Anda di halaman 1dari 3

GAMBARAN BIOINTERPRENEUR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“BIOINTERPRENEUR”

Dosen Pengajar : N Putri Sumaryani, SP., M.MA.

Oleh

Luh Gede Istri W. (NIM 20200103)

Semester VII A Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS MAHADEWA INDONESIA

2020
Pengertian atau Gambaran tentang BioEntrepreneur

BioEntrepreneurship berasal dari paduan dua kata dalam Bahasa Inggris


yaitu Bio (merujuk pada sains) dan Entrepreneurship (kewirausahaan).
BioEntrepreneurship punya konsep yang luas, karena bisa diterapkan di berbagai industri,
bidang dan pasar, mulai dari penelitian medis, energi, hingga pertanian. Meski
begitu, BioEntrepreneurship di berbagai bidang tersebut memiliki benang merah yaitu
aktivitas komersial pada pemahaman ilmu pengetahuan hayati dan prosesnya.
Sains berorientasi pada pengetahuan dan pemahaman baru sedangkan bisnis bertujuan
untuk menciptakan nilai dari suatu produk. Dua istilah ini sempat dianggap tidak bisa bersatu,
namun meningkatnya kebutuhan untuk kehidupan yang berkelanjutan dan pengembangan
bioteknologi di seluruh dunia telah berhasil mendorong pemerintah dari berbagai negara
untuk mengembangkan dan menerapkan BioEntrepreneur.
BioEntrepreneurship adalah bidang baru untuk masa depan yang mendukung
kehidupan yang berkelanjutan. Sebagian besar produk sains tersebut berguna bagi kehidupan,
namun terkadang belum dapat dipasarkan dengan baik. Maka, untuk mengatasi masalah
tersebut diperlukan keselarasan atau suatu kualitas tidak hanya dari sisi bidang keilmuannya,
tapi juga bisa mengerti sisi bisnis dari pengembangan yang dilakukan.
Di masa depan nanti, ilmuwan dituntut untuk mampu memahami pentingnya
menggunakan sains untuk kehidupan masyarakat dengan cara yang lebih cepat dan praktis.
Selain itu, juga diharapkan mampu menggabungkan manfaat sains dan inovasi ke dalam
kewirausahaan. Jadi, nantinya seorang biologiwan tidak hanya bisa
menciptakan/menemukan, tetapi juga mampu menyampaikan produk ciptaan/temuannya ke
masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik.

Usaha yang dapat dikembangkan di masa pandemic covid 19


Menurut pendapat saya usaha-usaha yang dapat dikembangkan di masa pandemic covid 19
yaitu:
1) Usaha makanan beku (frozen food)
Di saat Pandemi, aktifitas di luar rumah dibatasi dan sebisa mungkin tidak
kemana-mana, kecuali untuk hal yang begitu mendesak. Dan hal ini justru membuat
seseorang lebih sering menyimpan makanan agar intensitas keluar rumah bisa
dikurangi. Apalagi bagi orang yang tidak piawai memasak, sehingga lebih sering
membuat makanan yang cenderung simpel dan mudah, seperti Frozen food misalnya.
Hal ini bisa dijadikan peluang usaha. Menjalankan usaha frozen food tidak terlalu
sulit. Setidaknya, yang harus disiapkan adalah freezer dan persediaan frozen
food yang beragam, seperti nugget, sosis, frozen vegetable, bahkan hingga snack
cemilan.
2) Usaha membuat minuman herbal (jamu)
Virus corona hingga saat ini belum ada obat maupun vaksin-nya, tapi kita bisa
mencegah penularannya ke tubuh kita dengan cara meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan selalu menjaga kesehatan. Di tengah pandemi, ramuan herbal alami yang
mengandung bahan-bahan seperti kencur, kunyit, temulawak, jahe, dan daun sereh
dipercaya dapat meningkatkan sistem imun. Oleh karena itu, bisnis ramuan atau
minuman herbal dapat dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan karena
kebutuhan untuk menjaga sistem imun dan kesehatan sangatlah tinggi di situasi
sekarang.
3) Usaha membuat hand sanitizer
Pentingnya menjaga kesterilan atau kebersihan tangan akan bahaya kuman
atau virus yang dapat menempel dimana saja, membuat ide usaha pengembangan
hand sanitizer menjadi alternatif yang diminati. Klaim bahwa hand sanitizer dapat
membunuh virus, bakteri atau kuman membuat permintaan pasar akan hand sanitizer
meningkat. Hal tersebut dikarenakan kandungan dalam hand sanitizer yang terdapat
bahan alcohol 70%, yang mana alcohol 70% ini memang memiliki fungsi dan manfaat
untuk dapat membunuh kuman. Selain itu, cara membuat hand sanitizer sendiri
tergolong cukup mudah dikembangkan dapat dilakukan sendiri di rumah. Bahan yang
diperlukan untuk pembuatan hand sanitizer sesuai standar WHO, yaitu harus ada
alkohol 70%, selanjutnya untuk mencegah terjadinya kekeringan pada kulit tangan
dapat ditambahkan beberapa bahan alami (essential) yang dapat menutrisi kulit
seperti: lidah buaya, bunga mawar, bunga melati, dll.

Anda mungkin juga menyukai