Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PEMBAHASAN

A. Langkah – langkah Cuci Tangan pakai Sabun yang Benar

Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang selalu digaungkan sejak

lama untuk menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi adalah mencuci tangan. Perilaku

ini seharusnya menjadi kebiasaan yang sangat baik, karena selain untuk menjaga

kesehatan dan kebersihan, agama juga mengajarkannya. Tangan merupakan media yang

sangat ampuh untuk berpindahnya penyakit, karena tangan digunakan untuk memegang

benda-benda yang seringkali tidak kita ketahui dengan pasti kebersihannya.

Salah satu contoh adalah ketika kita memegang handle pintu atau pegangan dalam

kendaraan, kita tidak pernah tahu apakah ada agen penyakit (virus/bakteri) yang

menempel disana, bisa jadi sebelumnya dipegang oleh orang yang batuk/bersin ditutup

oleh tangannya. Kemudian tangan kita yang sudah memegang handle pintu tersebut

menutup mulut kita yang menguap atau langsung memegang makanan. Jelas sudah

terjadi proses perpindahan agen penyakit disana. Jika saat itu daya tahan tubuh kita

lemah, dalam masa inkubasi kita pun akan mengalami gejala yang sama.

Mencuci tangan sangat diutamakan pada waktu-waktu penting, antara lain sebelum

makan, setelah buang air besar, sebelum menjamah makanan, sebelum

menyusui/menyiapkan susu bayi, dan setelah beraktifitas. Sebagai kebiasaan yang baik,

mencuci tangan perlu memenuhi cara yang benar, agar kita yakin bahwa seluruh

permukaan tangan sudah terbasuh dan benar-benar bersih.

Berikut 6 langkah mencuci tangan yang benar menggunakan air mengalir dan

sabun selama 60 detik :

1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua

telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.

3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.

10
11

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air

bersih dan keringkan.

B. Strategi Promosi Kesehatan terhadap Peningkatan Perilaku Cuci Tangan pakai Sabun

saat Pandemi COVID-19 di Desa Ngrajun

Strategi promosi kesehatan terhadap peningkatan perilaku cuci tangan pakai sabun

di Desa Ngrajun dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Advokasi CTPS

Advokasi CTPS melalui pembuatan kebijakan, komitmen, dana, disposisi publik,

dan sarana prasarana di Desa Ngrajun dapat dilakukan melalui upaya dukungan

kebijakan baik tertulis maupun tidak tertulis. Secara tertulis, pihak desa

memprioritaskan CTPS dalam dokumen perencanaan. Selain itu komitmen dapat

diwujudkan dalam bentuk tertulis dan tidak tertulis atau tindakan seperti penyuluhan

oleh kader. Kader harus melalukan penyuluhan, pendampingan dan berupaya

membina masyrakat untuk mewujudkan setiap masyrakat melakukan CTPS. Dalam

masa pandemi COVID-19 jika tidak dimungkinkan melakukan pertemuan warga dalam

penyuluhan maka penyuluhan dilakukan dengan pembuatan video 6 langkah CTPS

kemudian dikirimkan ke setiap warga atau setiap kader melakukan penyuluhan dengan

mendatangi rumah warga dengan memperhatikan protokol kesehatn.

Dana untuk penyelenggaraan bisa berasal dari swadaya masyrakatan, bantuan

operasional kesehatan dari pemerintahan setempat, dan bantuan angaran dari

kelurahan. Dalam mewujudkan setiap masyarakat melakukan CTPS maka dibutuhkan

sarana prasarana penunjang antara lain air bersih, sabun, tempat penampungan air,

kran, gayung, ember, dan penampungan atau saluran air limbah yang aman. Sarana

prasarana tersebut wajib dimiliki disetiap rumah warga dan diletakkan dititi-titik tertentu

di Desa Ngrajun.
12

2. Pendidikan Masyarakat tentang CTPS

Pendidikan masyarakat meliputi koordinasi, sosialisasi program dan pelatihan

dengan berbagai pihak seperti puskesmas, kelurahan sendiri, BAPPEDA, kerjasama

dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kader. Saat situasi pandemi COVID-19

kegiatan pendidikan masyrakat berupa pelatihan dan penyuluhan CTPS bisa dilakukan

secara virtual menggunakan aplikasi zoom, via wa, live youtube, live instagram dan

aplikasi online lainnya. Pelatihan berisikan secara administrasi maupun teknis dengan

memangil narasumber berasal dari puskesmas, fasilitator STBM pusat, dinas

kesehatan dan BAPPERMAS atau tokoh lainnya.

