Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. A DENGAN STATUS EPILEPTIKUS DI


RUANG SARAF RSUD TGK. CHIK DITIRO SIGLI

Program Studi Keperawatan


Stikes Medika Nurul Islam
KELOMPOK II

DISUSUN OLEH :
MAISARAH
PEMBIMBING : Ns. RISNA, M.Kep
LIA URJANI
NADIA PUTRI CLINICAL INSTRUCTUL : Ns. NANA
RAHMITA, S.Kep
IRA NURMALA
NANDA RAHAYU
MUNITA
MISRINA
MAHRUL
M. HANIF ASYIFA

2
A. Konsep dasar

Status epileptikus merupakan keadaan dimana terjadinya dua atau lebih


rangkaian kejang tanpa adanya pemulihan kesadaran diantara kejang atau
aktivitas kejang yang berlangsung lebih dari 30 menit. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa jika seseorang menglami kejang persisten atau
seseorang yang tidak sadar kembali selama lima menit atau lebih harus
dipertimbangkan sebagai status epileptikus.
Status epileptikus adalah gawat darurat medik yang memerlukan
pendekatan terorganisasi dan terampil agar meminimalkan mortalitas dan
morbiditas yang menyertai( Haslam, 2010).

3
4

Diangnosa keperawatan yang mungkin muncul :
a. Pola nafas tidak efektif b.d dengan kerusakan
neuromuskuler
b. Resiko tinggi injuri b.d perubahan kesadaran
kerusakan kognitif
c. Gangguan harga diri b.d stigma berkenaan dengan
kondisi, takut pernolakan.

5
B. PENGKAJIAN KASUS

Indetitas klien
Nama : An. A
Usia : 17 thn 11 bulan
jenis kelamin : laki-laki
Tanggal masuk : 20, januari, 2022
Alamat : Teubeng , pidie
Pendidikan : SMA
Agama : islam
Tanggal pengkajian : 25, januari, 2022
Nomor RM : 294030
Diagnosa medis : Status epileptikus

6
Anamnesis
a. keluhan utama :
pasien merasa lemah sisi kanan , bibir sariawan.
b. Riwayat penyakit sekarang :
saat masuk rumah sakit pasien datang ke IGD dengan kondisi kejang sejak tadi pagi 6 kali.
Sebelum masuk rumah sakit, badan kaku dan mata melirik
c. Riwayat penyakit dahulu

PENYAKIT YANG PERNAH DI ALAMI :

1. Operasi : post op cranietomy

2. Penyakit : status epileptikus

d. Riwayat penyakit keluarga

Ibu pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami riwayat penyakit epilepsi ,
hipertensi , DM dan penyakit keturununan .
Program Studi Keperawatan
7
Stikes Medika Nurul Islam
Pemeriksaan fisik

1. TTV 4. Kepala dan leher


S : 36,2 c 1. kepala : rambut gundul, bulat dan ada bekas operasi dan edema
2. Mata : mata simestris, tidak anemis, mata dapat membuka
TD :100/70 Mmhg spontan, dan tidak ada nyeri
RR: 25 x/m 3. Hidung : tidak ada polip, pasien sesak dan terpasang oksigen
4. mulut, tenggorokan dan leher : bibir kering dan pecah pecah ,
N : 78x/m
bersariwan , lidah sedikit putih dan batuk tidak efektif
2. Tinggi badan : 159 cm 5. Teliga : bersih tidak ada serumen simestris
3. Berat badan : 70 kg

8
5. thorak dan dada
1. paru : sesak, dan menggunakan otot bantu nafas
2. jantung : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran jantung
6.punggung dan tulang belakang : simestris, tidak terdapat masa, tidak ada dekubitus
7. Abdomen : Tidak ada luka , tidak ada nyeri tekan, bising usus normal
8. Ekstremitas : keletihan , kelemahan umum, keterbatasan dalam beraktivitas, perubahan
tonus otot, kontraksi otot
9. pernafasan : dispnea, takipnea, batuk, pernafasan pendek dengan kerja atau gerak
minimal
10. integritas ego : perasaan tidak berdaya, ansietas

9
Hari/Tgl/Jam DATA ETIOLOGI MASALAH

ANALISA DATA
25/01/2022 DS: Cedera Kepala Bersihan jalan nafas tidak
Bibir sariawan, Batuk tidak produktif
Pasien mengatakan sesak. efektif
DO:
TD : 102/71 mmHg
N : 78x/menit
RR: 26x/menit

26/01/2022 DS: b.d cedera penurunan otot, perubahan sistem Hambatan mobilitas fisik
Pasien merasa lemah sisi kanan musculoskeletal
DO:
Kekuatan otot menurun
TD : 100/70 mmHg
N : 78x/menit
RR: 22x/menit
S : 36,2 c
Kekuatan otot 4 4
3 4

27/01/2022 DS: Lemah anggota gerak kanan, Nyeri Nyeri Kepala Risiko Jatuh
kepala
DO: Keadaan umum pasien lemah, pasien
mengatakan pusing
TD : 106/72 mmHg
N : 74x/menit
RR: 22x/menit 10
S : 36,2 c
RENCANA INTERVENSI

No Hari/ DIAGNOSA NOC (Nursing Putcome Classification) NIC (Nursing Intervention Classification)
Tgl/ KEPERAWATAN
Jam
1. 25/02/ Bersihan Jalan Nafas Tujuan : 1. Anjurkan pasien istirahat dalam nafas
2022 Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dalam
2 jam pasien menunjukan keefektifan jalan 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
nafas dengan ventilasi
3. Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk
kreteria hasil : mencegah sekret
1. Mendemostrasikan batuk efektif dan suara 4. Indetifiksi kemampuan batuk
nafas yang bersih 5. Monitor tanda dan genjala infeksi
2.Menunjukkan jalan nafas yang paten, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang
normal tidak ada suara nafas abnormal
3. Mampu mengindetifikasi dan mencegah
faktor yang menghambat jalan nafas
2 26/02/2 Hambatan Mobilitas Fisik Tujuan : 1. Indetifikasi toleransi fisik melakukan
022 Setelah dilakukan intervensi keperawatan pergerakan
selama 1x 24 jam diharapkan mobilitas fisik 2. Monitor frekuensi tekanan darah sebelum
meningkat mulai mobillisasi terapeutik
3. Libatkan keluarga 11
Kriteria hasil : 4. Bantu klien ke posisi optimal untuk latihan
1. Pergerakan ekstremitas meningkat gerak
3. 27/01/2022 Resiko Jatuh Tujuan : 1. Moditifaksi
Setelah dilakukan lingkungan yang
intervensi keperawatan dapat membahayakan
selama 1x24 jam pasien 2. Pastikan roda tempat
tidak mengalami jatuh. tidur terkunci dengan
Kriteria hasil : benar
1. Klien tidak jatuh saat 3. Hindari menempatkan
ingin duduk pasien pada posisi
2. Pasien bisa seimbang yang dapat
saat duduk meningkatkan nyeri
3. Klien menggunakan 4. Singkirkan barang
pegangan tangan jika yang membahayakan
diperlukan pasien

12
IMPLEMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/ No Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP)
Tgl/Shift Dx

Selasa/ 1 09:30 Mengkaji TTV pasien S : pasien mengatakan sesak nafas berkurang
25/01/202 09:30 Kolaborasi penggunaan O2 5 liter dengan nasa kanul O : sesak nafas berkurang frekuensi, pernafasan belum normal
2 pagi 11:00 Memantau pola nafas A : masalah teratasi sebagian
11:30 Mengajarkan batuk efektif P : intervensi dilanjutkan

Rabu/ 2 14:30 Mengkaji tingkat motorik pasien S : pasien mengatakan kemampuan berbalik susah
26/01/202 15:00 Melakukan ROM pasif pada estremitas bawah di bantu oleh keluarga O : TTV sebelum melakukan aktivitas
2 siang pasien TD : 107/80 S : 36 C
15:30 Melakukan gerak pasif pada estremistas bawah pasien N : 74x/m RR: 22x/m
16:00 Mengkaji TTV A : hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P : intervensi ROM pasif dan ubah posisi 2 dilanjutkan

Kamis/ 3 09:00 Mengidentifikasi keterbatasan kognitif atau fisik pada pasien yang S : pasien gelisah ingin duduk
27/02/202 dapat menyembuhkan potensi jatuh. O : roda tempat tidur terkunci, posisi pasien diimobilisasi
2 pagi 09:30 Mengintruksi untuk meminta bantuan keluarga pada saat ingin duduk. A : resiko jatuh teratasi sebagian
10:30 Mengindetifikasi lingkungan yang dapat membahayakan. P : monitor keamanan lingkungan berikan posisi yang sesuai
11:00 Memastikan roda tempat tidur terkunci dengan benar. untuk pencegahan jatuh

13

Anda mungkin juga menyukai