Anda di halaman 1dari 52

BAB I

COVID-19

1. Upaya Untuk Menghadapi Covid 19 (Anggy Enjelyka)

A. Sering-Sering Mencuci Tangan

Sumber Gambar : https://www.freepik.com/premium-vector/washing-hands-daily-


personal-care_6412791.htm
Sekitar 98 persen penyebaran virus corona bersumber dari tangan. Mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir adalah hal efektif dilakukan untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus,
termasuk virus Corona. Pentingnya menjaga kebersihan tangan membuat kita memiliki risiko
yang kecil untuk terjangkit virus corona dan berbagai penyakit lainnya.
B. Gunakan Masker

Sumber gambar : https://www.freepik.com/premium-vector/people-fight-with-


coronavirus-2019-ncov-cartoon-character-man-woman-attack-covid-19-children-
protection-against-viruses-bacteria-healthy-lifestyle-concept-isolated-white-
background_7372535.htm
Penggunaan masker pada situasi pandemi merupakan pencegahan yang bisa dilakukan juga,
dengan menggunakan masker partikel-partikel virus yang tidak dapat dilihat tidak dengan mudah
untuk masuk kesaluran pernafasan kita. Penggunaan masker juga harus digunakan dengan benar
yaitu pastikan hidung dan mulut tertutup masker dengan benar dan tidak ada celah antara wajah
dan masker, yang bisa menjadi jalan masuknya virus corona. Hindari untuk tidak menyentuk
bagian depan masker dan membuka masker dari belakang atau pada tali bagian belakang. Setelah
melepas masker gunakan hand sanitizer atau dengan mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
C. Hindari Menyentuh Area Wajah
Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui area wajah, seperti mata, mulut, dan hidung.
Area wajah sangat rentan tersentuh oleh tangan, secara sadar atau tanpa disadari. Menjaga
kebersihan tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan benda atau bersalaman dengan
orang lain adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk meminimalkan penularan virus
corona.
D. Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan
Hindari kontak kulit seperti berjabat tangan dapat mencegah penyebaran virus Corona. Cara
terbaik saat ini adalah dengan menghindari kontak langsung. Media penularan virus corona bisa
didapat pada tangan dan wajah.
E. Jangan Berbagi Barang Pribadi
Virus Corona mampu bertahan di permukaan hingga tiga hari. Penting untuk tidak berbagi
peralatan makan, sedotan, handphone, dan sisir. Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan dan
mencegah terinfeksi virus Corona.
F. Etika ketika Bersin dan Batuk
Penyebaran virus corona salah satunya bisa melalui udara, apabila seseorang mengidap covid
19 maka setiap bernafas, batuk dan bersin droplet akan ikut keluar. Doplet merupakan cairan
dengan ukuran besar dari saluran pernafasan yang akan ikut keluar saat bersin dan batuk melalui
percikan air ludah atau lender hidung. Pada saat kita bersin dan batuk, tutuplah mulut dan
hidung agar orang yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur. Saat bersin ataupun
batuk lebih baik mengunakan tisu. Jangan lupa untuk mencuci tangan kita hingga bersih dan
gunakan sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang tertinggal di tangan.
G. Bersihkan Perabotan di Rumah
Tidak hanya menjaga kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan tempat kita tinggal juga
sangat penting untuk dijaga. Disinfektan dapat digunakan untuk membersih perabotan yang ada
di rumah. Bersihkan permukaan perabotan rumah yang rentan tersentuh, seperti gagang pintu,
meja, furnitur, laptop, handphone, secara teratur. Kita bisa membuat cairan disinfektan buatan
sendiri di rumah dengan menggunakan cairan pemutih dan air. Perabotan rumah cukup
dibersihkan dua kali sehari.
H. Jaga Jarak Sosial
Pencegahan penyebaran virus corona yang efektif adalah jaga jarak sosial. Karena droplet
atau percikan ludah bisa keluar hingga 1-2 meter maka diupayakan untuk menjaga jarak 1-2
meter. Pemerintah juga telah melakukan kampanye jaga jarak fisik atau physical distancing.
Dengan menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum,
kita sudah melakukan satu langkah mencegah terinfeksi virus Corona. Kita dapat menjaga jarak
dengan orang lain sekitar 1-2 meter di tempat umum maupun di rumah pun juga bisa kita
terapkan.
I. Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia telah membuat
peraturan untuk tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi virus Corona. Tak hanya
tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus
mengalami dampak tersebut. Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus
Corona. Virus Corona dapat ditularkan melalui makanan, peralatan, hingga udara. Untuk saat ini,
dianjurkan lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar pandemi virus Corona cepat berlalu.
J. Mencuci Bahan Makanan
Selain mencuci tangan, mencuci bahan makanan juga penting dilakukan. Rendam bahan
makanan, seperti buah-buah dan sayur-sayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau
cuka putih yang aman untuk makanan. Simpan di kulkas atau lemari es agar bahan makanan
tetap segar ketika ingin dikonsumsi. Selain untuk membersihkan, larutan yang digunakan sebagai
mencuci memiliki sifat antibakteri yang mampu mengatasi bakteri yang ada di bahan makanan.
Daftar Pustaka

1. BUKU PRAKTIS PENYAKIT VIRUS CORONA 19 (COVID-19).pdf

2. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5095915/begini-cara-memakai-masker-yang-
benar-untuk-cegah-penularan-corona

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020


Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam
Rangka Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
BAB II

SUPLEMEN

1. Pengertian Suplemen dan Suplemen Kesehatan (Ariyani)

Apa itu suplemen kesehatan?

Suplemen saat ini

menjadi semakin banyak dikalangan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

iklan suplemen yang silih berganti disiarkan di media cetak maupun di media elektronik dan

dilihat dari akses untuk mendapatkan suplemen juga tidak begitu sulit. Suplemen Kesehatan

merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara,

meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek

fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau

bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan.(1) Saat ini suplemen

kesehatan telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat untuk menjaga kesehatannya agar

tetap prima. Banyak jenis suplemen kesehatan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu salah

satunya dengan suplemen vitamin. Suplemen dapat dikemas dalam bentuk tablet, pil, kaplet

maupun cairan. Perlu diingat bahwa suplemen bukanlah pengganti makanan, melainkan hanya

tambahan atau pelengkap. Bila dikonsumsi dalam dosis tertentu atau dikombinasikan dengan

suplemen lain, dapat membantu menjaga kesehatan senantiasa dalam kondisi puncak. Pemberian

suplemen pun tidak boleh sembarangan. Komsumsi suplemen perlu diawasi oleh dokter.
Mengkonsumsi suplemen harus hati-hati, terutama bagi para remaja yang masih dalam masa

pertumbuhan dan sehat.(2)

Menurut Geoffrey definisi suplemen makanan secara umum, yaitu :(1)

a. Sesuatu yang dikonsumsi secara oral dalam dosis tertentu dalam bentuk pil, kapsul, bubuk,

atau cairan

b. Sesuatu yang diharapkan dapat ditambahkan ke dalam pola makan yang normal.

c. Sesuatu yang telah dinyatakan dalam mempengaruhi Kesehatan pada label kemasan maupun

pada media promosi (brosur atau katalog), dan sesuatu yang termasuk ke dalam tiga kategori:

1. Mengandung zat gizi penting, seperti vitamin, makro mineral, mikro mineral, asam lemak

esensial dan asam amino.

2. Mengandung zat metabolit alami dan atau secara alami terkandung di dalam makanan tetapi

tidak termasuk ke dalam zat gizi utama.

3. Beberapa tambahan yang berasal dari ekstrak tumbuhan ataupun hewan yang mengandung

unsur-unsur zat gizi atau secara farmakologi dinyatakan dapat memberikan efek bagi

Kesehatan seperti bawang, ginseng, gingko biloba, dan royal jelly.

2. Tujuan Penggunaan Suplemen Kesehatan (Ricci)

Penggunaan suplemen bukan ditujukan sebagai pengganti obat-obatan atau prosedur medis

lain dalam mengobati maupun mencegah suatu penyakit. Konsumsi suplemen untuk melengkapi

kebutuhan zat gizi makanan, bukan menggantikannya.(4) Suplemen dipercaya dapat

meningkatkan daya tahan, mempercepat pemulihan, mengurangi massa lemak, meningkatkan

masa otot atau pencapaian lain.(5) Suplemen dan multivitamin meskipun bermanfaat untuk tubuh,

tetapi mengkonsumsi makanan alami bergizi seimbang akan lebih memberikan keuntungan
untuk kesehatan tubuh. Jika asupan makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan,

tubuh tidak perlu lagi multivitamin ataupun suplemen, karena makanan yang kita konsumsi dari

bahan alami justru bisa memberikan tambahan zat gizi lain yang bermanfaat untuk tubuh. (6)

Mengkonsumsi suplemen kesehatan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang, terutama

mereka yang sangat sibuk. Mengkonsumsi suplemen dan multivitamin menjadi gaya hidup sehat

manusia modern. Mereka yang banyak melakukan aktivitas menjadikan suplemen dan

multivitamin sebagai jalan untuk meningkatkan stamina tubuh.(6)

Perubahan gaya hidup dan pola makan belakangan ini di masyarakat yang dapat

disebabkan oleh peningkatan kemakmuran, kemajuan teknologi dan westernisasi. Perubahan ini,

banyak terjadi pada remaja yang cenderung menyukai makanan cepat saji yang memiliki sedikit

kandungan nilai gizi namun memiliki kalori yang tinggi. (4) Masyarakat menganggap jumlah

mineral dan vitamin yang mereka konsumsi dari makanan yang dikonsumsi tidaklah cukup untuk

menjaga tubuh tetap sehat, hal inilah yang membuat orang banyak mengonsumsi suplemen .(7)

Penelitian yang dimuat journal Archive of Internal Medicine menunjukkan, banyak orang di

Amerika Serikat mengkonsumsi suplemen karena mereka ingin tubuhnya menjadi lebih segar,

lebih berenergi, serta tidak mudah sakit. Banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang

penggunaan suplemen secara tepat sehingga terkesan hanya mengikuti trend yang ada. Semakin

maraknya penggunaan suplemen akan mempengaruhi masyarakat terutama bagi mereka yang

membutuhkan dan mempunyai aktifitas tinggi.(6)

Tahun 2018 dilakukan survei oleh CRN 75% orang dewasa di Amerika Serikat

mengonsumsi suplemen. Dari laporan CRN tersebut, diketahui rentang usia pengguna suplemen

yaitu 69% orang berusia 18-34 tahun, 77% orang berusia 35-54 tahun dan 78% orang berusia

diatas 55 tahun. Berdasarkan sebuah penelitian, disebutkan bahwa mahasiswa perguruan tinggi
di Amerika Serikat dengan rentang usia 16-23 tahun terindikasi menggunakan suplemen secara

teratur dengan persentase sebesar 66%.(8) Usia telah terbukti menjadi salah satu faktor utama

penggunaan suplemen.(9) Penggunaan suplemen masih didapatkan banyak kesalahn dalam

penggunaannya, seperti yang diketahui suplemen bukanlah produk yang benar-benar aman untuk

semua orang. Seperti obat, suplemen dengan bahan aktif memberikan efek farmakologi yang

juga dapat menyebabkan efek samping pada individu yang rentan, sehingga perlu peringatan

lebih akan efek samping dan potensi interaksi untuk menghindari masalah kesehatan yang serius.
(10)

