Anda di halaman 1dari 7

Nama : Luh Gede Istri Wulandari

NIM : 202001030014

Semester : VIII A Pendidikan Biologi

1. a) Teknik kultur jaringan pada tanaman didasari oleh teori totipotensi. Apa artinya!
Jawab:
Arti dari teknik kultur jaringan pada tanaman didasari oleh teori totipotensi,
yaitu Suatu tanaman bapat ditumbuhkan atau diperbanyak baik dengan teknik
kultur jaringan walau hanya dengan menngunakan sebagian kecil dari organ atau
jaringan suatu tumbuhan tersebut. Karena pada dasarnya setiap tanaman memiliki
kemampuan totipotensi atau kemampuan setiap suatu sel untuk membelah diri dan
menghasilkan semua sel dalam organisme tersebut termasuk lapisan atau jaringan
ekstraembrio. Sedangkan untuk dapat mengembangkannya memerlukan suatu
teknik kultur jaringan yang mempunyai arti sebuah teknik untuk mengisolasi suatu
sel, jaringan, protoplasma, dan organ. Lalu menumbuhkan bagian tersebut pada
nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,
sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi
menjadi tanaman sempurna kembali.

b) Sebutkan minimal 3 (tiga) kelebihan dan kekurangan dari teknik kultur jaringan
pada tanaman
Jawab:
Kelebihan dari teknik kultur jaringan pada tanaman, antara lain:
(1) Bibit tanaman dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang
relatif cepat
(2) Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat-sifat yang sama persis seperti
induknya
(3) Dapat diperoleh hasil, sesuai dengan sifat-sifat tertentu yang kita kehendaki
(4) Tanaman cenderung memiliki tingkat kekebalan tertentu lebih baik dari pada
tanaman tanpa kultur jaringan

Kekurangan dari teknik kultur jaringan pada tanaman, antara lain:

(1) Tidak terjadi keberagaman. Meski tanaman hasil kultur jaringan dapat kita
kendalikan, tapi ternyata hal ini menyebabkan tak terjadi keberagaman, karena
tanaman tersebut akan persis dengan induknya.
(2) Tak bisa menghasilkan varietas baru. Hal ini terjadi karena tidak terjadi proses
persilangan pada kultur jaringan, sehingga kita tak bisa menghasilkan variasi
baru untuk tanaman tersebut.
(3) Akar tumbuhan cenderung lemah.

2. a) Dalam kultur jaringan perlu dilakukan aklimatisasi. Apa fungsinya?


Jawab:
Fungsi dari dilakukannya aklimatisasi dalam kultur jaringan yaitu adalah
untuk mengadaptasikan tanaman hasil kultur jaringan terhadap lingkungan baru
sebelum ditanam dan dijadikan tanaman induk untuk produksi dan untuk
mengetahui kemampuan adaptasi tanaman dalam lingkungan tumbuh yang kurang
aseptik.
Aklimatisasi sendiri merupakan proses pemindahan planlet dari lingkungan
yang terkontrol (aseptik dan heterotrof) ke kondisi lingkungan tak terkendali, baik
suhu, cahaya, dan kelembaban, serta tanaman harus dapat hidup dalam kondisi
autotrof, sehingga jika tanaman (planlet) tidak diaklimatisasi terlebih dahulu
tanaman (planlet) tersebut tidak akan dapat bertahan dikondisi lapang. Aklimatisasi
merupakan kegiatan akhir teknik kultur jaringan.

b) Apa tujuan inisiasi kultur dalam kultur jaringan?


Jawab:
Tujuan inisiasi kultur dalam kultur jaringan adalah untuk memperoleh eksplan
dari suatu bagian tanaman yang mana eksplan tersebut selanjutnya akan dikultur
dengan harapan dapat menginisasi pertumbuhan baru sehingga dapat
memungkinkan pemilihan salah satu bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat
guna perbanyakan tanaman ke tahap yang berikutnya.
Iniasi sendiri adalah suatu proses pengambilan eksplan dari bagian pada
tanaman yang akan dikultur. Sumber eksplan harus memenuhi kriteria seperti
identitas tanamannya jelas yang dapat meliputi varietas, spesies, karakteristik dan
lainnya kemudian tanaman harus bebas dari dari hama dan penyakit.

3. a) Apa perbedaan antara Pestisida Nabati dan Pestisida Hayati?


Jawab:
Perbedaan antara pestisida nabati dan pestisida hayati antara lain:
- Pestisida Nabati adalah bahan kimia dihasilkan oleh tumbuhan yang
menunjukkan aktivitas pengendalian terhadap hama, patogen (mikroba) dan
gulma.
- Pestisida Hayati adalah bahan kimia dihasilkan oleh makhluk hidup seperti
mikroorganisme, bakteri, cendawan, nematoda atau virus yang menunjukkan
aktivitas pengendalian terhadap hama yang menyerang atau merusak tanaman
(tumbuhan).

b) Bagaimana Cara Kerja Insektisida Nabati, Sebutkan dan Jelaskan!


Jawab:
Cara kerja atau aktivitas dari insektisida nabati pada serangga, yaitu dapat
berupa:
 Repellent : sebagai penolak. Hal ini dapat meminimalisir adanya serangga
sehingga serangga menjadi tidak tertarik umumnya disebabkan oleh aroma
yang kuat.
 Antifeedant/feeding deterent : sebagai hambat nafsu makan. Hal ini dapat
menimalisir serangga dalam memakan tanaman yang telah diberi pestisida
yang dikarenakan citarasa yang pahit.
 Growth retardant : sebagai hambat perkembangan. Hal ini dapat mengganggu
sistem hormon pada serangga.
 Penolak/penghambat peneluran.
 Anti fertilisasi : sebabkan kemandulan. Dalam hal ini bila hama serangga telah
menyerang suatu tanaman yang telah diberi insektisida nabati, dapat
menyebabkan serangga tersebut gagal untuk mengembangkan individu baru di
dalam tanaman yang telah diserangnya, sehingga kemungkinan penyebar
luasan atau perbanyakan induvidu serangga yang akan menyerang tanaman
gagal.
 Attractan (menarik serangga). Dalam hal ini bila insektisida digantung
disekitar tanaman yang sedang berbuah, justru dapat menarik hama serangga
tersebut untuk masuk dan terperangkap dalam insektisida ketimbang
menyerang tanaman buahnya. Sehingga tanaman buah menjadi aman tidak
diserang serangga.
 Kematian. Tentu saja dalam mempergunakan insektisida dapat berujung
dengan kematian hama serangga atau dapat membunuh hama, serangga
penyerang.

c) Apa Kelebihan dan Kekurangannya antara Pestisida Nabati dan Pestisida Hayati?
Jawab:
Kelebihan dan kekurangan antara pestisida nabati dan pestisida hayati, antara
lain:
 Kelebihan Pestisida Nabati dan Pestisida Hayati
- Cepat terurai akibat sinar matahari, udara, kelembapan, atau komponen
alam lainnya. Sifat ini menyebabkan resiko pencemaran tanah dan air
berkurang. Resiko residu pada hasil panen juga rendah
- Toksisitas pada mamalia umumnya rendah sehingga aman bagi manusia
dan hewan ternak
- Phitotoksisitas rendah sehingga potensi pestisida nabati merusak tanaman
rendah
- Dosis yang di gunakan tidak terlalu mengikat dan berisiko
- Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga
 Kekurangan Pestisida Nabati dan Pestisida Hayati
- Kemampuan kerja yang lambat sehingga hasil dari penyemprotan
pestisida hayati tidak terlihat dalam waktu yang pendek
- Tidak membunuh hama secara langsung, tetapi akan mengurangi nafsu
makan hama sehingga hama akan mati secara perlahan atau hanya
sekedar mengusir atau membuat hama tersebut tidak mau lagi memakan
tanaman yang telah disemprot pestisida hayati tersebut
- Mudah rusak dan mudah terurai jika terpapar sinar matahari
- Tidak bisa menyimpan dalam waktu yang lama sehingga perlu digunakan
setelah selesai dibuat dan menjadi suatu hambatan untuk diperjual belikan
kepada masyarakat

4. a) Sebutkan beberapa dasar yang perlu diperhatikan untuk mengeksploitasi tanaman


menjadi suatu pestisida!
Jawab:
Beberapa pendekatan dasar yang perlu diperhatikan untuk mengeksploitasi
tanaman menjadi suatu pestisida, sebagai berikut:
1) tanaman yang akan dijadikan bahan pestisida haruslah tanaman yang sehat
2) Pemilihan tumbuhan didasarkan pada penggunaannya dalam pengendalian
hama dan penyakit secara tradisional
3) Pemilihan tanaman berdasarkan kekerabatan famili, serta berdasarkan
pengamatan ekologi
4) pemilihan bagian tanaman yang dapat dijadikan pestisida, yaitu bagian daun,
batang, rimpang, akar, dan biji untuk didapatkan senyawa aktif hasil metabolit
sekunder
5) untuk mendapatkan senyawa atau bahan aktif tersebut, maka bagian tanaman
perlu melalui proses ekstraksi, fermentasi, dan fraksinasi

b) Jelaskan Pendapat Anda Dampak yang ditimbulkan pada Kehidupan dan


lingkungan oleh aplikasi Pestisida Sintetis yang kurang bijaksana!
Jawab:
Menurut pendapat saya dampak yang ditimbulkan pada kehidupan dan
lingkungan oleh aplikasi pestisida sintetis yang kurang bijaksana sebagian besar
merupakan dampak negatif.
Dampak negatif yang ditimbulkan yang pertama terhadap kehidupan dan
kesehatan manusia dapat berupa timbulnya berbagai macam penyakit, seperti
keracunan baik keracunan yang bersifat ringan, akut berat maupun kronis, kanker,
mutasi genetik, kecacatan, serta berbagai sindrom salah satunya CAIDS
(Chemically Acquired Deficiency Syndrom). Hal tersebut dikarenakan terpapar atau
mengomsumsi produk pertanian yang mengandung residu dalam jumlah besar
akibat pengaplikasian pestisida sintetis yang berlebihan.
Dampak negatif selanjutnya akibat dari pengaplikasian pestisida sintetis yang
kurang bijaksana, yaitu terhadap lingkungan dapat berupa:
1) terjadinya pencemaran lingkungan (air, tanah, dan udara),
2) terbunuhnya organisme non target akibat terpapar secara langsung atau karena
pestisida memasuki rantai makanan,
3) timbulnya kekebalan (resistensi) hama terhadap suatu pestisida
4) terjadinya perubahan pada flora atau tanaman (mutasi)
5) dapat meracuni tanaman (bersifat fitotoksik)

5. a) Jelaskan Pengertian Metabolit Sekunder


Jawab:
Metabolit sekunder adalah senyawa berupa bahan kimia (bahan aktif) yang
berasal dari tumbuhan. Senyawa metabolit yang tidak essensial ini ditemukan
dalam bentuk yang unik dan berbeda-beda pada setiap spesies. Senyawa metabolit
ini tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-
fase tertentu. Kelompok senyawa ini berperan penting dalam proses berinteraksi
atau berkompetisi, termasuk melindungi diri dari kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama, dan penyakit.

b) Metabolit Sekunder yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan bisa dalam bentuk


senyawa apa, sebutkan secara umum!
Jawab:
Senyawa hasil metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan
diklasifikasi menjadi 3 kelompok utama, antara lain:
1) terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan
hidrogen serta disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat).
Contohnya senyawa Mentol, Linalool, Gossypol, Digitogenin.
2) Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena,
hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya). Contohnya senyawa Kafeat,
klorogenat, lignin, flavonoid, gallotanin, dan tanin.
3) senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya dari alkaloid, berupa senyawa
nikotin, kokain, teobromin dan glukosinolat.
Pada dasarnya, bahan alami yang mengandung senyawa bioaktif dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu bahan alami dengan kandungan senyawa bersifat
anti-fitopatogenik (antibiotik pertanian), bersifat fitotoksik atau mengatur
pertumbuhan tanaman, dan kandungan senyawa yang bersifat aktif terhadap
serangga (hormon serangga, feromon, antifeedant, repelen, atraktan, dan
insektisida).

c) Jelaskan tentang Fitoaleksin dan Fitoantisipin!


Jawab:
- Fitoaleksin merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan dalam
keadaan stress (sebagai respon terhadap infeksi oleh patogen).
- Fitoantisipin merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan dalam
keadaan normal (sehat). Contohnya ekstrak kemangi yang dapat menghasilkan
hormon attractan yang dapat menarik serangga.

Anda mungkin juga menyukai