesanan barang. Pemanfaatan lahan permasalahan ini adalah setiap
kosong bertujuan untuk membantu benih sayuran yang di taruh
mengatasi permasalahan yang ada untuk dalam botot atau polybag
menghemat pengeluaran terutama minimal 10 benih agar dapat
dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meminimalisir benih yang tidak
obat-obatan. Selain itu, Pemanfaatan pecah saat pembibitan. Benih
lahan kosong ini juga bertujuan untuk yang telah berada pada media
memberikan motivasi kepada tanam tempatkan pada sinar
masyarakat agar memanfaatkan lahan matahari langsung dengan cara
kosong di rumah masing-masing. tempatkan persemaian pada
B. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan lokasi yang dapat dijangkau oleh
Setelah melakukan observasi di desa sinar matahari untuk menyinari
Sungikulon, peserta KKNT melakukan persemaian.
persiapan untuk pelaksanaan kegiatan
diantaranya dengan menyiapkan
CEJou Vol 01 No 01, Februari, 2021
Muhamad Aqil Ridho

Gambar 2. Pemindahan tanaman ke


lahan kosong
3. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman tidak
terlalu sulit karena bertepatan
Gambar 1. Penyemaian benih dengan musim hujan. Musim
hujan adalah waktu terbaik untuk
2. Pindah Tanam menanam karena suhu dan
Pindah tanam dilakukan kelembaban yang rendah. Hal ini
setelah sayuran mulai akan meningkatkan potensi
memunculkan daun sejati. Daun pertumbuhan akar tanaman.
sejati merupakan daun yang Tetapi juga perlu merawat
memiliki berupa tulang daun, tanaman secara khusus selama
helai daun. Biasanya saat helai musim ini, mulai dari
ketiga. Saat inilah proses penyiraman hingga pemupukan.
fotosintesis sudah mulai Ada beberapa yang harus
berlangsung dengan tahap ini diperhatikan ketika merawat
sayuran harus segera diberikan tanaman di musim hujan
nutrisi. Proses bibit persemaian diantaranya adalah sebelum
dipindahkan ke sistem utama menyiram pastikan untuk
untuk memulai mendapatkan memeriksa tanaman tersebut.
unsur hara tanaman. Umur Selama masa musim hujan,
pindah tanam bibit berkisar 8 biasanya tanaman hanya
sampai dengan 12 hari setelah membutuhkan sedikit air. Terlalu
semai. Selain itu, ciri-ciri bibit banyak air justru akan merusak
daun sejatinya atau jumlah daun akar dan membuatnya busuk
lebih dari 2 daun. serta Tanaman rentan terhadap
Pindah tanam dilakukan cacing tertentu selama musim
dengan memindahkan bibit atau hujan. Jadi, jangan lupa untuk
benih dari polybag atau tempat memeriksa tanaman secara
sementara ke lahan kosong yang teratur untuk mengetahui adanya
sudah disediakan. Jarak tanam infeksi. Namun, cacing tanah
yang disarankan untuk bibit atau baik untuk mereka karena
benih adalah 50 cm per tanaman mereka menggali lubang di tanah
atau sesuai dengan kanopi yang membantu nitrasi.
tanaman. Letakkan sayuran
ditempat yang cukup cahaya atau
sinar matahari.

Gambar 3. Penyiraman tanaman


CEJou Vol 01 No 01, Februari, 2021
Muhamad Aqil Ridho

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Alhudhori, M. (2017). Optimalisasi
yang telah dilakukan, maka dapat diambil Pemanfaatan Pekarangan. Jurnal
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Ilmiah Universitas Batanghari
1. Program optimalisasi lahan Jambi, 17 (1): 237–249.
pekarangan yang dilaksanakan di Desa Amruddin, & Muhammad, I. (2018).
Sungikulon Kecamatan Pohjentrek Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Sebagai Upaya Pemenuhan
berlangsung cukup efektif. Masyarakat Kebutuhan Keluarga. Jurnal
cukup antusias ingin menerapkan Ziraa’ah, 43, 70–76.
program optimalisasi lahan kosong ini Anugerah, P. (2020). Virus corona:
dengan menanam tanaman obat dan Sejumlah peneliti Indonesia
pangan, serta juga menjalankan berikhtiar mencari penawar Covid-
program salah satu Program 19, mulai empon-empon hingga
Pemerintah ini agar mampu propolis. BBC Indonesia.
mengoptimalkan lahan kosong yang Ashari, N., Saptana, N., & Purwantini, T. B.
mereka miliki (2016). Potensi dan Prospek
2. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Kosong Untuk Pemberdayaan Pangan untuk Mendukung Ketahanan
dan Obat-Obatan ini semakin Pangan. Forum Penelitian Agro
digencarkan dimana Penanaman sudah Ekonomi, 30 (1): 13.
sangat mudah dilakukan dan cukup Azra, A. L. Z., Arifin, H. S., Astawan, M.,
dilakukan di lahan kosong rumah dan & Arifin, N. H. (2017). Analisis
faktor tersebut dapat meningkatkan Karakteristik Pekarangan dalam
Pendapatan Keluarga maupun Warga Mendukung Penganekaragaman
dengan mengembangkan dan Pangan Keluarga di Kabupaten
meningkatkan Pertanian Organik Bogor.Jurnal Lanskap Indonesia, 6
dalam lingkup Skala Rumah Tangga. (2): 1–12.
3. Pemanfaatan lahan kosong secara World Health Organization. (2020a).
tepat baik pemilihan jenis tanaman Coronavirus disease 2019 (COVID-
maupun pola tanamnya sangat 19) Situational Report-37.
Rodriguez-Morales, A. ., Bonilla-Aldana, D.
berkontribusi pada ketahanan
., Balbin-Ramon, G. ., Paniz-
kesehatan dan pangan harian non Mondolfi, A., Rabaan, A., & Sah, R.
beras, terlebih pada saat terjadi kondisi (2020). History is repeating itself, a
darurat sosial ekonomi. Persepsi dan probable zoonotic spillover as a
implementasi pemanfaatan lahan cause of an epidemic: the case of
kosong tidak dipengaruhi oleh 2019 novel Coronavirus. Inf Med, 28,
perbedaan tingkat pendidikan, jenis 3–5.
Albarello, F., Pianura, E., Di Stefano, F.,
pekerjaan, dan pendapatan tetapi justru
Cristofaro, M. (2020). 2019-novel
lebih di dorong oleh faktor Coronavirus severe adult respiratory
pengalaman empiric dan konstruksi distress syndrome in two cases in
sosial budaya. Italy: An uncommon radiological
CEJou Vol 01 No 01, Februari, 2021
Muhamad Aqil Ridho

presentation. International Journal TTL : Pasuruan, 27 Desember .


of Infectious Diseases, Vol. 93, 192– 1998
197. Agama : Islam
Calisher, C., Carroll, D., Lam, S. K.,
Asal : Dsn. Gembyang Desa
Lubroth, J., Mackenzie, J. S.,
Madoff, L., … Turner, M. (2020). Sungikulon RT 01 RW
Statement in support of the scientists, 03 Kec. Pohjentrek
public health professionals, and Kab. Pasuruan
medical professionals of China No. Telepon : 085232779100
combatting COVID-19. The Lancet, Nama Ayah : Abd. Salam
395, e42– e43. Nama Ibu : Muti’atun Ni’mah
Cowper, A. (2020). Covid-19: Are we
getting the communications right?
The BMJ, 368, March, 2–3.
Wulan, I. G. . K., & Agusni, I. (2015).
Penggunaan Imunomodulator Untuk
Berbagai Infeksi Virus Pada Kulit.
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan
Kelamin - Periodical of
Dermatology andVenereology, 27(1),
63–69.
Nasriati, & Pujiharti, Y. (2012). Budidaya
Tanaman Obat Keluarga (Toga). 1-
34.
Saputri, G. Z., Dania, H., & Putranti, W.
(2018). Optimalisasi dan
Pemanfaatan Jahe (Zingiber
officinale) Sebagai Minuman
Kesehatan Di Madrasah Muallimin
Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal
Pemberdayaan: Publikasi Hasil
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2
(2): 241–248.

PROFIL SINGKAT

Nama : Muhamad Aqil Ridho


Jenis Kelamin : Laki-laki

Anda mungkin juga menyukai