Anda di halaman 1dari 8

Program mencuci tangan Studi program kami Lifebuoy Berbagi Sehat di Indonesia, yang ditujukan

pada para ibu dan anak-anak, menunjukkan bahwa 84% dari mereka yang
Studi menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu telah terlibat dengan program Berbagi Sehat kemudian mencuci tangan
cara paling efektif dan murah untuk mencegah penyakit: ini dapat mereka dengan sabun setelah menggunakan kamar kecil, dibandingkan
memangkas hampir setengah dari jumlah kematian akibat diare dan dengan 58% dari control group(masyarakat yang belum berpartisipasi pada
seperempat akibat infeksi pernapasan akut. Brand sabun Lifebuoy kami program ini)
memimpin kampanye mencuci tangan. Dalam penjualan di 35 negara sekitar
Asia dan Afrika, visi Lifebuoy mengubah perilaku kebersihan dari satu miliar Glowgerm
masyarakat hingga tahun 2015 melalui promosi aktif mencuci tangan dengan
sabun. Salah satu elemen utama dari program pendidikan kebersihan Lifebuoy
adalah demonstrasi 'glowgerm'. Hal ini menjawab kesalahan konsep bahwa
Hari Mencuci Tangan Global ‘terlihat bersih’ berarti ‘secara hygiene memang bersih’. Ketika tangan
berada di bawah sinar ultra violet, bubuk glowgerm bersinar pada kotoran
Diluncurkan pada tahun 2008, Hari Mencuci Tangan Global adalah acara yang tertinggal ketika tangan hanya dicuci dengan air, menyediakan memori
tahunan yang dilaksanakan oleh Public-Private Partnership for emosi yang kuat bahwa mencuci tangan dengan sabun memberikan
Handwashing with Soap, dimana Unilever sebagai pencetus. Pada tahun perlindungan lebih besar dalam melawan kuman daripada hanya mencuci
2009, lebih dari 80 negara merayakan Hari Mencuci Tangan Global. dengan air.
Lifebuoy mengkoordinasikan usaha dengan lebih dari 50 organisasi di 23
negara, termasuk pemerintah dan LSM, untuk meningkatkan kewaspadaan Mengevaluasi keefektifan
akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Jutaan anak-anak sekolah
turut ambil bagian dalam aktivitas meningkatkan kewaspadaan dan Pendekatan Unilever yang unik adalah menempatkan pengawasan dan
menyemangati mereka melakukan janji mencuci tangan. “Kami telah evaluasi perubahan perilaku sebagai pusat dari program kami. Kami telah
menerbitkan 'Hidup dengan Cara Lifebuoy– mengenai mencuci tangan meningkatkan pemahaman kami melalui kerjasama dan teknik pengukuran
dengan sabun secara universal’, Evaluasi Tahunan dari tahun 2008-2009. yang inovatif.
Lihat bagian unduh untuk informasi lebih lanjut.
Teknologi sensor yang cerdas
Mempromosikan kebersihan yang baik di India
Teknologi sensor cerdas kami sekarang dikenal luas sebagai cara terbaik
Lifebuoy menjalankan program Swasthya Chetna ('kebangkitan kesehatan') untuk mengukur perilaku mencuci tangan. Dengan menempatkan sensor di
di India sejak tahun 2002, meningkatkan kewaspadaan mengenai pentingnya dalam sabun batang peneliti dapat mengumpulkan data akurat selama
mencuci tangan dengan sabun melalui demonstrasi langsung dan lokakarya. percobaan mencuci tangan dan dengan begitu mengawasi area pada beberapa
Aktivitas promosi kebersihan yang hampir sama berlangsung di Bangladesh, tipe berbeda mengenai inisiatif meningkatkan kewaspadaan yang pada
Srilanka, Pakistan, Indonesia, Vietnam dan Afrika Selatan. Bersama dengan akhirnya mengarah pada perubahan perilaku di rumah masyarakat.
Swasthya Chetna, kampanye ini telah menjangkau lebih dari 133 juta
masyakat untuk datang. Pada tahun 2009 brand Lifebuoy terpilih sebagai Percobaan klinis di Mumbai, India
brand terpercaya di India dalam survei konsumen nasional.
Untuk menguji apakah menggunakan sabun dengan benar pada saat yang
tepat dapat mengurangi kemungkinan sakit dalam keluarga, Lifebuoy
memimpin percobaan klinis di India sekitar tahun 2007–2008 melibatkan kampanye komunikasi sedang dikembangkan. Di Indonesia, PPPHW telah
2.000 keluarga. Setengah dari keluarga disediakan sabun beserta pendidikan meminta dukungan Unilever dalam membuat kampanye komunikasi yang
reguler mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun pada lima kali efektif.
selama satu hari. Setengah keluarga lainnya melanjutkan pelatihan
kebersihan yang normal, bertindak sebagai grup pengawas . Tangkal Penyakit dengan PHBS
Posted by asephendriana pada 8 Juli 2010
Percobaan ini membuktikan bahwa, di antara mereka yang telah menerima
pendidikan kebersihan, penggunaan sabun meningkat sepuluh kali lebih Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah
banyak dan mengarah pada 25% pengurangan jumlah insiden diare diantara ampuh untuk menangkal penyakit. Namun dalam praktiknya, penerapan
anak-anak berumur lima tahun. Ini memberikan dampak langsung pada PHBS yang kesannya sederhana tidak selalu mudah dilakukan. Terutama
tingkat kehadiran di sekolah dibandingkan anak-anak yang dipantau grup bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga
pengawas. sangat dibutuhkan. PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan dan kesehatan
diri. Diantaranya meliputi kebiasaan mandi, keramas, dan gosok gigi secara
Bekerja dengan UNICEF benar dan teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang, serta istirahat teratur.
Selain itu, PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan rumah dan lingkungan
Unilever melanjutkan bekerja dengan UNICEF untuk menemukan metode sekitar. Konsep PHBS memang sederhana. Namun, penerapannya kadang
efektif yang mendukung mencuci tangan dengan sabun di antara pemerhati sulit dilakukan. PHBS mencakup kebiasaan-kebiasaan yang harus dilakukan
bagi anak-anak muda dalam komunitas buruk di negara berkembang. setiap saat. Dalam hal ini, pendidikan dalam keluarga memegang peran
penting. Terutama pendidikan orang tua kepada anak-anaknya mengingat
Membangun kapasitas melalui In Safe Hands sebagian besar kebiasaan merupakan pola perilaku yang terbentuk sejak masa
kanak-kanak.
In Safe Handsdidesain oleh Akademi Pemasaran Unilever dan tim brand
Lifebuoy menyediakan dukungan pemasaran bagi sektor publik profesional Dalam hal ini, orang tua harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-
yang bertanggung jawab dalam mengembangkan kampanye mencuci tangan anaknya. Hal ini didasari fakta bahwa seorang anak adalah peniru ulung.
nasional. Mereka belajar berperilaku sebagaimana perilaku orang-orang di sekitarnya.
Orang tua sebagai orang yang terdekat dengan anak, sudah tentu menjadi
Program In Safe Hands adalah salah satu sumbangsih paling penting di sektor sosok yang mereka tiru. Selain memberi teladan, orang tua juga harus
swasta pada Public-Private Partnership for Handwashing with Soap mengajarkan konsep PHBS serta memastikan anak-anak menerapkannya.
(PPPHW), menyediakan kesempatan yang signifikan meningkatkan Yang tidak kalah penting, orang tua juga harus menyediakan sarana yang
keefektifan dari kampanye perubahan perilaku mencuci tangan. memungkinkan PHBS dapat diterapkan oleh seluruh anggota keluarga. Untuk
keperluan mandi dan cuci tangan, misalnya, ketersediaan air bersih dan sabun
In Safe Handstelah menjangkau lebih dari 300 sektor publik profesional di mutlak diperlukan. Cuci tangan Salah satu kebiasaan yang tercakup dalam
lima negara. Sebagai hasilnya, beberapa kampanye mencuci tangan nasional PHBS adalah cuci tangan. Meski terkesan sepele, cuci tangan memiliki
Lifebuoy sekarang berada pada beberapa tahap perkembangan. Di Uganda manfaat besar. Menurut praktisi kesehatan dr Handrawan Nadesul,
dan Tanzania, kampanye yang disebut Hands to be Proud Of sedang setidaknya ada 20 jenis penyakit yang bisa dicegah hanya dengan
dilaksanakan. Di Kenya, tim nasional pemerintah yang dipimpin oleh membiasakan diri mencuci tangan secara benar. ”Penyakit-penyakit yang
Ministry of Public Health and Sanitation dan termasuk rekan seperti bisa dicegah dengan cuci tangan antara lain diare, tifus, cacingan, influenza,
UNICEF, Internasional PLAN dan Internasional CARE, telah dibentuk dan batuk, penyakit-penyakit kulit, juga flu burung,” jelas dr Handrawan dalam
lokakarya tentang manfaat cuci tangan untuk kesehatan tubuh di Jakarta, Departemen kesehatan misalnya, bersama instansi lintas sektor terkait
beberapa waktu lalu. termasuk pihak swasta, telah memulai kampanye cuci tangan sejak tahun
2006. Kampanye tersebut menjadi penting untuk terus digalakan sebab selain
Menurut Handrawan, cuci tangan menjadi cara efektif mencegah penularan belum memahami pentingnya cuci tangan, sebagian besar masyarakat juga
penyakit sebab kuman yang menempel ditangan menjadi salah satu mata belum mengerti bagaimana mencuci tangan secara baik dan benar. ”Cuci
rantai penularan penyakit. Pada kasus diare misalnya, kuman-kuman diare tangan yang dilakukan secara asal tidak akan membawa manfaat optimal,”
ikut keluar bersama kotoran/feses dan mudah berpindah ke tangan saat kata dr Handrawan. Cuci tangan efektif mencegah penyakit dengan catatan
penderita cebok. Bila sesudahnya ia tidak mencuci tangan dengan baik, dilakukan secara benar. Syaratnya menggunakan air dan sabun antiseptik
kuman tersebut bisa berpindah ke benda-benda yang disentuhnya termasuk yang bisa membunuh kuman, dilakukan pada seluruh bagian telapak dan jari-
makanan/minuman yang mungkin dikonsumsi juga oleh orang lain. jari tangan, serta menggunakan air yang mengalir. Cuci tangan sebaiknya
Penularan pun mudah terjadi. Hal yang sama juga terjadi pada kasus cacingan dilakukan pada saat sebelum makan, sesudah beraktivitas dari luar, sebelum
dan tifus. ”Pada flu burung, kuman yang menempel di unggas mudah menghidangkan makanan, sesudah dari toilet/kamar mandi, dan sesudah
berpindah ke tangan orang-orang yang kontak dengan hewan tersebut. memegang hewan. Sering kali, ketiadaan air mengalir menjadi kendala untuk
Kuman di tangan bisa masuk ke saluran pernapasan saat orang tersebut mencuci tangan secara benar. Hal ini terjadi terutama di pedesaan yang
menyentuh wajahnya,” tambah dr Handrawan yang juga penulis buku dan belum terjangkau oleh instalasi air bersih. Untuk itu, ada cara sederhana yang
kolom kesehatan di media massa ini. Bisa dikatakan, lanjut dr Handrawan, bisa dilakukan. Yakni, dengan menampung air bersih pada ember yang
tangan merupakan salah satu pintu masuk bagi berbagai jenis penyakit. dilengkapi lubang kecil serta penutupnya di sisi ember bagian bawah. Ketika
Untuk menutup pintu tersebut, cuci tangan adalah langkah yang tepat. akan digunakan tutup dibuka sehingga air bisa mengalir. Sebaliknya, bila
sedang tidak digunakan, lubang ditutup. Bila kebiasaan mencuci tangan
Salah satu studi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan praktik cuci secara benar dilakukan oleh tiap individu dalam keluarga, penyakit tidak
tangan pakai sabun pada lima waktu tertentu, yaitu sebelum makan, setelah akan mudah menyerang. Dengan demikian, mahalnya biaya kesehatan tidak
buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki pantat anak, akan pernah membebani keluarga. Cukup dengan mencuci tangan secara
dan sebelum menyiapkan makanan bisa mengurangi prevalensi diare sampai benar, beragam penyakit dapat ditangkal.
40%. Meski cuci tangan sangat berperan dalam mencegah datangnya
penyakit, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menyadari hal Sumber : http://mediaindonesia.com
itu. Dari hasil riset yang dilakukan Koalisi untuk Indonesia Sehat dan
Lifebuoy Berbagai Sehat pada 2004 di tiga kota besar, Lampung, Bandung,
dan Makassar, terungkap bahwa cuci tangan sering dianggap sebagai hal
sepele. Terlebih ketika tangan terlihat bersih dan tidak berbau, cuci tangan
dianggap tidak perlu dilakukan. Sebanyak 80% dari responden dalam riset
tersebut mencakup ibu yang memiliki anak usia balita. Mereka tidak mencuci
tangan sebelum makan, setelah melakukan pekerjaan di luar rumah, dan
sesudah buang air besar atau kecil. Juga didapati, 80% ibu tidak mencuci
tangan sesudah mengganti popok bayi, 70% sebelum menyiapkan makanan
untuk anak, dan 90% sebelum memberi makan anak. Dengan fakta-fakta
tersebut, sangat beralasan bila kampanye cuci tangan terus dilakukan
berbagai pihak.
