Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan merupakan suatu upaya membudayakan individu kelompok dan

masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan melalui

peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan serta mengembangkan iklim yang

mendukung, yang dilakukan dari atau oleh dan untuk masyarakat sesuai dengan sosial

budaya dan kondisi setempat ( Depkes RI, 2000). Ruang lingkup kegiatan promosi

kesehatan mencakup :

1. Pendidikan kesehatan dan penyadaran.

2. Pemasaran sosial.

3. Upaya penyuluhan dan penyebaran informasi.

4. Upaya promotif bidang kesehatan.

5. Upaya advokasi.

6. Upaya pengorganisasian masyarakat.

B. Tujuan Promosi Kesehatan

Segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan informasi bagi

masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas kesehatan; baik

itu kesehatan individu maupun masyarakat. Direktorat Promosi Kesehatan memiliki tugas

pokok menyiapkan sekaligus melakukan kegiatan – kegiatan promosi kesehatan dan

melakukan penyebarluasan segala bentuk informasi kesehatan serta melakukan

pengembangan sumber daya kesehatan hingga melakukan kegiatan pemberdayaan

masyarakat pada bidang – bidang kesehatan.

Secara singkat, petugas promosi kesehatan merupakan corong pemerintah dalam

hal ini Kementerian Kesehatan untuk menyampaikan segala macam informasi yang

berkaitan dengan kesehatan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dan

pengembangan sumber daya yang berkaitan dengan kesehatan.

4
5

C. Fungsi Promosi Kesehatan

Selain menjadi corong pemerintah dalam hal promosi di bidang kesehatan,

program promosi kesehatan juga memiliki fungsi sebagai penyaring informasi langsung

dari tingkat masyarakat. Kegiatan promosi yang berlangsung di tingkat masyarakat dapat

menjadi sebuah media efektif untuk mengumpulkan data dan informasi yang kemudian

dapat diolah, dianalisis dan digunakan sebagai informasi penunjang untuk merancang

perencanaan dan pelaksanaan berbagai macam program promosi kesehatan selanjutnya.

Tugas penting lain dari aktivitas promosi kesehatan adalah menjadi pembimbing

dan pengendali teknis kegiatan promosi kesehatan. Promosi ini dapat berupa kegiatan

lintas program, lintas sektoral ataupun melibatkan berbagai elemen masyarakat, instansi

pemerintah ataupun instansi swasta.

D. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS adalah upaya memberikan pengalaman

belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur

komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan

gerakan masyarakat sehingga dapat menerapkan cara hidup sehat dalam rangka

menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. adapun sasaran

program PHBS tersebut mencakup lima tatanan yaitu : tatanan rumah tangga, institusi

pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan sarana kesehatan ( Depkes R1, 2002 dan

Depkes RI, 2006 ).

Menurut Grenn (1980), dalam mencapai kualitas hidup yg baik dapat dicapai melalui

peningkatan derajat kesehatan, faktor perilaku dan gaya hidup serta lingkungan, faktor

paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan adalah faktor perilaku dan gaya

hidup serta lingkungan misalnya misalnya seorang menderita diare karena minum air

yang tidak dimasak (masalah perilaku) atau seorang yang tidak merokok terkena kanker

paru akibat berada lingkungan orang yang merokok (masalah lingkungan).Faktor perilaku

dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanya aksi dan reaksi seseorang
6

atau organisme terhadap lingkungan nya. Faktor perilaku akan terjadi apabila ada

rangsangan, sedangkan pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang

dilakukan untuk mengikuti trend atau hanya meniru tokoh idolanya .

E. Mencuci Tangan Pakai Sabun

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan

membersihkan tangan dengan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan

sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan

karena tangan sering sekali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan

patogen berpindah dari satu orang ke orang lain baik dengan kontak langsung atau

kontak tidak langsung (menggunakan permukaan permukaan lain seperti handuk, gelas).

Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia atau binatang, atau cairan

tubuh lain seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci

dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus dan parasit pada orang lain yang tidak

sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.

CTPS juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mitigasi terhadap

virus Covid-19. Masyarakat dihimbau agar melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum

atau sesudah aktivitas di lingkungan rumah. Mencuci tangan dengan cara yang baik dan

benar menggunakan sabun juga sama efektifnya dengan menghilangkan bakteri dan

virus. Di sisi lain, akses terhadap air mengalir dan sabun saat ini lebih mudah ketimbang

hand sanitizer. Mencuci tangan, baik menggunakan sabun maupun hand sanitizer, bisa

dilakukan setelah seseorang bepergian ke tempat umum seperti pasar, halte, stasiun,

atau rumah sakit. Terlebih, jika seseorang berada di rumah sakit dan melakukan kontak

fisik dengan pasien yang memiliki penyakit pernapasan (Rita, 2020)

F. Pengertian Covid-19

Corona virus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada

hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa virus corona diketahui menyebabkan

infeksi saluran pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti
7

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS). Coronavirus yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit coronavirus

COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus korona yang

paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai

di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. COVID-19 sekarang menjadi pandemi yang

menyerang banyak negara secara global.

