BAB I...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitan.......................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................................5
E. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................................7
A. Konsep Penyakit Tuberculosis..................................................................................................7
B. Dukungan Keluarga................................................................................................................16
C. Mempertahankan Atau Pemeliharaan Kesehatan....................................................................19
D. Hubungan Dukungan Keluarga Dalam Mempertahanakan Kesehatan Anggota
Keluaraga Yang Mengalami Tuberculosis Di Masa Pandemi.........................................................20
BAB III...............................................................................................................................................21
KERANGKA KONSEP PENELITIAN..............................................................................................21
A. KERANGKA KONSEP PENELITIAN..................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada desember 2019 di wuhan, ibu kota
provinsi hubei china, sejak itu menyebar secara global diseluruh dunia yang
(PHEIC) pada 30 januari 2020, dan pandemic pada 11 maret 2020. Wabah
penyakit ini begitu sangat mengguncang masyarakat dunia hingga hamper 200
yang disebut dengan istilah lockdown dans ocial distancing (Supriatna, 2020).
kesehatan.
tuberculosis (TBC) dimana 1,1 juta orang (13 %) diantaranya pasien TBC
dengan HIV positif. Sekitar 75% dari pasien tersebut berada diwilayah Afrika,
pernafasan pada semua kelompok usia dan nomor 1 dari golongan penyakit
infeksi (Astuti,2016).
produktif, kelompok ekonomi lemah dan pendidikan rendah, sampai saat ini
beberapa macam obat, sehingga tidak jarang pasien berhenti minum obat
dilihat dari indicator program penemuan kasus baru (CDR) 55% masih
dibawah target untuk tahun 2016 yaitu 60%.Angka konversi 81,10% target
Provinsi Aceh,2019).
keluarga adalah secara moral atau material. Adanya dukungan keluarga akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Tuberkulosis Paru.
tahun 2021.
TINJAUAN PUSTAKA
ini dapat mengenai berbagai jaringan tubuh, tetapi yang paling sering kena
2009).
kronis, tetapi dengan pengobatan yang teratur dan terus menerus akan
2. Etiologi
kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal
pemanasan, sinar matahari, dan sinar ultraviolet. Sifat lain kuman ini
paru-paru lebih tinggi dari bagian lain, sehingga bagian apical ini
Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis
(droplet) diudara yang berasal dari penderita TBC terbuka dean orang
3. Manisfestasi Klinis
a. Demam
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, batuk ini dapat
c. Sesak Napas
d. Nyeri Dada
a. Malaise
melalui jalan napas menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat
menjangkau sampai ke area lain dari paru (lobus atas). Basil juga
lain (ginjal, tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru
nonaktif.
Penyakit yang kian parah dapat timbul akibat infeksi ulang atau
ini berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembang biak di
(sputum) sewaktu pagi sore (SPS). Pada pemeriksaan darah rutin akan
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
7. komplikasi
menimbulkan komplikasi.
2014).
8. Penatalaksanaan
a. Kategori -1
Untuk penderita baru BTA (+) harus minu obat 114 kali dosis
masing dalam satu (1) dos kecil dan disatukan dalam satu (1) dos besar
yang terdiri dari : Isoniazid 300 mg, Rifampisin 450 mg, Pirazinamid
500 mg, Etambutol 250 mg, yang diberikan pada penderita baru BTA
(+), penderita baru BTA (+) / rongent (+) yang sakit berat dan ekstra
paru berat.
b. Kategori -2
(OAT) 156 dosis. Untuk fase awal 90 kombifak II dan untuk fase
(1) dos Streptomisisn dan satu (1) dos pelengkap pengobatan (spurte
300 mg, Rifampisin 450 mg, Pirazinamid 500 mg, Etambutol 250 mg.
Obat ini diberikan kepada penderita BTA (+) yang sudah minum Obat
c. Kategori -3
kombifak II yang masing- masing dikemas dalam satu (1) dos kecil
dan disatukan dalam satu (1) dos besar yang terdiri dari : Isoniazid 300
mg, Rifampisin 800 mg, Pirazinamid 500 mg. Obat penderita BTA
(+) / rongent (+) atau ekstra paru. Untuk satu penderita penderita BTA
(+) / rongent (+) ekstra paru disediakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Isoniazid 300 mg, Rafampisin 450 mg, Pirazinamid 500 mg, etambutol
250mg. obat ini diberikan intensif masih BTA (+) diberikan selama
satu (1) bulan setiap harinya (table terlampir) (Depkes RI, 2014).
sebagai berikut :
masalah mereka.
9. Pencagahan
pada pagi hari, karena kuman tuberkulosis akan mati oleh sinar
matahari
B. Dukungan Keluarga
khususnya pasien yang memiliki penyakit bersifat kronik seperti TBC paru.
atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek
didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal yang dapat
sosial, secara emosional merasa lega diperhatikan, mendapat saran atau kesan
suatu bentuk melayani yang dilakukan oleh keluarga baik dalam bentuk
dukungan emosional, penghargaan, informasi dan instrumental yang dapat
yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses
Keluarga juga diartikan sebagai suatu ikatan atau persekutuan hidup atas
dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup
bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam
individu tersebut di cintai, di perhatikan, dihargai oleh orang lain dan juga
berikut:
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat
mengalami stress.
(Ramadhan, 2014):
anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini
terhadap anggota keluarga lain yang selalu siap memberikan bantuan pada
dan dunia, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat tentu memiliki
keluarga.
konsep - kosep yang ingin diamati di ukur melalui penelitian – peneitian yang
akan dilakukan.
Kepatuhan
Dukungan Keluarga melaksanakan
Protokol Kesehatan
pada layanan obat
TBC
B. Defenisi operasional
C. Pengukuran variable
Pengukuran variable dapat dilakukan sebagai berikut
Note:
dukungan keluarga.