Mengkonsumsi suplemen kesehatan tidaklah salah, namun perlu diperhatikan adalah

penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.(11) Penggunaan suplemen secara

berlebihan dinyatakan dapat menyebabkan komplikasi medis, termasuk gangguan saraf, iritasi

pencernaan, keracunan hati dan ginjal, dan beberapa gangguan lainnya. Beberapa mineral

memiliki berat molekul yang sama dan berisiko berkompetisi dalam absorpsi di dalam

pencernaan. Konsumsi suplemen dengan jenis apapun yang melebihi tingkat batas atas asupan

akan sangat berisiko bagi kesehatan. Kombinasi asupan mikronutrien dari makanan dan

suplemen pada banyak kasus telah melebihi batas rekomendasi yang dianjurkan seperti angka

kecukupan gizi (AKG) atau bahkan Upper Level of Intake (UL).(12)

Berdasarkan tingkat konsumsi suplemen yang terus meningkat dan risiko kelebihan

asupan mikronutrien.(12) Misalnya Vitamin C, bagi sebagian masyarakat digunakan sebagai salah

satu antioksidan dan menjaga daya tahan tubuh, ternyata malah memungkinkan dapat

menyebabkan kerusakan ginjal.(6)

3. Bahan Suplemen Kesehatan terdiri atas (Ariyani)

a. Bahan Aktif
b. Bahan Tambahan

Bahan Suplemen Kesehatan sebagaimana dimaksud yang berpotensi mengandung

cemaran dan dapat menimbulkan risiko terhadap Kesehatan. Bahan Aktif berupa komposisi

tunggal maupun kombinasi dalam suatu formula harus mempertimbangkan aspek keamanan dan

rasionalitas.(1)

Bahan Aktif yang digunakan dalam pembuatan Suplemen Kesehatan dapat berasal dari

bahan alam. Bahan Aktif yang berasal dari bahan alam yang digunakan dalam pembuatan

Suplemen Kesehatan harus berupa isolat, fraksi dan ekstrak. Dalam hal bahan alam yang

digunakan dalam proses pembuatan Suplemen Kesehatan bukan berupa ekstrak harus disertai

dengan hasil kajian terkait dengan teknologi pembuatan, dosis dan manfaat. Pelarut yang

digunakan untuk mengekstraksi bahan alam dapat berupa air, alkohol, dan jenis pelarut lainnya.

Dalam hal pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi merupakan jenis pelarut selain air,

harus memenuhi batas residu pelarut.(1)

Bahan Tambahan yang diizinkan untuk digunakan dalam proses pembuatan Suplemen

Kesehatan dapat berupa pengawet, pemanis, pewarna, antioksidan, perisa dan/atau bahan

tambahan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(1)

Daftar Pustaka

1. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

17 tahun 2019 tentang Persyaratan Mutu Suplemen Kesehatan. Jakarta : BPOM; 2019.

2. Geoffrey EP. Dietary Supplement and Functional. Blackwell Publishing Ltd. 2006.
3. Fitria Y. Pembuatan Pupuk Organik cair dari Limbah Cair Industri Perikanan Menggunakan

Asam Asetat dan EM4 (Effective Microorganisme 4). Bogor : Program Studi Teknologi

Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; 2008.

4. Ariska DW, Ali MS. Pengaruh Kebiasaan Konsumsi junk food Terhadap Kejadian obesitas

remaja. Jurnal Kesehatan Surya Mitra Husada. 1(10); 2019: 1-7.

5. Tri HK dan Siti Z. Konsumsi Suplemen, Asupan Energi dan Kebugaran Jasmani Atlet di

Persatuan Bulutangkis kabupaten Kusus. Nutri Sains. 1(2); 2017.

6. Aris PU, I Wayan J. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Konsumsi Vitamin (A, C,

E) Pada Ibu-Ibu yang Mengkonsumsi Suplemen di Lala Studio. Jurnal Skala Husada. 1(2);

2013: 159-166.

7. Chauhan HA, Bhatia M, Hirpara N. Dietery food supplements : what consumers perceive ?

Making Difference and Becoming the Agents of Change in the Field of Management. 1(1);

2017: 100-110.

8. Lieberman HR, et all. Patterns of Dietery Suplement Use Among College Students. Clinical

Nutrion. 34(5); 2015: 976-985

9. O’Brien SK, Malacova E Sherriff JL and Black LJ. The Pravelance and Predictors of Diatery

Supplement Use The Australian Population Nutrient. 36(3); 2017: 1-9

10. Ronis MJJ, Pedersen KB and Watt J. Adverse Effects of Nutracenticals and Diatery

Suplements. Annual Review of Pharmacology and Toxicology. 58; 2018: 583-601.

11. Guthrie HA and Mary FC. Human Nutrition. Mosby Company,St Louis Missouri. 1995.

12. Yu SM, Kogan MD and Gergen P. Vitamin-Mineral Supplement Use Among Preschool

Children in the United Stated. 100(5); 1997.


BAB III

Vitamin C

1. Sejarah Vitamin C (Dhea)

Dibanding jenis vitamin lain, vitamin C hingga sekarang mungkin merupakan jenis vitamin

yang paling popular di masyarakat awam. Meski sama pentingnya dengan yang lain, memang

banyak orang yang menganggap khasiat vitamin C jauh melebihi kebutuhan vitamin lain, dan hal

ini seringkali dikaitkan dengan peningkatan daya tahan tubuh. Bahkan, serangkaian penelitian

yang dilakukan para ahli menemukan fungsi lain yang jauh lebih menjanjikan sebagai suatu

antioksidan yang mampu mencegah penyakit-penyakit lain yang lebih serius dan berbagai

penyakit degeneratif lainnya.Vitamin C atau dikenal juga dengan nama asam askorbat adalah

suatu senyawa atau zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dengan prekursornya adalah karbohidrat.

Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada

tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert

Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada

tahun 1937 untuk penemuan ini.(1) Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal peranannya

dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi.(2) Pada beberapa penelitian lanjutan

ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. (3) Dua

peneliti di Texas Woman's University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-

nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah

vitamin C-nya lebih rendah.(4)


2. Pengertian Vitamin C (Dhea)

Vitamin C merupakan salah satu senyawa antioksidan larut air yang efektif dalam menangkal

radikal bebas. Vitamin C merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh senyawa oksigen

reaktif dalam plasma sel. Tubuh manusia tidak bisa menghasilkan vitamin C sendiri sehingga

diperlukan asupan vitamin C dari luar untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini. Umumnya

vitamin C terkandung dalam buah-buahan dan sayuran. Manusia perlu mengkonsumsi vitamin

ini secara rutin karena sifatnya yang larut air menyebabkan vitamin ini tidak dapat disimpan

didalam tubuh.

Kandungan vitamin C dalam bahan makanan akan berkurang jika dipanaskan, oleh karena itu

bahan makanan yang mengandung vitamin C ketika dimasak jangan terlalu lama, agar vitamin C

yang terkandung didalamnya tidak banyak berkurang. Karena vitamin C rentan terhadap udara,

cahaya, panas, serta mudah rusak selama penyimpanan. Selain itu, bentuk tindakan lain agar

kandungan vitamin C pada sayuran dan buah-buahan tetap terjaga yaitu proses pengemasan buah

dan sayuran pada suhu rendah (di lemari es).(5) Manfaat vitamin C bagi tubuh yaitu sebagai

antioksidan, sintesis kolagen, dan anti kanker. Kebutuhan vitamin C oleh setiap tubuh berbeda,

hal ini tergantung pada usia, jenis kelamin, sifat metabolisme, dan penyakit tertentu. Orang

dewasa dianjurkan konsumsi 100-150 mg vitamin C.(6)

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Di dalam

tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein

penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C

merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi

di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas,
vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya

berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.

Vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam

tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan

memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah

vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis

penyakit.(7)

Manfaat dan karakteristik vitamin C adalah:

 Larut di dalam air (asam askorbat-L) atau larut di dalam lemak (Vitamin C ester seperti

ascorbyl palmitate).

 Meningkatkan produksi kolagen

 Penting untuk berfungsinya neurotransmitters, termasuk dopamine, serotonin, dan

acetylcholine.

 Berakumulasi di dalam sel darah putih untuk mempertahankan respons imunitas yang kuat.

Vitamin C juga meningkatkan sel-sel darah putih yang dapat melawan infeksi sehingga flu

sembuh lebih cepat, membantu mengaktifkan asam folat, meningkatkan penyerapan zat besi

sehingga mencegah anemia, meregenerasi vitamin E sehingga bisa dipakai lagi sebagai

antioksidan. Vitamin C ada yang alami juga ada yang sintetik.

Beberapa bentuk vitamin C adalah sebagai berikut:

1. Asam ascorbat ( L-ascorbic acid )

Jenis ini digunakan tubuh, meski bersifat asam namun kekuatan asamnya jauh lebih rendah

dibanding asam lambung. Jenis ini lebih murah dari jenis lainnya.

2. Garam askorbat
Sifat asam jenis ini dinetralkan oleh garam sodium atau kalsium sehingga dianggap lebih

aman bagi lambung.

3. Vitamin C dengan bioflavonoid

Bioflavonoid adalah zat warna tanaman seperti dalam sayur atau buah. Meski bioflavonoid

mempunyai anti-oksidan, masih sedikit penelitian yang menunjukkan bahwa kombinasinya

dengan vitamin C dapat meningkatkan fungsi vitamin C.

4. Ascorbat dan metabolit vitamin C

Mengandung kalsium askorbat ditambah sedikit dehidroaskorbat (asam askorbat yang

teroksidasi) dan bahan lain. Meski tujuannya untuk meningkatkan kinerja vitamin C, hasil

penelitian tidak menunjukkan perbedaan dengan asam ascorbat pada no.1 di atas.

5. Askorbil palmitat

Yakni vitamin C yang diesterifikasi dengan asam palmitat (asam lemak). Sering ditambahkan

pada krim kulit untuk memanfaatkan sifat anti-oksidannya. Jenis ini banyak dibentuk untuk

suplemen seperti Ester C, namun berbeda dengan ester-c dengan metabolit vitamin C

Kandungan vitamin C dalam buah-buahan ataupun sayuran memang tidak setinggi vitamin C

dalam tablet. Namun jika dilihat dari kebutuhan vitamin C 100mg/hari, konsumsi buah dan sayur

sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan vitamin C. Ditambah lagi di dalam buah-buahan

banyak juga terdapat zat lain yang juga berguna bagi tubuh. Sehingga juga dapat memenuhi

kebutuhan zat lain selain vitamin C.

