Anda di halaman 1dari 8

A.

Latar Belakang

Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja
dapat dihasilkan ratusan keturunan, dangenerasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua
minggu.Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-
kajiangenetik (Campbell, 2002).

Lalat buah Drosophila merupakan serangga Diptera. Lalat dewasa umumnya


dimorfisme. Lalat jantan dan betina menunjukkan morfologi yang berbeda, dilihat dari
karakter seksual primer dan sekundernya. Lalat ini sering dijadikan objek penelitian dalam
penelitian genetika. Dengan kata lain, siklus hidupnya yang sederhana berkontribusi besar
dan penelitian genetika. Salah satu spesies yang sering dimati adalah Drosophila
melanogaster (Russell, 1994).

Genus Drosophila memiliki banyak species dan yang paling banyak dijumpai adalah
Drosophila melanogaster.Namun di Indonesia jarang sekali species ini ditemukan. Drosophila
yang umum ditemukan di Indonesia adalah dari marga Sophophora dan Drosophila.Anak
marga Sophophora dapat dengan mudah dibedakan karenaukurannya yang lebih kecil (kurang
dari 3mm)berwarna coklat dan memiliki sisir kelamin (sex Coumb) berupa dua duri besar
atau lebih yang tersusun secara beraturan pada tarsal ke 2-4 dari kaki depan (Siburian, 2008).

Drosophila memiliki ciri yang berdeba antara jantan dan betinanya.Pada Drosophila
jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang
betina.Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada
yang betina ukuran relative lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak
memiliki sisir kelamin (Soemartomo,1979)

Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat, hanya sekitar 12 hari dalam
temperatur ruangan (25oC). Temperatur yang dingin akan membuat siklusnya menjadi
lambat. Siklus hidup lalat ini terdiri dari telur, larva, pupa, dan imago (dewasa). Stadium
larva terdiri dari tiga sub stadium yang disebut instar. Selama stadium larva berlangsung, lalat
buah belum dewasa dan secara konstan mengonsumsi nutrien yang cukup untuk menjalani
fase metamorphosis dari pupa menjadi dewasa (Suryo, 1998).

Jika larva siap untuk menjadi pupa, larva akan merangkak menjauhkan diri dari
medium nutrisi dan mendekati tempat yang dirasa nyaman untuk menempelkan diri pada saat
menjadi pupa yang biasanya akan berwarna gelap. Fase metamorphosis dari belatung (Larva)
menjadi lalat dewasa terjadi di dalam pupa. Walaupun pupa ini berwarna gelap, tetapi terlihat
transparan, sehingga mudah untuk dilakukan pengamatan. Setelah fase metamorphosis
selesai, lalat dewasa akan keluar dari pupa (Seregeg, 1986).

Lalat yang baru keluar dari pupa tidak sepenuhnya dewasa, baru setelah beberapa jam
kemudian lalat ini menjadi lalat yang betul-betul dewasa. Setelah 12 jam keluar dari pupa,
lalat ini akan mencari pasangannya. Lalat betina menyimpan lalat jantan di dalam tubuhnya
sampai telur dapat diproduksi. Lalat jantan dapat dibedakan dari lalat betina. Lalat jantan
pada kaki depannya terdapat sex comb (Strickberger, 1962).

Gambar 1. Perbadaan Lalat Jantan dan Lalat Betina

Pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina
umumnya adalah sama,tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan
terdapat lengkungan seperti mata pancing (Sepoetro,1975)

Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk segmen-
segmenabdomen.Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang
berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan sebagian oleh kromosom X yang
dimiliki individu.Normalnya lalat betina akan memiliki 2 kromosom X.Sedangkan lalat
jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y heterokromatik.Pada lalat buah
kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam penentuan jenis kelamin. Pada
kromosom Drosophilla hanya sedikit gen aktif (Goodenough,1984).

Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil.Maka dari itu
pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun
kaca pembesar.Genus drosophila mempunyai banyak species.Species yang paling banyak dan
tersebar luas adalah Drosophila melanogaster.Selama musim panas species ini terdapat di
semua bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum. Lalat buah dari
suku Drosophillidae termasuk dalam filum Artrophoda kelas Insecta (serangga) bangsa
Dipterae (lalat) anak Cyclorrharpha (Borror, 1992).

Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:

a. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian
belakang.
b. Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
c. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan
tubuhnya.
d. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
e. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
f. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
g. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding
mata majemuk. Kepala berbentuk elips.
h. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima
dan bergaris hitam.
i. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax (Dumalang,
2011).

Gambar 2. Diagram Klasifikasi Drosophila


Daftar Pustaka

Borror, dkk. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga Ed. Keenam.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Campbell, dkk. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Russell, P.J. 1994. Foundamental of Genetics. New York: Harper CollinsCollege Publishers.

Goodenough.1984. Genetika Edisi ketiga Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.

Seregeg, G.W. 1986. Effect of The Environment on Sex Determination in Drosophila. FP


MIPA. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya

Suryo. 1998. Genetika Strata I. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Soemartono.1979. Pedoman Praktikum Biologi Umum 3. Jakarta :Djambatan.

Strickberger, M.W. 1962. Experiments in Genetic with Drosophila. John Wiley and

Sons Inc, New York

Siburian, J. 2008. Studi Keanekaragaman Drosophila sp di Kota Jambi. Jurnal Biospesies.


Vol 2 (2) Hal. 47-54

Dumalang, S dan Lengkong, M. 2011. Perilaku Kawin, Uji Respon Dan Identifikasi Spesies
Lalat Buah Pada Belimbing, Ketapang, Dan Paria. Jurnal Biologi. Vol 17 (3). Hal:
193
B. Hasil Pengamatan
1) Tabel Pengamatan Drosophila Betina

No Morfologi Gambar Dokumentasi Keterangan


1 Kepala dan Dada Mata Majemuk Berbentuk bulat, agak
lonjong dan berwarna
merah

Mata Ocelli Terdapat 3 mata ocelli


dibagian atas dan
ukurannya lebih kecil dari
mata majemuk

Antena dan Arista Terdapat antena dan arista.


Pada arista berbentuk bulu
dan bercabang

Kepala Berbentuk bulat agak


lonjong ukurannya ¼ dari
ukuran tubuh
Thorax Terdapat bulu-bulu
memiliki warna dasar putih
agak kuning

2 Abdomen Abdomen Abdomen terlihat agak


runcing berwarna lebih
terang dibandingkan yang
jantan, memiliki 7 ruas

Sex Comb Pada betina tidak memiliki


sex comb atau sisik
kelamin

3 Sayap Sayap Berwarna transparan,


panjang dan berasal dai
thorax

2) Tabel Pengamatan Drosophila Jantan

No Morfologi Gambar Dokumentasi Keterangan


1 Kepala dan Dada Mata Majemuk Berbentuk bulat, agak
lonjong dan berwarna
merah

Mata Ocelli Terdapat 3 mata ocelli


dibagian atas dan
ukurannya lebih kecil dari
mata majemuk

Antena dan Arista Terdapat antena dan arista.


Pada arista berbentuk bulu
dan bercabang

Kepala Berbentuk bulat agak


lonjong ukurannya ¼ dari
ukuran tubuh

Thorax Terdapat bulu-bulu


memiliki warna dasar putih
agak kuning
2 Abdomen Abdomen Abdomen terlihat agak
bulat berwarna lebih gelap
dibandingkan yang betina,
memiliki 5 ruas

Sex Comb Terdapat serabut-serabut


bristk pada permukaan
distal dari sendi tursal
depan

3 Sayap Sayap Berwarna transparan,


panjang dan berasal dai
thorax

Anda mungkin juga menyukai