Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Oreochronis nelaticus


Dosen Pengampu : Drs.Sularno, MP

Disusun Kelompok VIII


Nurul Amalia Zein : 711705150
Sri Wulandari : 71170515018
Sismaya: 71170515037

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2019 / 2020
 Judul : Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Oreochronis nelaticus
 Landasan Teoritis : Ikan nila (Oreochronis nelaticus) merupakan genus ikan yang
dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi
tinggi terhadap kualitas air yang rendah, sering kali ditemukan
hidup normal pada habitat – habitat yang ikan dari jenis lain
tidak dapat hidup. Ikan nila pada umumnya mempunyai bentuk
tubuh panjang dan ramping, perbandingan antara panjang dan
tinggi badan rata-rata 3 : 1. Sisik-sisik ikan nila berukuran
besar dan kasar. Ikan nila berjari sirip keras, sirip perut
torasik, letak mulut subterminal dan berbentuk meruncing.
Selain itu, tanda lainnya yang dapat dilihat adalah dari ikan
nila adalah warna tubuhnya yang hitam dan agak keputihan.
Bagian bawah tutup insang berwarna putih. Tubuhnya
memiliki garis linea lateralis yang terputus antara bagian atas
dan bawahnya. Linea lateralis bagian atas memanjang mulai
dari tutup insang hingga belakang sirip punggung sampai
pangkal sirip ekor. Ukuran kepalanya relatif kecil dengan
mulut berada di ujung kepala.
 Tujuan : Untuk mengetahui proses Fertilisasi ikan nila (Oreochronis
nelaticus) dan perkembangan embrionya.
 Alat dan Bahan : 1. Alat
 Cawan petri
 Coutern bath
 Mikroskop
 Gelas ukur
 Baskom
 Kamera digital
 Aquarium
 Selang
 Air rator
 Alat tulis

2. Bahan

 Ikan nila jantan siap kawin : 1


 Ikan nila betina siap kawin : 3
 Prosedure Kerja :
 Sediakan 1 ikan nila jantan dan 3 ikan betina yang siap kawin, kemudian sediakan
tempat pemijahan ikan.
 Pemijahan ikan nila dilakukan dengan memasangkan ikan nila jantan dan ikan nila
betina didalam wadah pemijahan, dengan perbandingan nila jantan dan nila betina 1
banding 3 (1 : 3).
 Proses perkawinan, biasanya ikan nila betina digiring ke dasar kolam yang lebih
cekung untuk melepaskan telurnya sekitar 300 butir.
 Setelah ikan betina melepaskan, ikan jantan segera melepaskan spermanya dan proses
pembuahan terjadi.
 Ikan betina akan memasukkan telur – telurnya kedalam mulutnya untuk proses
pengeraman selama 7 – 12 hari.
 Setelah menetas anak ikan dikeluarkan dari mulut ikan betina, dan ikan betina akan
menghalau ikan – ikan yang datang.
 Selanjutnya anak ikan dipindahkan dari tempat pemijahan.
 Hasil Pengamatan :

Gambar 1: Ikan nila betina dan jantan yang siap dikawinkan


Gambar 2 : Hasil telur menetas dari pemijahan ikan nila jantan dan betina

Daya tetas ikan = A + B + C × 100%


A = Jumlah telur yang menetas normal.
B = Jumlah telur yang menetas abnormal
C = Jumlah telur yang yang mati
Dari hasil pengamatan yang diamati dari pemijahan ikan nila jantan dan betina yaitu
(3 : 1 ) maka dapat dihasilkan :
A = 300
B = 100
C = 150

Daya tetas ikan = A + B : A + B + C × 100%

= 300 + 60 : 300 + 100 + 150 × 100%


= 400 : 550 × 100%
= 0,72 × 100%
= 0,72
 Kesimpulan
Dari hasil pemijahan yang dilakukan dengan memasangkan 1 ekor jantan dengan 3
ekor betina dapat disimpulkan bahwa terdapat 300 telur yang menetas dengan normal,
100 telur menetas dengan abnormal (cacat) dan 150 telur yang mati, banyaknya telur
yang mati diakibatkan karena lamanya pengeraman didalam mulut. Hasil daya tetas
ikan 0,72.
 Daftar Pustaka
https://alamtani.com/pembenihan-ikan-nila/
http://ikanmania25.blogspot.com/2012/03/ikan-nila-oreochromis-niloticus.html

Khairuman dan Khairul Amri. 2003. Budidaya ikan nila secara intensif. Agromedia
Pustaka

Rahmat Rukmana. 1997. Ikan nila, budidaya dan prospek agribisnis. Kanisius

Usni Arie. 2004. Pembenihan dan pembesaran nila gift. Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai