Anda di halaman 1dari 39

HOMEOSTASIS

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI
LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN

2011
1

Permasalahan yg dihadapi hewan

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Lingkungan (faktor fisika dan kimia) senantiasa berubah sepanjang waktu Sistem fisiologi dapat terganggu oleh perubahan lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap kondisi internal tubuh hewan dan dapat menyebabkan kematian. Bagaimana hewan memelihara kondisi internal tubuhnya
2

$dara panas

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Air plasma turun

Kelenjar saliva memasok air

Mulut keri ! "anusia memelihara kesetimbangan #airan tubuhnya

H"u#

Mi u$
!

$dara dingin Air plasma erle ih

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Kelenjar adrenal

Al%&#ter&

Rete #i N"'

"anusia memelihara kesetimbangan #airan tubuhnya

O#$&l"rit"# k& #t"


%

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

!ingkungan Perairan
'erubahan kondisi fisika dan kimia perairan yang terjadi se#ara terus menerus merupakan an#aman bagi kehidupan organisme yang hidup didalam lingkungan tersebut. 'erairan tawar( payau dan laut memiliki sifat yang tidak sama. 'erairan tawar bersifat lebih en#er dari konsentrasi #airan internal tubuh internal hewan yang hidup dalam habitat air tawar( sedangkan air laut bersifat lebih pekat dibandingkan #airan tubuh internal.
&

Salinitas( suhu

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Kepiting bakau (Scylla serrata) akan hidup dengan baik jika berada dalam kisaran salinitas 14-20 ppt, walaupun dapat toleran pada salinitas 5 ppt dan 25 ppt !uhu perairan juga senantiasa berubah dan suhu dalam perairan tertentu dapat menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah bagi proses "isiologi dalam tubuh !i"at perairan sebagai kondisi lingkungan eksternal berpengaruh terhadap kondisi lingkungan internal (#laude $ernard men%ebutn%a milieu intrieur)
)

Homeostasis

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

hewan air &enderung menjaga stabilitas lingkungan internaln%a agar organ, jaringan, sel dan molekul dalam tubuhn%a ber"ungsi normal Ke&enderungan untuk mengatur dan mempertahankan stabilitas lingkungan internal, menurut 'alter #anon (1(2() disebut (&$e&#t"#i# !tabilitas lingkungan internal hewan air tersebut dijaga dengan sistem pengendalian "isiologis )eskipun kondisi ("isika * kimia) eksternal "luktuasin%a besar, kondisi ("isika * kimia) internal tubuh hewan "luktuasin%a ke&il dan dijaga agar * senantiasa stabil

+luktuasi kondisi eksternal - )e#"r

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

l an re t skei s i dno K

+luktuasi kondisi internal , ke*il+ #t")il

"aktu

,eru)"(" -"ri")el .i#ik"/ki$i" #el"$" 0"ktu terte tu1

Sistem regulasi fisiologis menjaga kondisi internal dalam kisaran yang relatif ke#il. "eskipun fluktuasi kondisi eksternal besar( kondisi internal relatif konstan (,andall et al.( 2--2). +

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
Stabilitas lingkungan internal tubuh hewan air harus senantiasa dijaga dalam kisaran yang sempit( agar dapat hidup dengan baik dalam habitatnya. Sel/sel dalam tubuh hewan air dijaga sedemikian rupa sehingga tidak saja senantiasa berada dalam suhu yang konstan( tetapi p0( konsentrasi gula( tekanan osmoti#( konsentrasi ion dan sebagainya juga dalam kondisi konstan.
.

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
1adi( hewan air yang dapat lulus hidup dalam lingkungan yang beragam dan berubah/ubah men#erminkan kemampuan hewan tersebut dalam menjaga stabilitas kondisi lingkungan internalnya 0ewan mampu menjaga homeostasis.