3. Stabilitas Vitamin C (Mischelly)

Asam askorbat merupakan senyawa yang sangat mudah teroksidasi. Stabilitas asam

askorbat (padat) terhadap suhu melebur pada suhu lebih kurang 190°C. Asam askorbat terhadap

cahaya lambat laun warna menjadi gelap. Asam askorbat dalam keadaan kering stabil di udara
Stabilitas asam askorbat (larutan) dalam larutan cepat teroksidasi. Stabil terhadap pH :

2,1-2,6. Asam askorbat terhadap cahaya lambat laun warna menjadi gelap. Banyak factor yang

mempengaruhi stabilitas asam askorbat seperati pH, ion logam, suhu, cahaya, dan oksigen. Asam

askorbat yang beredar di pasaran sebagian besar berupa larutan yang dalam Farmakope

Indonesia V memiliki rentang pH 5,5-7,0.(8) Sedangkan larutan dengan pH > pKa asam askorbat

yang berakibat pada penurunan stabilitas asam askorbat.(9)

4. Bentuk Sediaan Vitamin C (Ariyani)

Adapun bentuk-bentuk sediaan vitamin C yang ada dipasaran:

• Kapsul adalah sediaan Suplemen Kesehatan yang terbungkus cangkang berupa cangkang

keras atau cangkang lunak.

• Tablet atau Kaplet adalah sediaan Suplemen Kesehatan padat kompak, dibuat secara

kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih, silindris, atau bentuk lain, kedua permukaannya rata

atau cembung, dengan bahan pengering dan/atau bahan tambahan yang sesuai.

• Efervesen adalah sediaan padat Suplemen Kesehatan, mengandung natrium bikarbonat

dan asam organik yang akan bereaksi menghasilkan gas karbon dioksida saat dimasukkan ke

dalam air.

• Tablet Kunyah (Gummy) adalah sediaan Suplemen Kesehatan berwujud padat kenyal

yang dibuat dari gelatin dan bahan tambahan lain yang sesuai, bertujuan sebagai Suplemen

Kesehatan dan bukan pangan biasa.


5. Sumber Vitamin C (Nur Aida Pratiwi)

1. Jeruk

Sumber gambar : https://gambaridco.blogspot.com/2013/11/5000-gambar-buah-jeruk-hd-hd-

gratis.html (gambar ID)

Jeruk merupakan salah satu buah yang paling populer di dunia. Buah beraroma segar ini

mudah ditemui di mana pun dan di berbagai jenis musim. Di Indonesia, jeruk punya berbagai

jenis. Buah ini banyak diminati karena rasanya yang segar campuran antara manis dan asam.

Buah yang asal muasalnya masih misteri ini kerap diidentikkan sebagai sumber vitamin C

yang baik bagi tubuh. Selain vitamin C, buah ini juga mengandung komponen gula sebesar

4,93 – 7,57 g, yang terdiri dari glukosa 1,02 -1,24 g; fruktosa 1,49 – 1,58 g; sukrosa 2,19 –

4,90 g serta asam malat 0,18 – 0,21 g dan asam sitrat 0,80 – 1,22 g per 100 ml sari buah.(1)

2. Jambu Biji

Sumber gambar : https://www.buahaz.com/2017/03/10-wallpaper-buah-jambu-biji.html


Selama ini masyarakat sering mendapatkan informasi bahwa sumber vitamin C banyak

terdapat didalam buah jeruk. Padahal jika dilihat dari kandungan vitamin C, jambu biji dua

kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jeruk. Setiap 100 gr jambu biji mengandung 87

mg vitamin C, sedangkan jeruk hanya mengandung 49 mg. Bahkan dibandingkan buah impor

seperti apel atau anggur, kandungan vitamin C jambu biji puluhan kali lipat jumlahnya. Buah

Jambu biji memiliki kadar viamin C yang paling tinggi dibandingkan dengan buah lainnya.

Kandungan vitamin Buah Jambu biji mencapai puncaknya saat menjelang matang. Hal ini

menyebabkan adanya perbedaan kadar vitamin C maupun bahan kimia lainnya. Berdasarkan

analisis mutu kimia tahun 1991 oleh staf peneliti Badan Penelitian Pasar Minggu, diperoleh

data bahwa kandungan vitamin C per 100 gram Buah Jambu biji matang adalah 150,50 mg,

matang optimal sebanyak 130,13 mg, dan lewat matang sebanyak 132,24 mg.(2)

3. Kiwi

Sumber gambar : https://all-free-download.com/free-photos/kiwi-fruit.html

Buah kiwi (Actinidia deliciousa) merupakan salah satu buah-buahan yang mengandung

vitamin C cukup besar dibandingkan buah-buahan lainnya, yang mana buah kiwi terbagi

menjadi 2 macam yaitu, buah kiwi hijau dan buah kiwi emas. Kiwi hijau memiliki rasa asam

dan segar sedangkan kiwi emas memiliki rasa yang manis. Kebanyakan masyarakat lebih

sering menkonsumsi buah kiwi hijau dibandingkan dengan buah kiwi emas karena lebih

mudah didapat dan harganya yang lebih terjangkau. Buah kiwi mengandung berbagai
kandungan vitamin, yaitu vitamin C, A, dan E yang berperan sebagai antioksidan untuk

menangkal serangan radikal bebas penyebab penuaan sel dan pemicu timbulnya berbagai

penyakit. Menurut literatur, kandungan vitamin C lebih banyak terdapat dalam buah kiwi

emas dibandingkan dengan buah kiwi hijau, yaitu 105,4 mg/100 g dan 92,7 mg/100 g.(3)

4. Paprika

Sumber : https://vistapointe.net/paprika.html

Paprika tergolong sayuran dengan kandungan vitamin C lebih unggul dan jauh lebih tinggi

daripada jeruk yang selama ini dikenal sebagai sumber vitamin C. Paprika hijau dan merah

kaya akan antioksidan berupa vitamin C dan β-karoten yang merupakan provitamin A.

namun, kandungan vitamin C pada paprika merah 20% lebih tinggi, vitamin A Sembilan kali

lebih banyak, dan β-karotennya 15 kali lebih banyak dari paprika hijau.(4)

5. Melon

Sumber : https://7wallpapers.net/melon/
Salah satu buah-buahan yang mengandung vitamin C adalah buah melon (Cucumis

melo L.). Buah melon merupakan salah satu buah-buahan yang kaya akan manfaat dan sangat

digemari untuk dikonsumsi masyarakat luas. Selain minum air putih, cara mudah untuk

mencegah dehidrasi adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi kandungan air seperti

melon. Buah melon umumnya dikonsumsi sebagai buah segar untuk mencuci mulut atau

pelepas dahaga. Selain itu buah melon dijadikan pencampur minuman atau dibuat jus, bahkan

dewasa ini buah melon mulai dijadikan bahan baku industri minuman kemasan.

Melon mengandung vitamin C yang bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Agar

sistem imun lebih kuat dan tubuh senantiasa terlindungi dari infeksi, makanlah setidaknya

satu potong melon setiap hari. Apabila ingin mencerahkan kulit secara alami, cobalah untuk

mengonsumsi melon setiap hari. Melon mengandung vitamin C yang penting untuk

pembentukan kolagen. Kolagen adalah protein yang menyusun, memelihara, dan

memperbaiki jaringan kulit. Selain itu, vitamin C pada melon juga memiliki khasiat sebagai

antioksidan yang kuat yang dapat melindungi sel kulit dari kerusakan akibat sinar matahari

dan radikal bebas. Hasilnya, kulit pun tetap kenyal, sehat, dan cerah.(5)

6. Bayam

Sumber : https://m.merdeka.com/sehat/8-manfaat-mengejutkan-dari-bayam.html

Untuk mencegah kekurangan vitamin C, pastikan setiap harinya Anda mengonsumsi buah

dan sayur sumber vitamin C dengan porsi yang cukup, sesuai jumlah kebutuhan harian yang
direkomendasikan. Dalam semangkok bayam (sektiar 30 gram), terdapat 8,5 mg vitamin C.

Kandungan vitamin C bayam memang tidak sebanyak kandungan vitamin C kedua sayuran

sebelumnya, namun bayam tidak boleh diremehkan. Sayuran ini mengandung banyak nutrisi

penting, yaitu vitamin A, vitamin K, folat, kalium, dan zat besi. Kandungan nutrisi ini

menjadikan bayam sebagai sayuran yang layak untuk dikonsumsi rutin.(6)

7. Kentang

Sumber : https://korantangerang.com/jangan-simpan-salah-satu-sayuran-ini-ke-dalam-kulkas/

Di dalam umbi kentang terdapat sejumlah besar cadangan energi, nitrogen dan protein

berkualitas tinggi yang sangat bermanfaat bagi Kesehatan. Selain itu kentang juga

mengandung mineral seperti zat besi dan magnesium serta vitamin C dan beberapa jenis

vitamin B. Diantara senyawa kimia yang ada di dalam kentang yang memiliki aktivitas

antioksidan adalah vitamin C. Kadar vitamin C yang terdapat di dalam umbi kentang

bervariasi sesuai dengan varietas, tingkat kematangan, daerah asal, kondisi penyimpanan dan

penanganan sebelum Analisa. (Jurnal) Kadar vitamin C terbanyak pada kentang terletak di

bagian kulitnya. Satu butir kentang ukuran sedang memiliki 40 mg vitamin C. Kandungan

vitamin C nya memang akan berkurang 30 persen karena proses memasak, namun sisa 15 mg

nya tetap bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian.(7)


8. Balckcurrant

Sumber : http://www.pngall.com/blackcurrant-png/download/42144

Blackcurrant (Ribes nigrum) adalah tanaman semak yang berasal dari kawasan Eropa bagian

tengah dan utara, serta dapat dijumpai pula di Asia bagian utara. Buahnya memiliki kadar

vitamin C yang luar biasa tinggi (302% nilai asupan harian per 100 gram). Selain itu,

blackcurrant juga banyak mengandung vitamin lain, seperti vitamin B1, B2, B3, B5, dan

vitamin B6, serta mineral kalsium, besi, magnesium, fosfor, dan seng. Tak hanya vitamin C,

buah ini juga mengandung flavonoid antioksidan yang dikenal sebagai antosianin. Zat inilah

yang membuat blackcurrant memiliki warna gelap. Studi menunjukkan bahwa diet tinggi

antioksidan seperti vitamin C dan antosianin dapat mengurangi kerusakan oksidatif yang

terkait dengan penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker dan penyakit

neurodegeneratif.(8)

9. Blewah

Sumber : https://www.idntimes.com/health/medical/nurul-aulia/5-fakta-nutrisi-blewah-si-

bulat-kaya-beta-karoten-c1c2
Buah blewah (Cucumis melo ver cantalupensis) merupakan buah yang mudah ditemukan di

banyak daerah karena dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah. Rasanya yang nikmat dan

menyegarkan membuat buah ini digemari oleh banyak orang. Dalam seporsi atau setara 150

gram buah blewah, terkandung sekitar 60 kalori dan beragam nutrisi seperti protein,

karbohidrat, serat, lemak, natrium, kalsium, magnesium, kalium, vitamin A, dan vitamin C.

Kandungan vitamin C pada buah blewah dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta dapat

mendukung produksi kolagen yang berperan penting dalam pembentukan jaringan kulit. Zat

ini juga berperan dalam menjaga kulit tetap lentur dan kuat.(9)

10. Brokoli

Sumber : https://www.wallpaperbetter.com/id/search?q=brokoli+hijau

Tidak hanya buah, vitamin C juga bisa ditemukan pada jenis sayuran. Seperti brokoli, di

mana satu cangkir brokoli cincang mentah mengandung 81 miligram vitamin C. Walaupun

tidak sebanyak jeruk, kandungan ini bisa memenuhi asupan vitamin C per harinya. Brokoli

merupakan sumber kalsium, kalium, serat, vitamin A dan K yang sangat baik, dan kaya

antioksidan. Memasak brokoli dapat mengurangi kadar vitamin C-nya. Ada baiknya saat

mengolah cukup dengan mengukus brokoli beberapa menit.(10)


11. Daun Kelor

Sumber : https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/29/154133020/intip-berbagai-manfaat-

daun-kelor-untuk-kesehatan?page=all

Tanaman Kelor dikenal sebagai tanaman yang paling bergizi dan mengandung banyak

nutrisi, memiliki khasiat dan banyak manfaatnya sehingga menjadikan kelor mendapat

julukan sebagai Mother’s Best Friendly dan Miracle Tree. Tanaman ini mudah tumbuh dan

ditemukan diseluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah pedesaan, pada umumnya hanya

dijadikan pagar dan sebagai salah satu jenis sayuran. Sumber vitamin C di alam, selain dari

buah buahan juga dapat diperoleh dari sayuran, salah satu sayuran yang memiliki kandungan

vitamin C yang tinggi adalah Daun kelor. Berdasarkan penelitian dalam 100 gram daun kelor

mengandung vitamin C yang setara dengan 7 kali kandungan vitamin C yang ada pada buah

jeruk, bahkan beberapa literatur dijelaskan kelor mempunyai kadar protein 3 kali dari protein

telur, 25 kali zat besi dan vitamin C bayam, 12 kali kalsium serta 2 kali protein susu.(11)

12. Kacang Hijau

Sumber : https://agrimax.id/product/kacang-hijau/
Kacang hijau merupakan jenis biji-bijian yang berukuran kecil dengan warna hijau yang

khas. Biasanya kacang hijau diolah menjadi bubur kacang hijau, kecambah, atau selai kacang

untuk teman makan roti atau untuk isian berbagai macam kue. Meskipun berukuran kecil

ternyata kacang hijau memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Kacang hijau

memiliki kandungan gizi yang lengkap seperti kalsium, zat besi, kalium, fosfor, folat,

vitamin B, vitamin A, vitamin C, magnesium, karbohidrat dan beragam nutrisi lainnya.

Dengan kandungan gizi yang lengkap maka tak heran bila banyak orang menyukai kacang

hijau. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa kacang hijau efektif dalam mengatasi

anemia, karena konsumsi 2 cangkir kacang hijau dapat memenuhi 50% kebutuhan besi harian

dan 80% memenuhi kebutuhan harian vitamin C dan vitamin lain seperti tiamin, riboflavin,

dan niacin.(12)

13. Leci

Sumber : https://www.wallpaperbetter.com/id/search?q=leci

Buah berukuran mungil dan memiliki rasa manis ini juga dapat jadi pilihan untuk memenuhi

kebutuhan vitamin C harian yang bekerja sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh

manusia. Sekitar 7 mg vitamin C terkandung dalam satu buah leci, sedangkan 100 gram

leci memiliki 72 mg vitamin C. Bukan hanya itu, leci juga buah yang kaya akan omega-3

dan omega-6 yang bermanfaat untuk kesehatan pembuluh darah, otak, serta jantung.(13)
14. Lemon

Sumber : https://all-free-download.com/free-photos/lemon.html

Jeruk (citrus) memiliki berbagai macam jenis, salah satunya yaitu jeruk lemon (Citrus limon

(L.) Osbeck). Vitamin C, yang menjadi ciri khas kandungan buah sitrus juga terkandung

dalam lemon. Kadar vitamin C sebagai kandungan lemon berukuran sedang bisa memenuhi

hingga 92% kebutuhan harian untuk setiap buahnya. Vitamin C pun sangat penting untuk

tubuh dan memiliki efek antioksidan yang kuat. Selain vitamin C, lemon juga mengandung

vitamin B6 dan mineral kalium. Vitamin B6 berperan dalam pengubahan makanan menjadi

energi. Sementara itu, kalium dalam kadar yang cukup akan membantu mencegah tekanan

darah tinggi dan menyehatkan jantung.(14)

15. Mangga

Sumber: https://www.money.id/fresh/3-manfaat-buah-mangga-untuk-berbuka-puasa-

1606248.html

Buah mangga tak hanya dapat dimakan sebagai buah segar dan pencuci mulut. Buah

berdaging dengan aneka bentuk, ukuran, warna, dan citarasa ini kaya akan manfaat. Buah
yang sangat mudah didapatkan atau mungkin ada di halaman rumah ini ternyata tinggi

vitamin C. Anda hanya perlu mengonsumsi satu buah mangga untuk mendapatkan 75 mg

vitamin C. Setiap 100 gram mangga masak mengandung vitamin C sebanyak 41 mg, dan

pada mangga muda hingga 65 mg. Bukan hanya itu, buah dengan rasa manis atau asam ini

juga mengandung vitamin A yang sudah terbukti secara ilmiah ampuh meningkatkan sistem

kekebalan tubuh dan kesehatan mata.(15)

16. Pepaya

Sumber : https://www.wallpaperbetter.com/id/search?q=Pepaya

Buah pepaya termasuk buah yang mudah didapat karena tersedia sepanjang tahun tanpa

adanya musim tertentu, buah ini juga relatif murah dan rasanya enak. Pepaya merupakan

salah satu buah yang paling menyehatkan dan dianjurkan untuk selalu dikonsumsi, karena

kandungan vitamin C termasuk tinggi dalam pepaya, selain itu mengandung betacriptoxantin

yang merupakan senyawa fitokimia untuk mencegah penyakit. (16) Dilansir WebMD sebuah

pepaya berukuran besar mengandung 235 miligram vitamin C. Jumlah ini dua hingga tiga

kali lebih banyak dari asupan harian yang direkomendasikan. Karena inilah pepaya disebut

sebagai salah satu buah yang mengandung vitamin C tinggi. Satu mangkuk saji atau sekitar

150 gram buah pepaya mengandung sekitar 90 miligram vitamin C. Sumber yang sama juga

menyebutkan pepaya juga merupakan sumber vitamin A, kalium, dan kalsium yang sangat
baik. Buah yang umum ditemukan di Indonesia ini juga dipercaya mampu

mencegah demensia dan kanker, sekaligus dapat menyehatkan saluran cerna dan memperkuat

daya tahan tubuh.(17)

17. Peterseli

Sumber : https://www.gambar.pro/2010/04/95-gambar-daun-peterseli-kekinian.html?m=1

Peterseli adalah herba yang seringkali digunakan untuk membuat salad dan sandwich.

Peterseli kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin E, mineral seperti

tiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, folat, kolin, magnesium dan zat besi. Vitamin K

dalam peterseli/parsley membantu kesehatan tulang, sementara vitamin C membuatnya

menjadi pendorong kekebalan tubuh yang hebat. Paterseli adalah sumber beta karoten yang

sangat baik, antioksidan yang bisa membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal

bebas dan melawan efek penuaan.(18)

18. Sayur Kol


Sumber : https://deltakepri.co.id/6-manfaat-kubis-yang-perlu-kamu-ketahui/

Berdasarkan kandungan nutrisinya, kol merupakan sumber vitamin K yang sangat baik.

Vitamin K sangat penting untuk proses pembekuan darah. Sayur yang mirip dengan brokoli

ini juga merupakan sumber vitamin C, meskipun kadarnya tidak setinggi kandungan vitamin

C dalam brokoli. Dalam semangkuk kembang kol mentah, terdapat sekitar 50 mg vitamin C.

Vitamin C pada kol ini juga akan membantu pembentukan kolagen. Kolagen dapat menjaga

kekenyalan kulit dan berperan penting dalam menjaga fungsi otot serta pembuluh darah.

Vitamin ini juga membantu dalam penyerapan zat besi. Jenis kol yang paling banyakk

mengandung vitamin C adalah kol ungu. Jumlah vitamin C di dalamnya mencapat 85% dari

kebutuhan harian manusia. Angka ini setara dengan vitamin C dalam satu buah jeruk.(19)

19. Sirsak

Sumber : https://katalogkuliner.com/2015/07/terbukti-daun-sirsak-untuk-pengobatan-kanker-

usus-besar.html

Tanaman sirsak (Annona muricata Linn) banyak mendapat perhatian dari masyarakat karena

pemberitaan mengenai khasiatnya dalam membunuh sel kanker. Buah sirsak mempunyai
ukuran cukup besar yaitu 20-30 cm, dengan berat sampai 2,5 kg per buah. Buah ini banyak

mengandung karbohidrat, terutama fruktosa dan kandungan vitamin seperti vitamin C,

vitamin B1 dan B2. Tanaman sirsak secara empiris telah banyak dimanfaatkan sebagai obat.

Daunnya dapat digunakan sebagai obat wasir, sakit kandung kemih, diare pada bayi, dan

disentri. Daun sirsak dapat digunakan sebagai peluruh keringat, anti kejang dan mempercepat

masaknya bisul. Selain itu juga mengandung komponen lain yang berperan sebagai

antioksidan.(20)

20. Stroberi

Sumber https://www.wallpaperbetter.com/id/search?q=stroberi

Buah stroberi mengandung vitamin C yang cukup tinggi dibandingkan dengan jeruk. Dalam

hal jumlah, 100 gram stroberi mengandung 33 kalori dan 60 mg vitamin C atau sekitar 67%

angka kecukupan gizi (AKG) orang dewasa. Kandungan vitamin C yang terdapat pada buah

stroberi ini memiliki peran penting sebagai antioksidan yang tergolong cukup kuat. Selain

itu, kandungan tersebut bisa membantu untuk menghilangkan berbagai jenis racun yang

terdapat pada tubuh sehingga resiko penyakit kanker bisa diminimalisir. Tak sampai di situ

saja, buah berwarna merah ini juga memiliki khasiat dalam membantu pembakaran lemak.

Hal ini dikarenakan buah stroberi memiliki kandungan antioksidan dari senyawa antosianin.
(13)

21. Tomat
Sumber : https://www.cleanandclear.co.id/wajah-bersih-cerah/tutorial/resep-puding-tomat-

susu-untuk-wajah-segar-cerah

Sumber vitamin C lain yang bisa dijadikan pilihan untuk dikonsumsi adalah

tomat. Tomat adalah sejenis sayur yang sangat mudah dijumpai. Warnanya merah cantik,

cukup menarik dan terkenal karena kandungan vitamin C dan A nya yang tinggi. Selain itu,

tomat juga mengandung lycopen yang berguna sebagai antioksidan untuk tubuh. Apalagi

menariknya tomat bisa diolah menjadi ragam masakan, jus, atau bahkan dikonsumsi

langsung. Tomat berukuran sedang memberikan 22 kalori, dan sekitar 5 gram total

karbohidrat. Tomat yang rendah kalori dan rendah karbohidrat ini penuh nutrisi, dan

memiliki berbagai manfaat Kesehatan. Buah yang warnanya merah cantik ini

mengandung banyak licopen yang dikenal sebagai antioksidan. Rasanya asam segar, dengan

kandungan air yang cukup banyak. Karena kandungan vitamin A dan C nya yang cukup

tinggi, membantu menjaga daya tahan tubuh tetap prima.

