1.2. tujuan
a. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan five moment hand hygiene masalah keperawatan yang
dialami klien dapat diatasi.
b. Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan five moment hand hygiene keperawatan,
perawat mampu :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam
pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
klien
3. Meningkatkan kemampuan validitas kemampuan cuci tangan pasien
dan keluarga.
4. Meningkatkan kemampuan untuk melakukan cuci tangan sesuai
prosedur.
5. Meningkatkan kemampuan menilai hasil pelaksanaan mencuci
tangan
1.3. manfaat
c. Bagi Klien
1. Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2. Mengurangi masa rawat inap
3. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
4. Memenuhi kebutuhan pasien.
d. Bagi Perawat
1. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
2. Menjalin kerjasama tim antar multidisiplin.
3. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
e. Bagi Rumah Sakit :
1. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan
3. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap rumah sakit
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Five Moment Hand Hygene
2.1.1 Pengertian
Pengertian cuci tangan Mencuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan keperawatan walaupun memakai sarung tangan dan alat
pelindung diri lain. Tindakan ini untuk mengurangi mikroorganisme yang ada di
tangan sehingga penyebaran infeksi dapat dikurangi (Nursalam dan Ninuk, 2007).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes RI,
2009). Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk
mengangkat mikroorganisasi yang ada ditangan, membuat kondisi tangan steril
sehingga infeksi silang bisa dicegah.
2.1.2 Karakteristik Five Moment Hand Hygene
a. Pasien dan keluarga dilibatkan secara langsung
b. Pasien dan keluarga merupakan fokus kegiatan.
c. Konselor memfasilitasi kreativitas
d. Konselor membantu mengembangkan kemampuan Pasien dan
keluarga dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
2.1.3 Tujuan Five Moment Hand Hygene
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan Pasien dan keluarga mampu
mempraktekan cuci tangan 6 langkah
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien dankeluarga mampu memahami
tentang :
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
2.1.4 Manfaat Five Moment Hand Hygene
a. Masalah kepatuhan pasien dan keluarga dapat teratasi
b. Kebutuhan pengetahuan pasien dan keluarga dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
d. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
e. Pasien dan keluarga dapat melaksanakan cuci tangan dengan tepat
dan benar
2.1.5 Kriteria Pasien
a. Pasien yang dipilih untuk five moment hand hygene keperawatan
adalah pasien yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
b. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun
sudah dilakukan tindakan keperawatan
c. Pasien dengan kasus baru atau langka
2.1.6 Tim Pelaksana Five Moment Hand Hygene
a. Pasien dan keluarga
b. Perawat
c. Tim Kesehatan yang lain (dokter, ahli gizi)
2.1.7 Peran Masing-masing Anggota
a. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate
b. Menjelaskan cara mencuci tangan
c. Menjelaskan masalah yang timbul jika tidak mengikuti prosedur cuci
tangan dengan benar
d. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
e. Menjelasakan hasil yang didapat
f. Menentukan tindakan selanjutnya
g. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.
n. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
2.1.8 Metode
a. Diskusi
b. Bed Side Teaching
2.1.9 Alat Bantu
a. Sarana diskusi: alat tulis, handout (materi cuci tangan), laptop
b. Status / dokumentasi keperawatan pasien
2.10 Enam langkah cuci tangan
1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
Keterangan :
a. Pra Five Moment Hand Hygene
1. Menentukan kasus dan topik
2. Menetukan tim
3. Mencari sumber atau literatur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
6. Diskusi: apa diagnosis keperawatan, apa data yang mendukung,
bagaimana intervensi yang sudah dilakukan, dan apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan
b. Pelaksanaan Five Moment Hand Hygene
1. Penjelasan tentang cuci tangan oleh perawat primer yang difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pasca Five Moment Hand Hygene
Evaluasi pelaksanaan Five Moment Hand Hygene
1. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis dan intervensi
keperawatan selanjunya
2. Revisi dan perbaikan
2.1.11 Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1. Persyaratan administrative (alat, informed consent dll)tim five moment
hand hygene.
2. Keperawatan pasien dan keuarga yang hadir di tempat pelaksanaan
3. Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Proses
1. Seluruh anggota tim mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2. Seluruh anggota tim berperan aktif dalam kegiatan sesuai peran yang
telah ditentukan
c. Hasil
1. Masalah klien dapat teratasi
2. Pasien dan keluarga mampu meaksanakan cara mencuci tangan dengan
benar sesuai prosedur dan sesuai moment yang di jelaskan
BAB 3
KEGIATAN
e. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer,
tim kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah
pasien.
f. Sasaran :
I. Media :
1. Sarana diskusi : kertas, pulpen
2. Materi yang disampaikan secara lisan
3. LCD
4. LCD, Laptop, Hand Scub, Waslap, Tissu
1. Strukture
1. Kesimpulan
Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun masih rendah,
indikasinya dapat terlihat dengan tingginya prevalensi penyakit diare. Sekita lima juta anak
diseluruh dunia meninggal karena diare akut. Indonesia pada tahun 70-80 an, prevalensi
penyakit diare sekitar 70-80% menyerang anak dibawah usia lima tahun. Penyakit diare
menjadi penyebab kematian nomor 2 pada balita, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 untuk
semua umur (Firdaus, 2012)
Mencuci tangan sendiri dapat berfungsi untuk menghilangkan kuman penyakit yang
ada di tangan setelah beraktifitas sebelumnya. Praktik mencuci tangan dengan sabun perlu di
terapkan sejak usia dini sebagai upaya mencegah penularan penyakit berbasis lingkungan.
WHO (World Health Organization) menyatakan perilaku cuci tangan pakai sabun dapat
menurunkan angka kejadian penyakit diare sebanyak 45%. Salah satu kelompok termasuk
kelompok sekunder yang tidak kalah pentingnya dalam keberhasilan penyampaian pesan
CTPS (Kemenkes RI, 2010).
Masyarakat hanya mengetahui penyakit menular pada penyakit tertentu saja
sedangkan untuk penyakit dalam atau penyakit infeksilainya masih kurang sehingga
kesadaran untuk masyarakat dalam menjaga hidup sehat, dan menjaga dirinya dari bahaya
penyakit menular terbatas pada apa yang mereka ketahui saja.
2. Saran
a. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan rumah sakit terkait kegiatan peningkatan
penerapan patient safety pengurangan resiko pasien jatuh.
b. Meningkatkan kemampuan diri dengan cara melanjutkan pendidikan keperawatannya.