Anda di halaman 1dari 5

KULTUR JARINGAN

Apa itu Kultur jaringan


Kultur jaringan adalah suatu metode untuk memisahkan/mengisolasi bagian dari tanaman
seperti sel, jaringan atau organ (daun, akar, batang, tunas dan sebagainya) serta
membudidayakannya dalam lingkungan yang terkendali [secara in vitro] dan aseptik sehingga
bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri/beregenerasi menjadi tanaman lengkap.
dampak negatif dan positif kultur jaringan bagi masyarakat

berikut ini beberapa keuntungan dari kultur jaringan yaitu :


 
1. Mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif
singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan
induknya.
2. Memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul
3. Jumlah yang dihasilkan banyak, tidak terbatas
4. Bibit terhindar dari hama penyakit
5. Perbanyakan tumbuhan/kultur jaringan dapat dilakukan secara cepat, hemat waktu
6. Pengadaan bibit tidak tergantung musim
 
 
Selain kultur jaringan memberikan keuntungan kepada manusia, juga dapat memberikan
beberapa kerugiaan sebagai berikut :
 
1. Biaya yang relatif besar dalam pengadaan laboratorium
2. Teknik yang masih sulit dilakukan
3. Diperlukan keahlian khusus dalam pengerjaannya
4. Produk yang dihasilkan cenderung lemah pada akar

Proses kultur jaringan


1. Isolasi Bahan Tanam

2. Sterilisasi Eksplan

3. Penanaman Eksplan

4. Perbanyakan Propagul

5. Pengakaran

6. Aklimatisasi dan Pemindahan Tanaman ke Lapang

GAMBAR DAN VIDEO KULTUR JARINGAN


https://youtu.be/Pge8aa17E3o

TANAMAN TRANSGENIK
-Tanaman transgenik adalah tanaman hasil rekayasa genetik yang diperoleh dengan
bantuan bioteknologi. Prinsip dasar tentang pembuatan tanaman transgenik penting
untuk dipahami agar tidak terjadi salah paham dan asumsi-asumsi negatif yang
dapat merugikan penggunaan produk rekayasa genetik ini.

Pada dasarnya, teknologi rekayasa genetik terkait dengan perubahan genetik pada
inang. Perubahan genetik ini sebenarnya dapat terjadi secara alami. Contoh paling
sederhana adalah persilangan antara dua individu yang menghasilkan anakan yang
memiliki materi genetik dari tetuanya.

-Dampak positif dan negative bagi masyarakat

Dampak Positif Transgenik


1. Rekayasa transgenik dapat menghasilkan prodik lebih banyak dari sumber yang
lebih sedikit.
2. Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem akan
memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan.
3. Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.

Dampak Negatif Transgenik


Adapun dampak negatif dari rekayasa transgenik meliputi beberapa aspek yaitu:

A. Aspek sosial
Yang meliputi:
1. Aspek ekonomi
Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa genetika telah memberikan ancaman
persaingan serius terhadap komoditas serupa yang dihasilkan secara konvensional.
Penggunaan tebu transgenik mampu menghasilkan gula dengan derajad kemanisan
jauh lebih tinggi daripada gula dari tebu atau bit biasa

B. Aspek kesehatan
1. Potensi toksisitas bahan pangan
Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan
muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada
bahan pangan. Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat,
yang tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi menimbulkan risiko
toksisitas yang membahayakan kesehatan.

2. Potensi menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan


WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai jenis bahan kimia
baru, baik yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun produknya,
berpotensi menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi
penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang terdapat di dalam kapas transgenik
dapat berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah (GO), Neisseria gonorrhoeae.
D. Aspek lingkungan
1. Potensi erosi plasma nutfah
Penggunaan tembakau transgenik telah memupus kebanggaan Indonesia akan
tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma nutfah
tanaman, plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman erosi serupa. Sebagai
contoh, dikembangkannya tanaman transgenik yang mempunyai gen dengan efek
pestisida, misalnya jagung Bt, ternyata dapat menyebabkan kematian larva spesies
kupu-kupu raja (Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan
gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kupu
tersebut.

2. Potensi pergeseran gen


Daun tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap serangga Lepidoptera
setelah 10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan mikroorganisme
dan organisme tanah, misalnya cacing tanah.

3. Potensi pergeseran ekologi


Organisme transgenik dapat pula mengalami pergeseran ekologi. Organisme yang
pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam, serta tidak dapat
memecah selulosa atau lignin, setelah direkayasa berubah menjadi tahan terhadap
faktor-faktor lingkungan tersebut.

-PROSES TANAMAN TRANSGENIK

Teknik rekayasa genetika dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Penyiapan fragmen DNA yang akan disisipkan pada DNA tanaman tertentu;

2. Penyiapan vektor (perantara) baik plasmid atau menggunakan virus;

3. Potongan DNA yang akan disisipkan tersebut digabung (rekombinasi) dengan


vektor;

4. DNA gabungan akan di sisipkan pada sel-sel tanaman;

5. Tanaman akan tumbuh menjadi tanaman dengan sifat baru, sesuai dengan
DNA yang disisipkan.
-GAMBAR DAN VIDEO TANAMAN TRANSGENIK

https://youtu.be/dmoShssPlrE

Anda mungkin juga menyukai