Untuk bisa memaksimalkan manfaat yang ada pada tomat, ada baiknya cermati jenis

tomat yang sebaiknya dikonsumsi. Di pasaran tomat terbagi menjadi dua  jenis, tomat merah

dan juga tomat hijau. Perbedaan warna ini menunjukan kandungan vitaminnya. Tomat yang

baik untuk dikonsumsi adalah tomat yang berwarna merah, karena kandungan vitaminnya

lebih banyak jika dibandingkan dengan yang hijau. Dalam pigmen warna merah pada tomat,

mempunyai nilai lebih. Warna merah menandakan tomat mengandung lebih banyak

lycopene, yaitu suatu zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh
akibat rokok, polusi dan sinar ultraviolet. Selain itu, belakangan diketahui lycopene juga

berkhasiat membantu mencegah kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker leher

rahim, kanker prostat, kanker perut dan kanker pankreas.(13)

Daftar Pustaka

1. Wariyah C. Vitamin C Retention and Acceptability Of Orange (Citrus nobilis Var.

Microcarpa) Juice During Storage In Refrigerator. Jurnal AgriSains. 2010; 1(1): 50-55.

2. Padang SA, Maliku RM. Penetapan kadar vitamin c pada buah jambu biji merah

(Psidium guajava l.) dengan metode titrasi na-2,6 dichlorophenol indophenol (dcip).

Media Farmasi. 2017; 13(2): 1-6.

3. Mulyani E. Perbandingan Hasil Penetapan Kadar Vitamin C pada Buah Kiwi (Actinidia

deliciousa) dengan Menggunakan Metode Iodimetri dan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal

Farmasi, Sains, dan Kesehatan. 2017; 3(2): 14-17.

4. Hartati MG. Pengaruh Nefroprotektor Jus Paprika Merah (Capsicum annuum var.

grossum) terhadap Kerusakan Histologis Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Parasetamol.

Skripsi. 2012. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

5. Nerdy. 2017. Determination of vitamin c in several varieties of melon fruits by titration

method. Jurnal Natural. 17(2): Hal 118-121.

6. https://www.alodokter.com/daftar-makanan-yang-mengandung-vitamin-c-tinggi

7. https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-3284515/7-nutrisi-penting-di-dalam-kentang-

yang-belum-banyak-diketahui

8. Gopalan A, Reuben SC, Ahmed S, et al. “The health benefits of blackcurrants”. Food &

Function.. 2012; 3(8):795-809.

9. https://www.alodokter.com/manfaat-buah-blewah-yang-penting-diketahui
10. https://www.halodoc.com/artikel/selain-jeruk-ini-buah-lain-dengan-kandungan-vitamin-

c-tinggi

11. Sumber : Sarni, Hamzah H, Malik A, Ifdaliah IA, Khadijah. Analisis Kandungan Vitamin

C Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Pada Ketinggian Berbeda di Kota

Baubau. 2020; 09(01): 337-343.

12. Heltty. Pengaruh Jus Kacang Hijau terhadap Kadar Haemoglobin dan Jumlah Sel Darah

Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Dengan Kemotrapi. Jurnal Pasca

Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 2008.

13. https://www.orami.co.id/magazine/sumber-vitamin-c-daya-tahan-tubuh-pandemi-corona/

14. https://www.sehatq.com/artikel/tinggi-vitamin-c-sibak-ragam-kandungan-lemon-ini-

untuk-hidup-sehat

15. https://www.alodokter.com/3-jenis-buah-yang-mengandung-vitamin-c-selain-jeruk

16. Safarina E, Rohayati, Fauziah P, Pranumi IW. Penetapan Kadar Asam Askorbat Pada

Buah Pepaya (Carica papaya L). Ciamis: STIKes Muhammadiyah Ciamis; 2018.

17. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5123038/kandungan-vitamin-a-dan-c-pada-

buah-pepaya-baik-untuk-kulit

18. http://porosriau.com/PROFIL/-Ini-Manfaat-Daun-Parsley-Untuk-Kesehatan

19. https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-kol-yang-tinggi-kandungan-vitamin-k-dan-

vitamin-c

20. Prasetyorini, Moerfiah, Sri Wardatun, dan Zaldy Rusli. Potensi Antioksidan Berbagai

Sediaan Buah Sirsak (Anonna muricata Linn) Penel Gizi Makan. 2014; Vol. 37 (2): 137-

144.

6. Jumlah Vitamin C yang dikonsumsi setiap hari (Devia)


Vitamin C adalah zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah kecil, untuk

memelihara fungsi metabolisme. Vitamin ini sangat diperlukan oleh manusia. (10) Vitamin C tidak

dapat disintesis di dalam tubuh manusia, sehingga diperlukan vitamin C dari luar tubuh.

Asupan minimum untuk orang Indonesia berdasarkan kriteria WHO untuk orang dewasa

adalah 60 mg/hari. Dosis tersebut dianggap cukup untuk mencegah terjadinya defisiensi. Dosis

yang lebih tinggi (200 mg/hari) dianggap lebih valid dalam memenuhi 3 kebutuhan dalam

keadaan yang lebih komplek dimana dalam hal ini dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,

aktivitas fisik, status fisiologis (kehamilan, menyusui) dan faktor lingkungan seperti merokok,

alkohol dan polusi.(11) Manfaat dosis besar (>1 g/hari) tidak didukung data yang objektif, serta

dapat menyebabkan efek samping berupa diare, hemolisis akut, krisis sickle cell dan

terbentuknya batu ginjal.

Laki-Laki

Umur ( Tahun) AKG(mg/hari)


10-12 50
13-15 75
>15 90

Perempuan

Umur ( Tahun) AKG(mg/hari)


10-12 50
13-15 65
>15 75
Sumber : Buku suplemen bpom

Rendahnya asupan serat dapat mempengaruhi asupan vitamin C karena bahan makanan

sumber serat dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C.(12) Kebutuhan Vitamin C

setiap hari untuk manusia tergantung pada umur. Dosis 30 mg untuk bayi yang berumur kurang

dari satu tahun,, dosis 35 mg untuk bayi berumur 1-3 tahun, dosis 50 mg untuk anak-anak

berumur 4-6 tahu, dosis 60 mg untuk anak-anak berumur 7-12 tahun, dosis 100 mg untuk wanita

hamil dan 150 mg untuk wanita menyusui.

Asupan harian vitamin C dalam makanan maupun suplemen yaitu penggunaan oral

vitamin C 50-75mg/hari untuk memenuhi kebutuhan dalam tubuh. Dalam hal kecantikan kulit

dibutuhkan dosis yang tinggi, karena agar sampai ke kulit vitamin C harus melalui saluran cerna

untuk diabsorbsi, kemudian didistribusi ke seluruh tubuh dan pembuluh darah. Untuk

memperoleh efek kecantikan kulit dibutuhkan vitamin C sekitar 1000 mg, oleh karena itu telah

tersedia vitamin C dalam bentuk larutan yang dapat langsung diaplikasikan untuk kecantikan

kulit.

Konsumsi vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Asupan

vitamin C rendah dapat memberikan implikasi terhadap kadar hemoglobin ibu hamil. Vitamin C

mempunyai peran dalam pembentukan hemoglobin dalam darah, dimana vitamin C membantu

penyerapan zat besi dari makanan sehingga dapat diproses menjadi sel darah merah kembali.

Kadar hemoglobin dalam darah meningkat maka asupan makanan dan oksigen dalam darah
dapat diedarkan ke seluruh jaringan tubuh yang akhirnya dapat mendukung kelangsungan hidup

dan pertumbuhan janin.(14) Kebutuhan harian akan vitamin C bergantung pada usia dan jenis

kelamin orang yang mengonsumsinya terutama ibu hamil membutuhkan 80 mg (kurang dari 18

tahun) dan 85 mg (lebih dari 18 tahun).

Vitamin C meruapakan salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan simptomatik

covid-19. Vitamin C memiliki aktivitas antioksidan dan dapat mengurangi stress oksidatif dan

peradangan oksidatif. Selain itu vitamin C mempunyai efek yang meningkatkan sintesis

vasopressor, meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi endovaskular, dan

memberikan modifikasi imunologis epigenetik. Sebuah studi Randomized Controlled Trial

(RCT) yang baru-baru ini dilakukan di Amerika Serikat pada 167 pasien dengan ARDS terkait

sepsis menunjukkan bahwa pemberian vitamin C intravena 15 g/hari selama 4 hari dapat

menurunkan mortalitas komplikasi seperti ARDS dan syok pada pasien COVID-19.Hemila dan

rekannya melaporkan bahwa dengan dosis tinggi intravena Infus vitamin C (200 mg/KgBB/hari,

dibagi menjadi 4 dosis) dapat mempersingkat masa perawatan intensif diruang ICU dan disertai

penurunan yang signifikan pada tingkat moralitas.Selain itu, pemberian vitamin C oral (6 g/hari)

dapat mengurangi risiko infeksi atau mengatasi gejala. Pemberian Vitamin C dosis tinggi

intravena juga telah berhasil digunakan pasien COVID-19 di China sebanyak 50 kasus sedang

sampai parah dengan dosis yang bervariasi antara 2 g dan 10 g per hari, diberikan selama 8

sampai 10 jam. Hasil yang di dapatkan indeks oksigenasi membaik secara real time dan semua

pasien akhirnya sembuh dan habis.

Salah satu contoh kandungan vitamin c terdapat pada buah jambu biji. Buah jambu biji

memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, sebesar 228,3 mg per 100 gram daging buahnya. (14)

Vitamin C dapat mencegah akumulasi PAF-like lipids (platelet lika factor), adhesi lekosit pada
dinding pembuluh darah dan pembentukan agregat platelet leukosit, serta meningkatkan produksi

sitokin proinflamasi. Jus jambu biji merah adalah obat tradisional untuk membantu peningkatan

trombosit pada pasien DBD, melalui pemberian jus jambu merah sebagai peningkatan trombosit.

Penderita tonsilitis kronik terbukti memiliki kadar antioksidan vitamin C yang rendah

dibanding orang sehat dan penderita tonsilitis kronik ini mengalami penurunan sistem imun dan

kemotaksis leukosit sehingga akan mempengaruhi timbulnya gejala klinik dan kualitas hidup.

Peran pemberian vitamin C dapat meningkatkan sistem imun dengan meningkatkan produksi dan

12 efektivitas limfosit sehingga fagositosis meningkat. Tonsilitis kronis dengan atau tanpa

hipertrofi adenoid merupakan penyakit yang sering menjadi penyebab anak-anak tidak hadir

sekolah. Penyakit ini berdampak negatif terhadap kehidupan anak yang berpengaruh terhadap

kualitas hidup anak-anak. Perasaan tidak enak badan, sulit berkonsentrasi, rasa tidak enak di

tenggorok, sulit menelan sampai sakit menelan, gangguan napas, gangguan telinga dan gangguan

tidur pada penderita tonsilitis kronik jelas akan menggangu aktifitas dan sekolah sehingga akan

mempengaruhi 3,4 kualitas hidup. Hemila, Al–Biltagi, Baset (2011) melaporkan efek pemberian

vitamin C selama 2 minggu terhadap perbaikan gejala penderita asma anak-anak usia 7 sampai

10 tahun berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup.

7. Mekanisme Vitamin C (Alifia)


Vitamin c bekerja untuk daya tahan tubuh dengan mendukung berbagai fungsi seluler

pada sistem kekebalan tubuh (innate immune dan adaptive immune), yaitu sebagai berikut :

 Vitamin C meningkatkan fungsi imun dengan menstimulasi produksi interferon (protein

yang melindungi sel dari serangan virus). Interferon adalah salah satu sitokin yang

dihasilkan karena adanya komunikasi sel yang baik dan untuk menjaga komunikasi

tersebut tetap baik maka diperlukan sel imun yang sehat dengan membran sel yang utuh.

 Vitamin C terakumulasi dalam sel fagosit (makrofag), seperti neutrophil, dan dapat

meningkatkan kemotaksis, fagositosis, spesies oksigen reaktif, yang tujuannya untuk

membunuh mikroba. Makrofag diperlukan untuk pembersihan neutrofil dari tempat infeksi,

sehingga mengurangi jaringan nekrosis dan potensi kerusakan jaringan lebih lanjut.

 Vitamin C sebagai antioksidan yang berkontribusi menjaga integritas sel dengan

melindungi sel terhadap spesien oksigen reaktif yang dihasilkan selama pernapasan dan

pada respon peradangan, sehingga sel-sel termasuk sel imun terlindung dari kerusakan

yang disebabkan oleh radikal bebas. Peran vitamin c sebagai antioksidan yang kuat dapat

melindungi sel dari agen-agen penyebab kanker, dan secara khusus mampu meningkatkan

daya serap tubuh atas kalsium (mineral untuk pertumbuhan gigi dan tulang) serta zat besi

dari bahan makanan lain

 Vitamin C juga mempunyai peran dalam sintesa kolagen untuk menjaga kesehatan kulit.

Kulit adalah salah satu jaringan tubuh yang berperan di dalam imunitas non spesifk. Kulit

yang utuh dan sehat dapat menjaga masuknya unsur patogen ke dalam tubuh. Kulit

merupakan barier pertama yang menjaga masuknya benda asing sehingga mencegah

terjadinya infeksi.
8. Metabolisme Vitamin C Dalam Tubuh (Dwi)

Vitamin C adalah nutrien yang larut dalam air merupakan senyawa organik yang harus
ada pada diet dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan integritas dan metabolisme tubuh
yang normal. Nama kimia Vitamin C dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C
disentisasi dari D-glukosa dan D-galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan.
Dalam keadaan kering cukup stabil, tapi dalam keadaan larut, vitamin ini mudah rusak oleh
proses oksidasi terutama bila terkena panas. Oleh karena sangat mudahnya teroksidasi oleh
(4)
panas, cahaya dan logam ini maka vitamin C masuk kedalam golongan antioksidan. Vitamin C
berfungsi sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. Asam
askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat, yang dengan sendirinya dapat bertindak
sebagai sumber vitamin tersebut. Asam askorbat merupakan zat pereduksi dengan potensial
hydrogen sebesar +0,008 V, sehingga membuatnya mampu untuk mereduksi senyawa-senyawa
seperti oksigen molekuler, nitrat, dan sitokrom a serta c. (11)
Vitamin C di absorpsi melalui saluran cerna, pada bagian atas usus halus secara difusi
lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Vitamin C terdistribusi luas dalam jaringan
tubuh. Eliminasi vitamin C melalui urin setelah ekskresi dari ginjal. Urin berbentuk utuh dan
bentuk garam sulfatnya terjadi apabila kadarnya dalam darah melewati ambang rangsang ginjal
(4)
1,4 mg%. Vitamin di dalam tubuh akan mengalami proses absorbsi, distribusi, metabolisme
dan ekskresi (ADME). Kelenjar adrenal mengandung banyak vitamin C. Tubuh pada umumnya
sedikit menahan vitamin C dalam jumlah besar (Megadose) sebagian besar akan dibuang keluar,
terutama pada saat mengkonsumsi vitamin yang bergizi tinggi. Vitamin C akan ditahan oleh
jaringan tubuh apabila keadaan gizi dalam tubuh jelek. (10)
Kadar vitamin C di dalam darah mencapai puncaknya 2-3 jam, kelebihan vitamin C di
dalam tubuh akan dibuang melalui urin dan keringat sehingga kadar vitamin C dalam tubuh
menurun. Kadar vitamin C di dalam tubuh agar tetap stabil dapat dipelihara dengan
(10)
mengkonsumsi bahan makanan yang dimakan mengandung cukup vitamin. Vitamin C mudah
diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke
peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorbsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20
dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil) hanya diabsorpsi sebanyak
16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah jaringan
adrenal, pituitary, dan retina. (6)
Kebutuhan harian vitamin C biasa dikenal dengan RDA (Recommended dietary
allowance) ialah 60 mg atau setara dengan sebuah jeruk. Cadangan sebesar 1500 mg merupakan
jumlah maksimum yang dapat dimetabolisir di jaringan tubuh. Dengan jumlah tersebut
diperkirakan turn over vitamin C adalah 60 mg/hari. Kebutuhan vitamin C dapat meningkat
300%-500% pada penyakit infeksi, penyakit neoplasma, pasca bedah atau trauma, hipertiroid,
(4)
kehamilan dan laktasi maupun sebagai antioksidan. Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg
vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut
selama tiga bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan tinggal 300 mg. Konsumsi
melebihi taraf kejenuhan berbagai jaringan dikeluarkan melalui urine dalam bentuk asam oksalat.
Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai asam askorbat atau
sebagai karbondioksida melalui pernapasan. Walaupun tubuh mengandung sedikit vitamin C,
sebagian tetap akan dikeluarkan. Makanan yang tinggi dalam seng atau pectin dapat mengurangi
absorpsi sedangkan zat-zat di dalam ekstrak apel dapat meningkatkan absorpsi. (6)
Vitamin C setelah dikonsumsi akan diekskresikan di dalam urin, keringat dan tinja.
Eksresi melalui urin merupakan yang terbesar sekitar 3-6 jam sedangkan dalam feses hanya
sekitar 6-10 mg dalam 24 jam. Ekskresi melalui air keringat sedikit. Vitamin C yang telah
diberikan oral maupun parenteral diekskresikan cepat melalui urin. Vitamin C dapat menembus
glomerulus masuk ke dalam cairan filtrat, sebagian vitamin C diserap kembali oleh tubuh. (8)
Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik dan pengukuran kadar
vitamin C di dalam darah. Tanda-tanda klinik antara lain, perdarahan kapiler dibawah kulit.
Tanda dini kekurangan vitamin C dapat diketahui bila kadar vitamin C darah dibawah 0,20
(2)
mg/dl. Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini
berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan
subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan
tanggalnya gigi, penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-sayuran
yang segar. Cadangan normal vitamin C cukup untuk 34 bulan sebelum tanda-tanda penyakit
skorbut. (11)
Efek Vitamin C
a. Mengkonsumsi vitamin C yang berlebih akan menyebabkan produksi asam lambung
meningkat akan menimbulkan masalah pencernaan seperti iritasi lambung, diare, dan
juga penyakit gastritis.
b. Mengkonsumsi vitamin C yang berlebih dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada
urikosuria yaitu terjadinya peningkatan kadar asam urat di dalam kandungan kemih akan
memicu resiko gangguan pada ginjal.
c. Megkonsumsi vitamin C melebihi batas maksimal setiap hari yaitu 2000 mg, akan
mengakibatkan beberapa gangguan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan otak.
d. Mengkonsumsi terlalu tinggi vitamin C dengan batas dosis setiap hari berlebih akan
mengakibatkan pusing dan juga mual.
e. Pemberian secara langsung pada kulit akan menimbulkan ruam, alergi bahkan hingga
menyebabkan iritasi kulit.
f. Mengkonsumsi vitamin C melebihi dosis akan mengakibatkan hasil positif palsu pada
pemeriksaan glukosa urin.
g. Bagi yang sedang melakukan pengobatan, khususnya pengobatan kanker akan
mengakibatkan gangguan penyerapan obat-obatan kanker dikarenakan terlalu banyak
dosis vitamin C yang masuk ke dalam tubuh. (6)

 Vitamin C sebagai antioksidan

Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan
mencegah kerusakan yang ditimbulkan olehnya. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan
melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi
berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif. Stres oksidatif
(oxidative stress) adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas (prooksidan) dan antioksidan
yang dipicu oleh dua kondisi umum yaitu kurangnya antioksidan dan kelebihan produksi radikal
bebas. Asam askorbat atau vitamin C adalah vitamin larut air yang paling mudah rusak. Vitamin
C telah menjadi subjek penting dalam bidang biokimia dan makanan. Vitamin C berperan
penting dalam menjaga kesehatan manusia. (5)

Vitamin ini mudah teroksidasi oleh oksigen atmosfer atau karena enzim askrobat
oksidase. Namun demikan, vitamin C merupakan antioksidan yang sangat kuat dan dapat
mencegah proses oksidasi di dalam pangan maupun dalam sistem tubuh manusia (Rusiani,
2019). Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor.
Asam askorbat mempunyai kemampuan kuat dalam reduksinya dan bertindak sebagai
(7)
antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksil. Senada dengan pendapat sebelumnya. Akbari,
Abolfazl et al (2016) bahwa Vitamin C adalah biomolekul yang berpartisipasi dalam banyak
proses biokimia. Ini adalah nutrisi penting bagi manusia. Memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
yang kita berani katakan membuatnya menjadi antioksidan yang sangat penting dan prooksidan.
(1)

 Vitamin C pada penyembuhan luka


Vitamin C pada proses penyembuhan luka berperan untuk meningkatkan sistem imun
pasien pasca caesarean section dan membatu proses sintesis pada kolagen untuk proses
penyembuhan luka. Vitamin C diperlukan untuk hidrolisis prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein
yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti dada tulang rawan,
matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Vitamin C berperan
dalaam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi. (9)
Vitamin C dalam darah akan berkurangan dan seterusnya terhapus melalui air kencing
atau peluh selama 3-4 jam, sehingga asupan Vitamin C diperlukan setiap, pada kondisi pada
proses peneymbuhan luka diperlukan asupan vitamin C lebih banyak. (9)
Penyembuhan luka Penyembuhan luka adalah suatu respon terhadap cedera dan
merupakan usaha untuk mempertahankan struktur dan fungsi normal. Penggabungan respon
vaskuler, aktivitas seluler dan terbentuknya bahan kimia sebagai substansi mediator di daerah
luka merupakan komponen yang saling terkait pada proses penyembuhan. Pada proses ini
vitamin C berperan dalam membantu pembentukan kolagen dan elastin serta untuk
pertumbuhannya. Sintesis kolagen oleh fibroblas dimulai antara 24 jam dari cedera. Mula-mula
diungguli oleh kolagen tipe III, tetapi setelah 1 minggu, tipe I menjadi banyak dan akhirnya
menjadi kolagen utama dari jaringan parut matur. Suatu rangkaian yang sama terjadi sewaktu
organogenesis. Pada perkembangan embrional proteoglikan dan glikoprotein yang dideposit
pertama dalam matriks ekstraseluler. Kemudian diendapkan kolagen tipe III dan berikutnya
kolagen tipe I. Vitamin C berfungsi melalui jalur biosintetik dengan mempercepat reaksi
hidroksilasi dan amidasi. Fungsi peling jelas dari vitamin C adalah pengaktifan prolin dan lisin
hidroksilase dari prekursor inaktif sehingga terjadi hidroksilasi prokolagen. Hidroksilasi yang
adekuat akan menghasilkan konfigurasi heliks yang stabil dan membentuk ikatan silang yang
adekuat untuk disekresi dengan baik oleh fibroblas. (9)
 Vitamin C pada kanker kulit
Asam askorbat dan bentuknya yang telah teroksidasi (asam dehidroaskorbat) merupakan
bentuk aktif, yang bereperan dalam oksidasi-reduksi dalam transfer ion H. Vitamin C sebagai
antioksidan akan memberikan elektronnya untuk menetralisir radikal bebas yang reaktif. Vitamin
C juga berperan penting dalam metabolisme jaringan ikat dan banyak fungsi penting lainnya.
Dalam masalah kanker vitamin C dapat mencegah konversi nitrit dan amin sekunder menjadi
nitrosomin yang bersifat karsinogenik. Menurut American Cancer Research Foundation, bila
suatu jenis sunscreen tidak dapat memproteksi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang
bersumber dari UV, penambahan antioksidan baik vitamin E asetat, vitamin E alkohol, dan Na-
askorbil fosfat (vitamin C yang stabil) dapat menambah daya proteksi sunscreen tersebut.
Didalam kulit ada enzim alami yang memecah gugus fosfat dan membentuk reservoir vitamin C.
(3)

Daftar Pustaka

1. Akbari, Abolfazl et al .2016. An Overview of the Characteristics and Function of Vitamin C


in Various Tissues: Relying on its Antioxidant Function. Zahedan Journal of Research in
Medical Sciences. 18 (11); e4037.October 30, 2016.
2. Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
3. Bender DA, Mayes PA. Mikronutrien: vitamin dan mineral. Dalam: Murray RK. Granner
DK. Rodwell VW, editor Pendit BU, alih bahasa. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: EGC,
2009: 504-19.
4. Pakaya, David. 2014. PERANAN VITAMIN C PADA KULIT. MEDIKA TADULAKO,
Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.2 Mei 2014.
5. Pathy, Krishnasarma, 2018. Process for Preparation of Vitamin C and Method for
Determination of Vitamin C in Tablets. Surgery & Case Studies: Open Access.
Journal.https://lupinepublishers.com/surgerycase-studies
6. Rauf, Rusdin. 2015. Kimia Pangan. Yogyakarta. Penerbit Andi.
7. Rusiani E., Junaidi S., Subiyono H. S., Sumartiningsih S. 2019. Suplementasi Vitamin C dan
E untuk Menurunkan Stres Oksidatif Setelah Melakukan Aktivitas Fisik Maksimal. Media
Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 9. Nomor 2. Edisi Desember 2019. p-ISSN 2088-
6802 | e-ISSN 2442-6830.
8. Soediaotomo A. D. 2007. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat
9. Sumanto, Joko. 2016. Hubungan Antara Asupan Vitamin C Dan Zinc Dengan Proses
Penyembuhan Luka Pasien Pasca Caesarean Section Di Instalasi Rawat Jalan Di Rumah
Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta
10. Skeaff. C.M. dan Jim man. 2014. Ilmu Gizi. Editor Jim Mann dan A. Strewart T. Alih
Bahasa Andy Hartanto.EGC. Jakarta.
11. Triana, vivi. 2006. MACAM-MACAM VITAMIN DAN FUNGSINYA DALAM TUBUH
MANUSIA. Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I

9. Kelebihan dan Kekurangan Vitamin C

Kekurangan Vitamin C atau Asam Askorbat mempunyai tanda awal antara lain adalah

lemah, nafas pendek, kejang otot, tulang dan persendian sakit serta berkurangnya nafsu makan,

kulit menjadi kering, kasar, dan gatal, warna merah kebiruan di bawah kulit, perdarahan gusi,

kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering dan rambut rontok. Di samping itu luka

akan menjadi sulit sembuh.


Gejala Vitamin C akan terlihat apabila taraf asam askorbat dalam serum menurun di bawah

0,20 mg/dl. Kekurangan asam askorbat juga menyebabkan terhentinya pertumbuhan tulang. Sel

dari epifise yang sedang tumbuh terus berproliferasi, tetapi tidak ada kolagen baru yang terdapat

diantara sel, dan tulang mudah fraktur pada titik pertumbuhan karena kegagalan tulang untuk

berosifikasi. Juga, apabila terjadi fraktur pada tulang yang sudah terosifikasi pada pasien dengan

defisiensi asam askorbat, maka osteoblas tidak dapat membentuk matriks tulang yang baru,

akibatnya tulang yang mengalami fraktur tidak dapat sembuh. Pada askorbat (defisiensi vitamin

C) dapat meyebabkan dinding pembuluh darah menjadi sangat rapuh karena terjadinya

kegagalan sel endotel untuk saling merekat satu sama lain dengan baik dan kegagalan untuk

terbentuknya fibril kolagen yang biasanya terdapat di dinding pembuluh darah.

Vitamin C mudah teroksidasi jika terkena udara dan proses ini dipercepat oleh panas,

sinar, alkali, enzim, oksidator, serta katalis tembaga (Cu) dan besi (Fe). Halini karena vitamin C

bersifat tidak stabil,mudah teroksidasi jika terkena udara (oksigen) dan proses ini dapat

dipercepat oleh panas. Vitamin C mudah teroksidasi karena senyawanya mengandung gugus

fungsi hidroksi (OH) yang sangat reaktif, dengan adanya oksidator gugus hidroksiakan

teroksidasi menjadi gugus karbonil. Proses Oksidasi akan terhambat bila vitaminC berada dalam

keadaan sangat asam ataupada suhu rendah. Vitamin C cukup stabil dalam keadaan kering.

Defisiensi vitamin C dapat menimbulkan beberapa gejala, dari yang ringan sampai berat.

Defisiensi ringan ditandai dengan timbulnya kelelahan, anoreksia, nyeri otot dan lebih mudah

stress dan infeksi, sedangkan defisiensi berat menimbulkan penyakit skorbut. Bila pengobatan

yang diberikan terlambat dapat menyebabkan kematian .

Defisiensi asam askorbat juga menimbulkan sariawan atau skorbut, penyakit yang

ditandai dengan ulkus, gusi seperti spons, gigi yang ompong, pembuluh darah yang rapuh,
pembengkakan sendi dan anemia. Banyak dari gejala defisiensi ini dapat terjadi akibat defisiensi

pada hidroksilasi kolagen yang menyebabkan defek jaringan ikat .

Vitamin C sebenarnya merupakan vitamin yang relatif tidak toksik, tetapi pernah

dilaporkan asupan 1 gram/hari dapat menimbulkan mual dan diare, tes glukosa darah kurang

akurat dan terbentuknya batu ginjal. Konsumsi vitamin C berlebihan dapat menyebabkan

rebound scurvy, sehingga individu yang telah terbiasa mengkonsumsi dalam jumlah yang

banyak, bila hendak menghentikan kebiasaan tersebut harus dilakukan secara bertahap .

Beberapa manfaat fungsional vitamin C antara lain melawan infeksi dan memperkuat

sistem kekebalan tubuh, mencegah arteriosklerosis, agen antivirus yang efektif, Meningkatkan

penyerapan kalsium dan zat besi, membantu dalam sekresi kelenjar adrenal, dibutuhkan untuk

kesehatan gigi dan gusi, melawan radikal bebas karena sifat anti-oksidan, memperbaiki dan

memelihara jaringan, berperan penting dalam sintesis kolagen dan memperkuat ligamen, tulang

dan pembuluh darah, terlibat dalam proses detoksifikasi yang terjadi di berbagai organ dan

jaringan.

Kelebihan vitamin C yang berasal dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi

konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan setiap harinya akan menimbulkan

hiperoksaluria dan risiko lebih tinggi untuk menderita batu ginjal.

Peran Vitamin C Dalam Tubuh Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh,

sebagai koenzim atau kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan reaksinya

dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi. Beberapa turunan vitamin C

(seperti asam eritrobik dan askorbit palmitat) digunakan sebagai antioksidan di dalam industri

pangan untuk mencegah proses menjadi tengik, perubahan warna (browning) pada buah-buahan
dan untuk mengawetkan daging. Banyak proses metabolisme dipengaruhi oleh asam askorbat,

namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti .

Fungsi fisiologis yang telah diketahui memerlukan vitamin C adalah:

a. Membantu membentuk dan memelihara substansi segmen intraseluler dalam jaringan ikat

dalam tubuh, yakni kalogen dan senyawa-senyawa yang memperkuat jaringan. Kolagen adalah

protein yang merupakan komponen semua jaringan pengikat dan juga merupakan komponen

utama kulit, tulang rawan, gigi dan jaringan bekas luka serta melengkapi struktur kerangka

tulang. Dalam pembentukan kalogen vitamin C bertindak sebagai katalisator reaksi hidroksilasi

perubahan lisin dan prolin (di dalam serat kolagen).

b. Melindungi tubuh terhadap infeksi dan membantu penyembuhan luka.

c. Ikut serta dalam pembentukan sel-sel darah merah dan sum-sum tulang. diperlukan untuk

pertumbuhan tulang dan gigi. Kualitas struktur gigi tergantung pada status vitamin C pada

periode pembentukan gigi. “Odontoblast“ (lapisan gigi) tidak akan terbentuk secara normal bila

kekurangan vitamin C.

d. Penurunan kadar kolesterol Mekanisme imunitas dalam rangka daya tahan tubuh terhadap

berbagai serangan penyakit dan toksin. Vitamin C berperan penting melalui proses metabolisme

kolesterol, karena dalam proses metabolisme kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam

empedu dan mengatur metabolisme kolesterol .

Beberapa manfaat vitamin C juga:

1. Sebagai penambah sistem kekebalan tubuh.

2. Memperbaiki sel-sel yang rusak akibat radikal bebas.

3. Menghambat penuaan dini.


4. Menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu

dan otak .

