Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan

menggunakan antiseptik pencuci tangan dengan cara 6 langkah. Pada tahun

2009, WHO mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is

safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk

petugas kesehatan dengan five moment for hand hygiene adalah melakukan

cuci tangan, sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur

bersih/steril, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan

cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien.

Menurut WHO (2009) penelitian pada 40 rumah sakit melaporkan

kepatuhan tenaga kesehatan yang melakukan hand hygiene sebelum dan

setelah melakukan kontak dengan pasien rata-rata 56,6%. Kesadaran cuci

tangan (hand hygiene) pada petugas kesehatan merupakan perilaku yang

mendasar dalam upaya mencegah infeksi silang. Cuci tangan mempunyai

pengaruh besar terhadap pencegahan terjadinya infeksi nosokomial di rumah

sakit dan perawat mempunyai andil besar karena berinteraksi dengan pasien

selama 24 jam.

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersikan

jari-jemari menggunakan air atau pun cairan lainnya oleh manusia dengan

tujuan untuk menjadi bersih. Antiseptik merupakan bahan kimia untuk

mencegah multiplikasi mikroorganisme pada permukaan tubuh, dengan cara

1
membunuh mikroorganisme atau menghambat pertumbuhan dan aktivitasnya.

Hand sanitizer antiseptik yang sering digunakan adalah alkohol. Alkohol telah

digunakan secara luas sebagai obat antiseptik kulit karena mempunyai efek

menghambat pertumbuhan bakteri.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam

pencegahan dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Mencuci tangan

merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua

belah tangan dengan memakai sabun dan air. Cuci tangan yang tidak efektif

dapat menyebabkan penularan penyakit yang paling mudah. Cuci tangan tidak

hanya dianjurkan pada kalangan pekerja di fasilitas kesehatan, namun

masyarakat umum juga layak dan wajib untuk mendapatkan edukasi cuci

tangan sesuai standar WHO.

Salah satu tujuan dari cuci tangan efektif 6 langkah adalah penurunan

angka kematian untuk anak-anak dimana lebih dari 5.000 anak balita penderita

diare meninggal setiap harinya di seluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya

akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan.

Penderitaan dan biaya-biaya yang harus di tanggung karena sakit dapat di

kurangi dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci

tangan dengan sabun.

Perkembangan kognitif maupun fisik untuk psikologi anak usia sekolah

dasar, menurut Piaget dalam Wong, 2001 anak pada usia (7-11 tahun) berada

dalam tahap operasional konkret yaitu dimana anak sudah mampu berpikir

2
rasional, seperti penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah yang konkret

(aktual), oleh karena itu tumbuh kembang di masa ini sangat perlu menjadi

perhatian.

Tumbuh kembang berdasarkan kognitif anak di antaranya dapat

mengikuti instruksi dan mengerjakan tugas tertentu, tumbuh rasa tanggung

jawab, senang mendengarkan cerita meskipun sudah dapat membaca, cara

berfikirnya berdasarkan hal yang konkrit, masih bergantung pada pendapat

orang dewasa, orang tua maupun guru, konsentrasi dapat bertahan lebih lama,

belum mengerti hal yang abstrak.

Edukasi atau penyuluhan cuci tangan untuk anak di sekolah usia dasar

sangatlah penting untuk dilakukan. Sesuai dengan perkembangan kognitif anak

yang sudah dapat menerima informasi dengan baik dan dapat melaksanakan

apa yang di sarankan. Edukasi yang baik dan benar dengan target yang tepat

dapat mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit.

C. Tujuan Kegiatan

1.Tujuan Umum

Kegiatan penyuluhan ini, ditujukan untuk siswa siswi SD 04 Simpang

Pandan.

2.Tujuan Khusus

a. Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya cuci tangan 6 langkah

pada siswa siswi sd 04 simpang pandan

b. Memberikan pengetahuan tentang tata cara cuci tangan 6 langkah

standar who pada siswa siswi sd 04 simpang pandan.

3
c. Memberikan pengetahuan tentang keuntungan cuci tangan 6 langkah

standar who untuk kesehatan pada siswa siswi sd 04 simpang pandan

d. memberikan pengetahuan tentang kerugian jika tidak melakukan cuci

tangan 6 langkah standar who pada siswa siswi sd 04 simpang pandan

D. Manfaat Kegiatan

Peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang :

a. Mengetahui tentang pentingnya cuci tangan 6 langkah sesuai standar WHO

b. Mengetahui tentang tata cara cuci tangan 6 langkah standar WHO

c. Mengetahui keuntungan cuci tangan 6 langkah standar WHO

d. Mengetahui kerugian jika tidak mencuci tangan 6 langkah sesuai standar

WHO.

4
BAB II

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu dari sepuluh

indikator perilaku hidup bersih dan sehat yang dianjurkan oleh Kementerian

Kesehatan. Tangan merupakan bagian anggota tubuh yang paling utama di

penuhi oleh kuman dan bakteri, jika tidak di laksanakan dengan baik dan benar,

bisa terjangkit berbagai penyakit. Penyakit yang paling mudah menular melalui

tangan salah satuu nya adalah saluran pernapasan, batuk, pilek, dan diare. Riset

Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Tahun 2013 menyatakan sebanyak

10,2 persen kasus diare terjadi pada balita.

Menurut UNICEF, Indonesia merupakan satu dari 15 negara dengan

jumlah tertinggi kematian anak di bawah 5 tahun akibat diare dan infeksi

saluran pernapasan, yaitu 29.000 kasus per tahun. Berdasarkan penelitian

Valerie Curtis dari London School of Hygiene & Tropical, kebiasaan mencuci

tangan pakai sabun terbukti efektif menekan angka diare sekitar 47 persen.

Data UNICEF pun menunjukkan, mencuci tangan pakai sabun mampu

mencegah kematian sekitar 2/3 anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.

Cuci tangan efektif jika tidak di lakukan dengan baik dan benar maka

akan menyebabkan penularan berbagai macam penyakit salah satunya adalah

5
diare yang paling banyak diderita oleh anak-anak. Cuci tangan efektif sesuai

standar WHO perlu di sosialisasikan pada anak-anak tingkat school.

B. Realisasi Pemecahan Masalah

Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah

yang dilakukan melalui penyuluhan cuci tangan fektif 6 langkah standar WHO.

Adapun tema penyuluhan adalah “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Cuci

Tangan 6 Langkah standart WHO di SDN 04 Simpang Pandan”. Dengan

adanya penyuluhan ini di harapkan anak-anak SDN 04 simpang pandan dapat

mencuci tangan dengan baik dan benar secara efektif, sehingga mengurangi

resiko penularan penyakit.

Pelaksanaan kegiatan menjadi 3 tahap, yaitu:

1. Perkenalan

Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu

menyampaikan maksud dan tujuan seminar sebelum materi di sampaikan.

2. Penyampaian Materi

Penyajian materi sesuai dengan materi seminar. Di sela-sela materi yang

disampaikan, pemateri memberikan kesempatan pada peserta untuk

bertanya langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti oleh peserta

seminar. Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain; 1) Dilakukan

dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub)

atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash).

Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.

6
Cuci tangan dengan 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali

handwash.

3. Demonstrasi

Penyaji materi mendemonstrasikan tehnik cuci tangan 6 langkah sesuai

standart WHO di depan siswa. Masing-masing siswa mempraktikan cuci

tangan di bawah air mengalir dan mengunakan sabun, dengan 6 langkah

sesuai standar WHO. Adapun 6 langkah cuci tangan yang diperagakan

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan


gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

7
c. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling


mengunci

e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

8
f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

4. Penutup

Pada sesi penutup, pemateri menyimpulkan bahasan dan hasil praktek cuci

tangan 6 langkah standar WHO yang telah di praktekan oleh seluruh siswa

siswi SDN 04 Simpang Pandan. Siswa siswi kelas IV SDN 04 Simpang

Pandan telah mengetahui dan dapat mempraktekan cuci tangan 6 langkah

sesuai dengan standar WHO dengan baik dan benar.

C. Keterkaitan

Cuci tangan merupakan hal terpenting dalam menjaga kebersihan.

Banyak penelitian menyatakan bahwa tangan yang tidak di lakukan cuci tangan

9
dengan baik dan benar akan lebih cenderung berisiko menderita atau tertular

berbagai penyakit, misalnya seperti diare, pilek, dll.

Oleh karena itu cuci tangan merupakan salah satu dari personal hygine

yang paling sederhana, mudah , dan paling sering untuk dilakukan agar kita

tidak mudah tertular oleh berbagai macam penyakit.

D. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran yang strategis dalam kegiatan penyuluhan ini adalah

siswa siswi SDN 04 Simpang Pandan kelas IV SD sebanyak 40 orang.

Siswa siswi sebagai objek sasaran di karenakan tumbuh kembang siswa siswi

SD sudah bisa menerima informasi dengan baik dan belajar bertanggung

jawab.

10
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Jumlah peserta kegiatan penyuluhan berjumlah 40 orang siswa.

Kegiatan berjalan dengan lancar, siswa siswi sebagai peserta penyuluhan

sangat aktif untuk bertanya dan berdiskusi. Peserta yang sebelumnya tidak

mengetahui tentang cuci tangan efektif 6 langkah standar WHO, setelah

diberikan penyuluhan menjadi paham , bisa mendemonstrasikan, mengetahui

keuntungan dan kerugian nya. Peserta juga melakukan praktek cuci tangan

secara langsung di bawah air mengalir dengan menggunakan sabun.

B. Pembahasan

Penyuluhan kesehatan yaitu menyampaikan pesan kesehatan kepada

individu, dan kelompok masyarakat. Penyuluhan kesehatan merupakan suatu

proses perubahan perilaku atau sikap di kalangan masyarakat agar tahu, mau

dan mampu melakukan perubahan kesehatan. Penyuluhan kesehatan juga suatu

proses, dimana proses tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran

11
(output). Tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku

individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku

hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya perilaku sehat pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep

hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka

kesakitan dan kematian. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah

untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan

(Notoatmodjo, 2012).

Cuci tangan merupakan saran kesehatan paling sederhana namun efektif

untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit.

Masalah penyakit yang sering di alami jika tidak mencuci tangan adalah pilek,

diare, hepatitis A, infeksi saluran pernapasan, dan lain - lain. Cuci tangan yang

paling baik adalah ketika kita sebelum memulai kegiatan dan mengakhiri

kegiatan, misalnya sebelum dan sesudah makan. Five moment hand hygine

diantaranya sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah

terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak

dengan lingkungan di sekitar pasien.

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah dipaparkan, bahwa

kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon yang positif dari kepala sekolah,

guru, dan peserta di SDN 04 Simpang Pandan. Metode yang digunakan dalam

penyuluhan kesehatan adalah pemaparan materi, diskusi, dan praktik mencuci

tangan 6 langkah sesuai standart WHO. Penyuluhan ini memberikan

12
pemahaman kepada peserta dalam merubah perilaku kesehatan yang lebih

efektif dan efesien.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan anak usia tahap school sangat perlu diperhatikan, karena

mengingat anak usia school sedang berada pada usia keemasan. Anak usia

school sudah mampu menerima informasi dengan baik dan belajar bertanggung

jawab. Pendidikan kesehatan sangat tepat jika di sosialisasikan pada usia ini.

Di usia sekolah dasar (6-12 tahun), anak-anak mengalami perkembangan

motorik kompleks dan koordinasi otot yang pesat, serta perkembangan

kognitif, misalnya mereka mulai bisa berpikir logis dan kritis  (Bherman,

Kliegman, dan Arvin, 1996).

Anak usia school paling mudah terserang penyakit, diantaranya batuk,

pilek, saluran tenggorokan, cacar air, dan diare. Penyakit – penyakit tersebut

paling mudah menular melalui tangan. Kebersihan tangan sangat penting

karena merupakan transmisi bakteri atau kuman ke dalam tubuh.

13
Pendidikan kesehatan sangat tepat jika diberikan pada usia school karena

pengendalian indra dan motorik pada usia school sudah mampu menerima

informasi dan dalam kemampuan kognitif sudah mampu menerima ketrampilan

atau rangsangan dari luar (Bherman, Kliegman, dan Arvin, 1996).

Perkembangan motorik dan sensorik yang sedang berkembang sehingga

mendorong rasa keingin tahuan, dan belajar bertanggung jawab atas apa yang

di edukasi kan kepada anak-anak tersebut.

B. Saran

Mencuci tangan merupakan salah satu tindakan personal hygine yang

paling penting dan mudah untuk dilakukan. Adapun saran yang di berikan

untuk Sekolah Dasar Negri 04 Simpang Pandan adalah sebagai berikut:

1. Membentuk koordinator hand hygine

2. Sosialisasi hand hygine kepada seluruh siswa dan siswi SDN 04

Simpang Pandan

3. Mengaktifkan kembali kran air mengalir

4. Menyediakan sabun cuci tangan

5. Memonitoring kegiatan dengan teratur

14
DAFTAR PUSTAKA

Martini Jamaris (2006). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia


Taman Kanak-kanak.Grasindo.

Wong, dkk (2001). Essential of Pediatric Nursing, 6th Ed. Mosby, Inc. All
rights reserved.

Behrman, Kliegman, & Arvin (1996). Nelson Texbook Of Pediatric,


15thEd. W.B. Saunders Company; Philadelphia.

Notoatmodjo S (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Potter & Perry (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,


Proses, dan Praktik. Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta

https://lifestyle.kompas.com/read/2015/10/15/180700523/Akibatnya
JikaTidak Cuci Tangan Pakai Sabun. Penulis : Dian Maharani, di akses 05
agustus 2018.

15
https://www.merdeka.com/sehat/7-masalah-kesehatan-yang-muncul-
akibat-malas-cuci-tangan.html, di akses 05 agustus 2018.

http://majalahkartini.co.id/berita/pentingnya-aktivitas-fisik-bagi-anak-
usia-sekolah/, di akses 28 juni 2018.

16

Anda mungkin juga menyukai