(PKM)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disebabkan oleh virus berasal dari Wuhan, China yang dinamakan dengan Covid-19.
(WHO, 2020) menyatakan bahwa virus ini penularannya sangat cepat dan dapat
batuk dan pilek namun sifatnya lebih mematikan. Berdasarkan data (Worldometer,
2020)
penyebaran virus ini melalui kontak fisik seperti berjabat tangan maka dianjurkan
agar mencuci tangan dengan benar dan baik sesuai langkah serta menggunakan
Corona baru (Novel coronavirus/nCov). Virus Corona baru mirip dengan keluarga
virus yang menyebabkan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sejumlah
influensa biasa. Virus ini menyebabkan timbulnya Pneumonia yaitu infeksi atau
an δ. Selain virus baru ini (COVID 19), ada tujuh virus corona yang telah
menyebabkan pneumonia ringan dan bahkan berat, serta penularan yang dapat
terjadi antar manusia. Virus corona sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas,
adanya kasus COVID-19 yang bermula dari Wuhan, China hingga berkembang
ke seluruh dunia. Pedoman ini diadopsi dari pedoman sementara WHO serta
2020).
Para ahli dan pakar dari World Health Organization (WHO) maupun
Kesehatan Dunia secara formal melaporkan bahwa wujud virus corona baru
diakibatkan oleh SARS- CoV- 2 bagaikan pandemi. Seputar hal yang demikian
masalah penularan dan penyebaran yang menjangkiti lebih dari 118 ribu orang di
sebagian Negara bahkan jumlahnya timbul hingga angka 110 negeri (Yang dan
3
bagaikan pandemik tak menjadi suatu permasalahan oleh negeri- negeri yang
baru terjangkit oleh covid 19, sebagian sumber maupun media terpercaya di
dan tejangkitnya penyakit peradangan, akan tetapi pada angka total kesembuhan
masih besar adalah 68.286 orang di seluruh dunia (Masrul, dkk., 2020).
pasien sembuh 1.552.532 dan pasien yang meninggal berjumlah 46.496 jiwa
(Kemenkes, 2021). Berdasarkan data dari dinas kesehatan Provinsi Riau pasien
positif yang terkonfirmasi berjumlah 47.136 pasien dengan rincian pasien yang
berjumlah 923 pasien, pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 40.802 dan
pasien yang meninggal dunia berjumlah 1.175 jiwa. Sedangkan data kasus
kelima kasus terbanyak yang terkonfimasi positif berjumlah 1174 pasien dengan
rincian pasien dengan rincian pasien yang melakukan isolasi diri berjumlah 62
sembuh berjumlah 1033 dan pasien yang meninggal dunia berjumlah 59 jiwa.
4
tertinggi di Provinsi Riau oleh karena itu puskesmas tembilahan kota kabupaten
melakukan skrining kepada pasien yang datang berobat dan program pencegahan
penggunaan APD, etika batuk dan bersin, pengaturan jarak antara petugas dan
Gugus Tugas yang meliputi semua lintas sector diwilayah Kerja Puskesmas agar
data, analisa data, interprestasi dan diseminasi terhadap warga yang baru pulang
dari daerah terjangkit Covid-19 dan warga yang mempunyai riwayat kontak
5
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Masyarakat
tentang COVID-19.
BAB II
masyarakat
ditetapkan.
1975, memiliki luas tanah 1,052 m2 dan luas wilayah kerja 103,5 Km2.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota, meliputi wilayah
Kecamatan Tembilahan dengan batas wilayah:
Keadaan Tanah
Tabel 1
Tabel 2 :
C. Demografi
Penduduk asli Kecamatan Tembilahan adalah suku Melayu yang sering disebut
Melayu Riau, sebagaimana halnya suku Melayu yang ada di daerah Riau lainnya,
suku Melayu di daerah ini juga mempunyai system kekerabatan yang kental dan
penganut Agama Islam yang taat. Hal ini ditandai dengan mudahnya suku-suku
pendatang dan berasilimasi dengan penduduk tempatan.
Tabel 3:
Tabel 4 :
11
Tabel 5 :
JUMLAH SASARAN DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA
JLH USIA
JLH BAYI JLH JLH
JLH JLH PRODUKT
Kelurahan BALITA LANSIA>
No BUMIL BUFAS IF 15-59
0-<12 BLN 12-59 BLN 60 THN
THN
Tabel 6 :
SMP / MTS /
Kelurahan TK SD / MI SMA / MA / SMK
No PONPES
1 Tembilahan Kota 6 9 3 1
2 Pekan Arba 1 2 1 2
3 Seb. Tembilahan 1 4 1 1
4 Seb.TBH Barat 1 4 0 0
5 Seb.TBH Selatan 1 3 1 1
Jumlah 10 22 6 5
Tabel 2.3
14
SUPERVISOR SURVEILENS
Drg. REVINA
ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA
Drg. REVINA
ANGGOTA
ANGGOTA
Drg. REVINA
ANGGOTA
lebih efektif apabila dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai agar
sarana dan prasana yang terdapat dalam Program Pencegahan Covid-19 yang
Tabel 2.4
Sarana dan Prasarana
No Sarana dan Prasarana Jumlah
16
3 Ambulance 1 Unit
4 Masker 20 Kotak
BAB III
A. Pengertian Covid-19
virus corona 2 (SARS-CoV-2), atau yang sering disebut virus Corona. Virus ini
memiliki tingkat mutasi yang tinggi dan merupakan patogen zoonotik yang
dapat menetap pada manusia dan binatang dengan presentasi klinis yang sangat
beragam, mulai dari asimptomatik, gejala ringan sampai berat, bahkan sampai
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata
5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang
dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
B. Epidemiologi Covid-19
distribusi frekuensi dan determinan dari suatu penyakit atau masalah kesehatan
yang terjadi pada populasi tertentu. Aplikasi dari ilmu ini digunakan untuk
meningkat secara cepat di seluruh dunia. Selain itu, World Health Organization
1. Global
Wuhan, Cina. Setelah itu, dalam beberapa minggu, virus ini menyebar ke
seluruh bagian negara Cina dan dalam kurun waktu 1 bulan menyebar ke
23Mei 2021, COVID-19 sudah ditemukan di 222 negara, dengan total kasus
33.238.422, diikuti dengan India 26.289.290 kasus, dan Brazil 15. 970.949
kasus.
19
2. Indonesia
3. Provinsi Riau
luar negeri. Sampai 23 Mei 2021, kasus COVID-19 di Provinsi Riau sudah
4. Mortalitas
dunia.
pasien.
a. PPI di Puskesmas
b. PPI di Masyarakat
berupa :
2) Hindari kerumunan
daerah terjangkit
dan Flu maka pasien diberikan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan
akan dilakukan Rapid Tes Covid-19 oleh tim Laboratorium Puskesmas, jika
hasil Rapid Test Positif maka pasien akan dirujuk kerumah sakit rujukan
Covid-19 dan dilakukan Test Swab. Jika hasil Negatif pasien tersebut akan
pasien betul-betul tidak dalam kondisi demam. Pada hari ke 14 apabila pasien
puskesmas akan melakukan lepas pantau terhadap pasien tersebut dan pasien
tidak perlu lagi melakukan karantina mandiri dan tetap menerapkan protokol
rumah.
4. Posko Covid-19
dibagi menjadi 30 Posko se-kabupaten Inhil. Salah satu Posko tersebut adalah
pelaksanaan piket posko Covid-19 dibagi menjadi 1 sif dalam sehari, dalam 1
sif terdiri dari 1 orang dokter, bidan, perawat dan supir ambulans.
23
BAB IV
A. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
2. Observasi
pasien secara pasti, apakah pasien tersebut dari luar tempat zona Merah atau
tidak mengetahui apakah ada kontak dengan pasien yang terinfeksi Covid-19.
gedung puskesmas.
dilakukan oleh ahlinya seperti petugas Surveilens dilakukan oleh perawat dan
bidan, alat pelindung diri (APD) yang tidak ada dan dana untuk pelaksanaan
dan tidak memadai dalam melayani pasien dikarenakan terkendala dana dan
B. Prioritas Masalah
Skor USG.