G. Gejala Covid-19

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kelelahan.

Gejala lain yang kurang umum dan dapat mempengaruhi beberapa pasien termasuk sakit

dan nyeri, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare,

kehilangan rasa atau bau atau ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan

atau kaki. Gejala ini biasanya ringan dan dimulai secara bertahap.

Beberapa orang terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala yang sangat ringan.

Kebanyakan orang (sekitar 80%) sembuh dari penyakit tanpa memerlukan perawatan

rumah sakit. Sekitar 1 dari setiap 5 orang yang terjangkit COVID-19 menjadi sakit parah

dan mengalami kesulitan bernapas. Orang tua, dan mereka yang memiliki masalah medis

seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker,

berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius. Namun, siapa pun dapat tertular COVID-19

dan menjadi sakit parah.

Orang-orang dari segala usia yang mengalami demam dan atau batuk yang

berhubungan dengan kesulitan bernapas / sesak napas, nyeri / tekanan dada, atau

kehilangan kemampuan bicara atau gerakan harus segera mencari pertolongan medis.

Jika memungkinkan, disarankan untuk menghubungi penyedia atau fasilitas perawatan

kesehatan terlebih dahulu, sehingga pasien dapat diarahkan ke klinik yang tepat. Jika

mengalami gejala ringan, seperti batuk ringan atau demam ringan, umumnya tidak perlu

mencari perawatan medis. Tetap di rumah, isolasi diri, dan pantau gejala Anda. Ikuti

panduan nasional tentang isolasi diri.


8

Namun, jika tinggal di daerah dengan malaria atau demam berdarah, penting untuk

tidak mengabaikan gejala demam. Cari bantuan medis. Jika Anda ke fasilitas kesehatan,

pakailah masker jika memungkinkan, jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain dan

jangan menyentuh permukaan dengan tangan.

H. Penularan Covid-19

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang memiliki virus. Penyakit ini

menyebar terutama dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut, yang

keluar saat penderita COVID-19 batuk, bersin, atau berbicara. Tetesan ini relatif berat,

tidak bergerak jauh dan cepat tenggelam ke tanah. Orang dapat tertular COVID-19 jika

mereka menghirup tetesan ini dari orang yang terinfeksi virus. Inilah mengapa penting

untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain. Tetesan ini dapat mendarat di

benda dan permukaan di sekitar orang tersebut seperti meja, gagang pintu, dan

pegangan tangan.

Orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan ini, kemudian

menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Inilah mengapa penting untuk mencuci

tangan secara teratur dengan sabun dan air atau membersihkan dengan antiseptik

berbasis alkohol. Beberapa laporan menunjukkan bahwa orang tanpa gejala dapat

menularkan virus. Belum diketahui seberapa sering hal itu terjadi. WHO sedang menilai

penelitian yang sedang berlangsung tentang topik tersebut dan akan terus membagikan

temuan terbaru.

I. Lama Waktu Virus Bertahan di Permukaan

Hal terpenting yang perlu diketahui tentang virus corona di permukaan adalah

bahwa mereka dapat dengan mudah dibersihkan dengan disinfektan rumah tangga biasa

yang akan membunuh virus. Penelitian telah menunjukkan bahwa virus COVID-19 dapat

bertahan hingga 72 jam pada plastik dan baja tahan karat, kurang dari 4 jam pada

tembaga dan kurang dari 24 jam pada karton. Maka, selalu bersihkan tangan dengan

antiseptik berbasis alkohol atau cucilah dengan sabun dan air. Hindari menyentuh mata,

mulut, atau hidung.


9

J. Upaya Perlindungan Diri dan Pencegahan dari Penularan COVID-19

Tindakan yang dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menyebarkan

COVID-19 meliputi :

1. Bersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh dengan antiseptik berbasis alkohol

atau cuci dengan sabun dan air, agar dapat membunuh virus yang mungkin ada di

tangan Anda.

2. Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain. Ketika seseorang batuk,

bersin, atau berbicara, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau

mulut yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat bisa menghirup tetesannya,

termasuk virus COVID-19 jika orang lain mengidap penyakit.

3. Hindari pergi ke tempat keramaian. Mengapa? Ketika orang berkumpul dalam

kerumunan, Anda lebih mungkin melakukan kontak dekat dengan seseorang yang

mengidap COVID-19 dan lebih sulit untuk menjaga jarak fisik 1 meter.

4. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh banyak permukaan

dan bisa terkena virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke

mata, hidung, atau mulut Anda. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh Anda dan

menginfeksi Anda.

5. Tetap di rumah dan isolasi diri meski dengan gejala ringan seperti batuk, sakit kepala,

demam ringan, hingga sembuh.

6. Tetap up to date pada informasi terbaru dari sumber tepercaya, seperti WHO atau

otoritas kesehatan lokal dan nasional.

Anda mungkin juga menyukai