1-

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
-omeostasis merupakan konsep terpenting dalam sejarah perkembangan biologi -al itu memberikan kerangka konseptual guna menginterpretasikan berbagai data "isiologis dalam tubuh hewan ./olusi homeostasis dan sistem "isiologis %ang memelihara homeostasis tersebut merupakan "aktor penting agar hewan dapat hidup baik dalam lingkungan %ang sesuai guna mendukung proses "isiologis, maupun dalam lingkungan %ang kurang sesuai bagi proses kehidupan
11

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
2enomena pemeliharaan lingkungan internal tubuh hewan yang disebut homeostasis ini dilakukan oleh semua spesies hewan( se#ara terus menerus.

12

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
'emeliharaan lingkungan internal tubuh hewan meliputi mekanisme fisiologi berbagai organ dan men#akup proses fisiologi pada le3el sel. 4rganisme uniseluler yang hidup di habitat perairan juga menunjukkan homeostasis. 'roto5oa dapat hidup dalam lingkungan air tawar dan lingkungan lain yang lebih buruk karena konsentrasi garam( gula( asam amino dan bahan terlarut lainnya diregulasi oleh permeabilitas selaput sel( pengangkutan aktif dan mekanisme lainnya.

1!

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
'ermeabilitas selaput( transport aktif memelihara kondisi intraseluler untuk senantiasa berada dalam batas/batas yang sesuai untuk kebutuhan metabolik sel. 6ondisi homeostasis dalam sel dan didalam tubuh organisme multiseluler dijaga dengan proses umpan balik (feedback).

1%

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
#mpan alik
7idalam proses umpan balik( informasi indrawi tentang 3ariabel suhu atau p0 misalnya( digunakan untuk mengendalikan proses dalam sel dan jaringan serta organ yang berpengaruh terhadap le3el 3ariabel tersebut. 0omeostasis diregulasi dengan umpan balik negatif.
1&

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
#mpan alik negati$
Sebagai gambaran tentang umpan balik negatif adalah dengan mengamati bekerjanya thermostat yang dipasang dalam akuarium untuk menjaga agar suhu air dalam akuarium tersebut berada pada suhu yang diinginkan. Bilamana suhu air medium lebih rendah dari suhu yang diinginkan( sensor memberikan informasi agar pemanas memanaskan medium.
1)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
1adi pengaturan suhu tubuh membutuhkan 8thermostat9 yang informasinya harus diberikan pada sistem pengendali suhu. 1ika informasi yang sampai pada sistem pengendali suhu adalah bahwa suhu tubuh lebih rendah dari yang semestinya( maka sistem pengendali akan meningkatkan suhu tubuh sampai kondisi semestinya dan pemanasan berhenti sampai terjadinya penurunan suhu lebih rendah dari yang semestinya.
1*

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
'ada mamalia yang senantiasa mempertahankan suhu tubuh konstan( meningkatnya suhu tubuh menghasilkan respon yang mengembalikan suhu tubuh sebagaimana kondisi yang semestinya. 1adi( umpan balik negatif mengarahkan pada stabilitas sistem fisiologis. 0al ini merupakan kebalikan dari sistem umpan balik positif dimana perubahan awal suatu 3ariable menghasilkan perubahan lebih lanjut.
1+

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
#mpan alik positi$
'eran umpan balik positif dalam pemeliharaan homeostasis sangat ke#il. :ontoh umpan balik positif adalah proses pembekuan darah. "ekanisme umpan balik positif berperan dalam memelihara 3olume darah yang beredar dalam tubuh agar senantiasa konstan.
1.

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
"ekanisme umpan balik positif dalam mengendalikan fungsi fisiologis pada hewan dapat berbahaya. "isalnya( suhu tubuh mamalia meningkat( jika gangguan awal ini kemudian mengalami umpan balik positif maka hasilnya adalah peningkatan suhu tubuh lebih lanjut yang tentunya berbahaya bagi hewan tersebut.

2-

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
:ontoh lain umpan balik positif adalah pada fungsi saraf. 1ika terdapat rangsang pada sel syaraf akan menyebabkan perubahan permeabilitas selaput yang memungkinkan adanya aliran ion sodium (;a<) masuk kedalam neuron. =liran masuk ion ;a< pada fase awal terjadinya potensial aksi menghasilkan respon depolarisasi yang menyebabkan aliran masuk ion ;a< lebih lanjut.
21

Homeostasis

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

!istem umpan balik terdiri atas reseptor, pusat integrasi dan e"ektor 0eseptor mendeteksi perubahan lingkungan, baik lingkungan eksternal dimana hewan itu hidup (misaln%a perubahan suhu lingkungan) atau lingkungan internaln%a (misaln%a p- intraseluler) 0eseptor ban%ak jumlahn%a dan masing-masing han%a dapat memantau aspek lingkungan tertentu +ungsi reseptor adalah mengkon/ersi perubahan lingkungan %ang terdeteksi menjadi potensial aksi %ang dikirim melalui sistem sara" ke pusat integrasi

22

Feedback system

0angsang

0e&eptor
;euron afferent

1usat integrasi
;euron efferent

.""e&tor 0esponse

2!

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
1usat integrasi terletak di otak atau sumsum tulang belakang - berperan 2membandingkan3 in"ormasi tentang suatu /ariabel %ang diterima oleh reseptor dengan tingkat /ariabel %ang semestin%a -ipotalamus merupakan pusat integrasi pengendalian temperatur tubuh mamalia $erdasarkan in"ormasi %ang diterima oleh reseptor untuk perubahan suhu (termoreseptor), hipotalamus memutuskan respon %ang tepat %ang harus dimulai untuk mengembalikan suhu tubuh pada le/el %ang semestin%a
2%

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
,espon disebabkan oleh aksi efektor( yang dirangsang melalui jalur saraf motor (efferent). struktur yang menghasilkan respon biologi adalah efektor. ,espon tersebut dapat meliputi akti3asi otot( saraf dan endokrin.

2&

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

%eed$roward
Selain mekanisme feedback, metode fisiologis lain yang terpenting untuk mengendalikan kondisi internal hewan adalah feedforward $ntuk mengurangi gangguan fisiologis( hewan menunjukkan perilaku yang men#egah terjadinya gangguan tersebut( jadi feedforward merupakan akti3itas antisipatif. :ontohnya( sambil makan biasanya hewan minum juga.
2)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

%eed$orward
"asuknya pakan kedalam meningkatkan osmolaritas isi saluran pen#ernaan yang dapat menyebabkan hilangnya air dari #airan tubuh (melalui osmosis)( mengakibatkan dehidrasi dan kesetimbangan osmotik terganggu. Segera setelah makan atau sambil( umumnya hewan minum air untuk mengurangi gangguan homeostasis #airan tubuh. 'erilaku menghindari makanan yang menyebabkan muntah membantu hewan untuk memelihara homeostasis.
2*

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Homeostasis
&on$ormer dan 'egulator 1ika hewan air dipaparkan dalam lingkungan yang mengalami perubahan (misalnya perubahan salinitas medium( perubahan kandungan oksigen terlarut( perubahan suhu medium( dll.)( maka hewan tersebut dapat memberikan respon konformitas atau regulasi. 'erubahan lingkungan eksternal dapat menginduksi perubahan internal tubuh hewan sesuai dengan kondisi eksternal
2+

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

&on$ormer
0ewan yang memungkinkan kondisi internalnya berubah bilamana menghadapi 3ariasi lingkungan eksternal disebut konformer (conformer). Suhu tubuh ikan akan rendah ketika berada dalam perairan yang dingin dan akan tinggi ketika berada dalam perairan yang hangat. 1adi( tiap sel dalam tubuh ikan tersebut harus mengatasi pengaruh perubahan suhu eksternal.
2.

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Osmo(on$ormer
Berbagai hewan air tidak dapat memelihara konsentrasi osmotik #airan internal tubuhnya jika salinitas mediumnya berubah/ubah. Bintang laut( Asterias( adalah hewan osmokonformer (osmoconformer) yang #airan internal tubuhnya dengan #epat men#apai kesetimbangan dengan air laut yang mengelilinginya. 0ewan ini meningkatkan konsentrasi #airan tubuh jika berada dalam air bersalinitas tinggi dan menurunkan #airan tubuhnya bilamana berada dalam air bersalinitas rendah.

!-

O)y(on$ormer

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

#a&ing 4nnelida %ang bersi"at oksikon"ormer (oxyconformer), %akni hewan %ang laju konsumsi oksigenn%a men%esuaikan dengan ketersediaan 52 terlarut di lingkungan eksternaln%a 6ika 4nnelida berada dalam lingkungan perairan %ang ka%a akan oksigen, maka konsumsi oksigenn%a meningkat, sebalikn%a jika hewan tersebut berada dalam lingkungan %ang kandungan oksigen terlarutn%a rendah, konsumsi oksigenn%a menurun

!1

&on$ormer

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

$atas perubahan eksternal bagi hewan kon"ormer dipengaruhi oleh toleransi jaringan tubuhn%a terhadap perubahan internal %ang disebabkan oleh adan%a perubahan lingkungan eksternal

!2

(a) Konformer

(b) Regulator

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

l e bai r a v i ali N l a nr et n i na gnukgn il

Garis konformitas

Zona stabilitas dimana homeostasis dipertahankan

Nilai variable lingkungan eksternal

-ewan kon"ormer (a) men%esuaikan kondisi internal tubuhn%a dengan kondisi lingkungan eksternal, sedangkan hewan regulator (b) mempertahankan stabilitas internal meskipun kondisi eksternaln%a berubah

!!

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

&on$ormer
hubungan antara nilai lingkungan eksternal (misaln%a salinitas, kandungan 52 terlarut, dll) dengan nilai internal (garis %ang tidak putusputus) berupa garis lurus dengan kemiringan 1 $ilamana hewan tidak dapat menghasilkan respon "isiologi atau respon lain %ang diperlukan untuk mengatasi perubahan eksternal, maka nilai internaln%a bergantung dengan nilai eksternaln%a, men%erupai 2garis kon"ormitas3 (garis putus-putus) !%

Garis konformitas

'egulator
gra"ik hubungan antara nilai /ariable eksternal dengan nilai internal menunjukkan bahwa hewan regulator dapat mempertahankan stabilitas internal dalam kisaran lingkungan eksternal %ang luas 7aris kon"ormitas dibuat sebagai pembanding 1ada lingkungan %ang ekstrim, hewan regulator tidak dapat meregulasi kondisi internal dan terpaksa menjadi kon"ormer 8ebar 9ona stabilitas dipengaruhi oleh spesies dan /ariabel lingkungan %ang dihadapin%a

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Zona stabilitas dimana homeostasis dipertahankan


!&

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

'egulator
0ewan air yang termasuk regulator menggunakan mekanisme perilaku( biokimia maupun fisiologis untuk senantiasa menjaga kondisi internal tubuhnya ketika berada dalam kondisi lingkungan eksternal yang berubah( sehingga senantiasa dalam keadaan homeostasis.
!)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Osmoregulator
0ewan yang bersifat osmoregulator memiliki konsentrasi #airan internal tubuh lebih tinggi dari konsentrasi mediumnya ketika berada dalam perairan dengan salinitas rendah( sebaliknya konsentrasi #arian tubuhnya lebih rendah dari konsentrasi mediumnya ketika berada dalam salinitas tinggi.
!*

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

O)yregulator
4ksiregulator yang meliputi hampir semua 3ertebrata senantiasa mempertahankan le3el konsumsi oksigen walaupun kandungan oksigen terlarut dalam mediumnya mengalami penurunan. 1ika kandungan oksigen terlarut di mediumnya menurun terus sampai batas minimumnya( hewan air dapat teraklimasi menjadi conformer. Setelah teraklimasi( maka konsumsi oksigennya menurun manakala kandungan oksigen terlarut di lingkungan eksternalnya rendah.
!+

TERIMA KASIH ATAS ,ERHATIAN ANDA

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI
LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN

2002
!.

Anda mungkin juga menyukai