1. Urgensi
b. Nilai 2 penting
2. Seriousness
b. Nilai 2 mudah
3. Growth
b. Nilai 2 mudah
25
Tabel 4.1
Penentuan Prioritas Masalah
3 Program Surveilens 3 3 3 9
Epidemiologi Covid-19
BAB V
yang bukan ahlinya, dana khusus untuk program penanganan Covid-19 belum
dan alat pelindung diri yang masih terbatas sehingga menyebabkan resiko tinggi
Tabel 5.1
Analisa Penyebab Masalah
Masalah Penyebab Timbul Masalah Evindece
Based
- Tidak adanya Sarjana
Kesehatan Masyarakat untuk
melakukan program
Program Surveilens surveilens epidemiologi
Epidemiologi karena masih dilakukan oleh
- Petugas bukan perawat dan bidan.
yang ahli
- Dana khusus Methode :
Covid-19 belum - Pelaksanaan Program
ada Surveilens Epidemiologi
- APD yang hanya menggunakan metode
terbatas tatap muka langsung tetapi
belum menggunakan media
pendukung lainnya agar
mudah mudah dipahami dan
dimengerti oleh masyarakat.
Money :
- Belum adanya alokasi dana
khusus Program Pencegahan
Covid-19.
Market :
- Kurangnya perhatian
pemerintah dalam Program
Surveilens Epidemiologi
27
Tabel 5.2
Alternatif Pemecahan Masalah
Methode : Methode :
- Pelaksanaan - Kepala Puskesmas
Program mengumpulkan
Surveilens semua staf dan
Epidemiologi melakukan rapat
hanya dan meminta ide-
menggunakan ide yang tepat
metode tatap dalam melakukan
muka langsung kegiatan Program
tetapi belum Surveilens
menggunakan Epidemiologi
media pendukung supaya pasien bisa
lainnya agar paham akan
mudah mudah bahaya Covid-19.
dipahami dan
dimengerti oleh
masyarakat.
-
Money : Money :
- Belum adanya - Mengusulkan
alokasi dana RKA perubahan
khusus Program 2021 untuk
Pencegahan kegiatan Program
Covid-19. Pencegahan
Covid-19 ke Dinas
Kesehatan
- Mengajukan
proposal ke
perusahaan-
perusahaan yang
ada diwilayah
kerja UPTD
Puskesmas
Tembilahan Kota.
Market : Market :
- Kurangnya - Menyarangka
perhatian kepada Kepala
pemerintah dalam Puskesmas untuk
Program melakukan
Surveilens Advokasi kepada
Epidemiologi pembuat kebijakan
sebagai upaya melalui Dinas
Pencegahan Kesehatan bahwa
Covid-19 Puskesmas adalah
ditingkat garda terdepan
pukesmas. dalam pencegahan
- Pemerintah hanya COvid-19.
fokus pada
rehabilitative dan
kuratif pada
pasien Covid-19
Material : Material :
- Kurangnya alat - Menyarankan
pelindung diri kepada Kepala
dalam Puskesmas untuk
pelaksanaan mengusulkan Alat
Program Pelindung diri
Pencegahan sesuai dengan
Covid-19 kebutuhan dan
- Kurangnya media mengusulkan alat
tentang bahaya pendukung dalam
Covid-19. pencegahan
Covid-19.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi Covid-19.
Pencegahan Covid-19.
B. Saran
dibutuhkan.
oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Pratikum Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Stikes Tengku Maharatu.
UPTD Puskesmas Perhentian Raja. 2019 Profil UPTD Puskesmas Perhentian Raja
Kecamatan Perhentian Raja.
Badan.POM. (2020). Serba Covid Cegah Covid-19 Sehat untuk Semua. Balai Besar
Pengawasan Obat Dan Makanan, 1–44.
Masrul, Leon A. Abdillah, Tasnim, Janner Simarmata, D., Oris Krianto Sulaiman,
Cahyo Prianto, M. I., Agung Purnomo, Febrianty, Didin Hadi Saputra, D. W. P.,
Noverita Sprinse Vinolina, D. N., & Irwan Kurniawan Soetijono, Yulia Rizki
Ramadhani, Jamaludin Dian Cita Sari, Rini Mastuti, Muhammad Fitri
Rahmadana Puji Hastuti, Jamaludin, A. I. F. (2020). Pandemik Covid-19:
Persoalan dan Refleksi di Indonesia (I). Surabaya: Yayasan Kita Menulis.