10. Aturan Pemerintah Terkait Vitamin C

Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 merupakan penyakit yang hari ini masih

menyebar di sekitar kita hingga berujung pada pandemi di seluruh dunia yang masih berlangsung

hingga saat ini. Kondisi yang tak terduga hari ini membuat pergeseran gaya hidup dan pola

konsumsi masyarakat yang semakin sadar pentingnya suplemen tambahan untuk meningkatkan

daya tahan tubuh dalam melawan covid-19. Sebagaimana informasi yang telah beredar di

Masyarakat mengenai manfaat Vitamin C dalam mencegah covid-19 menjadikan peningkatan

pola konsumsi dari suplemen ini. Nah walaupun Vitamin C merupakan suplemen yang

bermanfaat untuk tubuh, namun harus tetap diperhatikan apabila penggunaan vitamin C

berlebihan, tentunya akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan, Seperti Perut kembung,

Sakit perut, Diare, Mual, Muntah, Nyeri ulu hati, Batu ginjal. Sehingga karena Vitamin C

Apabila digunakan berlebihan akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan, oleh karena itu

Pemerintah mengatur penggunaan Vitamin C.

Aturan mengenai Vitamin C di Indonesia salah satunya dikeluarkan oleh Kepala Badan

Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.00.05.23.3644 Tentang Ketentuan

Pokok Pengawasan Suplemen Makanan yang dalam peraturan tersebut ditulis bahwa batas

maksimal penggunaan vitamin C sebagai suplemen kesehatan adalah 1000 mg/hari.

Klaim klaim yang disetujui tentang manfaat vitamin C sebagai suplemen kesehatan adalah Klaim

yang disetujui:

1) Vitamin C (<500 mg):


Suplementasi vitamin C, membantu memenuhi kebutuhan vitamin C, membantu pembentukan

kolagen, Apabila sariawan, perdarahan gusi, kondisi penyembuhan setelah sakit/operasi, serta

bagi yang berusia lanjut, suplementasi terhadap Vitamin C akan meningkat.

2) Vitamin C (500-1000 mg):

membantu memelihara daya tahan tubuh, suplementasi vitamin C pada keadaan sariawan,

pendarahan gusi, kondisi penyembuhan setelah sakit/operasi, serta bagi yang berusia lanjut, serta

membantu pembentukan kolagen.

11. Pandangan dan Peran Masyarakat Terhadap Suplemen Vitamin C Sebagai Pencegah

Covid-19

Suplemen vitamin C sejak dahulu telah dipercaya oleh masyarakat umum sebagai

suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh terutama saat badan tidak enak atau terasa

seperti akan flu. Namun pada tahun 2020 saat pandemi covid mulai mewabah diseluruh penjuru

dunia, masyarakat mulai berbondong-bondong untuk membeli vitamin c dalam jumlah besar.

Masyarakat menganggap vitamin c merupakan suplemen yang dapat mencegah tubuh untuk

tidak terpapar virus covid.

Penulis dalam buku ini coba menyajikan beberapa pendapat masyarakat mengenai

suplemen vitamin c sebagai pencegahan covid 19. Kalau di lihat sebenernya peran utama

bukan mencegah covid.. tapi vitamin c itu kan bisa meningkatkan daya tahan tubuh... Jadi kalau

saya tahan tubuhnya kuat, maka semakin kecil resiko terkena covid. (Eni Nuryani, 22 tahun

mahasiswa). Vitamin C memang sangat ampuh dalam membentuk antibodi yang bisa

meningkatkan kekebalan tubuh. Secara kimia, struktur molekul dari vitamin C ini dapat dilihat

dari gambar dibawah ini, dimana gugus hidroksilnya siap berikatan dengan radikal bebas, benda
asing termasuk virus Covid-19 ini sehingga resiko tubuh manusia (host) terinfeksi dari virus

karona ini akan berkurang. Sumber dan kebutuhan vitamin C.(16)

Pendapat lainnya tentang vitamin c sebagai pencegahan covid yaitu dari ainul muslimatul

Jannah, 20 tahun mahasiswa. Menurut saya, peran Vitamin C sebagai penangkal Covid

sangatlah penting. Karena, pada saat kita mengonsumsi Vitamin C dapat meningkatkan

produksi limfosit yang mampu menangkal berbagai virus, kuman, dan bakteri. Berdasarkan hasil

studi pada pasien sehat, pemberian vitamin C memperbaiki beberapa komponen dari parameter

imunitas manusia, seperti aktivitas antimikroba dan sel NK dan perbanyakan sel limfosit.
(16)
 Vitamin C membantu sel-sel imun untuk berpindah menuju tempat infeksi untuk membunuh

mikroba. Pada saat yang sama vitamin C juga menjaga jaringan inang dari kerusakan yang

berlebihan akibat meningkatnya matinya sel-sel imun neutrofil dan aktivitas makrofag. Jadi,

vitamin C diperlukan untuk meningkatkan system kekebalan tubuh dan mempertahankan respon

yang memadai terhadap patogen serta menghindari kerusakan yang berlebihan pada inang.(17)

12. Peran Farmasis Mengenai Penggunaan Vitamin C Pada Era Pandemi

Apoteker berperan sangat penting selama pandemic covid-19 dalam pengelolaan

suplemen kesehatan guna meningkatkan kekebalan tubuh bagi konsumen agar terhindar dari

covid-19. Apoteker berada dalam posisi penting guna membimbing dan mendidik pasien tentang

berbagai macam suplemen yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh tanpa menggunakan resep

di pasaran. Seak peyebara virus covid-9, bayak anjuran untuk mengkonsumsi suplemen atau

penambah daya tahan tubuh seperti vitamin c dan multivitamin yang mengandung zat besi.

Vitamin c merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh terutama di masa

pandemic ini. Vitamin c dikenal sebagai antioksidan yang mempu menangkal radikal bebas

dalam tubuh. Cara kerja vitamin c dalam tubuh yaitu mendukung kerja neutrofil yaitu sel
pertama dari sistem kekebalan tubuh yang merespons dengan cara menyerang bakteri atau virus.

Serta meningkatkan kinerja limfosit dalam melacak virus dan bakteri yang bisa mengancam

kesehatan tubuh. Namun apakah konsumsi vitamin c dapat mencegah penularan virus corona?

Anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar, konsumen perlu bijak dalam memilih dan

menggunakan suplemen.

Mengkonsumsi vitamin c juga tidak di anjurkan jika dalam jumlah yang berlebihan,

sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik hasilnya. Sebagai apoteker dapat menginformasikan

kepada konsumen tentang efek samping jika konsumsi vitamin c berlebihan. Efek sampingnya

seperti sakit perut, diare, kram perut, insomnia, mual dan bahkan batu ginjal. Apoteker juga perlu

menyampaikan berapa jumlah vitamin c yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan vitamin c

menurut angka kecukupan gizi (AKG) yaitu pada anak di atas satu tahun membutuhkan vitamin

c sebanyak 40-45 mg. remaja usia diatas 12 tahun membutuhkan 65-90 mg vitamin c per hari.

Dewasa diatas 18 tahun membutuhkan vitamin c harian 75-90 mg dala sehari. Apoteker bisa

menyampaikan bahwa Vitamin c dalam jumlah yang telah dipaparkan di atas dapat diperoleh

dari buah-buahan ataupun sayuran. Contoh buah-buahan yang kaya akan vitamin c contohnya

jeruk, jambu biji, apel dan nanas.

Konsumsi vitamin c sebaiknya saat tubuh memang membutuhkan saja. Konsumsi vitamin

c yang tidak tepat dapat menyebabkan efek yang tidak diharapkan. Selain itu, jika

mengkonsumsi secara rutin kemungkinan dapat menyebabkan interaksi obat. Kandungan

makanan seperti vitamin, mineral, serat, protein memiliki peran lebih besar dalam mendukung

sistim imun dibandingkan vitamin atau suplemen yang di jual di pasaran. Apoteker bisa

menyarankan agar mengkonsumsi makanan sehat, melakukan olah raga secara teratur, menjaga

berat badan, menghindari stress dan tidur yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Jika kebutuhan nutrisi harian tidak terpenuhi, dapat mengkonsumsi vitamin untuk mendapatkan

asupan tambahan, namun harus tetap bijak dalam menggunakannya dan sebaiknya konsultasikan

kepada dokter ataupun apoteker.

Daftar Pustaka

1. Gyorgi AS. Vitamin C, Muscles, and WWII. Szeged: 1931. 1931-47

2. Kim DO, Lee KW, Lee HJ, Lee CY. 2002. Vitamin C equivalent antioxidant capacity

(VCEAC) of phenolic phytochemicals. J Agric Food Chem. 2002: 50(13). Hal: 3713–17.

3. Davies MB, Austin J, Partridge DA. Vitamin C: Its Chemistry and Biochemistry. The

Royal Society of Chemistry: Cambridge:1991. Hal: 97-100.

4. Maturational Loss of the Vitamin C Transporter in Erythrocytes". Department of

Medicine, Vanderbilt University School of Medicine; James M. May, Zhi-chao Qu, Huan

Qiao, dan Mark J. Kouryab. Diakses tanggal 2010-11-26.

5. Setyawati T. Peran Vitamin V Pada Kulit. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 2014; 1(2), 36–44.

6. Badriyah L, Manggara AB. Penetapan Kadar Vitamin C Pada Cabai Merah ( Capsicum

annum L) Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv- Vis. Jurnal Wiyata. 2015: 2(1), 25–

28.

7. Permana YE, Santoso E, Dewi C. Implementasi Metode Dempster-Shafer untuk

Diagnosa Defisiensi (Kekurangan) Vitamin pada Tubuh Manuasia. Jurnal Pengembangan

Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 2018: 2(3).

8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 606,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

9. Buettner, G.R., and Jurkiewiez, B.A., 1996. Catalytic Metals. Ascorbate and Free

Radicals: combinations to Avoid. Radiation Research Society. 532-541


10. Martin, D.W. 1981. Harper’s Review Of Biochemistry. 18 thed,Los Altos,California

94022, Lange Medsical Publicatins

11. Hornig D. Strolz F. (1992). Recommended Dietary Allowance: Support from Recent

Research. J-Nutr.Sci-Vitaminol-Tokyo. Spec No:173-6.

12. RDA – Recommended Dietary Allowanca dari unsur-unsur gizi. [cited 2011 Nov 1].

Available from: http://www.any vitamins.com/rda.htm

13. Hemila H, Al-Biltagi M, Baset A. Vitamin C and asthma in children: modification of the

effect by age, exposure to dampness and the severity of asthma. Clinical an Translational

Allergy. 2011; p. 1–9. 14. Wager T, Atlas L

14. Fatimah, Hadju et al. Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di

Kabupaten Maros,Sulawesi Selatan. Makara,Kesehatan. 2011;Vol. 15(1): 31-36

15. Addion Nizori, S.TP,M.Sc., Ph.D., Ketua Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia

(PATPI) Cabang Provinsi Jambi dan Peneliti senior pada Centre of Excellence; Ethno-

Medicine & Nutraceutical LPPM Universitas Jambi, Fitrianingsih, S.Farm., M.Farm., Apt.,

Peneliti senior pada Centre of Excellence; Ethno-Medicine & Nutraceutical LPPM dan

Dosen Farmasi Klinis Universitas Jambi.

16. Anonim, 2017, Vitamin C, https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-vitamin-c/art-

20363932, diakses pada 13 April 2020.

17. Carr, A.C., Maggini, S., 2017, Vitamin C and Immune Function, Nutrients, 9, 1211.

Anda mungkin juga menyukai