0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas tentang pandemi Covid-19 khususnya varian Omicron di Indonesia. Varian Omicron telah menyebar luas di Indonesia dengan jumlah kasus mencapai 22.039 pada September 2022. Dokumen ini juga membahas tentang potensi tanaman Miana sebagai sumber antioksidan alami untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah Covid-19. Metode pembuatan sirup Miana sebagai inovasi produk kesehatan pasca pandemi juga dib
Dokumen ini membahas tentang pandemi Covid-19 khususnya varian Omicron di Indonesia. Varian Omicron telah menyebar luas di Indonesia dengan jumlah kasus mencapai 22.039 pada September 2022. Dokumen ini juga membahas tentang potensi tanaman Miana sebagai sumber antioksidan alami untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah Covid-19. Metode pembuatan sirup Miana sebagai inovasi produk kesehatan pasca pandemi juga dib
Dokumen ini membahas tentang pandemi Covid-19 khususnya varian Omicron di Indonesia. Varian Omicron telah menyebar luas di Indonesia dengan jumlah kasus mencapai 22.039 pada September 2022. Dokumen ini juga membahas tentang potensi tanaman Miana sebagai sumber antioksidan alami untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah Covid-19. Metode pembuatan sirup Miana sebagai inovasi produk kesehatan pasca pandemi juga dib
Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease-19) yang menyebar hampir diseluruh
belahan dunia ini telah merenggut nyawa banyak orang. Covid-19 menjadi penyakit pandemik sejak Desember 2019 lalu yang berasal dari Wuhan China. Kementrian kesehatan (Kemenkes) mencatat sejak tanggal 27 November 2021 telah masuk varian baru Covid-19 yaitu Omicron ke Indonesia. Hingga pada 20 September 2022 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia telah mencapai 22.039 kasus. Kasus ini meningkat secara mingguan sebesar 3,9 persen. Dengan jumlah tersebut, menempatkan posisi Indonesia berada di urutan pertama di Asia Tenggara. Kemenkes terus menghimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan selalu menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari gejala Covid-19 varian Omicron. Karena varian ini membawa beberapa mutasi lonjakan yang dapat meningkatkan transmisibilitas jika dibandingkan dengan varian delta (Abdelnabi et al., 2022). Gejala Omicron secara umum antara lain sakit tenggorokan/radang, flu, batuk dan demam (Kemenkes RI, 2022). Pemerintah telah menerapkan kebijakan new normal demi memulihkan semua bidang yang terdampak Covid-19. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, Bapak Wiku Adisasmito, New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap beraktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Kebijakan New normal, diharapkan bisa memberikan dampat positif dari segala bidang di Indonesia, akan tetapi sebagian masyaraat resah akan penularan Covid-19 yang masih ada. Untuk mencegah penularan Covid-19 dapat menerapkan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas), penerapan pola hidup bersih dan meingkatkan sistem imun tubuh dari pola konsumsi yang sehat, bergizi dan penambahan asupan pangan fungsional yang baik bagi kesehatan (WHO, 2020). Selain perlindungan diri, cara terbaik untuk mencegah penularan Covid-19 adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas (immunocompetence) adalah sistem kekebalan tubuh yang berada di dalam tubuh manusia untuk menjaga diri dari berbagai macam penyakit. Selain buah dan sayur, ternyata tanaman herbal juga dapat dipercaya untuk meningkatkan imunitas tubuh. WHO telah mendorong inovasi di seluruh dunia untuk penggunaan obat herbal dan pengembangan terapi untuk mencari potensi pengobatan Covid-19. Diharapkan bahwa sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan dengan pengobatan herbal. Salah satu tanaman yang dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh, namun banyak masyarakat yang belum mengetahui kandungan kimia yang ada didalamnya yaitu tanaman Miana (Coleus scutellariorides). Selama ini masyarakat hanya mengenal Miana sebagai tanaman hias, padahal menurut Kementrian Pertanian, Miana termasuk tanaman biofarmaka yang kaya manfaat. Miana banyak tumbuh diberbagai tempat, baik dataran tinggi hingga rendah sehingga populasinya sangat banyak, namun populasi yang banyak ini minim dimanfaatkan sebagai obat karena masyarakat hanya mengetahui bahwa Miana hanya dapat digunakan sebagai tanaman hias saja. Padahal tanaman Miana banyak memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh, seperti vitamin C (0,11 mg), vitamin E (2,93 mg), dan zat aktif seperti flavonoid (437,2 ppm), saponin, dan tannin yang berperan akif sebagai antibakteri, antioksidan (816,03 ppm), antiinflamasi, antijamur, dan imunomodulator. Kandungan kimia tersebut merupakan senyawa matebolit sekunder tumbuhan yang berguna bagi tumbuhan sendiri dan bagi lingkungannya, termasuk memiliki khasiat obat untuk manusia (Supriyatna, 2012). Antioksidan mempertahankan fungsi memadai dari sel kekebalan terhadap gangguan yang disebabkan oleh stress oksidatif. Karena itu sistem kekebalan merupakan indikator penting bagi kesehatan tubuh manusia. Antioksidan memainkan peran penting dalam perlindungan sistem untuk menjaga tubuh tetap sehat hingga masa tua (Fuente, 2002). Fungsi antioksidan ini sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid-19 karena kekebalan tubuh pada masa pandemik sangat rentang terhadap penyakit. Antioksidan juga membantu meredekan sakit pada tenggorokan/radang, demam, flu dan batuk. Melihat permasalahan dan potensi tersebut, tim mengolah daun Miana yang kaya akan manfaat menjadi sebuah produk fungsional berupa sirup. Produk sirup berbahan dasar daun Miana dipilih karena minim competitor dan memiliki bentuk yang menarik sehingga mampu bersaing dan memperluas target pasar. Produk berbentuk sirup sudah banyak dipasarkan sehingga diharapkan untuk diterima pasar tinggi, apalagi produk yang ditawarkan berbahan dasar Miana yang merupakan bahan unik dan jarang ditawarkan dari sebuah sirup. Hal tersebut sekaligus menjadi bagian dari pemanfaatan tanaman yang tidak hanya menjadikan Miana tanaman hias saja melainkan tanaman yang bisa dikonsumsi dengan beragam manfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kandungan antioksidan Miana ?
2. Bagaimana metode pembuatan sirup berbahan dasar Miana? 3. Bagaimana upaya mewujudkan kreativitas dan inovasi pasca pandemic?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengkaji kandungan antioksidan Miana.
2. Mengkaji pola pemanfaatan Miana selain sebagai tanaman hias. 3. Menganalisis metode pembuatan Sirup Miana. 4. Menciptakan produk Sirup berbahan dasar Miana untuk meningkan imunitas tubuh.
D. Manfaat Penulisan
1. Diketahui kandungan antioksidan Miana.
2. Diketahui pola pemanfaatan Miana selain sebagai tanaman hias. 3. Diketahui metode pembuatan sirup Miana. 4. Dihasilkan produk sirup berbahan dasar Miana untuk meningkatkan imunitas tubuh. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/20/update-omicron--total-di- indonesia-ada-22039-kasus-selasa-20-september-2022