Secara
terminologi, bioteknologi dapat kita artikan sebagai pemanfaatan sistem biologi, makhluk hidup
dan produknya untuk mengubah atau memperbaiki kesehatan umat manusia dan lingkungannya
bioteknologi dapat kita definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip dasar sains dan perekayasaan
atas proses material dengan bantuan agen biologi untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa.
Tampaknya keunggulan bioteknologi telah mengambil alih dan menjadi revolusi baru dalam ilmu
biologi, melalui pengelolaan produkproduk alami menggantikan proses kimiawi dan industri.
Teknologi sel dan kultur jaringan adalah teknologi yang memungkinkan kita
menumbuhkan sel atau jaringan dalam nutrien yang sesuai di laboratorium.
a. Kultur sel tanaman Kultur sel dan jaringan tanaman merupakan aspek yang sangat
penting dalam bioteknologi tanaman. Teknologi ini berlandaskan pada kemampuan
unik sel-sel atau jaringan tanaman untuk menghasilkan tanaman multiselular dari satu
sel tunggal yang dapat berdiferensiasi (totipotensi).
b. Kultur sel hewan Dengan menggunakan kultur sel insekta (serangga) untuk
menumbuhkan virus-virus yang dapat menginfeksi serangga memungkinkan kita
untuk memperluas pemakaian virus dan baculovirus sebagai agen biokontrol. Selsel
mamalia juga telah digunakan untuk pemuliaan hewan-hewan ternak tertentu.
Masyarakat medis menggunakan kultur sel untuk mempelajari aspek keamanan dan
efektivitas senyawa biofarmasi, mekanisme molekuler infeksi virus dan replikasinya, sifat
toksisitas suatu senyawa, serta dasar-dasar biokimia sel. Kombinasi antara kultur sel mamalia
dan teknologi rekayasa biokimia akan memberikan harapan untuk memproduksi senyawa
seluler tertentu dalam jumlah banyak. Studi lanjut dalam kultur sel mamalia saat ini
memungkinkan para pakar untuk menumbuhkan berbagai jenis sel manusia. Pada akhirnya
dapat digunakan untuk memproduksi jaringan tertentu untuk mengganti suatu jaringan yang
rusak atau hilang, misalnya karena penyakit atau kecelakaan.
3. Mutagenesis
Mutagenesis merupakan pendekatan yang sangat menjanjikan keberhasilan dalam
upaya menciptakan variabilitas genetik tanaman. Banyak negara tetap mengerjakan dengan
serius upaya peningkatan kualitas tanaman dengan menginduksi mutagenesis dengan
mutagen dengan pertimbangan pengerjaannya sederhana dan tidak memerlukan biaya besar
(Oladosu et al, 2016). Berbagai keberhasilan sudah dicapai dengan berhasil
disebarluaskannya banyak varietas tanaman baru yang tidak bisa dibuat dengan teknik
pemuliaan klasik. Hasil review yang dikemukakan oleh Parry et al., 2009 bahwa mutagenesis
sangat potensial untuk upaya peningkatan kualitas tanaman dan hal senada juga disampaikan
oleh Roychoduwry and Tah, 2016.
Aplikasi mutagenesis di bidang pertanian tidak hanya untuk upaya peningkatan
kualitas tanaman saja. Parry et al., 2009 menyatakan bahwa manfaat mutagenesis yang juga
sangat penting adalah untuk meningkatkan variabilitas yang novelty untuk meningkatkan
biodiversitas tanaman budidaya. Kemajuan teknologi di bidang bioteknologi memungkinkan
mengubah hanya karakteristik tertentu saja dari tanaman sesuai keinginan peneliti dan tujuan
penelitian dengan teknik “site-directed mutagenesis” in vitro. Diperlukan fasilitas yang
memadai untuk melakukan teknik itu dan memerlukan dukungan aplikasi teknik kultur
jaringan.
Ditemukannya teknik “site-directed mutagenesis” in vitro bukan berarti teknik
mutagenesis in vivo tidak diperlukan lagi, Chopra, 2005 mengingatkan bahwa teknik
mutagenesis in vivo juga memberi banyak keuntungan seperti bisa memberi alil mutan
dengan berbagai tingkatan modifikasi karakteristik. Hasil mutagenesis berupa mutasi terlihat
(“viable mutation”) menurut Dhanavel et al., 2012 dibedakan menjadi dua yaitu mutasi
makro dan mutasi mikro. Pada studi variabilitas kacang komak Parmar, 2013 disamping
mendata parameter standar yang biasa didata pada penelitian mutagenesis, pada penelitiannya
didata umur tanaman pada saat 50% tanaman sudah berbunga. Data ini mudah dikerjakan dan
bisa dipakai untuk membandingkan umurmatang atau dewasa suatu tanaman disamping
waktu munculnya bunga pertama kali pada setiap batang tanaman sampel.
Mutagen adalah substansi fisik atau kimia yang mampu mengubah materi genetik
baik DNA, kromosom maupun genom atau bisa meningkatkan frekuensi mutasi dan
umumnya merupakan substansi yang berbahaya bagi kesehatan manusia, ternak dan hewan
piaraan. Ada tiga katagori mutagen kimia yang selama ini dipakai untuk menginduksi
mutagenesis pada tanaman yaitu mutagen analog basa, alkilator dan deaminator. Selain
mutagen kimia, mutagenesis dengan mutagen fisik seperti sinar ultra violet, sinar laser dan
nuklir juga sudah banyak diteliti.
Tujuan menginduksi mutasi adalah untuk meningkatkan tingkat mutasi supaya dalam
waktu singkat atau lebih singkat dalam upaya membuat varietas baru. Berbagai keberhasilan
sudah bisa dicapai melalui mutagenesis dengan berbagai jenis mutagen khususnya mutagen
kimia akan tetapi mutasi yang menguntungkan pada bagian tanaman yang dikonsumsi masih
harus terus dilakukan. Pada kacangkacangan tentunya perlu fokus pada ukuran polong,
ukuran biji dan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit tumbuhan. Penelitian
menginduksi mutagenesis yang mulai gencar dilakukan sejak kolkisin ditemukan bisa
menginduksi mutasi menguntungkan yakni menggandakan kromosom pada tanaman pada
tahun 1940.
4. Hibridisasi Seksual
5. Proses Paraseksual