Yuk, Dukung Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia! hingga usianya yang ke-5 karena diare dan pneumonia. Tantangan yang
http://blog.unsri.ac.id/adina/1242 ,Kategori:Hidup Sehat Diposting oleh adina dihadapi bersama saat ini adalah untuk mengubah budaya mencuci tangan
pada Rabu, 26 Oktober 2011 dengan sabun dari ide yang abstrak menjadi perilaku yang membudaya. Di
segala lapisan dan lingkungan masyarakat, yang dilakukan di rumah, sekolah,
Tangan adalah media utama bagi penularan kuman-kuman penyebab dan masyarakat di seluruh dunia,” papar Senior Brand Manager Lifebouy PT
penyakit. Akibat kurangnya kebiasaan cuci tangan, anak-anak merupakan Unilever Indonesia, Tbk Erwin Cahaya Adi saat konferensi pers Perayaan
penderita tertinggi dari penyakit diare dan penyakit pernapasan. Hingga tak dan Program Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di The Cone?FX
jarang berujung pada kematian. Bermula dari permasalahan yang muncul di Jakarta, Rabu (7/10/2009).
lingkup sekolah dan anak-anak, maka tercetuslah ide untuk menggalakkan
gerakan cuci tangan sebagai perilaku mendarah daging bagi seluruh orang di Pada tahun ini, HCTPSS akan melibatkan sekolah dan memfokuskan pada
dunia. anak-anak karena masih sangat bersemangat dan terbuka terhadap ide-ide
baru, dengan mengedukasi mereka sejak dini di sekolah. Mereka dapat
Sejak 2008, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 15 Oktober membawa kebiasaan ini hingga ke dalam rumah dan berperan sebagai Agen
sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Kegiatan tersebut akan Perbuahan CTPS dalam keluarga.
memobilisasi jutaan orang di lima benua untuk mencuci tangan mereka
dengan sabun. Semakin luas budaya mencuci tangan dengan sabun akan Selain itu, lebih kurang 120 juta anak-anak lahir di dunia berkembang tiap
membuat kontribusi signifikan untuk memenuhi target Millenium tahunnya. Setengahnya akan hidup dalam keluarga tanpa akses untuk
Development Goals (MDGs), mengurangi tingkat kematian anak-anak di memperbaiki sanitasi yang membawa dampak buruk terhadap pertumbuhan
bawah usia lima tahun pada 2015 hingga sekitar 70 persen. hidupnya. Kebersihan yang buruk dan kurangnya akses ke sanitasi
berkontribusi terhadap sekitar 88 persen kematian akibat diare.
Seperti negara lainnya di seluruh dunia, Indonesia juga akan menggelar
kembali Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPSS) setiap 15 Oktober. Dalam kemitraannya bersama Departemen Kesehatan, Kementerian
HCTPSS ini menjadi momen penting untuk meningkatkan budaya cuci Pemberdayaan Perempuan, KPAI, TPP PKK Pusat, serta beberapa LSM yang
tangan pakai sabun di keluarga Indonesia yang tergolong masih rendah. telah bermitra dengan Yayasan Unilever Indonesia, yaitu Padmaya-DI
Sebab, cuci tangan pakai sabun adalah salah satu cara yang paling efektif Yogyakarta, Spektra-Jawa Barat, dan Institute Civil Society Development
untuk mencegah penyebaran kuman penyakit masuk ke dalam sistem (ICSD) Jawa Timur, Lifebuoy turut membantu melakukan edukasi CTPS di
imunitas tubuh. 2400 Sekolah Dasar di tiga provinsi, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY.

Cuci tangan dengan menggunakan air saja merupakan hal yang umum Penyelenggaraan HCTPSS sangat penting bagi Indonesia mengingat kondisi
dilakukan di seluruh dunia. Meski begitu, kebiasaan ini kurang efektif kesehatan masyarakat pada umumnya masih sangat memprihatinkan.
dibandingkan dengan cuci tangan memakai sabun. Pasalnya, sabun dapat Tingginya tingkat kematian dan kesakitan akibat penyakit-penyakit yang
meluruhkan lemak dan kotoran yang mengandung kuman. Dengan berkaitan dengan air, sanitasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta
penggunaan yang benar, semua sabun memiliki efektivitas yang sama dalam rendahnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada waktu-waktu yang
meluruhkan kuman-kuman penyebab penyakit. penting.

“Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu cara yang paling efektif “Target perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun saat penting, di tahun 2009 ini
untuk mencegah penyakit diare dan pneumonia yang merupakan penyebab diharapkan meningkat menjadi rata-rata 58 persen. Target ini merupakan
utama kematian anak. Setiap tahun, lebih dari 3,5 juta anak tidak dapat hidup target yang sangat tinggi karena pada kenyataannya perilaku cuci tangan
pakai sabun masih belum dibudidayakan di tingkat keluarga. Walaupun telah http://intisari-online.com/read/ayo-jangan-lupa-cuci-tangan
terbukti CTPS ini secara efektif menurunkan angka kematian akibat diare,
kolera, disentri, dan penyakit infeksi pencernaan lainnya sebesar 43-45 Intisari-Online.com - Sudahkah kamu mencuci tangan dengan sabun
persen. Namun survei perilaku CTPS di Indonesia terhadap 5 waktu penting sebelum makan? Rasanya perilaku sederhana ini sudah diajarkan kepada kita
CTPS menunjukkan hasil yang sangat rendah, yaitu 12 persen setelah ke semenjak kecil, tapi seberapa banyak orang yang benar-benar melakukannya?
jamban, 9 persen setelah membersihkan anak, 14 persen sebelum makan, 7 Padahal kebiasaan kecil ini ternyata bisa efektif mencegah penyakit seperti
persen sebelum memberi makan anak, dan hanya 6 persen sebelum diare atau pneumonia. Menurut data WHO, diare menjadi penyebab kematian
menyiapkan makan,” kata Kepala Pusat Promosi Kesehatan Departemen balita nomor dua di dunia. Diperkirakan sekitar satu dari lima anak yang
Kesehatan Abidinsyah Siregar. terkena diare berakhir dengan kematian, sehingga kurang lebih 1,5 juta balita
setiap tahunnya meninggal dunia karena diare.
Anak-anak adalah bagian dari komunitas yang paling bersemangat, antusias,
dan terbuka terhadap ide-ide baru dan dapat bertindak sebagai agen Oleh sebab itu, PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui merek Lifebuoy turut
perubahan perilaku dengan cara memberikan edukasi cuci tangan pakai menyosialisasikan pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS)
sabun. melalui rangkaian Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) 2011.
HCTPS diciptakan oleh Global Public-Private Partnership for Handwashing
“Mulailah kita membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun pada lingkup tahun 2008 dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan budaya
terkecil masyarakat terlebih dahulu, pada diri sendiri, dan anak-anak kita. global cuci tangan pakai sabun, meningkatkan kepedulian terhadap budaya
Mungkin langkah ini dipandang terlalu sederhana namun sangat efektif dan cuci tangan pakai sabun di tiap negara serta untuk meningkatkan kesadaran
dapat mencegah penyakit-penyakit yang membunuh jutaan anak setiap akan manfaat cuci tangan pakai sabun.
tahunnya,” papar Brand Ambassador Kampanye Lifebuoy Petisi untuk
Indonesia Sehat Panji Pragiwaksono, saat konferensi pers yang sama. Perilaku cuci tangan pakai sabun perlu digalakkan karena perilaku ini
terbukti efektif dan murah mencegah penyakit diare dan infeksi saluran
“Gerakan bersama Cuci Tangan Pakai Sabun pada waktu bersamaan dalam pernapasan atas (ISPA), terutama pada anak-anak. Budaya CTPS sebelum
skala Nasional, diharapkan mendapat dukungan luas dan menjadi momentum makan atau sesudah dari toilet juga penting untuk memenuhi salah satu
penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Tujuan Pembangunan Milenium yakni untuk mengurangi 70% kematian anak
membudayakan cuci tangan dengan sabun terutama di saat-saat penting di bawah usia lima tahun pada 2015.