Pendidikan masyarakat dapat dilakukan dengan memanfaatkan media salah

satunya melalui pemasangan banner. Pemasangan banner dapat dilakukan

dilingkungan sekitar desa seperti pada sudut-sudut desa, jalan desa, pos ronda, aula

pertemuan, dan tempat lain yang strategis. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam

penyampaian informasi CTPS kepada semua warga Desa Ngrajun. Selain itu banner

dapat membantu mempermudah dalam memberikan informasi CTPS kepada warga

tunarungu.

3. Menumbuhkan Swadaya Masyarakat

Mendorong tumbuhnya swadaya masyarakat sebagai prasyarat pokok

tumbuhnya tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dapat dilakukan dengan

metode pemicuan. Metode pemicuan dapat dilakukan dengan mencontohkan tangan

setelah digunakan cebok BAB tidak dicuci dengan sabun hanya air saja kemudian

diberi pewarna makanan warna kuning diumpamakan sebagai feses. Cara ini

merangsang jijik masyarakat untuk melakukan cuci tangan pakai sabun sehingga

metode tersebut untuk menyadarkan masyarakat merubah perilaku mencuci tangan

hanya dengan air menjadi mencuci tangan menggunakan air mengalir dan pakai

sabun. Pemicuan ini saat pandemi COVID-19 bisa dilakukan melalui media virtual,
13

kader mendatangi rumah warga atau pemicuan dilakukan mengumpulkan beberapa

warga dengan memperhatikan protokol kesehatan.

4. Fasilitas upaya mengembangkan jejaring antar masyarakat

Fasilitas upaya mengembangkan jejaring antar masyarakat dilakukan dengan

memanfaatkan media sosial yang dibantu dengan adanya koneksi internet.

Pemanfaatan media ini sangat cocok digunakan pada masa pandemi COVID-19

sekarang ini dikarenakan masyarakat dilarang untuk berkumpul.

C. Program Kegiatan Promosi Kesehatan untuk meningkatkan perilaku CTPS saat

Pandemi COVID-19 di Desa Ngrajun

Beberapa jenis kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perilaku cuci

tangan menggunakan sabun di Desa Ngrajun saat pandemi COVID-19 sebagai berikut :

1. Penyuluhan kelompok oleh kader dengan protokol kesehatan.

2. Penyuluhan perorangan dengan mendatangi setiap rumah oleh kader dengan

protokol kesehatan.

3. Penyuluhan CTPS melalui media sosial seperti via zoom, live youtube instagram.

4. Pembuatan video edukasi CTPS kemudian dikirimkan ke warga.

5. Pemasangan banner di lingkungan Desa Ngrajun yang strategis yang bisa dilihat

oleh semua warga.

6. Pengadaan fasilitas cuci tangan di setiap rumah dan lingkungan di Desa Ngrajun.

7. Pembagian brosur ke setiap rumah mengenai 6 langkah CTPS yang benar.

8. Penyuluhan melalui siaran di masjid.

9. Program saling mengigatkan untuk melakukan CTPS di anggota keluarga.

10. Pemasangan banner ajakan melakukan CTPS di lingkungan desa seperti pinggir

jalan.

11. Program diberlakukannya sanksi denda kepada warga yang tidak melakukan CTPS.

12. Program adanya penghargaan kepada warga yang telah melaksanakan CTPS

dengan rutin.
14

13. Program perlombaan pembuatan video CTPS.

14. Program pemberian sabun cuci tangan gratis kepada warga.

15. Program pembuatan kebijakan secara tertulis mengenai CTPS yang disepakati oleh

semua warga.

D. Evaluasi Program Kegiatan Promosi Kesehatan untuk Meningkatkan Perilaku Cuci

Tangan Pakai Sabun saat Pandemi COVID-19 pada Masyarakat di Desa Ngrajun

Program promosi kesehatan dapat berlangsung lama dan lambat sering terjadi

hal-hal tertentu yang menjadi bagian dari promosi kesehatan baru tercapai beberapa

tahun sesudah kegiatan selesai. Oleh karena itu perlu dilakukan evalusi program secara

berkala minimal satu kali dalam satu bulan dengan membuat dokumen evaluasi program

yang sedang dijalankan yang hasilnya dipublikasikan kepada warga desa.

E. Kendala dalam Pelaksanaan Program Kegiatan Promosi Kesehatan untuk

Meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun saat Pandemi COVID-19 pada

Masyarakat di Desa Ngrajun

Dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan memungkinkan adanya kendala

yang terjadi misalnya terdapat warga yang tidak memiliki ponsel sebagai media

penyampaian informasi CTPS, keterbatasan warga dalam memiliki kuota internet

dengan kendala masalah keuangan yang pastinya menurun saat masa pandemi ini,

kendala pada warga lanjut usia terdapat warga yang buta huruf, gangguan pada

pendengaran, penglihatan yang sudah tidak jelas lagi dan gangguan fungsi tubuh

lainnya. Hal itu mengakibatkan promosi kesehatan CTPS tidak sepenuhnya

tersampaikan ke warga manula .

Jumlah air bersih yang tidak mencukupi dalam setiap rumah sehingga warga

enggan secara rutin mencuci tangannya dan tidak dengan air mengalir hanya dikobokan

saja. Kepemilikan tempat cuci tangan yang tidak memenuhi syarat sehingga kader tidak

maksimal dalam promosi kesehatan CTPS. Penyampaian kepada anak kecil terkendala

keaktifannya yang suka bermain sehingga sulit untuk mengajak melakukan CTPS.
15

Kurang lancarnya korrdinasi, sosialiasi dan pelatihan program CTPS. Kelemahan dalam

pencatatan dan pelaoran. Kurangnya dukungan dari instansi setempat dalam kegiatan

promosi kesehatan CTPS di Desa Ngrajun.

F. Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun sebagai Bentuk Pencegahan Penyebaran COVID-19

Virus SARS-CoV-2 diperkirakan menyebar di antara orang-orang melalui

percikan pernapasan yang dihasilkan pada saat batuk dan percikan dari seseorang yang

sedang bersin serta didapat dari permukaan benda yang sudah terkontaminasi yang

kemudian secara tidak sengaja menyentuh wajah seseorang. Pengobatan secara primer

yang dilakukan berupa terapi suportif dan simtomatik. Beberapa langkah pencegahan

direkomendasikan yaitu menjaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan dengan

sabun, menutup mulut saat batuk atau menggunakan masker, serta memantau dan

mengisolasi diri dari orang yang dicurigai terinfeksi virus.

Tangan adalah salah satu anggota tubuh yang harus di jaga kebersihannya,

karena tangan sering terkontaminasi kotoran maupun mikroba sehingga dengan melalui

perantara tangan mikroba akan masuk kedalam tubuh. Kebersihan tangan juga sangat

perlu dilakukan terutama pada bidang mikrobiologi maupun pada tempat perawatan

serta tempat - tempat dimana sering terjadi penyebaran mikroorganisme melalui media

tangan kita. Mencuci tangan merupakan proses yang secara mekanik melepaskan

kotoran yang menempel pada tangan dengan memakai deterjen yang mengandung

agen antiseptik serta air yang mengalir,dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan

dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Membersihkan tangan dengan air dan sabun tingkat keampuhan menghilangkan

bakteri ditangan dapat berbeda, dalam hal ini jika hanya dicuci dengan air, bakteri yang

akan keluar hanya sedikit, sedangkan sabun dapat mengeluarkan banyak bakteri karena

dalam sabun terdapat bahan khusus yang dapat mengendalikan bakteri yang ada pada

tangan, dalam hal ini terdapat beberapa bahan aktif yang terkandung dalam sabun cuci

tangan yaitu alcohol, emollient, triclocarban, triclosan, triclocarban, dan lainnya.


16

Rahasia dari kekuatan sabun yang mengesankan adalah struktur hibridnya.

Sabun tersusun dari molekul yang modelnya seperti pin, pada tiap molekul mempunyai

kepala hidrofilik yang dapat menyatu dengan air, sedangkan ekor hidrofobik tidak bisa

menyatu dengan air, tetapi hanya bisa bergabung dengan minyak dan lemak. Pada saat

molekul - molekul ini, tersuspensi dalam air maka molekul tersebut akan bergantian

mengapung menjadi unit soliter. Molekul ini bisa terhubung dengan molekul lain pada

larutan dan membentuk gelembung - gelembung kecil yang dinamakan misel, posisinya

kepala arahnya keluar dan ekor terselip didalamnya. Mekanisme sabun merusak

membran virus COVID-19. Beberapa bakteri virus mempunyai membran lipid mirip misel

berlapis ganda yang memiliki dua pita ekor hidrofobik yang dijepit diantara dua cincin

kepala hidrofilik. Membran tersebut penuh dengan protein penting sehingga virus

memiliki kesempatan untuk menginfeksi sel dan melakukan tugas vital yang

menyebabkan bakteri tetap hidup, dalam hal ini termasuk patogen yang dibungkus

membran lipid yaitu corona virus atau yang disebut dengan COVID-19. Sabun dapat

membuat membran lemak larut, hal ini membuat virus tidak aktif karena virus tidak aktif

lagi. Secara singkatnya, paling banyak virus terbentuk dari tiga blok pembangunan

utama yaitu asam ribonukleat (RNA), lipid, dan protein. Pada saat sel terinfeksi virus,

maka secara otomatis terbentuk banyak blok bangunan yang berkumpul sendiri menjadi

virus. Secara kritis, belum ada ikatan kovalen yang kuat bisa menyatukan unit ini,

sehingga tidak membutuhkan bahan kimia keras untuk membuat unit - unit tersebut

menjadi terpisah.

Saat sel terinfeksi mati, semua virus yang baru ini akan melarikan diri dan terus

membuat sel lain terinfeksi. Dari beberapa sel akan berakhir pada saluran udara paru -

paru, sehingga pada saat batuk atau bersin, keluar tetesan kecil dari saluran udara yang

bisa terbang sampai 10 meter. Penyebab terbesar yang dianggap sebagai pembawa

virus corona utama setidaknya dalam jarak 2 meter. Oleh karena itu, mencuci sesuatu

yang terkena virus tidak cukup dengan menggunakan air saja, karena air tidak mampu
17

untuk bersaing dengan segala sesuatu yang interaksinya kuat dan menyerupai lem

antara kulit dengan virus.

Berbeda dengan sabun yang kandungannya terdapat lemak yang dikenal

sebagai amphiphiles, sebagian diantaranya secara struktual menyerupai lipid pada

membran virus. Molekul sabun “bersaing” dengan lipid di dalam membran virus.Ini

kurang lebih bagaimana sabun juga menghilangkan kotoran normal dari kulit. Sabun

tidak melonggarkan “lem” antara virus dan kulit tetapi juga interaksi seperti Velcro yang

menyatuhkan protein, lipid, dan RNA dalam virus.Produk berbasis alkohol, yang

mencakup hampir semua produk “disinfektan”, mengandung larutan alcohol persentase

tinggi (biasanya 60-80% etanol) dan membunuh virus dengan cara yang sama. Tetapi

sabun lebih baik karena hanya membutuhkan sedikit air sabun, yang dengan

menggosok, menutupi seluruh tangan dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai