Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat

yang seharusnya menjadi kebiasaan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan terutama

di masa pandemi COVID-19. Mencuci tangan menjadi salah satu kegiatan pencegahan

penyebaran COVID-19. Mencuci tangan yang benar menggunakan air mengalir selama

60 detik dengan sabun yang digosokan dan diusapkan ke telapan tangan kemudian ke

dua telapak tangan digosok secara lembut dengan arah memutar. Usap dan gosok juga

kedua punggung tangan secara bergantian. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.

Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci. Gosok dan putar

kedua ibu jari secara bergantian. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok

perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan. Lima waktu penting cuci tangan yaitu

sebelum makan, setelah makan, setelah buang air besar, sebelum menjamah makanan,

sebelum menyusui dan setelah beraktivitas.

Perilaku CTPS dapat ditingkatkan melalui promosi kesehatan di Desa Ngrajun.

Adapun strategi promosi kesehatannya yaitu advokasi CTPS melalui pembuatan

kebijakan, komitmen, dana disposisi publik dan sarana prasarana, memberikan

pendidikan masyrakat tentang CTPS meliputi koordinasi, sosialisasi program dan

pelatihan, menumbuhkan swadaya masyarakat dengan metode pemicuan, dan fasilitas

upaya mengembangkan jejaring antar masyarakat melalui media sosial. Disituasi

pandemi saat ini tidak memungkinkan untuk pengumpulan warga dalam penyuluhan

sehingga program-program promosi kesehatan tentang CTPS dilakukan melalui media

sosial atau melalui kader yang mendatangi setiap rumah warga dengan protokol

kesehatan.

Program kegiatan promosi kesehatan untuk meningkatkan CTPS saat pandemi

COVID-19 antara lain : penyuluhan kelompok atau perorangan oleh kader, penyuluhan
18
19

melalui media sosial, pembuatan video edukasi CTPS, pemasangan banner, pengadaan

fasilitas cuci tangan, pembagian brosur, perlombaan pembuatan video CTPS, adanya

penghargaan, adanya saksi untuk warga yang melanggar dan lain-lain. Agar program

promosi kesehatan diketahuai berjalan atau tidak harus dilakukan evaluasi minimal satu

kali dalam satu bulan. Kendala dalam pelaksanaan program kegiatan promosi kesehatan

CTPS yaitu prasarana dan sarana seperti ponsel, kuota internet, air bersih, tempat cuci

tangan yang tidak memenuhi syarat. Usia warga mempengaruhi dalam penyampaian

informasi dan kurangnya dukungan dari instansi setempat.

CTPS dalam masa pandemi COVID-19 dapat memutus mata rantai penyebaran

virus dikarenakan sabun dapat melepaskan kotoran yang menempel pada tangan

sehingga dapat mengeluarkan banyak bakteri. Sabun dapat merusak membran virus

COVID-19 menjadikan virus tidak aktif lagi.

B. Saran

Adapun saran untuk startegi promosi kesehatan meningkatkan perilaku CTPS saat

masa pandemi COVID-19 karena tidak dianjurkan untuk berkumpul maka kader harus

aktif dalam melakukan penyuluhan ke rumah warga. Penyuluhan dapat dilakukan dengan

bantuan media sosial sehingga kreatifitas dalam melakukan penyuluhan sangat

dibutuhkan. Tidak hanya penyuluhan saja yang digenjarkan tetapi desa juga harus

memfasilitasi media untuk meningkatkan CTPS misalnya pemberian sabun gratis,

pembangunan alat cuci tangan di lingkungan desa. Terkait kendala dalam promosi

kesehatan sebaiknya diatasi sebaik mungkin sehingga promosi kesehatan dapat berjalan

lancar. Dibutuhkan juga komitmen atar warga untuk melakukan CTPS.

Anda mungkin juga menyukai