sebagai langkah preventif yang termurah dan terbukti efektif menjaga
kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus Meski terkesan mudah, ternyata ada langkah-langkah yang benar dalam
Indonesia,” pungkas Senior Brand Manager Lifebouy PT Unilever Indonesia, mencuci tangan pakai sabun. Pertama-tama, basahi tangan dengan air dan
Tbk Erwin Cahaya Adi menutup acara. sabuni seluruh permukaan kulit tangan. Kemudian gosok seluruh permukaan
tangan secara menyeluruh. Jangan lupa pula gosok sela-sela jari dan
Untuk itu, Lifebouy bersama para mitra mengajak partisipasi masyarakat bersihkan kuku. Baru setelah itu bilas tangan dengan air mengalir dan
umum untuk turut mengisi HCTPSS 2009 dengan edukasi perilaku hidup dan keringkan dengan lap bersih.
sehat (PHBS), melalui implementasi cuci tangan pakai sabun, di sekolah-
sekolah dasar sebagai momentum untuk mengajak semua pihak melakukan Pihak PT Unilever Indonesia Tbk. berharap dengan bertumbuhnya budaya
langkah kecil di dalam hidup kita, yaitu perubahan perilaku yang dapat cuci tangan pakai sabun, anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat terhindar
membuat tumbuhnya generasi Indonesia yang lebih sehat. dari penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan atas. Mulai sekarang,
jangan lupa pakai sabun saat mencuci tangan.
6 R . TEKNIK PEMANFAATAN LIMBAH 4. Repair, artinya usaha memperbaiki demi mengurangi pencemaran
“MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN” lingkungan.
Contoh:
1. Reuse, artinya menggunakan kembali sampah yang masih dapat a. Memperbaiki barang-barang yang rusak agar dapat digunakan
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi yang lainnya. kembali.
Contoh : b. Kipas angin yang konsleting, diganti dinamonya
a. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan c. Sepatu yang habis sol-nya, diganti solnya
beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya: penggunaan serbet 5. Rethink, artinya berpikir kembali.
dari kain daripada menggunakan tissue. Contoh:
b. Gunakan botol plastik dengan fungsi yang sama atau fungsi yang a. Berpikir kembali untuk tidak menggunakan produk yang dapat
lainnya. Misalnya: botol air mineral digunakan sebagai tempat mencemari lingkungan.
minyak goring. b. Berpikir kembali untuk membuang sampah sembarangan. Karena
c. Menggunakan sisi kertas yang masih dapat digunakan lagi membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran
d. Menyumbang barang yang masih layak pakai, tetapi tidak lingkungan.
digunakan lagi. c. Berpikir untuk memanfaatkan sampah untuk hal yang lebih
e. Jual atau berikan sampah yang sudah dipilah kepada pihak yang bermanfaat lainnya.
memerlukan. 6. Refill, artinya isi ulang, menggunakan barang/produk yang dapat di
2. Reduce, artinya mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan isi ulang.
timbulnya limbah / sampah atau mengurangi penggunaan bahan- Contoh:
bahan yang bisa merusak lingkungan. Mengurangi dapat diartikan a. Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (Refill). Misalnya
pula sebagai usaha berhemat alat tulis, sabun, minyak goring dan kosmetik (bedak) yang dapat
Contoh: di isi ulang.
a. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang. b. Menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
b. Menghindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan
sampah dalam jumlah besar.
c. Mengurangi penggunaan bahan yang sifatnya sekali pakai.
d. Menghindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang
perlu.
3. Recycle, artinya mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru yang bermanfaat.
Contoh:
a. Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah

6R
terurai.
b. Olah sampah kertas menjadi karton kembali.
c. Pengelolaan sampah organic menjadi kompos.
d. Pengelolaan sampah anorganik menjadi barang bermanfaat
lannya.
Narkoba g. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli
Dewasa ini, narkoba sudah mulai merambak keberbagai belahan dunia, minuman atau obat-obatan terlarang.
khususnya Indonesia. Bahkan dari kalangan pemuda atau kalangan remaja h. Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur.
sendiri telah menjadi korban dari zat adiktif tersebut. Marak sekali terjadi i. Pelupa, seperti orang bego atau pikun.
kematian akibat over dosis dari penggunaan zat tersebut. j. Mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kecamata hitam.
Karena disini menjadi objek penderita adalah kaum remaja, maka bagi kita 4. Apabila kita atau teman kita menggunakan secara terus menerus selama
adalah rentang untuk mengalaminya. Karena dari sisi terdekat baik dari satu bulan atau lebih maka akan menjurus pada gejala :
sahabat dan teman sekeliling kita justru menjadi distributor dalam a. Malas makan, sehingga fisik lemah dan kekurangan gizi.
penyebaran narkotika tersebut. Hanya berawal dari mencoba dan dengan b. Hidup jorok, sehingga terkena ekzim, penyakit kelamin, lebih lanjut
harga gratis, dapat memicu terjadinya kecenderungan untuk mencoba dan paru-paru, hepatitis.
mencoba terus,jika sikorban telah merasa untuk mengkomsumsi obat-obatan c. Sering sakit kepala mual-mual, muntah, murus-murus dan sulit tidur.
tersebut secara terus menerus , maka sikorban akan mencari biaya hanya d. Gangguan otot jantung dan TD tinggi.
untuk membeli obat tersebut, berapapun harganya dan apapun caranya. Dan e. Gerak dan keseimbangan tubuh.
ini juga dapat memicu terjadinya kriminalitas. Oleh karena itu, kita sebagai f. Lambat kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
remaja harus sigap dan siap untuk mencegah masuknya narkoba kedalam g. Hilang kepercayaan diri, apatis, penghayal, penuh curiga.
lingkungan pergaulan disekeliling kita. h. Cenderung menyakiti diri bahkan bunuh diri.
1. Definisi Narkoba dan Golongan/ Jenis Narkoba Sebagai Zat terlarang. 5. Menggunakan narkoba dapat berakibat buruk bagi kelangsungan hidup
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi kita dan keturunan kita, diantaranya:
seperti perasaan, pikiran, suasana hati, serta perilaku jika masuk kedalam a. Pola hidup yang jorok dan merupakan norma susila, sering
tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntikan, mengakibatkan tertular penyakit kelamin (PMS, HIV/AIDS) yang
intravena, dll. menularkan kepada pasangan dan dapat pula secara langsung
2. Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu : menular pada bayi yang dikandung atau bayi lahir cacat.
a) Narkotika, untuk menurunkan kesadaran atau rasa. b. Wanita-wanita pemakai mempunyai sikap hidup yang malas dan
b) Psikotropika, mempengaruhi psikis dari pengaruh selektif sususnan kekurangan gizi sehingga mengakibatkan bayi dalam kandungan
saraf pusat otak. gugur, berat rendah atau cacat.
c) Obat atau zat berbahaya. 6. Pencegahan.
3. Tanda-tanda sederhana yang dapat dikenali jika kecanduan narkoba. Pencegahan adalah suatu bagian dari proses menyeluruh dengan target
a. Perubahan perangai atau perilaku seperti : yang biasanya periang masyarakat secara meluas agar mampu mengurangi berbagai peristiwa
tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah yang diakibatkan oleh penyalah gunaan narkotika dan zat adektif.
tanpa alasan yang jelas. Menawarkan kepada masyarakat untuk menghindari masalah narkotika
b. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun, dan tidak dan zat adiktif sebelum mereka menggunakan, memberikan harapan
memperdulikan kebersihan atau penampilan diri. kepada kelompok masyarakat tertentu melalui kegiatan/ latihan untuk
c. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik dirumah maupun mengarahkan kepembiasaan tingkah laku yang sehat.
disekolah.
d. Nilai rapor atau prestasi lainnya turun.
e. bersembunyi di tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang
f. Lebih memilih bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang
mempunyai ciri-ciri seperti tanda-tanda diatas.
Cara pencegahannya yaitu :
a. Beri anak tanggung jawab, anak-anak akan merasa berarti dan
bernilai untuk keluarga dan masyarakat.
b. Support, berikan support ketika membutuhkan.
c. Peduli, tunjukkan bahwa anak anda begitu berarti buat anda.
d. Paparkan bukan perintahkan, paparkan perasaan anda tentang nilai-
nilai dan latar belakang yang berhubungan dengan nilai-nilai dan
alasan-alasan sehingga anda memutuskan dan menerima nilai-nilai
tersebut.
e. Sediakan waktu, lakukan kegiatan yang menyenangkan perasaan
anak.
f. Jangan memojokkan, Diskusikan atau komentari suatu persoalan
tanpa memojokkan atau menghubungkan dengan karakter anak.
g. Pujian meningkatkan harga diri, jangan pelit untuk memuji atau
mengungkapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai